Harga mobil turun pada bulan apa

Harga mobil turun pada bulan apa
Ilustrasi diskon PPnBM 2022 tidak diperpanjang. (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bakal mobil Rp200 juta- Rp250 juta bakal berakhir per 31 Maret 2022. Ada kemungkinan ketentuan tersebut tak berlanjut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pihaknya tengah memantau perkembangan permintaan mobil di Indonesia.

Sebagai informasi, diskon PPnBM untuk mobil baru diberikan sebagai stimulus supaya pasar otomotif nasional pulih akibat pandemi Covid-19. Kebijakan ini pertama berlaku pada 2021, dan berlanjut 2022, namun dengan ketentuan berbeda.

Menurutnya jika pasar mobil telah berkembang, besar kemungkinan regulasi tidak berlanjut sehingga harga mobil pada rentang harga itu kembali normal, atau dibebankan PPnBM.

"Kalau demand [permintaan] cukup, ya cukup (program diskon PPnBM mobil Rp200 juta- Rp250 juta berhenti) juga," kata Airlangga di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).

Ia mengatakan program diskon yang masih berjalan saat ini hanya segmen mobil pribadi dengan harga di bawah Rp200 juta atau model LCGC.

"Yang di bawah Rp200 juta masih berlangsung tapi diskonnya turun setiap kuartal di 2022," ucap dia.

Jumlah penerima diskon PPnBM pada tahun ini sebanyak 16 model, berkurang banyak dari tahun lalu sebanyak 36 model. Menurunnya jumlah model ini lantaran aturamnya berbeda dari tahun lalu, terutama soal syarat local purchase komponen yang dinaikkan dari minimal 60 persen menjadi 80 persen.

Selain itu pemerintah juga menerapkan dua kategori pemberian diskon PPnBM 2022, yaitu untuk mobil harga di bawah Rp200 juta yang masuk dalam program Low Cost Green Car (LCGC) dan mobil-mobil Rp200 juta - Rp250 juta.

Ada lima model LCGC dan 11 model mobil rentang harga Rp200 juta - Rp250 juta yang mendapatkan diskon PPnBM tahun ini.

Lima model LCGC itu diberikan diskon PPnBM secara bertahap, yakni diskon 100 persen untuk Januari - Maret, diskon 66 2/3 persen untuk April - Juni, dan diskon 33 1/3 persen untuk Juli hingga September.

Kelima model LCGC seharusnya dikenakan tarif normal PPnBM sebesar 3 persen, namun selama periode diskon tarifnya menjadi 0 persen pada Januari - Maret, 2 persen pada April - Juni, dan 1 persen pada Juli - September.

Sementara mobil baru Rp200 juta - Rp250 juta diskon PPnBM yang diberikan 50 persen selama Januari - Maret, kemudian kuartal dua dan seterusnya tarif PPnBM berlaku normal yaitu 15 persen atau dikenakan tarif pajak 7,5 persen.

Beban PPnBM yang ditagih juga disesuaikan dengan kategori masing-masing pada aturan PPnBM emisi yang berlaku saat ini.

(ryh/mik)

[Gambas:Video CNN]

JAKARTA, investor.id – Harga mobil rata-rata naik 6,5% pada Januari 2022, menyusul habisnya insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP) dan berlakunya pajak karbon. Seiring dengan itu, penjualan mobil ditaksir merosot pada Januari 2022 dan beberapa bulan ke depan, setelah mencetak kinerja impresif sejak Maret 2021.

Berdasarkan penelusuran Investor Daily, empat pemain mobil besar menaikkan harga jual mobil yang menikmati insentif PPnBM-DTP pada Januari 2022, yakni Toyota, Honda, Daihatsu, dan Mitsubishi, sedangkan Suzuki masih menahan harga jual. Kenaikan harga tertinggi dialami mobil-mobil besutan Honda. Harga CR-V 1.5 Turbo Prestige CVT naik Rp 94,4 juta atau 17% menjadi Rp 644,9 juta pada Januari 2022, dibandingkan Desember Rp 550,5 juta, sedangkan CR-V Prestige Black Edition naik Rp 94,4 juta menjadi Rp 659,9 juta.

Selanjutnya, harga CR-V 2.0 nonturbo dan CR-V 1.5 Turbo CVT naik masing-masing Rp 40,3 juta dan Rp 84,9 juta menjadi Rp 510,9 juta dan Rp 584,9 juta. Kemudian, harga HR-V 1.5 E CVT SE membubung Rp 54,3 juta menjadi Rp 398,9 juta, lalu 1,5E CVT Rp 51,5 juta menjadi Rp 378,9 juta, 1.5 S CVT Rp 47,9 juta menjadi Rp 352,9 juta, 1.8 Prestige CVT naik Rpp 29,1 juta menjadi Rp 438,9 juta. Harga Honda City Hatchback RS Manual dan CVT melonjak Rp 38,9 juta menjadi Rp 330,9 juta dan Rp 340,9 juta.

Harga mobil turun pada bulan apa
Insentif habis, harga melambung

Sementara itu, kenaikan harga tertinggi mobil Toyota terjadi di Sienta 1.5 V CVT Welcab Disability Rp 45,6 juta menjadi Rp 401,9 juta, diikuti Vios G CVT Rp 36 juta menjadi Rp 319,3 juta. Harga mobil sejuta umat All New Avanza juga naik berkisar Rp 22-29 juta menjadi Rp 228,3-293,4 juta, All New Veloz Rp 27,5-32,2 juta menjadi Rp 278,7- 325 juta, Kijang Innova Rp 25,6-38,3 juta menjadi Rp 355-447,6 juta, Raize dan Rush masing-masing berkisar Rp 23-30 juta dan 29-31 juta menjadi Rp 225-297 juta dan Rp 275-298 juta, diikuti Fortuner diesel 4x2 Rp 28-32 juta menjadi Rp 521-586 juta unit

Sementara itu, harga rival Avanza, Mitsubishi Xpander, juga naik berkisar Rp 21-27 juta menjadi Rp 249,93-299,77 juta, sedangkan Xpander Cross Rp 26-28 juta menjadi Rp 294-320 juta.

Adapun harga mobil Daihatsu, seperti Terios, Rocky, dan All New Xenia naik Rp 21-28 juta menjadi Rp 199-282 juta. Pebisnis mobil menilai, kenaikan harga mobil seharusnya terjadi pada November 2021, begitu rezim pajak karbon dimulai. Namun, berhubung insentif PPnBM-DTP diperpanjang pemerintah hingga akhir 2021, kenaikan harga baru terjadi pada Januari 2022.

Harga mobil turun pada bulan apa
Tarif PPnBM berdasarkan emisi karbon

Pajak karbon diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Berdasarkan aturan ini, tarif PPnBM tidak lagi ditentukan berdasarkan kapasitas mesin, melainkan emisi karbon dioksida (CO2). Tak ayal lagi, tarif PPnBM mobil- mobil segmen menengah dan bawah, seperti Avanza, Rush, dan Sienta naik dari 10% menjadi 15%, karena beremisi karbon 150 gram per kilometer (km).

Sebaliknya, tariff PPnBM mobil menengah atas, seperti Alphard dan Camry justru turun. Ini menjelaskan mengapa harga Camry hybrid bisa turun hingga Rp 128 juta, sedangkan Alphard 3.5 Q A/T Rp 446 juta. Di sisi lain, untuk mencegah koreksi pasar mobil yang dalam, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan program mobil rakyat.

Dalam program ini, Kemenperin mengusulkan mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta, bermesin di bawah 1.500 cc, dan memiliki kandungan lokal 80%, dibebaskan dari PPnBM. Usulan ini masih dibahas Kementerian Keuangan.

Pasar Terguncang

Harga mobil turun pada bulan apa
Sekretaris Umum Gaikindo 

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikndo) Kukuh Kumara menilai, pasar mobil pasti terguncang, seiring lonjakan harga mobil pada awal 2022. Itu sebabnya, Gaikindo terus mencermati perkembangan pasar mobil.

“Kami belum tahu pasar mobil akan turun berapa persen. Saya tidak berani membuat prediksi tanpa dasar. Tetapi, kami sudah mengantisipasi hal ini, karena insentif PPNBM-DTP sifatnya sementara,” kata dia kepada Investor Daily, Jumat (7/1).

Menurut dia, insentif PPnBM-DTP baru terjadi pada tahun lalu dan tidak pernah ada sebelumnya di industri mobil. Gaikindo sudah memasukkan faktor dicabutnya insentif itu dalam menetapkan target penjualan mobil 2022 sebanyak 900 ribu unit.

Dia tidak tahu sampai kapan pasar mobil terguncang. Selain itu, Gaikindo belum mengetahui apa kebijakan pemerintah selanjutnya untuk industri otomotif.

Gaikindo, tegas dia, melihat kesempatan untuk peningkatan penjualan mobil ada di momen Ramadan dan Lebaran yang tinggal beberapa bulan lagi. Tetapi, ini tergantung pada permintaan dan kemampuan masyarakat.

Dia menambahkan, Gaikindo masih menunggu realisasi program mobil rakyat yang diusulkan Kemenperin. Dalam pandangan dia, ada banyak hal yang perlu dilihat, sehingga tidak bisa langsung memastikan kebijakan itu bagus atau tidak. “Saya tidak punya kapasitas untuk mengatakan itu,” ucap Kukuh.

Dia menilai, mobil rakyat yang dimaksud Kemenperin dengan banderol di bawah Rp 250 juta sesuai dengan realitas pasar mobil di Indonesia. Saat ini, mobil seharga itulah yang terlaris di Indonesia. Tahun lalu, saat stimulus PPnBM-DTP diberlakukan, penjualan mobil di segmen tersebut melejit.

“Jadi, kami pasti mendukung usulan itu. Sebab, yang diuntungkan adalah masyarakat sebagai pembeli dan industri bisa jalan,” kata Kukuh.

Harga mobil turun pada bulan apa
Jongkie D Sugiarto. Foto: IST

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menerangkan, Gaikindo tidak menginginkan penjualan mobil turun, karena akan bedampak sangat buruk terhadap industri perakitan dan komponen pendukung. Penurunan penjualan mobil akan membuat jam kerja di pabrik perakitan dikurangi. Sebab, tidak ada gunanya memproduksi mobil dalam jumlah besar, jika penjualan turun.

Imbas berikutnya, order ke pabrik kompomen akan turun. Dalam pandangan dia, industri mobil sangat strategis, karena memiliki sekitar 1,5 juta orang. Itu sebabnya, Gaikindo berharap insentif PPnBM-DTP tidak langsung dihapus, melainkan diturunkan besarannya secara bertahap.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menuturkan, pasar mobil akan terimbas negatif kenaikan harga yang tajam. Namun, masih terlalu dini untuk memprediksi berapa besar potensi penurunannya.

“Harapannya, pemerintah bisa segera memutuskan kebijakan PPn- BM 2022 seperti apa. Sebab, banyak konsumen yang menanti kepastian ini,” kata dia.

Harga mobil turun pada bulan apa
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor

Anton belum dapat memastikan, apakah kenaikan harga mobil Januari 2022 bakal membuat target penjualan 850-900 ribu unit kandas. Hingga kini, agen pemegang merek (APM) masih menunggu pengumuman Gaikindo.

Dia menilai, pasar mobil berkibar pada 2021, setelah pemerintah merilis insentif PPnBM-DTP pada bulan Maret. Awalnya, insentif ini hanya diberikan ke mobil bermesin di bawah 1,5 liter. Namun, insentif ini diperluas ke mobil bermesin 1,5-2,5 liter dengan tingkat pembelian komponen dalam negeri (local purchase) 60%.

Berdasarkan PMK 120/PMK 010/2021, PPnBM DTP-100% berlaku untuk segmen kendaraan bermotor penumpang dengan kapasitas mesin sampai dengan 1.500 cc, PPnBM DTP 50% untuk kendaraan bermotor penumpang 4x2 dengan kapasitas mesin 1.500-2.500 cc, serta PPnBM DTP 25% untuk kendaraan bermotor penumpang 4x4 berkapasitas mesin 1.500-2.500 cc.

Sebanyak 23 mobil menikmati insentif itu. Per November 2021, berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales mencapai 790.524 unit, naik 66,5% dibanding periode sama 2020 sebanyak 474.900 unit.

Adapun penjualan ritel mobil mencapai 761.861 unit, naik 49,5% dari 509.623 unit. Anton menjelaskan, pasar mobil masih menggeliat pada Desember 2021. Jumlahnya diprediksi berkisar 90-100 ribu unit, naik dari November 2021 sebanyak 87 ribu unit. Dengan demikian, total penjualan mobil 2021 bisa mencapai 890 ribu unit, melampaui target Gaikindo sebanyak 850 ribu unit. Itu artinya, pasar mobil telah pulih dari gempuran krisis Covid-19. Pada 2020, penjualan mobil ambles 48% menjadi 532 ribu unit.

“Penjualan ritel Toyota pada Desember 2021 sekitar 34 ribu unit. Sampai sekarang, kami masih menunggu aturan terbaru terkait PPnBM,” tegas dia.

Harga mobil turun pada bulan apa
Perkembangan penjualan mobil domestik

Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra memprediksi penjualan mobil Januari 2022 turun dibandingkan bulan lalu. Namun, dia tidak dapat menyebutkan berapa besarannya. Menurut dia, pasar mobil pasti akan terguncang selama beberapa bulan. Pasar membutuhkan penyesuaian dengan harga baru yang naik tajam.

“Tetapi, jika orang butuh mobil dan ada dana, mereka pasti beli,” kata dia.

Amelia menambahkan, kemungkinan terjadi persegeran (shifting) pembelian mobil dari segmen menengah ke mobil murah ramah lingkungan (LCGC). Sebab, harga LCGC hanya naik 3%, sesuai kenaikan tarif PPnBM dari 0% ke 3%. Itu artinya, LCGC akan menjadi pilihan banyak orang.

Di luar itu, dia menilai, pasar kendaraan komersial tak terimbas kenaikan harga jual. Sebab, tak ada perubahan tarif PPnBM segmen ini, yakni 0%. Dengan demikian, permintaan kendaraan komersial tetap tinggi.

Usulan Kemenperin

Harga mobil turun pada bulan apa
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, implementasi stimulus PPnBM-DTP yang berjalan selama Maret-Desember 2021 mampu mengerek penjualan mobil. Pada Maret-November 2021, penjualan mobil yang menjadi peserta program stimulus PPnBM-DTP mencapai 428.947 unit, naik 126,6% dari periode sama tahun sebelumnya 189.364 unit.

Berkat peningkatan penjualan mobil tesebut, dia menegaskan, industri alat angkut pada kuarta II dan III-2021 merasakan dampak positif, dengan pertumbuhan masing-masing 45,2% dan 27,8%.

Selain itu, sebanyak 319 perusahaan industri komponen lapis 1, 2, dan 3, yang sebagian besar merupakan industri kecil dan menengah (IKM) bisa terlibat dalam proses manufaktur dengan adanya kebijakan tersebut.

Menperin menjelaskan, saat ini, mobil berkapasitas mesin di bawah 1.500 cc dengan harga Rp 250 juta menguasai pasar sekitar 60%. Hal ini menunjukkan, kendaraan itu sesuai dengan daya beli masyarakat.

“Itu sebabnya, kami berpendapat, mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta bukan lagi merupakan barang mewah, namun telah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat,” jelas Menperin. Dengan pertimbangan tersebut, dia menuturkan, Kemenperin mengusulkan mobil dengan harga penjualan di bawah Rp 250 juta dan local purchase minimal sebesar 80% tidak dikenakan PPnBM mulai 2022. Hal ini dapat menjaga kelangsungan industri otomotif pada 2022 dan selanjutnya.

“Kebijakan stimulus PPnBM DTP terbukti mampu menjaga momentum pertumbuhan industri otomotif di tanah air, sekaligus meningkatkan utilisasi dan kinerja sektor industri kompenen otomotif,” ujar Menperin.

Dia menambahkan, tingkat kandungan lokal yang tinggi juga menunjukkan produksi mobil mendukung pertumbuhan industri komponen dalam negeri. Saat ini, terdapat sekitar 550 perusahaan industri komponen lapis 1 dan 1.000 perusahaan industri komponen lapis 2 dan 3, yang sebagian besar adalah IKM.

“Selain itu, dengan tingkat kandungan lokal yang tinggi, industri mobil di tanah air makin berpeluang menjadi basis ekspor kendaraan, terutama untuk negara-negara berkembang,” kata Agus.

Harga mobil turun pada bulan apa
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat, pemerintah pusat bisa saja melanjutkan pemberian PPnBM-DTP untuk sektor otomotif tanah air pada 2022, yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19. Tetapi, hal tersebut sebaiknya diberikan dengan lebih selektif dan tidak semuanya 100%.

“Kalau dilakukan lagi, kebijakan ini sebaiknya diberikan lebih spesifik pada jenis mobil tertentu, dengan diskon 0% hingga 100% dan dibedakan berdasarkan kondisi pemulihan ekonomi masing-masing daerah. Jadi, jangan diberikan 100% seperti tahun 2021,” tutur Bima kepada Investor Daily.

Dia pun mengingatkan, jika akhirnya memutuskan melanjutkan kebijakan itu, pemerintah perlu menetapkan jangka waktunya lebih pasti, mungkin 3-6 bulan.

Setelah itu, kebijakan perlu dievalusi dengan sangat cermat untuk dilanjutkan kembali atau tidak. Hal tersebut tergantung pemulihan ekonomi masing-masing daerah dan sektor otomotif.

Bima menjelaskan, kebijakan PPnBM- DTP 100% kepada sektor otomotif pada 2021 bagi pemerintah sebenarnya hal yang dilematis. Sebab, kebijakan tersebut jelas membebani anggaran negara, karena menghilangkan sebagian pendapatan di tengah kebutuhan pengeluaran yang sangat besar untuk penanganan pandemi.

Selain itu, dia menyatakan, kebijakan itu pada tahun lalu telah memukul pasar mobil bekas. Konsumen akhirnya waktu itu lebih memilih beli mobil yang masih baru dari pabrikan daripada mobil bekas. Sebab, selisih harganya mengecil, akibat adanya potongan PPnBM-DTP yang sangat besar.

“Jadi, kebijakan itu tahun lalu sangat memukul pasar mobil bekas dan sangat menguntungkan pabrikan mobil. Selain itu, kebijakan ini sangat menguntungkan orang kaya yang mau beli mobil,” tegas dia.

Sementara itu, lanjut dia, pemberian PPnBM-DTP yang terlalu lama juga sebenarnya kontradiktif dengan sikap pemerintah yang tengah menggaungkan dan mendorong masyarakat bermigrasi untuk menggunakan mobil listrik dari mobil pembakaran dalam menggunakan bahan bakar minyak (BBM). (lm)

Editor : Gora Kunjana ()

Sumber : Investor Daily

Harga mobil turun pada bulan apa

Harga mobil turun kapan?

Siap-siap harga mobil akan turun lagi pada Januari 2022. Pemerintah kembali memberikan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk sejumlah mobil. Berbeda dengan tahun lalu, insentif PPnBM mobil baru ini memiliki sejumlah batasan. PPnBM mobil baru tahun 2022 ini tidak sebesar tahun 2021.

Kenapa harga mobil 2022 Naik?

Dikutip dari berbagai sumber, faktor yang menyebabkan harga mobil Toyota naik pada Juli 2022 ini yakni karena nilai tukar rupiah, naiknya harga material besi, kenaikan gaji karyawan, serta akibat perang di beberapa negara.

Kapan PPnBM 2022 dimulai?

Sederhananya, konsumen LCGC dibebankan PPnBM sebesar 0% alias gratis pada Januari-Maret 2022, PPnBM 1% pada April-Juni 2022, dan PPnBM 2% pada Juli-September 2022.

Kapan PPnBM 0% kembali berlaku?

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah resmi memperpanjang diskon pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) 100 persen untuk kendaraan bermotor hingga September 2022.