Bola tampak mengenai lengan pemain Italia Giorgio Chiellini pada pertandingan semi final Euro 2020 melawan Spanyol di Stadion Wembley, London, Inggris. Foto: Matt Dunham/Pool/REUTERS Timnas Italia berhasil memastikan tiket ke final Euro 2020 usai menaklukkan Spanyol lewat drama adu penalti pada Rabu (7/7) dini hari WIB. Di pertandingan itu, ada momen krusial yang melibatkan bek Italia, Giorgio Chiellini. Hal ini terjadi di penghujung babak kedua. Di momen tersebut, Giorgio Chiellini berniat menyapu bola sembari menjatuhkan diri. Namun, bola gagal ia sepak dan malah menyentuh tangannya dalam posisi terjatuh di kotak penalti. Wasit tak melihat hal tersebut sebagai pelanggaran handball. Para pemain Spanyol lantas melakukan protes keras. Wajar bila mereka tampak begitu kesal. Sebab, jika Spanyol dihadiahi penalti, bukan tak mungkin mereka bisa mengunci kemenangan di waktu normal. Lantas, apakah keputusan wasit ini terbilang tepat? Dalam Laws of the Game edisi 2020/21 yang diterbitkan IFAB (International Football Association Board), dijelaskan regulasi terkait handball. Nyatanya, tidak semua bola yang mengenai tangan non-kiper di area penalti bisa dianggap pelanggaran. Jadi, bukan pelanggaran jika bola menyentuh tangan/lengan pemain dengan syarat sebagai berikut:
Dalam kasus ini, besar kemungkinan wasit melihat momen tersebut sebagaimana dijelaskan di poin keempat. Yang mana, bola mengenai tangan Chiellini yang tengah terjatuh dan menopang tubuhnya dengan tangan. Jadi, jika berkaca pada regulasi IFAB, maka putusan wasit dalam kasus ini sudah benar.
Brilio.net - Aturan dasar mengenai handball dalam sepak bola semakin diperketat per 01 Juni 2019. Hal ini diputuskan oleh IFAB atau International Football Association Board yang merupakan badan olahraga FIFA dengan wewenang mengubah atau memperbarui peraturan pertandingan sepak bola di dunia. BACA JUGA : Aturan Baru IFAB Beberapa keputusan yang akan diterapkan antara lain tidak adanya rebound penalti, pergantian pemain yang bisa dilakukan di mana saja, tendangan bebas tanpa ada yang boleh mengganggu pagar betis, kartu untuk pelatih, dan yang paling menyita perhatian adalah peraturan tentang handball. BACA JUGA : Pemain dianggap melakukan pelanggaran jika: 1. Sengaja menyentuh bola dengan tangan atau lengan. 2. Mendapatkan penguasaan bola dari hasil sentuhan tangan atau lengan mereka dan atau mencetak gol atau menciptakan peluang mencetak gol. 3. Mencetak gol langsung dari tangan atau lengan mereka (meskipun secara tidak sengaja). Pemain tidak akan dianggap melakukan handball jika: 1. Tangan atau lengan mereka memang lebih besar dan memungkinkan bola untuk selalu menyentuh bagian tersebut. 2. Tangan atau lengan berada di atas dan melampaui tingkat bahu mereka (biasanya kondisi ini dimiliki oleh orang-orang berbadan besar dan berotot). Bukan hanya itu, pemain juga tidak dianggap melakukan pelanggaran jika dalam kondisi: 1. Bola yang mengenai tangan berasal dari kepala atau tubuh pemain sendiri. 2. Bola yang mengenai tangan berasal dari pemain lain yang jaraknya cukup dekat. PSG Lebih Dulu Kena Dampak Dilansir dari Sportbible, laga yang mempertemukan Manchester United dan Paris Saint-Germain digadang-gadang jadi pertandingan yang menerapkan peraturan baru tentang handball ini. Pasalnya, Presnel Kimpembe harus diganjar hukuman pinalti di menit ke-90 karena terlihat melakukan handball di dalam kotak pinalti leg pertama 16 besar Liga Champions, bulan lalu. Protes keras memang sempat dilakukan oleh skuat asuhan Thomas Tuchel, namun Damir Skomina yang merupakan wasit pertandingan merasa harus menganjar tim asal Perancis tersebut dengan pinalti setelah melihat tayangan VAR. Bintang PSG, Neymar, sempat pula mengatakan jika tak ada handball sebab bola hanya mengenai lengan belakang Kimpembe. “Ini benar-benar memalukan! UEFA masih saja memperkerjakan empat orang yang sebenarnya sama sekali tidak paham soal sepak bola untuk melihat hasil VAR (video assistant referee) melalui tayangan lambat," tulis Neymar dalam akun Instagramnya seperti dilansir Goal. "Handsball (yang diduga dilakukan Kimpembe) tidak terjadi! Bagaimana bisa Anda melakukan handsball saat bola mengenai lengan belakang?" tambahnya. Memang Sebuah Intruksi Pinalti yang diberikan wasit kepada Manchester United disebut sebagai intruksi terbaru dari Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) atas aturan IFAB di Liga Champions. Setidaknya, inilah yang disebutkan mantan wasit Inggris, Mark Clattenburg, dalam tulisannya di Daily Mail. "Wasit Damir Skomina menerapkan peraturan karena UEFA ingin wasit memberi penalti seperti yang didapat Manchester United di Paris," tulis Clattenburg. "Ini tidak akan pernah penalti di Liga Primer Inggris, tapi ini diberikan di Liga Champions karena instruksi terbaru UEFA kepada wasit, yang diberikan setelah Manchester City kebobolan penalti yang hampir sama ketika melawan Schalke bulan lalu," sambungnya. Reporter |