Hal yang menginspirasi dari Ki Hajar Dewantara

JAKARTA - Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kemajuan setiap bangsa dan negara. Bidang ini terus mengalami perkembangan, dengan adanya kontribusi para tokoh maupun pegiat pendidikan.

Sejumlah tokoh pendidikan bahkan mampu memberikan inspirasi bagi dunia. Berikut tokoh pendidikan dunia yang menginspirasi.

Ibnu Sina

Ibnu Sina atau yang dikenal pula dengan sebutan Avicenna lahir di Bukhara, Uzbekistan pada 980 Masehi. Sejak masih kecil, ia sudah memperlihatkan kecerdasannya. Pada usia remaja, ia belajar ilmu penalaran dari seorang guru, kemudian mempelajari pemikiran filsuf era Hellenistik secara otodidak.

Pada usia 16 tahun, Ibnu Sina mulai mempelajari ilmu pengobatan. Ibnu Sina aktif menuliskan pemikirannya sejak usia 21 tahun. 240 karya Ibnu Sina mencakup berbagai bidang. Karyanya adalah kombinasi pemikiran Neoplatonik serta filsafat Aristoteles dengan teologi Islam. Buku Ibnu Sina berjudul Al Qanun fi At Thibb menjadi rujukan utama dunia kedokteran Eropa hingga pertengahan abad ke-17.

Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Pria dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat ini berkesempatan menempuh pendidikan bersama anak Eropa di sekolah dasar Eurepeesche Lageree School (ELS). Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di sekolah kedokteran STOVIA. Ia juga aktif di organisasi Budi Utomo. Pada Desember 1912, Ki Hajar membentuk Indische Partij bersama Douwes Dekker dan dr Cipto Mangunkusumo guna mewujudkan kemerdekaan.

Sewaktu Ki Hajar Dewantara diasingkan ke Belanda, ia memanfaatkan waktunya untuk mendalami pendidikan serta pengajaran. Pada 1918, ia kembali ke Tanah Air dengan fokus membangun pendidikan sebagai perjuangan meraih kemerdekaan. Pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa. Taman Siswa ini menekankan pendidikan dengan rasa kebangsaan kepada siswa. Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara pernah menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama.

Albert Einstein

Albert Einstein merupakan fisikawan yang memenangkan Hadiah Nobel di bidang Fisika pada 1922. Einstein lahir di Ulm, Jerman pada 14 Maret 1879. Sejak kecil, kecintaan terhadap fisika dan matematika sudah terlihat pada diri Einstein. Pada 1900, Einstein menyelesaikan pendidikannya di Politeknik Federal Swiss di Kota Zurich.

Penemuan yang dilakukan oleh Einstein cukup banyak. Namun, ada tiga penemuan besar yang ditemuakn oleh Albert Einstein, yaitu penemuan teori relativitas khusus, teori relativitas umum, dan teori kesetaraan massa energi.

Maria Montessori

Maria Montessori lahir di Chiaravalle, Italia pada Agustus 1870. Ia merupakan seorang pendidik, ilmuwan serta dokter. Sebelum tertarik pada pendidikan, Montessori adalah wanita pertama di Italia yang mendapat pelatihan menjadi seorang dokter. Ia ditugaskan untuk pasien rumah sakit jiwa. Di sana ia bertemu dengan anak-anak yang memicu semangatnya untuk berkiprah di dunia pendidikan.

Karya yang telah diciptakan Maria Montessori adalah metode Montessori. Metode Montessori menekankan pada keaktifan serta kemandirian anak dengan konsep pembelajaran langsung melalui praktik serta permainan yang kolaboratif. Metode ini kemudian menyebar ke banyak negara dan masih diterapkan hingga kini. (wid)

Diolah dari berbagai sumber:

Tika Vidya Utami-Litbang MPI

  • #ki hajar
  • #Ibnu Sina
  • #Tokoh Pendidikan

Advertisement

Hal yang menginspirasi dari Ki Hajar Dewantara


Oleh: Adhe Riansyah

([email protected])


Jika saja Tuhan menciptakan cinta punya saudara kembar, maka itu adalah inspirasi. Keduanya hampir tidak mempunyai perbedaan.


Inspirasi bisa datang dari siapa saja. Dari orang yang sangat kita kenal, atau bahkan sampai orang yang belum pernah kita temui secara langsung sekali pun.


Inspirasi bisa datang dari siapa saja, tapi hanya akan ada satu yang bisa menginspirasi kita lebih banyak dibanding apa yang orang lain bisa lakukan.


Inspirasi bisa datang dari mana saja, dari makhluk hidup seperti sesama manusia, bisa juga dari hewan, atau tumbuhan. Bahkan bisa datang dari benda mati. Cinta universal, begitupun inspirasi.


Dan sebagian besar inspirasi kehidupan saya, datang dari Ki Hajar Dewantara (1). 


Ki Hajar Dewantara, sosok yang sudah menginspirasi begitu banyak orang Indonesia termasuk saya. Dan apa yang membuat saya begitu terinspirasi adalah bagaimana kami mempunyai banyak kesamaan dari apa yang beliau sudah lakukan di masa lampau, dan saya juga sedang melakukannya saat ini.
Beliau adalah seorang penulis dan pernah bekerja sebagai wartawan untuk beberapa surat kabar dahulu. Dan saya yang juga sangat senang dengan kegiatan menulis, yang memimpikan bisa membuat karya-karya yang disukai oleh banyak orang.


Seperti tulisan-tulisan beliau yang sangat komunikatif, tajam dan patriotik, yang disukai oleh masyarakat karena mampu membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia.
Dan setelah masa pengasingannya, tulisan beliau beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya yang berjumlah ratusan buah, berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.


Cukup membuat saya yang sebelumnya menulis hanya karena menulis adalah hobi dan bersenang-senang, menjadi terinspirasi untuk juga bisa membuat tulisan yang harus bisa menginspirasi orang lainnya.


Saya berharap itu dimulai dari tulisan ini.


**


Kesamaan lainnya, Ki Hajar Dewantara muda juga pernah aktif di bidang politik, dan saya yang semasa kuliah kemarin ada di fakultas sosial dan politik juga ikut mempelajari banyak hal tentang politik dan pemerintahan.


Beliau aktif di seksi propaganda Budi Utomo, lalu juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker.


Kemudian mendirikan Indische Partij sebagai partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia pada tanggai 25 Desember 1912 bersama kedua rekannya, Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo adalah bukti perjalanan politik Ki Hajar Dewantara.


Ki Hajar Dewantara juga ikut membidani terbentuknya Komite Bumiputra di tahun 1913 sebagai bentuk protes terhadap rencana Belanda memeringati kemerdekaannyaa dan Perancis.


Persamaan dari semua proses politik yang beliau jalani adalah kesemuanya untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.


Dan meski saya belum punya pengalaman bergabung dengan organisasi sosial politik, tapi apa yang menjadi jalan pilihan beliau di bidang sosial politik di masa itu, bisa menjadi inspirasi untuk menentukan langkah politik saya nantinya.


**


Saya harus memastikan, inspirasi tidak untuk membuat kita untuk meniru apa yang orang lain lakukan.
Tapi, inspirasi itu untuk menyadarkan kita, bahwa, apa yang sedang kita lakukan dulunya juga pernah dilakukan oleh orang lain dengan caranya. Dan bisa membuat mereka mewujudkan apa yang mereka impikan.


**


(1) aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.


Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959). (Sumber: Wikipedia Indonesia).

Grace Eirin Selasa, 7 Desember 2021 | 09:30 WIB

Hal yang menginspirasi dari Ki Hajar Dewantara

Meneladani dan mencontoh sikap yang dimiliki Ki Hajar Dewantara. (pch.vector/freepik)

Bobo.id - Teman-teman, coba sebutkan apa saja jasa yang dilakukan Ki Hajar Dewantara? 

Beliau juga seorang Menteri Pendidikan Pertama di Indonesia, yang kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1959. 

Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institur Taman Siswa) pada 3 Juli 1922, di Yogyakarta. 

Dengan perjuangan dan jasa tersebut, Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Selain itu, hari kelahiran Ki Hajar Dewantara kemudian juga diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. 

Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pahlawan Nasional Indonesia

Nah, pada pelajaran kelas 4 SD Tema 5, teman-teman akan mempelajari mengenai Ki Hajar Dewantara.

Terdapat pertanyaan, sikap apa yang bisa kita contoh dari Ki Hajar Dewantara? 

Untuk menemukan kunci jawaban pertanyaan tersebut, mari kita perhatikan penjelasan berikut ini. 

Jasa Ki Hajar Dewantara

Sejak usia muda, Ki Hajar Dewantara telah aktif menulis dan mengemukakan pendapatnya terhadap penjajahan dan pendidikan di Indonesia. 

Beliau aktif dalam berbagai organisasi seperi Budi Utomo, dan Indische Partij yang kemudian diganti dengan Komite Bumiputera pada 1913.


Page 2


Page 3

Hal yang menginspirasi dari Ki Hajar Dewantara

pch.vector/freepik

Meneladani dan mencontoh sikap yang dimiliki Ki Hajar Dewantara.

Bobo.id - Teman-teman, coba sebutkan apa saja jasa yang dilakukan Ki Hajar Dewantara? 

Beliau juga seorang Menteri Pendidikan Pertama di Indonesia, yang kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1959. 

Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institur Taman Siswa) pada 3 Juli 1922, di Yogyakarta. 

Dengan perjuangan dan jasa tersebut, Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Selain itu, hari kelahiran Ki Hajar Dewantara kemudian juga diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. 

Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pahlawan Nasional Indonesia

Nah, pada pelajaran kelas 4 SD Tema 5, teman-teman akan mempelajari mengenai Ki Hajar Dewantara.

Terdapat pertanyaan, sikap apa yang bisa kita contoh dari Ki Hajar Dewantara? 

Untuk menemukan kunci jawaban pertanyaan tersebut, mari kita perhatikan penjelasan berikut ini. 

Jasa Ki Hajar Dewantara

Sejak usia muda, Ki Hajar Dewantara telah aktif menulis dan mengemukakan pendapatnya terhadap penjajahan dan pendidikan di Indonesia. 

Beliau aktif dalam berbagai organisasi seperi Budi Utomo, dan Indische Partij yang kemudian diganti dengan Komite Bumiputera pada 1913.