Hal hal yang tidak harus diperhatikan dalam mengubah isi cerita hikayat ke dalam cerpen adalah

Merdeka.com - Tahukah kamu apa itu cerpen? Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu bentuk karya sastra modern yang berbentuk prosa. Bentuknya fiktif, dan ditulis dengan bahasa sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Di satu sisi, cerpen bisa ditulis berdasarkan fakta. Di sisi lain, cerpen boleh ditulis dari sesuatu yang dikhayalkan penulis. Khayalan dapat dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali jauh dari realitas kehidupan sehari-hari.

Pada saat menulis cerpen, kamu perlu menyajikan beberapa unsur penting, seperti tema, konflik, tokoh, latar, alur, dan sudut pandang. Jadi, kamu harus dapat mengembangkan tema, menyajikan rangkaian peristiwa, dan konflik antar tokoh yang menarik. Sebuah cerpen bisa mengambil banyak inspirasi dari apa yang ada di sekitar. Hanya dengan duduk di taman atau merenung di kamar, kamu juga bisa menemukan ide untuk cerpen.

Kali ini, kita akan belajar tentang cara lain untuk membuat cerpen, yaitu menggubahnya dari hikayat. Kalau kamu ingin mencobanya, ikuti beberapa langkah di bawah ini.

  1. Pilih hikayat yang kamu inginkan, lalu baca dan pahami isinya.
  2. Ringkaslah atau buatlah sinopsis penggalan hikayat tersebut.
  3. Buat daftarlah konflik antartokoh dalam penggalan hikayat itu.
  4. Pilih konflik yang menarik (mengesankan) berdasarkan data konflik yang kamu buat.
  5. Kembangkan pilihan konflik tersebut menjadi cerita pendek.

Ingat, meskipun dalam hikayat bisa saja ada banyak konflik, kamu nggak perlu memasukkan semuanya dalam cerpen yang kamu tulis. Cerpen punya jumlah karakter yang cukup sedikit kalau dibandingkan dengan hikayat. Kamu juga bisa mengangkat 1 konflik saja, tapi menggali dan mengolahnya dengan cukup mendalam. Ternyata cukup mudah kan menggubah hikayat menjadi sebuah cerpen?

berikutnya kamu akan belajar mengubah isi cerita hikayat ke dalam bentuk cerpen.Berikut ini hal yang perlu kamu perhatikan ketika mengubah isi cerita hikayat ke dalam cerpen. 1. Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal.2. Menggunakan bahasa Indonesia saat ini.3. Menggunkan gaya bahasa yang sesuai.4. Tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam hikayat.TugasUntuk memudahkan kamu dalam menulis cerpen berdasarkan isi cerita hikayat di atas, kerjakanlah dulu tugas-tugas berikut.1. Analisislah gagasan-gagasan pokok dalam teks Hikayat Si Miskin.2. Susunlah gagasan-gagasan pokok tersebut menjadi sebuah sinopsis cerita yang utuh!3. Ubahlah hikayat tersebut menjadi sebuah cerpen dengan memerhatikan langkah berikut!a. Analisislah nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat.b. Tentukan tema dari sinopsis yang telah kamu buat.c. Buatlah poin-poin alur dari tema tersebut sehingga menjadi kerangka cerpen.d. Kembangkanlah poin alur tersebut menjadi sebuah cerpen yang memiliki tokoh dan setting berbeda dengan teks asal dengan tetap memerhatikan alur dan nilai.145Bahasa IndonesiaDi unduh dari : Bukupaket.com

E. Laporan Membaca Buku Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:1. menyebutkan butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibaca;2. menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca.Pada awal semester gurumu telah menyampaikan kewajiban kamu untuk membaca buku fiksi dan nonfiksi, bukan? Setelah selesai mempelajari teks hikayat, gurumu akan menagih laporan hasil buku yaitu menyusun ikhtisar. Yang perlu kamu pahami adalah pengertian rangkuman agar dapat memahami pengertian ikhtisar dengan baik. Rangkuman adalah hasil dari kegiatan merangkum atau suatu hasil dari kegiatan meringkas suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proposional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.Untuk memahaminya, kalian perlu mengetahui dahulu bagian-bagian secara umum buku. Bagian-bagian tersebut di antaranya ialah sampul depan, kata pengantar, daftar isi, penyajian isi, daftar pustaka, indeks, glosarium, dan biodata penulis. Langkah-langkah Membuat Rangkuman1. Harus membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.2. Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf.3. Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkuman dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan menggunakan bahasa perangkum sendiri. Apabila perangkum merasa ada yang kurang sesuai, perangkum dapat membuka kembali bacaan yang akan dirangkum.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 296 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document