Hadits tentang azab wanita yang tidak Menutup Aurat

ISLAM sangat jelas dan tegas mengatur tentang halal haram atau perintah serta larangan. Misalnya soal menutup aurat, ini wajib dilakukan setiap muslim laki-laki maupun perempuan dewasa. Tak ada tawar-menawar karena sesungguhnya perintah ini untuk kemaslatan.

Baca juga:  5 Amalan Bisa Dikerjakan Perempuan Haid untuk Meraup Pahala

Aurat laki-laki di dalam sholat adalah dari lutut hingga pusar. Di luar sholat juga sama. Aurat perempuan lebih luas lagi, hampir seluruh badan kecuali muka atau wajah dan telapak tangan.

Membuka aurat di depan orang yang bukan mahram atau sah dinikahi adalah termasuk dosa besar.

Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah video ceramahnya seperti di kutip dari akun Youtube Gazwah TV, Selasa (11/8/2020), mengatakan, hukum membuka aurat adalah haram dan balasannya adalah neraka.

Ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا، وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا

Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Ada dua golongan penghuni neraka, yang belum pernah aku lihat, yaitu (1) Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan (2) wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak-lenggok menggoyangkan (bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma Surga, padahal sesungguhnya aroma Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.” (HR Muslim nomor 2128)

Yang dimaksud perempuan yang rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong adalah wanit yang mengibaskan rambutnya ke kanan dan kiri dengan maksud menggoda lawan jenis yang bukan suaminya. Atau juga bisa diartikan rambut yang di sasak atau di blow tinggi.

Begitu juga dengan wanita berpakain tapi telanjang seperti disebut dalam hadist ini sangat mudah ditemui pada zaman sekarang. Misalnya perempuan yang berpakaian transparan atau ketat sehingga lekuk dan bentuk tubuhnya tergambar jelas, mengundang syahwat lawan jenis yang melihatnya.

Perempuan ini termasuk golongan penghuni neraka menurut hadist di atas. Wanita yang tidak menutup auratnya tidak akan masuk surga bahkan mencium aroma surga pun tidak.

“Ulama hadist menjelaskan bahwa terbukanya aurat ada dua. Terutama kaum wanita ya, karena mereka yang harus menutup rapih aurat itu. Yang boleh kelihatan hanya telapak tangan dan muka saja. Tapi di sini Nabi SAW berikan gambaran terbukanya aurat selain kelihatannya tubuh yang tidak boleh diperlihatkan seperti, rambut, paha, perut, kepala, dada, lengan, semua ini berarti memamer aurat. Dan banyak orang yang belum paham bahwa membuka aurat yaitu juga memakai pakaian tapi ketat yang akhirnya membentuk badan,” ujar Ustadz Khalid.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Memakai pakaian ketat hingga terlihat bentuk lekukan tubuh seperti dada atau bokong, tidak dianggap menutup aurat meski kain dikenakan telah menutupi kulitnya.

“Karena, dengan pakaian itu otomatis bisa menggoda lawan jenisnya dan lawan jenisnya tergoda dengannya,” kata Khalid.

“Karena laki-laki memiliki syahwat yang besar, begitu digoda dengan tutur kata, dengan gerak geriknya bisa tergoda. Tapi kapan wanita itu tidak mau, maka tidak akan terjadi pelanggaran tersebut kecuali pemerkosaan. Maka itu semua ada di tangan dia (wanita),” ungkap Ustadz Khalid.

Jadi, membuka aurat terutama bagi perempuan jelas haram dan termasuk dosa besar karena Nabi sudah menegaskan dalam hadist bahwa mereka masuk golongan penghuni neraka.

Kamis, 24 Desember 2020 - 11:28 WIB

Kesalahan-kesalahan wanita yang menyebabkan perempuan dihantarkan Allah Taala masuk neraka antara lain, durhala pada suami, tabarruj (bersolek berlebihan saat keluar rumah), hingga tidak menutup aurat. Foto ilustrasi/ist

Allah Ta'ala telah menetapkan jalan yang fujur (menyalahi syariat) dan jalan takwa. Lalu para hambalah yang menentukan jalannya sendiri. Siapa yang benar tentu akan beruntung. Sedangkan siapa yang sesat akan celaka . Begitulah janji Allah Subhanahu wa taala di dalam Al-Qur'an.

(Baca juga : Kekhususan Mendidik Anak Perempuan, Allah Ganjar dengan Pahala Besar )

Artinya, Allah Ta’ala menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Sedangkan untuk orang-orang yang berpaling dari agama akan memperoleh azab pedih di neraka. Hal ini berlaku untuk perempuan ataupun laki-laki. Tak ada perbedaan. Namun bagi para perempuan ada peringatan khusus dari Rasul.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah golongan miskin, Sedangkan orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga kerana dihisab. Selain itu, ahli neraka diperintahkan masuk ke neraka. Dan, aku telah berdiri di atas pintu neraka, aku melihat kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita.” (HR. Bukhari-Muslim)

Kamis, 20 Agustus 2020 - 15:14 WIB

Seorang muslimah wajib menutup aurat dengan pakaiannya, yaitu menutup bagian anggota tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain yang bukan mahramnya. Foto ilustrasi/ist

Batasan aurat perempuan sangatlah penting untuk tidak terlihat oleh orang lain yang bukan mahramnya. Bahkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan agar telapak bawah kaki tertutup auratnya.

Berdasarkan hadis riwayat Ahmad, dari Ummu Salamah radhiyallahu'anha, ia berkata :

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم لما قال في جرِّ الذيلِ ما قال قالت قلتُ يا رسولَ اللهِ فكيف بنا فقال جُرِّيهِ شبرًا ، فقالت (أم سلمة) إذًا تنكشفُ القدمانِ ، قال فجُرِّيهِ ذراعًا

"Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika bersabda mengenai masalah menjulurkan ujung pakaian, aku berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah bagaimana dengan kami (kaum wanita)?'. Nabi menjawab: 'Julurkanlah sejengkal'. Lalu Ummu Salamah bertanya lagi: 'Kalau begitu kedua qadam (bagian bawah kaki) akan terlihat?'' Nabi bersabda: 'kalau begitu julurka lah sehasta'." (Baca juga : Kisah Perempuan Penghuni Surga Karena Konsisten Menjaga Auratnya )

Makna dari hadis tersebut adalah pentingnya bagiperempuan untuk menutup aurat. Bahkan, yang pertama kali yang diperoleh iblis dalam menggoda manusia setelah ia mendapat vonis diusir dari surga adalah membuka aurat. Yakni dengan melucuti pakaian Adam dan Hawa sehingga terbuka auratnya. Allah berfirman: “Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga…," (QS. Al A’raf: 22)

Dan ketika aurat telah terbuka, maka dampak maksiat yang muncul kemudian sebagai akibat logisnya tidak dapat dihindarkan lagi. Di samping telah runtuhnya kehormatan dan kemulian seseorang dengan aurat yang terbuka itu, maka Allah Subhanahu wa ta'ala memperingatkan manusia agar berhati-hati menjaga auratnya dari godaan syetan yang senantiasa mengintainya. Hal ini dijelaskan dalam surat Al A’raf: 26-27

يٰبَنِيْ اٰدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ ٢٦"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat." (Al'Araf : 26).Juga firman Allah Ta'ala :يٰبَنِيْ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَاۗ إِنَّهٗ يَرٰكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ ٢٧"Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS Al'Araf : 27).

Lalu, bagaimana pandangan Islam dan apa akibatnya bagi orang dewasa muslim yang suka pamer auratnya di muka umum? Bisa jadi, pengumbar aurat dimasukkan dalam golongan manusia pelanggar syariat. Sebab, hakikat pakaian menurut Islam ialah untuk menutup aurat. Yaitu menutup bagian anggota tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain. Syariat Islam mengatur, hendaknya pakaian tersebut tidak terlalu sempit atau ketat, tidak terlalu tipis atau menerawang, warna bahannya pun tidak boleh terlalu mencolok, dan model pakaian wanita dilarang menyerupai pakaian laki-laki. (Baca juga : Batasan Aurat Perempuan dalam Pandangan Ulama Syafi'iyah )

Firman Allah Ta'ala :

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya, dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita, dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan, dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS-An-Nur 24:31).

Dari ayat itu, disimpulkan aurat adalah bagian dari tubuh manusia yang wajib ditutupi dari pandangan orang lain dengan pakaian. Menampakkan aurat bagi umat Islam dianggap melanggar syariat dan dihukumi sebagai sebuah dosa.

Dosa terkait dengan suka pamer aurat di media sosial sama dengan dosa membuka aurat di tempat umum atau ruang-ruang terbuka. Ancaman azabnya sungguh sangat dahsyat. Bukan hanya di hari kiamat bahkan sejak di dalam alam kubur ketika ia mati.

Selain keburukan yang datang setelah mati akibat mengumbar aurat ternyata perbuatan itu juga menimbulkan keburukan di dunia. Salah satu dampak negatif adalah menjadi sasaran pelecehan seksual dan hingga jadi korban kejahatan seperti pemerkosaan.Jadi, Islam secara tegas telah menetapkan batas-batas penutupan aurat bagi laki-laki dan perempuan. Islam mewajibkan kaum lelaki menutup auratnya dengan pakaian yang sopan, diutamakan dari pusar hingga lutut. Sedangkan bagi wanita, diwajibkan menutup seluruh anggota badannya, kecuali wajah dan telapak tangannya.

Allah Ta'ala berfirman :

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Hai anak Adam, kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu, dan untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik bagi kamu." (QS Al-A'raf: 26). (Baca juga : Jadilah Perempuan Perindu Surga )

Wallahu A'lam.