Golongan darah A cocok dengan golongan darah apa

Liputan6.com, Jakarta Setiap individu memiliki golongan darah yang berbeda. Nyatanya melalui golongan darah juga bisa mengungkap banyak hal tentang kepribadian seseorang.

Selain itu, lewat golongan darah juga bisa mencari kecocokan karakter pemilik golongan darah dengan karakter golongan darah lain.

Jika Anda pemilik golongan darah A, maka ini ramalan jodoh untuk golongan darah Anda, seperti melansir dari JapanToday, Rabu (7/4/2021).

Karakter Golongan Darah A

Golongan darah A cocok dengan golongan darah apa

Perbesar

ilustrasi pasangan zodiak gemini/pexels

Pemilik golongan darah A dikenal sosok perfeksionis, pekerja keras dan bertanggung jawab. Untuk itu, individu bergolongan darah A selalu berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan maksimal.

Namun, Anda waspada terhadap stres karena kegiatan Anda dalam mengurus karier sekaligus keluarga membuat Anda sering mengabaikan kebutuhan dan kesenangan pribadi.

Coba untuk luangkan waktu bersantai dan melakukan kegiatan yang disuka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Golongan darah A cocok dengan golongan darah apa

Perbesar

Ilustrasi Makan Malam Bersama Pasangan Credit: unsplash.com/Christian

Pasangan yang cocok dengan golongan darah A yakni individu bergolongan darah AB. Sebab, pemilik golongan darah AB dikenal sosok lembut dan penuh perhatian.

Individu bergolongan darah A sibuk mengatur segalanya, untuk itu Anda butuh seseorang yang bisa mengurus dirimu dan memberikan perhatian.

Golongan darah A cocok dengan golongan darah apa

Perbesar

ilustrasi tips menghadapi pasangan pemarah/pexels

Pria dengan golongan darah AB dikenal sosok yang sangat sensitif. Untuk itu, jika menjalin hubungan dengannya, Anda akan menemukan beberapa masalah karena kurangnya komunikasi yang baik. Anda juga perlu memilah-milah ketika berbincang dengan mereka karena karakternya yang sensitif itu.

Lanjutkan Membaca ↓

Liputan6.com, Jakarta - Golongan darah setiap orang memang berbeda, dan ternyata untuk mengetahui karakter seseorang juga bisa melalui golongan darah lo. Selain itu, dalam urusan jodoh untuk tahu cocok tidaknya kamu dengan pasangan juga bisa dilihat dari golongan darah. 

Toshikata Nomi dan Alexander Besher dalam bukunya You are Your Blood Type menuliskan bahwa ada begitu banyak informasi yang dapat dikumpulkan dari perilaku keempat golongan darah dalam hubungan asmara, sehingga siapa pun yang mempertimbangkan untuk menjalin hubungan asmara lebih baik memulai dengan mencari tahu golongan darah pasangannya. Jadi tak ada salahnya untuk menanyakan golongan darah sebelum menjalin sebuah hubungan.

Dikutip dari SheShaid, orang pemilik golongan darah tertentu memiliki kelebihannya masing-masing. Dan soal memilih jodoh, golongan darah tertentu bisa cocok dengan golongan darah tertentu lainnya. Selengkapnya, yuk kita bahas di sini.

Jodoh untuk Golongan Darah A

Secara umum, orang-orang dari tipe golongan darah A dikenal perfeksionis dan menempatkan 100% dirinya dalam segala sesuatu yang dilakukan, entah dalam pekerjaan, akademisi, cinta dan persahabatan. Dikenal punya rasa tanggung jawab tinggi terutama pada setiap keputusan penting.

Kebaikan dan kesabaran orang bergolongan darah A bisa jadi jaminan kebahagiaan pasangannya. Orang yang berpasangan dengan si A ini tak akan merasa kesepian atau kehilangan. Hanya saja golongan darah A ini biasanya agak kaku sehingga menyebabkan ketegangan, terutama ketika berpasangan dengan golongan darah B atau A lainnya.

Lalu golongan darah A paling cocok dengan golongan darah apa? Ternyata cocoknya adalah dengan golongan darah AB dan golongan darah O. Coba cari di sekitar kamu yang punya golongan darah AB atau O, siapa tahu dia jodohmu.

Ada kemungkinan bahwa antigen A inilah yang melindungi cadangan ovarium dari kerusakan sehingga kesuburan wanita jadi lebih optimal.

Itulah kenapa, wanita dengan tipe golongan darah A dan AB cenderung lebih subur karena punya antigen A tadi daripada wanita bergolongan darah O dan B yang tidak memilikinya.

Meski demikian, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kaitan antara hal-hal tersebut.

Faktor-faktor utama penentu kesuburan

Perlu dicatat bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kesuburan wanita.

Berbagai faktor tersebut mulai dari faktor usia, gaya hidup, penyakit, berat badan, dan sebagainya.

Jadi, jika Anda punya golongan darah O atau B, bukan berarti Anda susah atau bahkan tidak bisa hamil atau punya anak.

Meski digunakan dalam penelitian, pengukuran hormon FSH sebetulnya bukanlah metode yang paling akurat untuk mengukur kesuburan wanita.

Kadar hormon FSH memang dapat membantu menilai penurunan cadangan ovum (sel telur) yang tergolong ekstrem.

Akan tetapi, cara ini tidak bisa menentukan normal atau tidaknya cadangan ovum yang Anda miliki.

Sebagai solusinya, para ahli kesuburan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan kadar hormon anti-mullerian (AMH).

AMH adalah jenis hormon yang berfungsi untuk mematangkan sel telur.

Nah, kadar AMH dalam darah ini bisa menjadi indikator fungsi ovarium (indung telur) wanita, apakah bekerja secara normal atau tidak untuk menghasilkan ovum.

Ketimbang fokus pada golongan darah, terdapat faktor-faktor lain yang diketahui lebih berpengaruh pada tingkat kesuburan wanita.

Berikut adalah faktor-faktor penentu kesuburan seorang wanita.

Usia

Kehamilan paling ideal bagi seorang wanita adalah saat usianya berada pada rentang 20 sampai 30 tahun.

Begitu mencapai usia di atas 35 tahun, wanita cenderung lebih susah hamil karena cadangan ovariumnya mulai menurun.

Kebiasaan merokok

Merokok, baik dilakukan oleh pria maupun wanita, dapat menurunkan tingkat kesuburan. Wanita perokok juga lebih berisiko mengalami keguguran.

Konsumsi alkohol

Mengonsumsi alkohol saat merencanakan kehamilan atau sedang hamil sangat tidak disarankan bagi wanita.

Hal ini karena alkohol dapat menyebabkan wanita lebih susah hamil atau bahkan keguguran.

Berat badan berlebih (overweight)

Pada wanita, memiliki berat badan berlebih bisa menyebabkan hormon tubuh menjadi tidak seimbang.

Akibatnya, hormon tubuh yang tidak seimbang dapat terjadi menimbulkan gangguan menstruasi atau ovulasi yang meningkatkan risiko tidak subur.

Berat badan kurang (underweight)

Tubuh yang terlalu kurus akibat berat badan kurang bisa menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.

Kondisi ini rentan terjadi pada wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.

Gaya hidup

Gaya hidup yang terlalu pasif dapat menyebabkan berat badan berlebih yang dapat meningkatkan risiko tidak subur pada wanita.

Namun, meski jarang, gaya hidup yang terlalu aktif, seperti berolahraga secara berlebihan, juga dapat memicu gangguan ovulasi.