Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein

Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein

Your browser is no longer supported. Update it to get the best YouTube experience and our latest features. Learn more

  • Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein
  • Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein
  • Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein
  • Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein
Remind me later

Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein

Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein
Lihat Foto

education.med.nyu.edu

Ringkasan metabolisme karbohidrat.

KOMPAS.com - Kamu pasti telah sering mendengar dan bahkan memakan karbohidrat. Namun apakah karbohidrat itu sebenarnya? Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, karbohidrat adalah zat organic yang terdiri atas atom karbon, hidrogen, dan juga oksigen.

Jenis Karbohidrat

Dilansir dari Medicine LibreTexts, karbohidrat diklasifikasikan menjadi karbohidrat kompleks dan sederhana.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Jenis-jenis karbohidrat

Karbohidrat sederhana hanya mengandung satu dan dua gula seperti monosakarida dan disakarida. Adapun karbohidrat kompleks memiliki tiga gula atau lebih seperti polisakarida.

Fungsi Karbohidrat

Dilansir dari Live Science, karbohidrat adalah salah satu makronutrien yang dibutuhkan manusia selain protein dan lemak. Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar untuk dapat menghasilkan energi.

Baca juga: Anabolisme Karbohidrat: Fotosintesis dan Faktor yang Memengaruhinya

Energi tersebut digunakan sebagai bahan bakar organ tubuh untuk bekerja dan bergerak, juga sebagai sumber energi otak. Inilah mengapa kamu merasa sulit berpikir saat lapar, karena kamu belum mengonsumsi karbohdrat.

Sumber Karbohidrat

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Makanan sumber karbohidrat


Dilansir dari Harvard School of Public Health, karbohidrat yang bersumber dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan susu adalah karbohidrat sehat karena didapat secara alami.

Sedangkan roti, kue, soda, permen, dan sirup merupakan sumber karbohidrat tidak sehat karena telah diolah dengan berbagai bahan dan tidak memiliki banyak vitamin atau mineral.

Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein

Apakah tujuan dari katabolisme karbohidrat, lemak dan protein
Lihat Foto

robynmac

ilustrasi karbohidrat kompleks

Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat adalah proses pencernaan yang memecah karbohidrat untuk mendapatkan energi. Manusia memperoleh karbohidrat dari makanannya.

Baca juga: Katabolisme Karbohidrat: Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Metabolisme karbohidrat

Makanan yang mengandung karbohidrat saat dikunyah akan dipecah oleh enzim ptialin atau amilase dalam air liur menjadi glukosa.

Glukosa kemudiam masuk kedalam usus halus dan dihidrolisis oleh enzim maltase, laktase, dan sukrase dan dilanjutkan kedalam usus besar. Semua zat yang dibutuhkan tubuh akan diserap, sedangkan yang tidak dibutuhkan akan dibuang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

1. salah satu sifat pertumbuhan adalah kuantitatif , artinya, bosek dikumpulkan​

adaptasi bunga raya​

coronavirus termasuk kingdom​

Kingdom Geludium robustum adalah​

Kingdom bakteriofag adalah​

contoh tumbuhan yang mengalami gerak tigmonasti itu apa aja sih ? (minimal 3) tolong bantu jawab yaa!​

sebutkan 10 nama tumbuhan beserta bagian yang ditanam dan buatan atau alami​

cara agar tomat tidak cepat membusuk​

sistem gerak pada kerbau​

sebutkan minimal 10 contoh ​


Kata pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kami, Tidak lupa juga kami mengucapakan terima kasih kepada teman-teman dan dosen pembimbing Biologi atas dukungannya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang bertemakan Katabolisme.

            Sesuai tema makalah yang kami bawakan yaitu Katabolisme, maka dari itu kami akan mejelaskan apa tujuan, fungsi dan dimana letak katabolisme karbohidrat, lemak dan protein tersebut. Itulah yang kami coba jelaskan dalam makalah ini. Kami sadar dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan Maka dari itu kami meminta dari pembaca baik dosen ataupun teman-teman sekalian, untuk mengkritik dan mengeluarkan pendapatnya terhadap makalah yang telah kami susun bersama ini. Begitu kami selaku mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran ini, untuk kami mohon bantuannya. Sekian dan terima kasih  ….

WassalamualaikumWr. Wb.­­­





BAB I

Pendahuluan

A.    Latar belakang

Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan bahan organik menjadi bahan anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia.Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam.

B.     Rumusan masalah

a.       Apa tujuan katabolisme karbohidrat, lemak dan protein ?

b.      Apa fungsi katabolisme karbohidrat, lemak dan protein ?

c.       Dimana tempat berlangsungnya katabolisme karbohidrat, lemak dan protein?

C.     Tujuan

a.       Untuk mengetahui tujuan katabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

b.      Untuk mengetahui fungsi katabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

c.       Untuk mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

D.    Manfaat

a.       Kita dapat mengetahui tujuan katabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

b.      Kita dapat mengetahui fungsi katabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

c.       Kita dapat mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

BAB II

Pembahasan

KATABOLISME

            Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks (organik) menjadi senyawa yang lebih sederhana (anorganik). Dalam reaksi penguraian tersebut dapat dihasilkan energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan senyawa kimia yang mengalami penguraian.Tetapi energi yang dihasilkan itu tidak dapat langsung digunakan oleh sel, melainkan harus diubah dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) yang mengandung energi tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu Adenosin Trifosfat (ATP).

A.    Katabolisme karbohidrat

Katabolisme karbohidrat biasa juga disebut respirasi sel. Respirasi sel berlangsung di dalam mitokondria melalui proses glikolisis, dilanjutkan dengan proses dekarboksilasi oksidatif kemudian siklus Krebs, di mana pada setiap tingkatan proses ini dihasilkan energy berupa ATP (Adenosin Tri Phosphat) dan hidrogen. Hidrogen yang berenergi bergabung dengan akseptor hidrogen untuk dibawa ke transfer elektron, energinya dilepaskan dan hidrogen diterima oleh O2 menjadi H2O. Di dalam proses respirasi sel, bahan bakarnya adalah gula heksosa. Pembakaran tersebut memerlukan oksigen bebas, sehingga reaksi keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut.

Dalam respirasi, gula heksosa mengalami pembongkaran dengan proses yang sangat panjang. Pertama kali, glukosa sebagai bahan bakar mengalami proses fosforilasi, yaitu proses penambahan fosfat kepada molekul-molekul glukosa hingga menjadi fruktosa - 1, 6 difosfat. Pada fosforilasi, ATP dan ADP memegang peranan penting sebagai pengisi fosfat.

Adapun pengubahan fruktosa - 1, 6 difosfat hingga akhirnya menjadi CO2dan H2O dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer elektron.

a.       Glikolisis

Glikolisis adalah serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat serta NADH dan ATP. Jalur reaksi ini disebut juga jalur Embden-Mayerhoff-Parns (EMP).Glikolisis berlangsung di sitosol, merupakan proses pemecahan molekul glukosa yang memiliki 6 atom C menjadi dua molekul asam piruvat yang memiliki 3 atom C.  

Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP,yang kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat.Setelah itu, glukosa6-fosfat diubah oleh enzim menjadi isomernya, yaitufruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah menjadi dua senyawa yang saling isomer satusama lain,  yaitudihidroksi aseton fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat). Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi dan mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-difosfogliserat. Kemudian masing-masing1,3-difosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan kedua molekul ADP dan membentuk dua molekul ATP. Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat.Setelah menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat.Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi asam piruvat. Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah2 molekul asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, 2 molekul air (H2O).

b.      Dekarboksilasi Oksidatif

Pada perjalanan reaksi berikutnya, asam piruvat tergantung pada ketersediaan oksigen dalam sel. Jika oksigen cukup tersedia, asam piruvat dalam mitokondria akan mengalami dekarboksilasi oksidatif yaitu mengalami pelepasan CO2 dan reaksi oksidasi dengan pelepasan 2 atom H (reaksidehidrogenasi). Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di matriks mitokondria, Pada  langkah ini 2 molekul asam piruvat yang terbentuk pada glikolisis masing-masing diubah menjadi Asetil-KoA (asetil koenzim A) dan menghasilkan 2 NADH.

Selama proses tersebut berlangsung, maka asam piruvat akan bergabung dengan koenzim A (KoA–SH) yang membentuk asetil koenzim A (asetyl KoA). Dalam suasana aerob yang berlangsung di membran krista mitakondria terbentuk juga hasil yang lain, yaitu NADH2 dari NAD yang menangkap lepasnya 2 atom H yang berasal dari reaksi dehidrogenasi. Kemudian kumpulan NADH2 diikat oleh rantai respirasi di dalam mitokondria.Setelah asam piruvat bergabung dengan koenzim dan membentuk asetil Co-A kemudian masuk dalam tahap siklus Krebs. Selanjutnya, asetil Ko-A yang masuk dalam tahap ketiga yaitu siklus Krebs atau siklus asam sitrat.

c.       Siklus Krebs

Siklus Krebs berasal dari nama penemuannya yaitu Sir Hans Krebs (1980-1981), seorang ahli biokimia Jerman yang mengemukakan bahwa glukosa secara perlahan dipecah di dalam mitokondria sel dengan suatu siklus dinamakan siklus Krebs. Daur Krebs yang berlangsung di matriks mitokondria disebut juga daur asam sitrat atau daur asam trikarboksilat dan berlangsung pada matriks mitokondria. Asetil-KoA yang terbentuk pada dekarboksilasi oksidatif, memasuki daur ini. Pada akhir siklus dihasilkan 2 ATP,6 NADH, 2 FADH, dan 4 CO2.

Asetil koenzim A masuk siklus Krebs melalui reaksi hidrolisis dengan melepas koenzim A dan gugus asetil (mengadung 2 atom C), kemudian bergabung dengan asam oksaloasetat (4 atom C) membentuk asam sitrat (6 atom C). Energi yang digunakan untuk pembentukan asam sitrat berasal dari ikatan asetil koenzim A. Selanjutnya, asam sitrat (C6) secara bertahap menjadi asam oksaloasetat (C4) lagi yang kemudian akan bergabung dengan asetil Ko–A. Peristiwa pelepasan atom C diikuti dengan pelepasan energy tinggi berupa ATP yang dapat langsung digunakan oleh sel. Selama berlangsungnya reaksi oksigen yang diambil dari air untuk digunakan mengoksidasi dua atom C menjadi CO2, proses tersebut disebut dekarboksilasioksidatif.

Dalam setiap oksidasi 1 molekul asetil koenzim A akan dibebaskan 1 molekul ATP, 8 atom H, dan 2 molekul CO2. Atom H yang dilepaskan itu kemudian ditangkap oleh Nikotinamid AdeninDinukleotida (NAD) dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) untuk dibawa menuju sistem transpornyang direaksikan dengan oksigen menghasilkan air.asetil Ko– A melepas 2 atom C-nya yang ditangkap oleh oksalo asetat menjadi asam sitrat. Karena adanya penambahan dan pelepasan H2O, selanjutnyaasam sitrat diubah menjadiasam isositrat. Asam isositrat kemudian melepaskan gugus karboksil(CO2) terbentuk asam α  -Ketoglutamat yang disertai dengan pelepasanhidrogen dan elektron yang ditangkap NAD membentuk NADH. Selanjutnya asam α-Ketoglutamat juga melepaskan gugus karboksit (CO2) disertai dengan pelepasan hidrogen dan elektron yang ditangkap NAD membentuk NADH. Asam α -Ketoglutamat lalu berikatan dengan molekul Ko-A membentuk suksinat Ko–A. KoA kemudian dilepas dan digantikan oleh fosfat (P) berasal dari GTP, terikat pada ADP membentuk ATP, menyebabkan suksinil Ko-A berubah menjadi asam suksinat.

Asam suksinat melepaskan 2 hidrogen (2H) dan elektron yang ditangkap FAD membentuk FADH2, asam suksinat berubah menjadi asam fumarat.Kemudian asam fumarat dapat menggunakan air (H2O) menjadi asam malat, selanjutnya asam malat melepaskan hidrogen dan elektron ditangkap oleh NAD+ membentuk NADH.Dan akhirnya asam malat berubah menjadi asam oksaloasetat. Asam aksaloasetat yang mendapat transfer 2 atom karbon (2C) dari asetil Ko-A akan menjadi siklus Krebs kembali. Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat yang berikatan dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali siklus Krebs, karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosahanya dihasilkan 2 molekul asetil koenzim A, maka siklus Krebs harus berlangsung sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP,6 NADH, 2 FADH dan 4 CO2.

d.      Transport Electron

Rantai transpor elektron berlangsung pada krista mitokondria. Prinsip dari reaksi ini adalah: setiap pemindahan ion H (elektron) yang dilepas dari dua langkah pertama tadi antar akseptor dihasilkan energi yang digunakan untuk pembentukan ATP. Pada saat masuk ke rantai transpor elektron, molekul tersebut mengalami rangkaian reaksi oksidasi-reduksi (Redoks) yang terjadi secara berantai dengan melibatkan beberapa zat perantara untuk menghasilkan ATP dan H2O.

Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH danFADH2sebanyak 10 dan 2 molekul.Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul FADH2tersebut mengalami oksidasi. Dengan reaksi berikut :Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2. Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP.Ditambah dari hasil glikolisis dan siklus Krebs, maka secara keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu molekul glukosa.

Total ATP yang dihasilkan untuk tiap mol glukosa adalah:

Proses

ATP

NADH2

FADH2

Total

Glikolisis Dekarboksilasi oksidatif Daur Krebs

Rantai transpor electron

Total

38 ATP

Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.

B.     Fermentasi

Dalam keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses fosforilasi oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP respirasi sangat tergantung pada pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa oksigen elektronegatif untuk menarik electron pada rantai transport electron, fosforilasi oksidatif akan terhenti. Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksgen. Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.

Secara prosedural, fermentasi merupakan suatu perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan ATP hanya dengan  fosforilasi tingkat substrat sepanjang terdapat pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima electron selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak dapat mendaur ulang NAD+  dari NADH karena tidak mempunyai agen pengoksidasi (kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan transfer electron ke piruvat atau turunan piruvat. Berikut bahasan terhadap dua macam fermentasi yang umum yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam laktat.

1.      Fermentasi alkohol

Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan bir dan anggur. Pada Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol dalam dua langkah. Langkah pertama menghidrolisis piruvat dengan molekul air sehingga melepaskan karbondioksida dari piruvat dan mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua. Dalam langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol sehingga meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis.

2.      Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil. Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.

C.     Katabolisme Protein dan Lemak

Sel-sel dalam tubuh mendapatkan energi bukan hanya dari karbohidrat, tetapi berasal juga dari protein dan lemak. Protein dan lemak yang masuk dalam tubuh harus dipecah terlebih dahulu yang dibantu oleh suatu enzim untuk digunakan sel.

a.         Protein

Protein melalui proses hidrolisis diubah menjadi asam amino. Beberapa asam amino dapat diubah menjadi asam piruvat dan asetil koenzim A setelah terlepasnya gugus amin dari asam amino yang dilepas, kemudian gugus amin tersebut akan dibawa ke hati dan akan dirombak menjadi amoniak (NH3) yang nantinya dibuang bersama dengan urin, 1 gram protein dapat menghasilkan energi yang setara dengan 1 gram karbohidrat.

b.         Lemak

Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi (Nugroho, 2009). Lebih lanjut Nugroho menguraikan proses metabolisme asam lemak sebagai berikut.

1. Katabolisme Gliserol

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.

2. Oksidasi Asam Lemak (Oksidasi Beta)

Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin. Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut :

a. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim tiokinase.

b. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.

c. Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.

d. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.

e. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi beta.

Pada proses oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Menurut Poedjiadi (1994: 279-280), tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pembentukan asil KoA dari asam lemak berlangsung dengan katalis enzim asil KoA sintetase yang disebut juga tiokinase.

b. Reaksi kedua adalah reaksi pembentukan enoil KoA dengan cara oksidasi. Enzim asil KoA dehidrogenase berperan sebagai katalis dalam reaksi ini. Koenzim yang dibutuhkan dalam reaksi ini adalah FAD yang berperan sebagai akseptor hydrogen. Dua molekul ATP dibentuk untuk tiap pasang electron yang ditransportasikan dari molekul FADH2 melalui sistem transport electron.

c. Pada reaksi ketiga, enzim enoil KoA hidratase merupakan katalis yang menghasilkan L-hidroksiasil KoA. Reaksi ini ialah reaksi hidrasi terhadap ikatan rangkap anatar C-2 dan C-3.

d. Reaksi keempat adalah reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil koenzim A menjadi ketoasil koenzim A. Enzim L-hidrokdiasil koenzim A dehidrogenase melibatkan NAD yang direduksi menjadi NADH.

e. Tahap kelima adalah reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan aseil koenzim A dan asil koenzim A yang mempunyai jumlah atom C dua buah lebih pendek dari molekul semula.

Asil KoA yang terbentuk pada reaksi tahap 5, mengalami metabolisme lebih lanjut melalui reaksi tahap 2 hingga tahap 5 dan demikian seterusnya sampai rantai C pada asam lemak terpecah menjadi molekul-molekul asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA dapat teroksidasi menjadi CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat (Poedjiadi, 1994: 282). Asetil KoA yang dihasilkan dari oksidasi asam lemak tidak berbeda dengan asetil KoA yang dibentuk dari piruvat (Lehninger, 2005: 204).

Bab III

Penutup

A.      Kesimpulan

Dapat di simpulkan bahwa :

1.      Tujuan utama katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi anaerob.

2.      Katabolisme berfungsi untuk menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain dan mnyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel, serta membantu proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi dengan mengubah senyawa-senyawa makanan menjadi energi yang dapat berguna bagi tubuh manusia maupun hewan.

3. Katabolisme Karbohidrat berlangsung di dalam mitokondria melalui tahap Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs, dan Transpor Elektron. Sedangkan katabolisme protein dan lipid berlangsung di membran luar mitokondria.

B.       Sarans

1.      Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami membutuhkan beberapa saran dan kritik yang membangun untuk hasil yang lebih baik serta bermanfaat bagi seluruh audience.

2.      Untuk lebih memahami tentang Katabolisme dibutuhkan lebih banyak buku referensi yang menjelaskan tentang hal ini. 

Daftar pustaka

Tim Pengajaran Biologi Universitas Hasanuddin. 2008. Biologi. Makassar: UPT MKU Universitas Hasanuddin.

Kistinnah, Idun. dkk. 2009. Biologi makhluk hidup dan lingkungannya SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

http://texbuk.blogspot.com/2012/01/katabolisme-lemak-dan-protein.html#ixzz26RzHMCXj

http://www.scribd.com/doc/91150702/Makalah-Hubungan-Metabolisme-Karbohidrat-Protein-Lemak


Page 2