Garis lengkung yang menghubungkan dua nada dimainkan dengan teknik

A. IRAMA

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik dan tari [jamalus, 1989]. Irama diartikan sebagai gerak yang teratur , panjang pendek membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama.

Irama dalam sebuah sajian musik yaitu menghubungkannya dengan satu satuan birama dengan notasi irama yang berkaitan dengan waktu dan panjang pendek denyutan.

M. Soeharto [1986] menyatakan irama sebagai gerak yang teratur, dimana irama selalu mengikuti jalan melodi.

1. Duol ; Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 diatas atau dibawah dua nada untuk mengubah nada dibawahnya menjadi satu setengah kali nilai ketukannya dari dua nada tersebut.

2. Triool dan Triool Ganda [sextool] ; Triool berbentuk garis lengkung dan angka 3 diatas atau dibawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut. Bentuk triool dapat juga digandakan yang dinamakan sextool dengan garis lengkung dan angka 6.

3. Kwartool ; Kwartool berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not yang mengubah keempat not dibawah atau diatasnya menjadi tinggal bernilai ¾ dari nilai not sebelumnya.

4. Kwintool ; Kwintool berbentuk garis lengkung dan angka 5 diatas atau dibawah lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5 dari nilai keseluruhan not senelumnya.

5. Legato dan Legatura ; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih, memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang dihubungkan. Perbedaan legato dan legatura ; legato biasanya untik menggabungkan nada-naa yang tingginya berbeda dan masih dalam satu satuan birama, sedangkan legatura menghubungkan not yang biasanya berlainan birama.

NOTASI IRAMA

Notasi irama berbentuk not dan tanda diam. Notasi irama dan membirama dilatihkan pada anak untuk melatih rasa irama. Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama maupun dengan menggunakan lagu secara langsung, dan akan lebih baik jika suatu lagu kemudian menjadi chart irama. Latihan dapat dikembangkan secara perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik dan tari [Jamalus, 1989]. M. Soeharto [1986] menyatakan iarama sebagai gerak yang teratur, dimana irama selalu mengikutijalan melodi. Akan tetapi iarama akan tetapberjalan walaupun melodi berhenti, sampai lagu berhenti. Jadi jika kita perhatikan irama dapat berjalan tanpa adanya melodi [tingkat rendah], Irama berkaitan erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen [tekanan] pada not. Oleh karena itu kemahiran dalam membaca tanda diam sama pentingnya dengan membaca not.

Seiring pula dalam praktek musik kita jumpai notasi musik yang nampaknya tidak lazim, akan tetapi demi tercapainya harmoni lagu notasi harus berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain sebagai berikut:

1. Duol; Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali nilai ketukannya dari dua nada tersebut

2. Triool dan triool ganda [sextool]; triool berbentuk garis lengkung dan angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut

3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya

4. Kwintool;kwintool berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5 dari nilai keseluruhan not sebelumya

5. Legato dan legatura

Di samping penggunaan duool, triool, kwartool, kwintool, dan sextool, maka terdapat teknik legato dan legatura, yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih, memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang dihubungkan. Perbedaan legato dan legatura; legato biasanya untuk menggabungkan nada-nada yang tingginya berbeda dan masih dalam satu satuan birama, sedangkan legatura menghubungkan not yang biasanya berlainan birama.

Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam music. Pulsa dapat bergerak cepat, sedang, dan lambat. Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan pulsa dan tempo yang digunakan. tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal [Atan Hamdjo, 1989]. Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam lagu.

Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan [tekanan – tekanan yang datang berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama [Atan Hamdju, 1989:26. Birama juga dapat diartikan ayunan rangkaian gerak kelompok beberapa pulsa, yang pulsanya tidak, berlangsung secara berulang – ulang dan teratur [Jamalus, 1989]

Penulisan birama perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut satu birama. Macam-macam birama, 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8.

Membirama merupakan penyederhanaan istilah dirigen [Belanda] atau conductor dari kata conduction [Inggris] yang dapat diartikan sebagai teknik dan senu memimpin permainan musik bersama. Gerakan dapat dilakukan hanya dengan tangan dibantu tongkat.

Melodi merupakan unsur pokok musik yang senantiasa menjadi pusat perhatian pemerhati dan penikmat musik, terutama pemula. Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada [bunyi dengan getaran teratur] yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Ilustrasi Garis Lengkung Notasi Legato. Foto : Pixabay.com

Garis lengkung notasi legato sering kali tertukar dengan garis lengkung slur. Sebab, keduanya memiliki bentuk yang sama pada susunan notasi musik.

Merujuk buku Seni Budaya yang ditulis oleh Sem Cornelyoes, garis lengkung berfungsi untuk menyatukan beberapa not karena memiliki nilai yang sama.

Dalam penyajian yang bersambungan, garis lengkung berfungsi untuk mengikat dua atau lebih not yang berbeda. Ada pula yang disatukan karena hanya mewakili satu suku kata lagu tertentu.

Selain itu, ada juga not yang dihimpun untuk memperpanjang nada tertentu. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menambahkan garis lengkung terhadap not-not yang telah disatukan.

Ilustrasi Garis Lengkung Notasi Legato. Foto : Pixabay.com

dalam penulisan notasi musik, not merupakan satuan nada. Sedangkan notasi musik merupakan sistem penulisan nada lagu. Secara singkat, notasi merupakan perwujudan dari sebuah komposisi musik dan not merupakan perwujudan dari suatu nada.

Jika sebuah nada dapat didengar, not dapat dilihat. Tidak heran bila not juga sering disebut sebagai lambang dari sebuah nada. Dalam notasi musik, not ditulis melalui bentuk simbol yang berwujud angka atau gambar notasi balok.

Garis Lengkung Notasi Legato

Mengutip buku Teori Musik 1 yang ditulis oleh Hanna Sri Mudjilah, garis lengkung notasi legato dapat dipakai untuk memperpanjang suatu not. Garis ini menghubungkan dua buah not yang sama tinggi.

Jika dinyanyikan, not-not dalam garis lengkung legato perlu disajikan dalam satu embusan napas. Garis lengkung legato ditarik dari not pertama sampai not terakhir dari not-not yang diikat dalam satu kesatuan.

Adapun cara memainkan atau menyanyikannya cukup satu kali. Kemudian untuk durasi bunyinya, yakni sepanjang jumlah not-not yang diberi garis lengkung notasi legato tersebut.

Contoh garis lengkung notasi legato:

Ilustrasi Garis Lengkung Notasi Legato. Foto : buku Seni Budaya yang ditulis oleh Sem Cornelyoes.

Slur sendiri merupakan notasi musik yang memberi tahu musisi untuk memainkan urutan dua not atau lebih tanpa ada jeda di antara not.

Berbeda dengan garis lengkung notasi legato yang menghubungkan nada-nada sama tinggi, garis lengkung slur terletak di atas atau di bawah nada-nada.

Nada-nada yang terletak di antara garis lengkung slur ini harus dimainkan secara bersambung. Selain itu, slur juga digunakan untuk menunjukkan phrasering, sehingga artikulasi [instrumen] menjadi lebih jelas.

Contoh garis lengkung slur :

Ilustrasi Garis Lengkung Slur. Foto : buku Teori Musik 1 oleh Hanna Sri Mudjilah.

Dari uraian di atas, perbedaan signifikan antara legato dengan slur, yakni legato menghubungkan not-not pada nada yang sama. Sedangkan slur menghubungkan not-not pada nada yang berbeda.

Video yang berhubungan

Seperti diuraikan sebelumnya pada artikuel berikut ini notasi not, kadangkala beberapa not disatukan untuk berbagai keperluan. Ada kalanya beberapa not disatukan karena memiliki nilai yang sama. Ada pula yang disatukan karena hanya mewakili satu suku kata lagu tertentu. Namun, ada pula yang disatukan untuk memperpanjang nada tertentu. Penyatuan not tersebut dilakukan dengan menambahkan garis lengkung terhadap not-not yang disatukan tersebut. Ada 3 macam garis lengkung, yaitu:

a. Garis Lengkung Melismatis, yaitu garis lengkung yang menyatukan not-not karena beberapa not tersebut hanya memiliki satu suku kata dalam teks lagu. Garis lengkung ini hanya dipakai dalam notasi musik yang memakai teks lagu.

Garis lengkung yang menghubungkan dua nada dimainkan dengan teknik


b. Garis Lengkung Legato. Istilah legato berasal dari kata legare yang berarti mengikat. Maksudnya adalah garis lengkung lagato ini berfungsi untuk mengikat dua atau lebih not yang berbeda-beda dalam penyajian yang sambung-menyambung. Jika dinyanyikan secara vokal maka not-not dalam garis lengkung legato ini harus disajikan dalam satu hembusan napas. Garis lengkung legato ditarik dari not pertama sampai not terakhir dari not-not yang diikat dalam satu kesatuan.

Garis lengkung yang menghubungkan dua nada dimainkan dengan teknik


c. Garis Lengkung Legatura. Garis lengkung legatura dipakai oleh sebuah not dan not berikutnya yang merupakan not perpanjangannya. Jadi, yang dihubungkan dengan garis lengkung legatura hanyalah not-not yang sama tinggi, terutama not-not perpanjangan yang melewati garis birama karena tiap awal birama harus dimulai dengan not tidak boleh dengan titik perpanjangan not sebelumnya.

Garis lengkung yang menghubungkan dua nada dimainkan dengan teknik


d. Garis Lengkung Portato. Garis lengkung portato digunakan untuk penyajian lagu secara portato, yakni melompat-lompat seperti kanguru. Penyajian portato jarang digunakan. Oleh karena itu, tanda garis lengkung portato jarang digunakan pula. Yang lebih sering digunakan adalah penyajian staccato atau staccatisimo, yaitu penyajian lagu secara berjingkat-jingkat dan putus-putus. Lebih lanjut penyajian staccato dan staccatisimo akan diuraikan dalam bagian lain.

Garis lengkung yang menghubungkan dua nada dimainkan dengan teknik


Demikian tulisan kali ini tentang Garis Lengkung Notasi semoga bermanfaat.

Berikutnya akan coba saya tuliskan tentang tanda diam pada notasi.

Silahkan berlangganan melalui email supaya tidak ketinggalan updatenya.