Contoh pengawetan dengan cara pasteurisasi adalah

Contoh pengawetan dengan cara pasteurisasi adalah
ilustrasi mesin. tecnosoft.eu

JABAR | 11 April 2021 08:01 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Makanan terdiri dari berbagai nutrisi utama seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Karena kandungan nutrisi yang kaya dalam makanan segar, mereka sangat rentan terhadap pembusukan mikroba.

Oleh karena itu, makanan sering dipasteurisasi atau disterilkan untuk menghancurkan muatan mikroba di dalamnya. Makanan yang dipasteurisasi dan disterilkan masing-masing dapat disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama dalam kondisi berpendingin atau kondisi atmosfer normal.

Istilah "pasteurisasi" dan "sterilisasi" terkadang digunakan secara bergantian dan dianggap sama. Padahal, terdapat perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi, mulai dari proses hingga manfaat yang berbeda satu sama lain.

Mengetahui perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi akan membantu Anda memahami mengapa ilmuwan dan produsen dari berbagai industri memilih untuk menggunakan salah satu dari yang lain saat mereka menguji dan membuat makanan, obat-obatan, kosmetik, bahan kimia, dan lainnya.

Berikut ini, akan kami sampaikan apa saja perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi dalam pengolahan makanan yang dilansir dari differencebetween.com.

2 dari 4 halaman

Pasteurisasi adalah metode pengawetan makanan dengan cara memanaskannya untuk membunuh sebagian mikroorganisme yang ada dalam makanan. Oleh karena itu, teknik ini digunakan untuk makanan yang dapat disimpan dan ditangani lebih lanjut dalam kondisi pertumbuhan mikroba yang ditekan. Karena dilakukan dengan pemanasan rendah, sifat makanan tidak akan berubah, dan dapat menjaga nilai gizi makanan.

Dalam proses pasteurisasi, biasanya cairan dipanaskan hingga suhu tertentu untuk jangka waktu yang telah ditentukan diikuti dengan langkah pendinginan segera (Misalnya 63-66 ° C selama 30 menit atau 71 ° C selama 15 detik). Cara ini pertama kali ditemukan oleh ahli kimia dan mikrobiologi Prancis, Louis Pasteur. Teknik ini pertama kali digunakan untuk mencegah asam anggur dan bir, tetapi belakangan ini susu juga dipasteurisasi menggunakan teknik ini. Saat ini, metode ini banyak digunakan untuk memperpanjang umur simpan susu.

Tujuan utama pasteurisasi adalah untuk menghilangkan atau menghancurkan bakteri dan mikroorganisme patogen, namun tidak menghancurkan spora tahan panas seluruhnya karena suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi. Ini juga ditargetkan untuk menekan aktivitas mikroorganisme tertentu pada makanan tertentu. Oleh karena itu, tidak memberikan produk yang stabil di rak tanpa penyimpanan yang tepat pada suhu rendah.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi aktivitas enzimatis dalam produk. Pasteurisasi bergantung pada ketahanan panas dari mikroorganisme tertentu dan kepekaan panas produk. Dua metode utama pasteurisasi adalah suhu tinggi, waktu singkat (HTST) dan suhu rendah, waktu lama atau Extended Shelf Life (ESL).

3 dari 4 halaman

Sterilisasi adalah bentuk lain dari teknik pemrosesan termal yang menggunakan suhu yang relatif tinggi untuk memperpanjang umur simpan hingga beberapa bulan. Karena spora bakteri jauh lebih tahan panas daripada sel vegetatif, tujuan utama dari teknik ini adalah untuk menghancurkan spora tersebut.

Sterilisasi komersial bergantung pada banyak faktor, termasuk sifat makanan, kondisi penyimpanan makanan setelah proses termal, ketahanan panas mikroorganisme atau spora, dan jumlah awal mikroorganisme yang ada dalam makanan.

Proses sterilisasi dapat dibagi menjadi dua kategori utama. Yang pertama adalah 'in-container', yang digunakan untuk makanan, yang ditempatkan di wadah seperti kaleng, botol, dan kantong plastik. Yang kedua adalah 'Sistem aliran kontinu untuk proses pengolahan sangat tinggi (UTH), yang umumnya melibatkan pemanasan pada 140 ° C hingga 150 ° C selama 1 hingga 3 detik.

4 dari 4 halaman

Contoh pengawetan dengan cara pasteurisasi adalah
steriflow.com

Setelah memahami penjelasan sebelumnya, kita bisa tahu bahwa terdapat perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi. Sederhananya, perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi adalah sebagai berikut:

  • Perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi pertama yaitu terlihat dari usia simpan produk, di mana produk yang disterilkan memiliki umur simpan yang lama dibandingkan produk yang dipasteurisasi.
  • Perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi kedua yaitu sterilisasi melibatkan pemanasan makanan antara kisaran suhu 110 ° C hingga 120 ° C, sedangkan pasteurisasi melibatkan pemanasan antara 70 hingga 80 ° C.
  • Teknik sterilisasi dapat menghancurkan baik sel vegetatif maupun spora banyak mikroorganisme karena metodenya yang menggunakan suhu tinggi, tetapi pasteurisasi digunakan untuk menekan pertumbuhan mikroba dan hanya dapat menghancurkan sel vegetatif dari banyak mikroorganisme dan bukan spora mereka.
  • Sifat-sifat makanan dapat sangat berubah dengan proses sterilisasi, namun tidak dengan proses pasteurisasi.
  • Karena suhu yang rendah, pasteurisasi dapat diterapkan untuk makanan yang sangat sensitif terhadap panas dengan tingkat nutrisi yang tinggi. Dan sterilisasi hanya dapat diterapkan untuk makanan tertentu yang tidak terlalu tahan panas.
  • Berbeda dengan proses pasteurisasi, nutrisi pangan dapat dengan mudah hancur pada proses sterilisasi meskipun hal tersebut memperpanjang umur simpan pangan.
(mdk/ank)

Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan. Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteur seorang ilmuwan Prancis. Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April 1862.

Contoh pengawetan dengan cara pasteurisasi adalah

Mesin pasteurisasi susu di KPBS Pangalengan

Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikro-organisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakan oleh Nicolas Appert. Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa). Sterilisasi skala komersial pada makanan masih belum umum, karena dapat mempengaruhi rasa dan kualitas dari produk.

Produk yang bisa dipasteurisasi mencakup susu, anggur, bir, jus buah, cider (sari buah apel), madu, telur, minuman olahraga dan makanan kaleng

Proses pemanasan minuman khususnya arak, telah dikenal di Tiongkok sejak 1117 M dengan tujuan supaya minuman dapat tahan lama. Proses tersebut kemudian dikenalkan di Jepang melalui catatan tertulis berjudul Tamonin-nikki, yang ditulis oleh sekelompok biksu bertahun 1568.[1] Selang beberapa abad kemudian pada 1768, penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Italia, Lazzaro Spallanzani membuktikan bahwa suatu produk dapat dibuat steril setelah melalui proses termal. Ia menguji coba pada kaldu daging yang direbus selama satu jam, kemudian wadahnya ditutup segera setelah mendidih. Hasilnya, kaldu daging tidak rusak dan bebas dari mikroorganisme.[2]

Pada tahun 1795, seorang koki dan pembuat manisan asal Paris bernama Nicolas Appert - yang nantinya dikenal sebagai penemu proses sterilisasi pada makanan,[3] berhasil melakukan uji coba pengawetan terhadap beberapa bahan makanan diantaranya sup, sayuran, jus, produk susu, jeli, selai, dan sirup. Ia menempatkan makanan dalam stoples kaca yang ditutup menggunakan gabus dan lilin, kemudian menempatkannya dalam air mendidih.[4] Beberapa tahun kemudian, Nicolas Appert menerbitkan buku masak pertama mengenai metode pengawetan makanan modern berjudul The Art of Preserving Animal and Vegetable Substances.[5]

pada tahun 1800-an, Louis Pasteur melakukan uji coba dengan memanaskan anggur pada waktu dan suhu yang tepat yang akan membunuh mikroorganisme berbahaya dalam anggur tersebut tanpa mengubah rasanya. Ia kemudian mematenkan proses tersebut dengan istilah pasteurisasi.[4]

  • produk susu
  • susu tanpa pasteurisasi.
  • Yoghurt pasteurisasi
  • UHT
  1. ^ Hornsey, Ian S (2007). A History of Beer and Brewing. Royal Society of Chemistry. hlm. 30. ISBN 9781847550026.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Tewari,, Gaurav; Juneja, Vijay, ed. (2008). Advances in Thermal and Non-Thermal Food Preservation. Wiley. hlm. 3. ISBN 9780470276600.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ White, Carol (31 Agustus 2010). "How Pasteurization Works". HowStuffWorks (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-31. 
  4. ^ a b McNeil, Ian; Day, Lance, ed. (2002). Biographical Dictionary of the History of Technology. Taylor & Francis. hlm. 30. ISBN 9781134650194.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Wiley, R.C., ed. (1994). Minimally Processed Refrigerated Fruits & Vegetables. Springer Science & Business Media. hlm. 66. ISBN 9780412055713.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Rosenau, M.J., The Milk Question, Haughton Mifflin Company, Boston, 1913.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasteurisasi&oldid=20457883"


Page 2

1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30

20 April adalah hari ke-110 (hari ke-111 dalam kalender kabisat) dalam kalender Gregorian.

  • 570 - Abrahah ingin menghancurkan Ka'bah yang berada di Mekkah
  • 1945 - Perang Dunia ke-2: Pasukan Amerika Serikat menguasai kota Leipzig, Jerman.
  • 1972 - Apollo 16, dikomandani John Young berhasil mendarat di bulan.
  • 1975 - Taman Mini Indonesia Indah diresmikan.
  • 1998 - Pesawat Boeing 727-200 milik Air France menabrak gunung setelah tinggal landas dari Bogota, Kolombia menewaskan 53 penumpangnya.
  • 1999 - Kota Dumai di Riau diresmikan menjadi kotamadya atau kota otonom.
  • 2002 - Pendirian Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
  • 2003 - Michael Schumacher memenangi Grand Prix F1 San Marino 2003 meskipun ibunya, Elisabeth, meninggal dunia sesaat sebelum balapan dimulai. Sedangkan adiknya, Ralf Schumacher, finis di posisi ke-4.
  • 2009 - Awal pelaksanaan Ujian Nasional SMA/SMK/MA tahun ajaran 2008/2009 di Indonesia.
  • 2011 - Harga BBM Pertamina nonsubsidi naik: Pertamax dari Rp8.600,00 per liter menjadi Rp8.700,00 per liter dan Pertamax Plus dari Rp9.050,00 per liter menjadi Rp9.150,00 per liter. Sedangkan Pertamina Dex tetap Rp10.800,00 per liter.
  • 570 - Nabi Muhammad, pembawa agama Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan rasul yang terakhir.
  • 1889 - Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman (w. 1945)
  • 1927 - Phil Hill, pembalap dan juara dunia F1 pertama dari Amerika Serikat (w. 2008)
  • 1976 - Shay Given, pemain sepak bola Republik Irlandia
  • 1990 - Lu Han, aktor dan penyanyi China, mantan anggota EXO
  • 1995 - Siva Aprilia, model Indonesia
  • 1999 - Calvin Aprilian, penyanyi dan aktor Indonesia
  • 1999 - Carly Rose Sonenclar, penyanyi Amerika Serikat.
  • 1999 - Fabio Quartararo, pembalap MotoGP asal Prancis.
  • 2003 - Rasyid Daffa, manusia tai
  • 2004 - Seekor monyet bernama Penpen Alfonso Zoldyck
  • 1314 - Paus Klemens V (l. 1264).
  • 2003 - Bernard Katz, biofisikawan kelahiran Jerman, penerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran (l. 1911).
  • 2003 - Daijiro Kato, pembalap MotoGP asal Jepang (l. 1976).
  • 2011 - Franky Sahilatua, penyanyi Indonesia (l. 1953).
  • 2018 - Avicii, DJ dan produser asal Swedia (l. 1989).
  • 1962 - Jumat Agung.
  • 1973 - Jumat Agung.
  • 1984 - Jumat Agung.
  • 2003 - Paskah.
  • 2014 - Paskah.
  • Hari Konsumen Nasional
  • HUT Denzipur 3/ATD
  • HUT Taman Mini Indonesia Indah

19 April - 20 April - 21 April

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=20_April&oldid=21104373"