Garis anggaran seorang konsumen islami akan berotasi ke luar dengan titik pivot pada sumbu y apabila

Pembahasan contoh soal OSN Ekonomi SMA kali ini berkaitan dengan garis anggaran atau (budget constraint). Adapun contoh soalnya kami ambilkan dari soal Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2014 Bidang Ekonomi.

Berikut contoh soalnya:

Dalam kasus berikuti ini akan terjadi pergeseran garis anggaran (untuk barang x dan barang Y) ke kanan atas tanpa adanya perubahan slope (kemiringan garis), yakni ....

a. harga X naik 10% dan Y turun 10%

b. harga X dan Y turun 10%

c. harga X dan Y naik 10 %, pendapatan nominal turun 5%

d. harga X dan Y turun 10%, pendapatan nominal turun 10%

e. harga X dan Y naik 10%, pendapatan nominal turun 10%

Jawaban:

Jawaban dari soal di atas adalah B (harga X dan Y turun 10%)

Pembahasannya adalah sebagai berikut:

Pertama, kita perlu mengetahui definisi garis anggaran. Artikel mengenai garis anggaran pernah kami bahas di sini. Dalam artikel tersebut yang dimaksud garis anggaran adalah “the limit on the consumption bundles that a consumer can afford” (Mankiw, 2012: 440). Apabila diterjemahkan, kurang lebih: Garis Anggaran adalah berbagai kemungkinan kombinasi konsumsi yang mampu diperoleh konsumen dengan pendapatannya.

Garis anggaran menggambarkan jumlah kombinasi 2 barang yang dapat dibeli oleh seseorang dengan sejumlah pendapatannya pada tingkat harga tertentu. Gambar garis anggaran adalah sebagai berikut:

Garis anggaran seorang konsumen islami akan berotasi ke luar dengan titik pivot pada sumbu y apabila

Misalnya kita kaitkan gambar 1 di atas dengan contoh soal OSN yang kita bahas. Mie Ayam kita asumsikan dengan barang X, sedangkan Jus Alpukat adalah barang Y. Kita coba analisis satu per satu dari 5 pilihan jawaban yang tersedia.

1. Pilihan Jawaban (A) harga X naik 10% dan Y turun 10%

Apabila harga barang X naik 10% maka garis anggaran akan berotasi ke dalam pada sumbu Jml Mie Ayam, sedangkan ketika harga barang Y turun 10% maka garis anggaran akan berotasi ke luar pada sumbu Jus Alpukat. Sehingga dalam kondisi seperti ini akan terjadi perubahan slope (kemiringan) garis anggaran.

2. Pilihan Jawaban (B) harga X dan Y turun 10%

Ketika harga barang X dan Y sama-sama turun 10% maka garis anggaran akan bergeser ke kanan atas tanpa disertai perubahan slope (kemiringan). Kondisi seperti inilah yang dimaksud dalam soal (jawaban yang benar).

3. Pilihan Jawaban (C) harga X dan Y naik 10 %, pendapatan nominal turun 5%

Ketika harga barang X dan Y naik 10% garis anggaran akan bergeser ke kiri (bawah) ditambah lagi dengan penurunan pendapatan nominal yang turun 5%, sehingga garis anggaran akan bergeser ke kiri lagi.

4. Pilihan Jawaban (D) harga X dan Y turun 10%, pendapatan nominal turun 10%

Ketika harga barang X dan Y turun 10%, harusnya garis anggaran bergeser ke kanan tanpa mengubah slope, tapi karena diikuti dengan penurunan pendapatan nominal yang juga 10%, maka posisi garis anggaran tetap (tidak bergeser).

5. Pilihan Jawaban (E) harga X dan Y naik 10%, pendapatan nominal turun 10%

Pada kondisi ini kasusnya sama dengan pilihan jawaban (C) hanya saja karena pendapatannya turun lebih besar, yaitu 10% (pada pilihan C hanya 5%). Sehingga pergeseran garis anggaran lebih ke kiri (ke bawah).

Demikian pembahasan contoh soal seleksi OSN 2014 khususnya pada topik Garis Anggaran. Semoga bermanfaat.

apabila harga barang Y yang berubah maka garis anggaran akan berotasi sepanjang sumbu Y.Gambar hal 7Sekarang dapat digabungkan kesukaan konsumen (preferensi konsumen) dengan garisanggaran untuk melihat bagaimana konsumen menentukan barang apa yang akan dibeli danberapa jumlahnya supaya memaksimumkan kepuasannya (dengan kendala anggaran dantingkat harga). Kita menganggap konsumen bersikap rasional, berubah memaksimumkan6

kepuasan dalam membelanjakan pendapatannya. Konsumen berusaha mencapai kurvaindiferen yang tertinggi dengan garis anggaran yang adaKepuasan maksimum tercapai pada titik persinggungan antara kurva indiferen dengangaris anggaran. Pada saat itu slope garis anggaran sama dengan slope kurva indiveren. Syaratini merupakan syarat tercapainya kepuasan maksimum.Gambar hal 8Pada titik B konsumen membelanjakan semua pendapatan dan MRSXY= PX/PY. Titik Bmenunjukan bahwa konsumen harus membelanjakan pendapatannya untuk 6Y dan 2X(koordinat titik B). Titik persinggungan ini selalu ada karena bentuk kurva IC yang cekungterhadap O dan tidak dalam salib sambu XY terdapat banyak sekali kurva IC.apabila bentukkurva IC berupa garis lurus atau cembung, maka dari berbagai kurva IC akan terdapat satukurva yang memotong titik sudut garis anggaran (di J atau K). Ini berarti bahwa kepuasanmaksimum dicapai apabila konsumen hanya membeli satu macam barang.keseimbangankonsumen seperti ini dinamakan solusi sudut (corner solution).Gambar hal 9Apabila kepuasan dapat dihitung (cardinal) syarat maksimisasi kepuasan adalah MUX/PX= MUY/PY. Proses maksimisasi di atas juga memenuhi persyaratan ini. Ingat bahwa slopekurva indiferen. MRSXY = MUX/MUY, maka MUX/MUY= PX/PY. Jadi untuk maksimisasidengan kendala anggaran, nilai kepuasan marginal setiap rupiah yang dibelanjakan padamasing-masing barang harus sama.7

BAB IIIPENUTUPKonsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalammasyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup laindan tidak untuk diperdagangkan. Pengertian perilaku konsumen menurut Philip Kotler adalahhasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuaidengan harapannya.Sedangkan menurut Etat Swan pengertian dari perilaku konsumen adalahevaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagusatau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengantujuan/pemakaiannya.Teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu :a.Pendekatan nilai guna (utility) kardinal : dalam pendekatan nilai guna kardinal dianggapmanfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secarakuantitatif.b.Pendekatan nilai guna ordinal : pendekatan nilai guan ordinal, manfaat atau kenikmatanyang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.8

DAFTAR PUSTAKASukirno, Sadono. 2017. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja GrafindoPersada.Boediono. 2010. Pengantar Ilmu Ekonomi Ekonomi Mikro.Yogyakarta : BPFESugiyanto,Catur.……EkonomiMikro.Yogyakarta:BPFE9

End of preview. Want to read all 9 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document