3. Penyakit yang Terjadi karena Adanya Gangguan pada Ginjal Show
a. Batu Ginjal Batu ginjal merupakan massa padat seperti batu yang terbentuk sepanjang saluran kemih. Namin, batu ini juga dapat terbentuk di dalam ginjal. Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis. Batu ginjal dapat terbentuk apabila urine mengalami jenuh garam-garaman. Batu ginjal sekitar 80 % terdiri atas kalsium dan sisanya berupa asam urat, sistein, dan mineral struvit. Batu ginjal dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal. b. Gagal Ginjal Kronis Gagal ginjal kronis yaitu keadaan ginjal yang mengalami kerusakan permanen sehingga ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya. Gagal ginjal ditandai dengan edema (pembengkakan) di seluruh tubuh, hipertensi, dan kadar kreatinin lebih dari 25 mg/kg berat badan. c. Nefritis Netrifis merupakan peradangan nefron pada ginjal karena infeksi bakteri Streptococcus. Netrifis dapat mengakibatkan seseorang menderita uremia dan oedema. Uremia yaitu terbawanya urine ke dalam aliran darah akibat kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron. Oedema yaitu penimbunan air di kaki karena reabsorbsi air terganggu. d. Albuminuria Albuminuria yaitu terdapatnya albumin maupun protein lain dalam urine. Gangguan ini terjadi akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal (glumerulus). 4. Penyakit yang Terjadi karena Adanya Gangguan pada Paru-paru. Paru-paru juga berperan mengekskresikan zat sisa metabolisme sehingga organ ini juga berperan sebagai alat ekskresi. Dalam sistem ekskresi paru-paru berfungsi mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Karbon dioksida dan uap air berdifusi di dalam alveolus, lalu dikeluarkan melalui lubang hidung. a. Bronkitis Bronkitis yaitu peradangan bronkus b. Emfisema Emfisema yaitu penyakit yang terjadi karena ketidaknormalan susunan dan fungsi alveolus. c. Kanker Paru-paru Kanker paru-paru diakibatkan adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus, biasa diderita oleh perokok. d. Pleuritis Pleuritis yaitu peradangan selaput pleura sehingga timbul rasa nyeri saat bernapas. e. Pneumonia Pneumonia yaitu radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae. 5. Limpa Limpa adalah kelenjar tanpa saluran yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi dan berfungsi menghancurkan sel darah merah yang telah tua. Limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid. Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini mampu menghancurkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh. Limpa dapat mengalami gangguan dan penyakit seperti kanker limpa dan pembesaran limpa. Pembengkakan limpa atau splenomegali dapat diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang abnormal, infeksi virus atau bakteri, atau dapat juga dipicu karena penyakit kanker darah. 6. Penyakit yang Dapat Terjadi karena Adanya Gangguan pada Lambung a. Gastritis Gastritis adalah peradangan (pembengkakan) pada dinding lambung karena produksi asam lambung berlebihan. b. Tukak Lambung Tukak lambung ditandai adanya luka-luka pada permukaan lambung. Penyakit gastritis yang tidak segera ditangani dapat mengakibatkan tukak lambung. Sebagian besar tukak lambung diakibatkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Helicobacter pylori hidup berkoloni dan menginfeksi lapisan mukosa lambung sehingga mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Akibatnya, terjadi peradangan hebat pada lambung yang kadang-kadang disertai pendarahan. c. Kanker Lambung Kanker lambung adalah kanker yang berkembang di area lambung. Gejala awal kanker lambung adalah mulas, nyeri pada perut bagian atas, mual, dan kehilangan nafsu makan. Gejala selanjutnya adalah penurunan berat badan, kulit kuning, muntah, kesulitan menelan, dan terdapat darah dalam tinja. Selanjutnya : Organ usus
Sementara itu, nefritis interstisial yang bukan disebabkan oleh alergi mungkin memiliki kaitan dengan kondisi berikut.
Peradangan nefron non-alergi bisa bersifat kronis atau akut. Nefritis akut terjadi dalam waktu cepat akibat satu atau beberapa faktor yang disebutkan di atas. Sementara itu, nefritis kronis biasanya berawal dari masalah kesehatan lain yang sudah berlangsung lama. Apa saja yang meningkatkan risiko terjadinya peradangan nefron?Lansia adalah kelompok yang berisiko tinggi mengalami nefritis interstisial. Ini karena lansia cenderung sering mengonsumsi obat-obatan, tapi kemampuan tubuhnya dalam menanggapi obat sudah jauh menurun. Selain itu, faktor-faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya nefritis interstisial adalah:
DiagnosisApa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini?Dokter menetapkan diagnosis dari riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, tes darah, serta tes urine. Jika dicurigai terdapat masalah pada fungsi ginjal Anda, dokter akan membahas riwayat kesehatan dengan lebih rinci. Dokter mungkin juga akan menganalisis riwayat pengobatan Anda melalui pertanyaan berikut.
Jika masalah ginjal Anda disebabkan oleh efek samping atau penggunaan obat, Anda mungkin akan diminta untuk berhenti mengonsumsi obat tersebut. Dalam banyak kasus, tindakan ini dapat mengembalikan fungsi ginjal dengan cepat. Apabila penyebabnya bukan obat-obatan, dokter kemungkinan akan menyarankan pemeriksaan penunjang dengan ultrasonografi (USG). Prosedur ini memanfaatkan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran kondisi ginjal Anda. Untuk diagnosis yang masih tidak jelas, dokter juga dapat melakukan biopsi ginjal. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan jarum khusus ke dalam ginjal untuk mengambil sampel jaringan. Sampel tersebut kemudian diperiksa di laboratorium. PengobatanApa saja pilihan pengobatan untuk nefritis interstisial?Pengobatan nefritis interstisial bertujuan untuk mengobati gagal ginjal serta mengatasi masalah metabolisme yang berhubungan dengan gagal ginjal. Masalah metabolisme tersebut antara lain kalium darah yang rendah, kalsium yang tinggi, dan sebagainya. Pengobatan akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien di bawah pengawasan dokter spesialis urologi. Jika penyebabnya adalah obat-obatan, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menghentikan konsumsi obat tersebut. Bila tubuh penderita tidak menanggapi pengobatan awal, obat kortikosteroid seperti prednison dapat diberikan untuk mengatasi radang. Namun, jika kortikosteroid tidak berpengaruh, obat yang lebih kuat seperti siklofosfamid dapat dicoba. Bentuk pengobatan untuk infeksi tentunya juga berbeda. Dokter pertama-tama perlu mencari tahu jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi. Setelah itu, barulah dokter dapat meresepkan antibiotik yang sesuai untuk Anda. Pengobatan di rumahApa saja bentuk perubahan gaya hidup untuk mengatasi kondisi ini?Berikut adalah berbagai perbaikan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi nefritis interstisial.
Nefritis interstisial merupakan kondisi yang dapat menyebabkan peradangan akut atau kronis pada nefron. Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah kondisi ini berkembang menjadi penyakit gagal ginjal.
Umumnya, manusia memiliki empat sistem ekskresi yang terdiri dari ginjal, hati, paru-paru, serta kulit. Masing-masing organ ini berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Namun, bagaimana jika sistem ekskresi mengalami gangguan, apa penyebabnya? Berikut ulasan selengkapnya. Ginjal merupakan salah satu dari sistem ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dari tubuh dalam bentuk urine. Pada dasarnya, proses ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga agar zat kimia dalam tubuh tetap stabil. Akan tetapi, proses ini dapat terganggu, terutama ketika ginjal mengalami kondisi medis tertentu. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi GinjalAlat ekskresi pada manusia, seperti halnya ginjal, bisa terkena gangguan karena berbagai macam faktor. Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang dapat memengaruhi fungsi ginjal:
Cara Merawat Sistem Ekskresi GinjalSupaya ginjal Anda tetap sehat, lakukan hal-hal sederhana berikut untuk mencegah munculnya berbagai penyakit ginjal yang dapat menyebabkan gangguan sistem ekskresi ginjal:
Selain melakukan hal di atas, disarankan pula untuk rutin memeriksakan diri ke dokter guna memantau kondisi dan fungsi ginjal Anda. Pemeriksaan fungsi ginjal yang biasanya dilakukan mencakup pemeriksaan fisik ditambah tes darah dan tes urine untuk menilai kondisi ginjal. Dengan pemeriksaan kesehatan yang rutin, beragam gangguan pada sistem ekskresi ginjal bisa ditemukan lebih awal dan diobati lebih cepat. Terakhir diperbarui: 27 Januari 2019 |