Atman adalah jiwa dari setiap makhluk hidup yang berfungsi sebagai :
Sebagaimana katahindu dalam atman tattwa, panca sradha yang menyebutkan ada tiga fungsi atman yaitu sebagai :
Atman yang merupakan percikan terkecil dari Brahman tersebut juga disebutkan sebagai :
Dalam Bh.G.II.22, Atman disebutkan, Ibarat orang yang menanggalkan pakaian lama dan Karena itulah disebutkan penjelmaan atau reinkarnasi akan terus berlanjut sampai Jiwatman sadar akan hakekat dirinya sebagai Atman, terlepas dari pengaruh awidya dan mencapai Moksa yaitu kebahagiaan dan kedamaian yang abadi serta kembali bersatu kepada asalnya. Berkaitan dengan atman leluhur yaitu Dewa Pitara untuk dapat berhubungan atau berbicara kembali dengannya, Di Bali disebutkan, semua ganjalan atma ini bisa diupayakan terselesaikan oleh keluarga mendiang dengan cara datang ke balian untuk nunas baos atau meluasang yang dalam samsara perjalanan sang atma dijelaskan bahwa;
Sebagai salah satu bagian dari Panca Srada, atman yang merupakan penyebab dari mahluk itu hidup dan menjadi penggerak atau pengendali tubuh manusia atau mahluk hidup lainnya yang dalam artikel berbagi ilmu dan pengalaman, Panca Srada, sifat – sifat atman tersebut dijelaskan seperti berikut ini :
Adanya keabadian atman tersebut, dengan demikian dosa seseorang akan tetap melekat pada atman tersebut dengan karma wasana yang telah diperbuat sesuai dengan ketentuan hukum karmaphala karena setiap karma atau perbuatan pasti akan ada hasilnya. Perbuatan-perbuatan dharma yang terus menerus mengimbangi pahala perbuatan adharma (dosa) sehingga pada penjelmaan berikutnya atman dapat berkedudukan menjadi manusia yang suputra atau lebih sempurna. Jasmani manuhanya merupakan kendaraan atau alat yang diberikan oleh Tuhan agar dapat ber-karma yang dalam kliping media hindu dalam upacara maligia disebutkan sebagai bentuk untuk penyucian atman sang pitara tersebut.
Perbuatan atau karma mempunyai arti yang sangat luas, yaitu karma dari anak, cucu serta sentana dan karma dari dirinya sendiri.
Untuk itulah dalam Hindu Dharma dikenal adanya upacara penyucian terhadap sang atman, yang lebih dikenal dengan upacara Atma Wedana (Nyekah, Ngeroras, Memukur, atau Maligia) sebagai kelanjutan dari prosesi upacara ngaben, sebab ada keyakinan bahwa
Dan juga sebagai lambang/nyasa Sang Hyang Ātma biasanya disebutkan :
Sampaikanlah Doa dengan tulisan yang baik, benar dan lengkap. Sampunang disingkat-singkat!Berbagai Sumber | Google Images | YoutubeTag: dewatanawasanga, Blogger, bali, satuskutus offering, love, quotes, happy, true, smile, success, word, history, beautiful, culture, tradition, love, smile, prayer, weda, hindu, spiritual,agungsujana2017-07-28T03:26:19+00:00
|