Fase pada siklus menstruasi dimana sel ovum melepaskan diri sehingga menuju ke saluran oviduk atau tuba fallopi disebut?


KOMPAS.com — Cara menghitung masa subur salah satunya adalah dengan mengenal perjalanan sel telur dalam tubuh. Ingin tahu lebih lanjut mengenai siklus sel telur sebelum dibuahi? Simak penjelasan dr Prima Progestian, SpOG, berikut ini.

Organ reproduksi perempuan menempuh beberapa proses yang berulang setiap bulan. Selang siklus haid dari satu bulan ke bulan lainnya, normalnya terjadi antara 21 dan 35 hari atau rata-rata sekitar 28 hari. Apabila siklus haid tidak teratur, penghitungan siklus masa subur tetap dapat dilakukan meski ketepatannya berkurang. Sebelum menghitung masa subur Anda, coba simak siklus perjalanan sel telur sebelum dibuahi.

1. Menstruasi
Penghitungan siklus haid dimulai dari hari pertama menstruasi dalam satu bulan. Pada fase ini, endometrium luruh dan keluar dalam bentuk darah haid. Haid umumnya terjadi selama 5–7 hari.

2. Pembentukan sel telur
Setelah haid usai, selaput lendir rahim (endometrium) mulai berkembang dan menebal untuk mempersiapkan sel telur yang akan dibuahi. Pada saat yang bersamaan, secara simultan sel telur mengalami perkembangan dan pematangan di indung telur.

3. Ovulasi
Pada hari ke-12 sejak haid hari pertama, indung telur membesar dan melepaskan sel telur yang telah matang. Ketika itulah, proses ovulasi terjadi. Setelah indung telur pecah, bekas cangkangnya membentuk hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertahankan ketebalan selaput lendir rahim agar siap ditempeli embrio.

4. Bertemu sperma
Sel telur yang telah menempuh fase ovulasi tadi kemudian siap untuk bertemu sperma, dan terjadi proses penyatuan. Jika ia dibuahi, maka terjadi pembentukan embrio yang akan menempel di rahim dan berkembang. Sementara itu, jika sel telur yang siap dibuahi tidak bertemu dengan sperma, maka rahim yang menebal sebelumnya akan luruh kembali dalam bentuk darah haid.

Lalu, apa yang terjadi bila sperma masuk saat sel telur belum dilepaskan? Memang benar bahwa di luar masa subur, sperma akan sulit menembus rahim karena adanya gumpalan lendir yang menyumbat mulut rahim.

"Meski demikian, memang ada kemungkinan ada beberapa sel sperma yang berhasil 'menerobos' rahim dari sekian juta sel sperma itu. Akan tetapi, jika sperma masuk saat fase pembentukan sel telur, ia tak dapat membuahi. Sel telur belum matang dan belum ada yang dilepaskan sehingga ia akan berenang sendiri saja," papar Prima. (Nova/Annelis Brilian)


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Fase pada siklus menstruasi dimana sel ovum melepaskan diri sehingga menuju ke saluran oviduk atau tuba fallopi disebut?
Ilustrasi dokter. ©Shutterstock/Africa Studio

Merdeka.com - Masa ovulasi adalah masa di mana sel telur dilepaskan dari ovarium. Pada waktu pelepasan, telur sudah dalam keadaan matang dan menunggu dibuahi oleh sperma. Jika tidak dibuahi, sel telur akan terlepas dari rahim dan luruh dalam bentuk pendarahan.

Sel telur ini lantas akan dibuang melalui tuba falopi serta lewat saluran rahim, dan keluar dari tubuh wanita dalam bentuk darah menstruasi. Dalam siklus menstruasi wanita, terdapat sel telur matang yang siap dibuahi sehingga apabila wanita melakukan hubungan seksual selama masa ini, besar kemungkinan akan terjadi kehamilan.

Dalam artikel ini, merdeka.com akan membagikan penjelasan lengkap mengenai pengertian masa ovulasi yang patut untuk diketahui, terutama oleh para wanita. Simak selengkapnya.

2 dari 4 halaman

Masa ovulasi adalah peristiwa terlepasnya sebuah hormon dari dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Kadar hormon ini meningkat secara drastis di dalam darah dan urine sesaat sebelum ovulasi.

Masa ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Untuk periode/siklus (n)=28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi.

Masa ovulasi adalah masa yang berkaitan dengan adanya interaksi antara hipotalamus dan ovarium. Interaksi tersebut akan menghasilkan 4 fase menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca-ovulasi, mengutip artikel dari repository.dinamika.ac.id.

Pada masa pubertas, tiap ovarium mengandung 200.000 oogonia, setiap bulan sebanyak 15-20 folikel dirangsang untuk tumbuh oleh follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang disekresi oleh kelenjar hipofise anterior. Jika satu ovum dilepaskan dan tidak terjadi kehamilan maka selanjutnya akan terjadi menstruasi.

3 dari 4 halaman

Menstruasi adalah pendarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometriumuterus. Menstruasi menutur Cunningham adalah pengeluaran darah, mukus, dan debris sel dari mukosa uterus secara berkala.

Menstruasi terjadi dalam interval atau waktu yang kurang lebih teratur, siklis, dan dapat diperkirakan waktunya sejak menarke sampai menopause kecuali saat hamil, menyusui, anovulasi, atau mengalami intervensi farmakologis (Wiknjosastro, 2008).

Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum (massa jaringan kuning di dlama ovarium) akan menghentikan produksi hormon yang bernama estrogen dan progesteron.

Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Setelah ovum lepas, endometrium menjadi sobek dan meluruh, sehingga dindingnya juga menjadi menipis.

Karena dinding endometrium banyak mengandung pembuluh darah, maka terjadilah pendarahan pada fase menstruasi. Pada umumnya, proses pendarahan ini berlangsung selama 5 hari dengan rata-rata pengeluaran volume darah sebanyak 50ml.

4 dari 4 halaman

Setiap wanita memiliki tanda ovulasi yang berbeda-beda. Namun, Anda bisa mengetahui kapan diri Anda mengalami masa ovulasi dengan mengenal beberapa ciri-ciri berikut ini, yaitu;

1. Keputihan

Keputihan adalah lendir leher rahim yang dapat menjadi pertanda bahwa Anda sedang berada dalam masa subur atau ovulasi. Setelah menstruasi selesai, lendir pada leher rahim biasanya akan secara perlahan meningkat dan teksturnya akan berubah.

Menjelang dan saat masa ovulasi, lendir keputihan ini menjadi lebih cair sehingga mempermudah masuknya sperma ke dalam tuba falopi untuk bertemu dengan sel telur. Jadi, masa yang paling subur bagi wanita adalah ketika lendir tersebut mulai terlihat agak jernih seperti bagian putih pada telur mentah.

2. Sakit Perut

Sakit perut adalah salah satu ciri-ciri ovulasi lainnya yang paling jelas. Banyak wanita mengalami rasa sakit pada bagian ovarium atau perut bagian bawah pada masa ovulasi. Rasa sakit ini juga bisa muncul pada bagian salah satu punggung pada saat ovulasi.

3. Jadi Lebih Bergairah

Pada saat ovulasi, kebanyakan wanita sering kali akan merasa lebih bergairah untuk melakukan hubungan seksual. Selain itu, pada masa ovulasi tampilan tubuh juga akan terlihat lebih menarik, dan bahkan tubuh secara alami akan mengeluarkan wangi yang berbeda tanpa Anda sadari.

[edl]

Meningkatnya kadar hormon estrogen selama fase folikel memicu pelepasan hormon luteinizing (LH). Peningkatan kadar LH inilah yang kemudian merangsang terjadinya ovulasi.

Adapun ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus, yaitu pada hari ke-14 dari siklus menstruasi 28 hari.

Sel telur yang dilepas pada proses ovulasi kemudian bergerak ke tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma.

Masa hidup sel telur ini biasanya hanya sekitar 24 jam untuk sampai bertemu sperma. Setelah 24 jam, sel telur yang tak bertemu sperma akan mati.

Inilah mengapa fase ovulasi adalah satu-satunya kesempatan terbaik sepanjang siklus menstruasi untuk Anda berkesempatan hamil.

Ketika ovulasi, wanita biasanya mengalami berbagai tanda atau gejala, seperti keputihan yang kental dan bening serta suhu tubuh yang sedikit meningkat.

4. Fase luteal (pramenstruasi)

Saat folikel melepaskan telurnya, bentuknya berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon progesteron dan estrogen.

Peningkatan hormon pada fase ke-4 menstruasi ini berfungsi menjaga lapisan rahim tetap menebal dan siap untuk ditanamkan telur yang telah dibuahi.

Jika positif hamil, tubuh akan menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon inilah yang terdeteksi dalam tes urine kehamilan untuk dinyatakan positif hamil.

Namun, jika Anda tidak hamil, korpus luteum akan menyusut dan mati. Kadar estrogen dan progesteron pun perlahan menurun sehingga membuat lapisan rahim akhirnya terlepas dan meluruh.

Apabila tidak hamil, pada fase ini Anda akan mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) dengan gejala, seperti sakit kepala, perubahan mood, atau perut kembung.

Fase luteal biasanya berlangsung pada sekitar hari ke-15 hingga ke-28 dari siklus menstruasi normal Anda.

Hormon yang berperan pada fase siklus menstruasi

Fase pada siklus menstruasi dimana sel ovum melepaskan diri sehingga menuju ke saluran oviduk atau tuba fallopi disebut?

Pada setiap fase siklus menstruasi di atas, hormon-hormon dalam tubuh memainkan peran penting dalam mengaturnya. Apa saja hormon-hormon tersebut?

Berikut adalah hormon-hormon yang berperan mengatur fase menstruasi wanita.

1. Estrogen

Hormon estrogen bertugas mematangkan sel telur sebelum ovulasi serta berperan dalam pertumbuhan lapisan rahim guna mempersiapkan kemungkinan kehamilan.

Melansir Cleveland Clinic, kadar estrogen akan menurun tajam ketika kehamilan tidak terjadi (sel telur tidak dibuahi), yang kemudian terjadi menstruasi.

Namun, jika sel telur dibuahi dan kehamilan terjadi, estrogen bekerja sama dengan progesteron untuk menghentikan ovulasi selama kehamilan.

2. Progesteron

Hormon progesteron memicu lapisan rahim untuk menebal dan mencegah otot rahim berkontraksi agar dapat menerima sel telur yang telah dibuahi dan kehamilan bisa terjadi.

Ketika hamil, progesteron akan merangsang tubuh untuk menciptakan pembuluh darah di lapisan rahim. Tujuannya untuk memberi makan janin yang akan tumbuh nantinya.

Jika wanita tidak hamil, korpus luteum yang menempel akan rusak, sehingga menurunkan kadar progesteron di dalam tubuh. Perubahan hormon ini yang kemudian memicu menstruasi.