Efek samping metronidazole untuk ibu hamil

Selamat siang, N

Terima kasih atas pertanyaannya.

Keputihan pada kehamilan merupakan hal yang wajar terjadi terkait faktor hormonal yang naik turun.  Ketika keputihan terjadi berlebihan, berbau, menimbulkan gatal dan panas di kelamin itu yang dapat dikatakan abnormal. 

Penyebab keputihan abnormal :

  • Infeksi jamur akibat candida yang menumpuk di vagina sehingga menimbulkan keputihan yang kental, kekuningan, serta gatal di vagina.
  • Vaginosis bakterialis yang ditandai dengan keputihan yang kehijauan, berbau menyengat, kental, dan menimbulkan panas di vagina.
  • Gonore, sifilis, klamidia yang akan memberikan gejala keputihan hijau kental, berbau busuk, gatal, panas, serta nyeri saat buang air kecil.

Fladystin adalah obat yang dimasukkan melalui vagina dan mengandung metronidazole dan nistatin yang dapat mengatasi infeksi bakteri dan jamur.  Metronidazole memiliki kategori B digunakan oleh kehamilan dan memang tidak dianjurkan pada kehamilan trimester pertama namun tentunya hal ini bergantung pada pemeriksaan dokter spesialis kandungan anda karena dokter akan memberikan obat ketika manfaat lebih besar dibanding efeknya.  Untuk itu sebaiknya konfirmasi ulang dengan dokter spesialis kandungan anda terkait penggunaan obat yang diberikan agar tidak menimbulkan kekhawatiran di kemudian hari. 

Selain dengan pengobatan, jaga kebersihan kelamin dan lebih sering mengganti celana agar area kelamin tidak terlalu lembab juga menjadi salah satu cara mengatasi keluhan yang anda rasakan. 

Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Farah

Efek samping metronidazole untuk ibu hamil
Efek samping metronidazole untuk ibu hamil


Efek samping metronidazole untuk ibu hamil

*Harga berbeda di tiap apotik

Efek samping metronidazole untuk ibu hamil

Kemasan aman & personal

Efek samping metronidazole untuk ibu hamil

Siap diantar 24 jam

Efek samping metronidazole untuk ibu hamil

Dikirim dari apotek resmi


METRONIDAZOLE 500 MG TABLET adalah obat generik antimikroba dengan aktivitas yang sangat baik terhadap bakteri anaerob dan protozoa. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi trichomonas vaginalis, bakterial vaginosis (Infeksi Gardnerella vaginalis) dan infeksi Entamoeba histolytica dan Giardia lamblia (penyakit Giardiasis). Obat ini juga digunakan untuk pembedahan dan sepsis ginekologi dengan aktivitas utama terhadap bakteri anaerob kolon, terutama Bacteroides fragilis. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Pengobatan uretritis dan vaginitis karena Trichomonas vaginalis, amoebiasis intestinal dan hepar, pencegahan infeksi anaerob pasca operasi, giardiasis karena Giardia lambliasis

PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Trikomoniasis, Dewasa : 2000 mg sebagai dosis tunggal atau 200 mg 3 x sehari. Selama 7 hari atau 400 mg 2 x sehari selama 5-7 hari. Anak : 40 mg/kg sebagai dosis tunggal atau 15-30 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Maks: 2.000 mg/dosis. Profilaksis infeksi bakteri anaerob pasca operasi Dewasa : 400 mg 8 jam dalam 24 jam sebelum operasi diikuti dengan IV atau dosis rektal pasca operasi sampai terapi oral memungkinkan. Maks: 4.000 mg setiap hari. Anak: Bayi baru lahir <40 minggu 10 mg/kg sebagai dosis tunggal sebelum operasi. <12 tahun 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal diberikan 1-2 jam sebelum operasi. Giardiasis Dewasa: 2.000 mg 1 x sehari selama 3 hari atau 400 mg 3 x sehari selama 5 hari atau 500 mg 2 x sehari selama 7-10 hari. Alternatifnya, 15-40 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Anak 1-3 tahun : 50 mg sekali sehari selama 3 hari. Anak >3-7 tahun : 600-800 mg 1 x sehari selama 3 hari. Anak >7-10 tahun: 1.000 mg sekali sehari selama 3 hari. Anak >10 tahun Sama seperti dosis dewasa. Alternatifnya, 15-40 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Amoebiasis Dewasa: 800 mg 3 x sehari selama 5 hari (infeksi usus), 400-800 mg selama 5-10 hari (infeksi ekstra-usus) atau 35-50 mg / kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maks: 2.400 mg setiap hari. Anak 1-3 tahun : 200 mg 3 x sehari selama 5 hari (usus), 100-200 mg 3 x sehari selama 5-10 hari. Anak 3-7 tahun : 200 mg 4 x sehari selama 5 hari (ekstra-usus), 100-200 mg 4 x sehari selama 5-10 hari. 7-10 tahun 400 mg 3 x sehari selama 5 hari (ekstra-usus), 400-800 3 x sehari selama 5-10 hari atau 35-50 mg/kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maks: 2.400 mg setiap hari. Infeksi bakteri anaerob Dewasa: Awalnya, 800 mg diikuti 400 mg setiap 8 jam biasanya selama sekitar 7 hari. Anak: <8 minggu 15 mg/kg sekali sehari atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 12 jam. >8 minggu sampai 12 tahun 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 8 jam selama 7 hari. Dosis harian dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/kg berdasarkan beratnya infeksi.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati pada pasien dengan atau riwayat gangguan kejang, diskrasia darah (misalnya agranulositosis, leukopenia, neutropenia); Sindrom Cockayne. Gangguan hati dan gangguan ginjal berat atau ESRD. Ibu hamil dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B: Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan ada nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita hamil.

Hipersensitivitas terhadap metronidazol dan nitroimidazol lainnya. Penggunaan bersamaan dengan disulfiram dalam 14 hari terakhir. Pemberian bersama dengan alkohol atau produk yang mengandung propilen glikol selama atau 3 hari setelah penghentian terapi. Kehamilan selama trimester pertama dalam pengobatan trikomoniasis.

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Efek samping signifikan: Gangguan neurologis berat, ensefalopati, kejang kejang, meningitis aseptik, neuropati perifer dan optik, parestesia; superinfeksi (misalnya superinfeksi jamur atau bakteri, diare terkait C. difficile). Gangguan sistem darah dan limfatik: Leucopenia, neutropenia. Gangguan jantung: Nyeri dada, takikardia. Gangguan telinga dan labirin: Tinnitus. Gangguan mata: Sensitivitas cahaya, nistagmus. Gangguan gastrointestinal: Mual, mulut kering, muntah, sembelit, sakit perut, diare, rasa logam tajam yang tidak menyenangkan. Pemeriksaan penunjang: Pendataran gelombang T pada EKG. Gangguan metabolisme dan nutrisi: Anoreksia. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia. Gangguan sistem saraf: Insomnia, sakit kepala, ataksia, vertigo, inkoordinasi, pusing. Gangguan jiwa: Kebingungan, halusinasi. Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Gatal pada alat kelamin. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Faringitis, sinusitis. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam eritematosa, urtikaria, kulit kering. Gangguan pembuluh darah: Sinkop. Berpotensi Fatal: Sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik; hepatotoksisitas berat/gagal hati akut pada pasien dengan sindrom Cockayne.

Dus, 10 Strip @ 10 tablet

BPOM: GKL9512510710A1* *) Obat ini merupakan obat Generik. Nomor Registrasi dapat berbeda sesuai dengan ketersediaan stock Apotek.