Dibawah ini yang merupakan hikmah/keteladanan yang dapat diambil dari .h. m hasyim asy’ari adalah ….

Selasa, 11 Juli 2017 Oleh : ittsmazapo

      Peringatan hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November tentu menjadi momen yang sangat berharga dalam menumbuhkan semangat kepahlawanan generasi bangsa. Peristiwa heroik tersebut merupakan momen bersejarah yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan negara dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing.

    Eksistensi bangsa Indonesia yang baru merdeka kembali teruji dengan datangnya Belanda yang membonceng Inggris. Mereka memberikan perintah kepada rakyat Surabaya yang baru saja melucuti persenjataan dari tangan Jepang untuk menyerahkannya kepada Inggris. Sebagai bentuk ultimatum, Inggris menyebarkan pamflet keseluruh penjuru Surabaya. Sebagai ulama besar, KH Muhammad Hasyim Asy’ari mempunyai semangat nasionalisme yang kuat. Beliau memberikan dukungan penuh kepada para pejuang tanah air dengan mengobarkan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 di kantor NU di Jawa Timur. Perintah jihad tersebut pada saat ini diperingati sebagai hari santri nasional setiap tanggal 22 Oktober. Bentuk dukungan yang diberikan oleh KH Muhammad Hasyim Asy’ari kepada para pejuang tanah air tidak hanya dalam bentuk seruan jihad. Selama perang terjadi, KH Muhammad Hasyim Asy’ari menolak saran Bung Tomo agar mengungsi dari Tebuireng ke tempat yang lebih aman.

    Sikap beliau untuk membela keutuhan NKRI dari penjajahan wajib diteladani. Konsistensi beliau pada agama dapat kita lihat dari sikap beliau yang menolak seikerei. Sebuah perintah yang dikeluarkan oleh Jepang kepada rakyat Indonesia agar membungkukan setengah badan pada pukul 07.00 sebagai penghormatan terhadap kaisar Hirohito yang sedang memerintah.  Tentu sebagain besar rakyat Indonesia yang bersedia untuk melaksanakan perintah tersebut. Namun KH Muhammad Hasyim Asy’ari menanggapinya dengan penolakan keras.

    Kepedulian KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang sangat besar terhadap bangsa dan negara tentu dapat menjadi teladan yang berharga dari kita. Semangat jiwa kepahlawanan yang beliau hibahkan seharusnya dapat diimplementasikan dalam membela keutuhan bangsa dan negara. Tidak selayaknya agama dipertentangkan dengan negara yang telah memberikan kebebasan beribadah bagi seluruh rakyatnya. Semangat ini kemudian kian hari makin terkikis dengan munculnya beberapa pihak yang secara sengaja mempertentangkan agama dengan negara. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar sebagaimana yang telah dicontohkan oleh KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Beliau secara gamblang memberikan pesan agar senantiasa mencintai tanah air (hubul wathan minal iman). Sehingga hampir semua kelompok Islam di Indonesia baik dari kalangan konservatif maupun modernis menaruh hormat kepada beliau. Kalangan akademisi bahkan menyimpulkan bahwa kepemimpinan KH Muhammad Hasyim Asy’ari diterima oleh semua pihak.

Wawlahu a’lam bishawab.

Dikutip dari sumber : https://www.nu.or.id/post/read/83111/meneladani-kepahlawanan-kh-hasyim-asyari

Dibawah ini yang merupakan hikmah/keteladanan yang dapat diambil dari .h. m hasyim asy’ari adalah ….

Dibawah ini merupakan pembahasan tentang latihan soal untuk mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam seputar KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari.

I. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memilih jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat!

1. Tahun 1912 adalah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam dibumi Nusantara. Yaitu dengan cara berfikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam, untuk kembali hidup menurut tuntunan …. 

D. Al-Qur’an dan Al-Hadist

2. Selain sebagai seorang ulama yang mumpuni di berbagai bidang ilmu pengetahuan, Syaikh Hasyim Asy’ari juga seorang aktifis pergerakan atau organisasi. Dan salah satu bukti peran aktifitasnya di pergerakan adalah .... 

A. Mendirikan organsasi Muhammadiyyah 

B. Mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama 

C. Mendirikan pesantren-pesantren di Jawa Timur 

D. Memimpin perebutan kota Surabaya dari Belanda dan Sekutu

3. KH. Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi jihad dan memfatwakan jihad yang saat ini dikenal dengan Hari Santri Nasional pada .… 

D. 22 September 1947

4. Dibawah ini yang merupakan hikmah/keteladanan yang dapat diambil dari KH. Hasyim ‘Asyari adalah .... 

A. Kerja keras dan pantang menyerah 

B. Pantang menyerah dan bermegah-megahan 

D. Pemberani dan sombong

5. KH. M. Hasyim Asya’ari ketika di Mekkah, berguru kepada seorang Ulama’ asal Pacitan yang tinggal di Mekkah, siapakah Ulama’ yang di maksud .... 

A. Syaikh Mafudz at-Tarmasi 

D. Syaikh Mahfudz al-Pacitani 6. Siapakah nama ayah dari KH. M. Hasyim Asya’ari?

A. Kiayi Asyari 

D. Kiayi Wahid

7. KH. M. Hasyim Asy’ari mendapatkan Ijazah Sanad (mata rantai) keilmuan langsung gurunya yang bernama Syaikh Mafudz at-Tarmasi ketika belajar di Mekkah. keilmuan apakah yang dimaksud? 

D. Sahih Khurairah

8. Kisah perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, telah diangkat menjadi sebuah Film layar lebar. Judul film tersebut .... 

D. Sang Pahlawan

9. Muhammadiyah mempunyai peranan yang sangat penting dalam dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu bukti peran Muhammadiyah terhadap masyarakat dalam bidang Pendidikan saat ini adalah …. 

D. UMNU

10. KH. Ahmad Dahlan merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah sekaligus pendiri sebagai pendiri. KH. Ahmad Dahlan lahir di .... 

D. Yogjakarta

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar! 

1. Bagaimana reaksi penjajah Belanda mengetahui kiprah KH. Ahmad Dahlan dalam pergerakan Muhammadiyah? 

2. Kehidupan dan perjuangan KH. Ahmad Dahlan sudah diangkat dalam bentuk film. Apa judul dari film tersebut? 

3. Apa gelar yang disandang oleh KH. Hasyim Asy’ari yang tidak diberikan kepada penerusnya di Nahdlatul Ulama? 

4. Sebutkan peran organisasi NU dan Muhammadiyah terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara? 

5. Bagaimana sikapmu terhadap perbedaan ‘amaliyah (praktik) keagamaan antara NU dan Muhammadiyah?

Demikian pembahasan latihan soal SKI seputar KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari.

Berikut beberapa keteladanan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari yang harus kita lanjutkan:

Pertama: Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari secara tegas menyatakan bahwa kemajuan suatu komunitas itu tergantung kepada level keilmuan yang ada pada generasi penerusnya.

Asad Syihab dengan sangat jelas dan gamblang mengabadikan dalam karyanya, Al-‘Allamah Muhammad Hasyim Asy’ari Wadhi’ Labinah Istiqlal Indonesia, pernyataan beliau:

لا خير في أمة إذا كان أبناؤها جهلاء ولا تصلح أمة إلا بالعلم

“Jika generasi penerus suatu umat adalah generasi yang bodoh, maka tiada kebaikan di dalam umat tersebut. Hanya dengan ilmu, suatu umat akan menjadi hebat.”

Kedua: Dalam memperjuangkan tafaqquh fid din (memperdalam ilmu-ilmu agama), segala hambatan dan halangan ditempuh oleh Hadratussyaikh guna memperjuangkan generasi penerus agar tetap bisa belajar agama secara lebih mendalam.

Hal tersebut di antaranya tercermin saat PondokTebuireng dibakar oleh Belanda. Mayoritas bangunan rusak serta banyak kitab beliau dibawa oleh Belanda, beliau dengan tegas mengatakan:

إن أمثال هذه الأمور الطارئة لا يمكن أن تحطم الآمال وتثبط العزائم

“Kejadian ini berikut kejadian-kejadian lain yang serupa tidak akan pernah meleburkan cita-citaku dan tidak akan pernah membelokkan azimah-azimahku.”

Ketiga: Di samping gigih dalam memperjuangkan tafaqquh fid din, Hadratussyaikh sangat gigih dalam membangun ukhuwah (persaudaraan), mengedepankan titik pertemuan dan menjauhi simpul-simpul perbedaan. 

Bahkan dalam Al-Mawa'idh, Hadratussyaikh secara jelas menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan dalam furu' (cabang) harus disikapi dengan bijak. Kalaupun tidak sepaham maka kesantunan harus tetap diutamakan. Dengan jelas Hadratussyaikh menyatakan:

أيها العلماء إذا رأيتم من يعمل عملا على قول من يجوز تقليده من أئمة أهل المذاهب المعتبرة ولو مرجوحا إن لم توافقوهم فلا تعنفوهم وارشدوهم بلطف، وإن لم يتبعوكم فلا تتخذوهم أعداء، فمثل من فعل ذلك كمثل من بنى قصرا وخرب مدينة، ولا تجعلوا ذلك سبب التفرق والشقاق والتنازع والخصام، فإنها من الجنايات العامة والجرائم الكبرى التي تهدم  بنيان الأمم وتغلق أمامها باب كل خير

“Wahai para ulama, jika kalian menjumpai seseorang yang mengamalkan suatu amalan dengan berdasar pada pendapat salah satu imam yang memang boleh diikuti, termasuk ulama mazhab mu'tabarah, sekalipun pendapat tersebut lemah, jika kalian tidak sependapat dengan mereka maka kalian tidak boleh bersikap kasar terhadap mereka, melainkan berikan petunjuk dengan cara yang lembut, dan jika mereka tetap tidak bersedia mengikuti kalian maka janganlah mereka kamu jadikan musuh bagimu. Jika ini dilakukan maka ia bagaikan orang yang membangun satu istana tapi pada saat yang sama ia menghancurkan seisi kota. Maka janganlah kalian menjadikan perbedaan tersebut sebagai sebab perpecahan, pertentangan, perselisihan dan permusuhan. Karena sungguh hal itu termasuk kriminal kelas berat dan dosa besar yang dapat menghancurkan tatanan umat dan menutup setiap pintu kebaikan.”

Keempat: Hadratussyaikh banyak memberikan warisan peninggalan kepada kita. Di antaranya adalah Pondok Pesantren, NU dan kitab-kitab. Ketiga hal tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua guna meneladani dan meneruskan perjuangan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari.