Di bawah ini yang merupakan pengertian dari komplikasi adalah

Ilustrasi teks cerita fabel. Foto: Pexels.com

Saat mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia, kamu akan menjumpai materi tentang cerita teks fabel. Cerita teks fabel terdiri dari empat struktur teks, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Lantas apa itu komplikasi dan pengertian struktur lainnya? Simak penjelasannya berikut ini!

Teks cerita fabel mengisahkan kehidupan binatang yang berperilaku seperti manusia. Menyadur laman ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id, ciri-ciri teks fabel adalah sebagai berikut:

  1. Tokoh utama merupakan binatang.

  2. Alur cerita sederhana, singkat, dan bergerak cepat.

  3. Karakter pemeran tidak dijabarkan dengan rinci.

  4. Tema dan pesan biasanya ditulis ke dalam cerita.

  5. Pendahuluan cerita berlangsung singkat.

  6. Menggunakan kata yang mudah dipahami dan kalimat-kalimat pendek

  7. Pengucapan kalimat disusun secara jelas dan lugas.

Apa Pengertian Komplikasi?

Ilustrasi apa itu komplikasi? Foto: Unsplash.com

Struktur teks pada cerita fabel meliputi orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Lalu, apa itu komplikasi dalam teks fabel atau narasi? Selengkapnya simak pengertian struktur teks fabel di bawah ini yang disadur dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan karya Taufiqur Rahman

Orientasi adalah pembukaan atau perkenalan awal dari sebuah jalan cerita. Orientasi dalam teks fabel berisi pengenalan tokoh, latar belakang atau suasana lingkungan cerita, latar waktu, hingga latar tempat.

Apa isi dari bagian komplikasi? Komplikasi merupakan klimaks dari jalan cerita teks fabel. Sederhananya, komplikasi adalah puncak permasalahan yang dialami tokoh dalam suatu cerita fabel.

Adapun isi dari komplikasi adalah konflik atau masalah antara satu tokoh dengan tokoh lain. Dalam teks fabel, konflik tersebut biasanya muncul dari kepribadian tokoh.

Resolusi adalah jalan keluar yang dilakukan oleh seorang tokoh dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Setelah mengalami permasalahan yang klimaks, penulis menentukan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Koda adalah bagian dari akhir teks ceria fabel. Koda bisa ditulis dalam bentuk amanat atau pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca melalui teks cerita fabel tersebut.

Apa Ciri-ciri Komplikasi?

Ilustrasi buku cerita bergambar. Foto: Pixabay.com

Berikut adalah ciri dari struktur teks fabel, mulai dari orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda selengkapnya.

  1. Ciri orientasi: Terletak di awal cerita, berisi pengenalan tokoh dalam cerita, latar belakang waktu, dan tempat.

  2. Ciri komplikasi: Ditandai dengan keadaan tokoh utama mulai menghadapi sebuah masalah hingga masalah tersebut klimaks.

  3. Ciri resolusi: Ditandai dengan keadaan masalah yang dihadapi tokoh mulai membaik hingga permasalahan selesai.

  4. Ciri koda: Berada akhir cerita, di dalamnya terdapat unsur nasihat dari penulis kepada pembaca cerita.

Apa Perbedaan Bagian Komplikasi dan Resolusi?

Ilustrasi buku di Perpustakaan. Foto: Pexels.com

Komplikasi dan resolusi merupakan bagian dari struktur teks fabel. Apa perbedaan dari keduanya? Mari, ketahui jawabannya di bawah ini.

  • Komplikasi diisi dengan masalah-masalah yang timbul. Sedangkan resolusi merupakan penyelesaian masalah yang dialami tokoh.

  • Komplikasi menjelaskan berbagai masalah mulai dari awal permasalahan yang muncul hingga pada puncaknya. Sedangkan resolusi berisi penyelesaian masalah yang terjadi pada komplikasi.

Apa Komplikasi dalam Teks Narasi dan Teks Eksplanasi?

Ilustrasi teks narasi dan ekplanasi. Foto: Pexels.com

Mengutip dari buku Bahasa Indonesia karangan Nani Darmayanti, teks narasi adalah salah satu jenis teks yang berguna untuk menjelaskan suatu peristiwa secara detail. Teks narasi mengandung unsur fiksi atau karangan, sehingga strukturnya sama dengan fabel.

Sementara itu teks ekplanasi merupakan teks mengenai proses bagaimana dan mengapa suatu fenomena bisa terjadi. Fenomena ini bisa berupa fenomena alam, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan teks narasi, teks eksplanasi merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan fakta. Sehingga tidak ada unsur atau struktur komplikasi dalam teks eksplanasi.

Adapun struktur teks ekplanasi terdiri dari pernyataan umum, rangkaian kejadian, dan interpretasi. Berikut penjelasan struktur teks narasi dan eksplanasi masing-masing:

Orientasi adalah bagian awal pada teks narasi. Pada bagian ini penulis akan mengenalkan tokoh, penokohan, latar tempat, waktu, cerita, dan lain-lain. Orientasi harus dibuat semenarik mungkin agar pembaca ingin tetap melanjutnya bacaan berikutnya.

Komplikasi berisi permasalahan dalam suatu cerita yang semakin lama semakin rumit hingga konflik mencapai klimaks. Kemudian lanjut ke antiklimaks, sehingga secara perlahan konflik berkurang hingga terselesaikan.

Resolusi menjadi jalan keluar dari masalah yang tadi dihadapi pada bagian komplikasi.

Koda merupakan bagian akhir dari teks narasi yang merupakan penutup cerita. Akhir dari suatu cerita narasi dibuat berbeda, ada yang berakhir bahagia, sedih, ataupun menggantung. Penulis juga menyisipkan pesan tersendiri kepada pembaca dalam bagian koda ini.

Pernyataan umum menjelaskan tentang gambaran umum suatu fenomena yang akan dibahas. Pada bagian ini dirincikan mengenai proses bagaimana fenomena tersebut terjadi.

Rangkaian kejadian berisi penjelasan mengenai penyebab dan akibat dari fenomena tersebut. Rangkaian kejadian dituliskan ke dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya.

Interpretasi dalam teks eksplanasi disebut penarikan kesimpulan. Hal ini berisi pernyataan mengenai fenomena yang sedang dibahas.

Contoh Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda dalam Teks Narasi

Joko Pinurbo yang juga akrab disapa Jokpin ini merupakan pria kelahiran 11 Mei 1962 di Sukabumi, Jawa Barat. Jokpin menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Seminari Mertoyudan. Setelah lulus dirinya melanjutkan studi di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta dan sekarang berbentuk universitas.

Semasa kuliah, Jokpin terbilang aktif dalam sejumlah organisasi kemahasiswaan. Ia kemudian juga menekuni profesi sebagai pendidik di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta.

Jokpin semasa kecil memang menjalani kehidupan yang tidak mudah. Ia sempat terkena tipes sampai berbulan-bulan dan lalu memicu cedera di saraf tulang belakang.

Hal ini kemudian membuat Jokpin memilih menjadi pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi. Hal ini juga yang kemudian membuatnya cenderung minder ketika bergaul dengan orang-orang sekitar, termasuk orang sebayanya.

Memasuki dunia perkuliahan, Jokpin mulai mengubah cara berpikir dan tindakan yang dilakukannya. Salah satu upayanya adalah mencoba untuk bisa berbaur dan bersosialisasi dengan baik. Sehingga dirinya memutuskan untuk bergabung di salah satu organisasi kemahasiswaan.

Langkah tersebut menjadi langkah tepat bagi Jokpin. Apalagi dirinya kemudian memutuskan untuk menjadi dosen. Saat ini Jokpin tinggal bersama keluarga kecilnya di Yogyakarta. Dirinya kini mampu berbaur dengan masyarakat setempat dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti kegiatan ronda bergiliran.

Ketika selalu berbaur dengan banyak kegiatan masyarakat, dirinya kemudian mendapatkan banyak inspirasi dalam menulis. Banyak ide segar kemudian berubah menjadi karya tulis yang menarik dan berkualitas tinggi.

Jokpin saat ini dikenal sebagai salah satu sastrawan produktif di Indonesia. Banyak karyanya yang berbentuk puisi kemudian digunakan dan dikembangkan menjadi musik dan kalimat iklan.

Demikianlah uraian lengkap mengenai apa itu komplikasi, orientasi, resolusi, dan koda. Semoga bermanfaat!