Senin, 2 November 2020 | 19:25 WIB ilustrasi sapi GridKids.id - Hewan bisa dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan cara makannya, yaitu karnivora, herbivora, dan omnivora. Apa perbedaan dari karnivora, herbivora, dan omnivora? Inilah penjelasan, ciri-ciri, dan contohnya. 1. Karnivora Karnivora adalah jenis hewan pemakan daging. Hewan yang masuk golongan ini dikenal sebagai hewan buas. Hal itu karena mereka memangsa hewan lain untuk dimakan. Ciri-ciri hewan karnivora adalah:
Biasanya sesama hewan karnivora enggak mau tinggal bersama. Mereka punya daerah kekuasaan masing-masing di alam liar. Walaupun lebih banyak karnivora yang hidup di darat, tetapi ada juga karnivora yang hidup di laut dan udara. Sedangkan contoh hewan karnivora antara lain: singa, macan, harimau, citah, serigala, ular, komodo, ikan hiu, burung elang, dan burung rajawali. Baca Juga: 4 Macam Tulang Manusia Berdasarkan Bentuknya Tulang, Apa Saja?
Bobo.id - Seperti kita tahu, hewan dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan jenis makanannya. Jenis-jenis itu adalah karnivora, herbivora, dan omnivora. Seperti apa dan apa saja contohnya? Yuk, cari tahu! 1. Karnivora Ini adalah jenis hewan pemakan daging. Hewan yang masuk golongan karnivora ini, dikenal sebagai hewan buas. Itu karena mereka memangsa hewan lain untuk dimakan. Hewan ini dikenal juga sebagai hewan bisa bergerak sangat cepat, gigi taringnya tajam, kukunya juga runcing, pandangan matanya, serta penciumannya tajam. Teman-teman, karena mereka sama-sama mencari hewan untuk diburu, biasanya sesama hewan karnivora tidak mau tinggal bersama-sama. Di alam liar mereka punya daerah kekuasaan masing-masing. Walaupun lebih banyak karnivora yang hidup di darat, tetapi ada juga karnivora yang hidup di laut, dan udara. Ini dia beberapa contoh hewan karnivora: singa, macan, harimau, citah, serigala, ular, komodo, ikan hiu, burung elang, dan burung rajawali. Baca Juga: Ketahui Contoh Hewan yang Termasuk Karnivora, Ada Mamalia, Reptil, Hingga Burung Page 2
2. Herbivora
Hewan jenis ini adalah jenis hewan pemakan tumbuhan. Hampir semua bagian tumbuhan bisa dimakannya. Seperti, daun, akar, batang, bunga, buah, atau rumput. Hewan ini bisa dikenali dari susunan giginya. Seperti: tidak memiliki giri taring, giginya hanya gigi seri dan geraham untuk mengunyah. Hewan herbivora biasanya bisa bergabung dan hidup bersama dengan hewan herbivora lainnya. Mereka biasanya sama-sama mencari makanan di hutan atau di padang rumput. Ada juga yang tidak mempunyai gigi, tapi mereka punya tembolok. Tembolok ini adalah kantong tempat makanan, yang ada di leher. Biasanya, unggas yang punya tembolok. Tembolok itu gunanya untuk menghaluskan makanan, sebelum dicerna lagi di dalam perut. Contoh hewan herbivora adalah kuda, gajah, sapi, kerbau, kambing, burung merpati, perkutut, dan burung beo. Baca Juga: Ini Contoh Hewan Herbivora, Ternyata Herbivora Bukan Hanya Makan Daun dan Rumput! Page 3
3. Omnivora
Nah, yang terakhir adalah hewan omnivora. Inilah hewan yang suka makan daging maupun tumbuhan atau dikenal juga dengan hewan pemakan segala. Sesuai dengan namanya, hewan ini bisa memangsa hewan lain untuk disantap dan makan tumbuh-tumbuhan juga. Hewan omnivora juga bisa dikenali dari giginya. Selain punya gigi taring yang tajam, hewan ini juga punya gigi seri untuk memotong makanan, dan geraham untuk mengunyah makanannya. Beberapa contoh hewan omnivora adalah beruang, tikus, ayam, flamingo, paus, monyet, dan musang. Pernahkah teman-teman melihat jenis-jenis hewan itu di lingkungan sekitarmu? Coba perhatikan, apa saja yang sedang mereka makan? Baca Juga: Apa Saja Contoh Hewan yang Termasuk Omnivora? Ketahui juga Ciri-Ciri Omnivora, yuk! ----- Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com Page 4
Page 5
Bobo.id - Seperti kita tahu, hewan dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan jenis makanannya. Jenis-jenis itu adalah karnivora, herbivora, dan omnivora. Seperti apa dan apa saja contohnya? Yuk, cari tahu! 1. Karnivora Ini adalah jenis hewan pemakan daging. Hewan yang masuk golongan karnivora ini, dikenal sebagai hewan buas. Itu karena mereka memangsa hewan lain untuk dimakan. Hewan ini dikenal juga sebagai hewan bisa bergerak sangat cepat, gigi taringnya tajam, kukunya juga runcing, pandangan matanya, serta penciumannya tajam. Teman-teman, karena mereka sama-sama mencari hewan untuk diburu, biasanya sesama hewan karnivora tidak mau tinggal bersama-sama. Di alam liar mereka punya daerah kekuasaan masing-masing. Walaupun lebih banyak karnivora yang hidup di darat, tetapi ada juga karnivora yang hidup di laut, dan udara. Ini dia beberapa contoh hewan karnivora: singa, macan, harimau, citah, serigala, ular, komodo, ikan hiu, burung elang, dan burung rajawali. Baca Juga: Ketahui Contoh Hewan yang Termasuk Karnivora, Ada Mamalia, Reptil, Hingga Burung Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rentang fosil: Pleistosen - sekarang, 1–0 jtyl
PreЄ Є O S D C P T J K Pg N
↓ Status konservasi Rentan (IUCN 3.1)[1] Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum:Chordata Kelas:Mammalia Ordo:Carnivora Famili:Ursidae Genus:Helarctos Horsfield 1825 Spesies:H. malayanus Nama binomial Helarctos malayanus(Raffles, 1821) Sebaran beruang madu(coklat – ekstan, hitam – sebelumnya, abu-abu tua – keberadaan belum jelas) Sinonim Ursus malayanus Raffles, 1821 Beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk familia Ursidae[2] dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia.[3] Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut.[4] Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan.[5] Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.[6]
Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 – 65 kg.[7] Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya berwarna cokelat atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong.[3].Jenis bulu beruang madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang dipercaya menggambarkan matahari terbit.[8] Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar.[9] Karena hidupnya di pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatan hingga 48 kilometer per jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat.[10] Kepala beruang madu relatif besar sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga kecil dan berbentuk bundar.[3] Beruang jenis ini memiliki lidah yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di pepohonan.[8] Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk menangkap serangga kecil di batang pohon.[11] Beruang madu memiliki penciuman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan.[12] Beruang madu lebih sering berjalan dengan empat kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti manusia.[11] Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat pohon.[13] Kuku tangan yang melengkung digunakan oleh beruang ini untuk menggali rayap, semut dan sarang lebah dan beruang yang sedang mencari madu akan segera menghancurkan kayu yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk menggaruk pohon yang kayunya keras.[14]Rahang beruang madu tidak proporsional karena terlalu besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa.[15] Gigi beruang ini lebih datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup panjang sehingga menonjol keluar dari mulut.[16] Ukuran tulang tengkorak kepala beruang madu pada umunya memiliki panjang tengkorak 264,5 mm, panjang condylobasal 241,3 mm, lebar zygomatic 214,6 mm, lebar mastoid 170,2 mm, lebar interorbital 70,5 mm, lebar maxilla 76,2 mm.[17] Beruang madu hidup di hutan hujan tropis sekitar Asia Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.[18] Habitat beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara.[19] Penyebarannya terdapat di pulau Borneo, Sumatra, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta Semenanjung malaya.[18] Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat musim.[20] Beruang madu pada masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh benua Asia, namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.[21] Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan.[2] Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem.[3] Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya.[22] Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.[3] Pada wilayah yang telah diganggu oleh manusia, mereka akan merusak lahan pertanian, menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman kebun lainnya.[22] Beruang madu hidup secara soliter di alam bebas. Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun.[23] Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya.Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.[3] Beruang madu juga sangat berperan dalam meregenerasi hutan sebagai penyebar biji buah-buahan, dan terkenal sebagai pemanjat pohon yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.[24] Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan.[25] Terkadang, beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan membawa dua bayi setelah masa kehamilannya.[13] Hal ini sangat dimungkinkan karena beruang madu sengaja menunda perkawinan untuk mengupayakan agar bayi terlahir saat induk memiliki berat badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta makanan tersedia dalam jumlah yang memadai.[26] Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan tetap tinggal di sarang sampai ia mampu berjalan bersama induknya mencari makanan.[27] Bayi beruang madu di duga hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara mandiri.[28] Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah di serang dan terancam kelangsungan hidupnya.[29] Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-menerus.[26] Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa hutan hujan tropis, termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan degradasi hutan yang disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi.[30] Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh beruang madu seperti katung empedu serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk memenuhi permintaan pasar pengobatan tradisional.[31] Selain itu, konflik yang terjadi antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah pertanian juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini.[32] Bencana alam seperti kebakaran hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan.[27] Konservasi beruang madu masih sangat jarang dilakukan.[33] Beruang ini telah terdaftar dalam Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.[34] Penelitian lebih lanjut mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya tentang dasar-dasar biologis, ekologi, serta perilakunya.[35] Konservasi beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan terhadap habitat hutan, manajemen yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi hukum yang tegas terkait dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu di wilayah hutan.[35]
Wikimedia Commons memiliki media yang terkait dengan: Helarctos malayanus (kategori)
Wikispecies mempunyai informasi mengenai Helarctos malayanus.
|