Dalam proses analisis masalah sosial peneliti perlu berpedoman pada indikator tertentu

Dalam proses analisis masalah sosial peneliti perlu berpedoman pada indikator tertentu

Pengertian Ansos

Analisis =peng-uraian, pengupasan, peng-kajian, telaah (penelaahan)

Sosial=Social=berMasyarakat (segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat)

Ansos adalah to describe/description (untuk menggambarkan) sebuah permasalahan sosial “Soccer is simple. It’s difficult to play simple”. “Sepakbola adalah sederhana. Namun, untuk bermain sederhana itu yang sulit”. Sama halnya dengan Ansos ini, “Ansos sangatlah sederhana. Namun, untuk memahami Ansos (menyederhanakan dalam memamahaminya) yang sulit”,

Analisis sosial adalah usaha untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi/realitas sosial atau masalah social secara objektif-kritis dengan menelaah kaitan-kaitan histories, structural, kultural dan konsekuensi masalah.

Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah social.

Mengapa perlu ansos?

Disekitar kita banyak sekali fenomena dan problem-problem sosial,

Apa itu Problem-problem Sosial ? (Soetomo, 2008)

  • Suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat
  • Suatu kondisi yang tidak sesuai harapan, nilai dan standar sosial yg berlaku karena menimbulkan penderitaan dan kerugian fisik dan non-fisik

Seringkali ketika berhadapan dengan berbagai masalah sosial kita sulit untuk mengurai latar belakang masalah, pengaruh kepentingan serta implikasi logis yang mungkin muncul. Kesulitan memahami kaitan masalah sosial disebabkan karena keterbatasan kemampuan dalam memetakan variable yang saling mempengaruhi. Untuk itu, diperlukan kecerdasan dalam melakukan analisis sosial agar mampu membaca dan memahami realitas sosial secara utuh.

Organisasi mahasiswa, adalah bagian dari kehidupan sosial, senantiasa bersinggungan dengan realitas sosial, atau salah dalam memahaminya, maka perubahan sosial yang dilakukan tidak akan efektif, bahkan jauh dari sasaran.

Ruang lingkup ansos

Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan visi atau misi organisasi. Secara umum objek sosial yang dapat di analisis antara lain;

Masalah-masalah sosial, seperti; kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminilitas

Sistemsosial seperti: tradisi, usha kecil atau menengah, sitem pemerintahan, sitem pertanian

Lembaga-lembaga sosial seperti sekolah layanan rumah sakit, lembaga pedesaan.

Kebijakan public seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.

Fungsi Ansos:

  • Memotret atau mengetahui masalah berikut akar masalah yang melatarbelakanginya.
  • Mencari strategi perubahan sosial yang tepat dan kontekstual pada berabagai masalah yang berbeda

Poin Penting:

  • Realitas bukan sesuatu yang terberi (given), realitas merupakan konstruksi social dari jejaring kuasa, social-ekonomi, dsb.
  • Memotret realitas tidak mungkin bebas nilai (value ree). Menuntut keberpihakan individu atau pengguna ansos
  • Pilihan atau penetuan paradigm menjadi kunci ansos.
  • Semakin banyak orang yang terlibat, semakin baik (komprehensif).

Langkah-Langkah / Tahapan-tahapan melakukan Ansos

Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain:

  • Memilih dan menentukan objek analisis

Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional dalam arti realitas yang dianalsis merupakan masalah yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi organisasi.

  • Pengumpulan data atau informasi penunjang

Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi maupun investigasi langsung dilapangan. Re-cek data atau informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.

  • Identifikasi dan analisis masalah

Merupakan tahap menganalisis objek berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan dapat memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antara aspek.

Faktor-Faktor Penting yang perlu diperhatikan:

  • Tinjauan Historis (Sejarah)
  • Tinjauan Struktural (Relevansi/Keterkaitan)
  • Struktur Sosial-Ekonomi
  • Struktur Sosial-Politik
  • Struktur Sosial-Budaya
  • Nilai-nilai Kunci (Power/Kekuatan) yang berada pada Struktural Masyarakat
  • Keberpihakan/Kepentingan (Aktor/orang2 yang memiliki power dlm masyarakat)
  • Rencana Tindak Lanjut (RTL)-Mengembangkan presepsi

Setelah di identifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas masalah sesuai cara pandang yang objektif. Pada tahap ini akan muncul beberapa kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek masalah, serta pengembangan beberapa alternative sebagai kerangka tindak lanjut.

Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang; akar masalah, pihak mana yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.

Peranan Ansos Dalam Organisasi

Paradigma organisasi adalah kritis transformatif, artinya organisator (FOKMIM) dituntut peka dan mampu membaca realitas sosial secara objektif (kritis), sekaligus terlibat aktif dalam aksi perubahan sosial (transformatif). Transformasi sosial yang dilakukan (FOKMIM) akan berjalan secara efektif jika kader FOKMIM memiliki kesadaran kritis dalam melihat realitas sosial. Kesadaran kritis akan muncul apabila dilandasi dengan cara pandangan luas terhadap realitas sosial. Untuk dapat melakukan pembacaan sosial secara kritis, mutlak diperlakukan kemampuan analisis sosial secara baik. Artinya, strategi organisasi dengan paradigma kritis transformatif akan dapat terlaksana secara efektif apabila ditopang dengan kematangan berfikir kritis dalam melakukan analisis sosial (ANSOS).

Sumber: Kelas Kyutri, Kamis, 27 Juni 2013.

Dalam proses analisis masalah sosial peneliti perlu berpedoman pada indikator tertentu

Masalah sosial seringkali terjadi di sekitar kita. Tapi, apa benar semua masalah itu bisa digolongkan sebagai masalah sosial? Yuk, cari tahu 5 kriteria untuk menentukan masalah sosial pada artikel berikut!

--

Pernah nggak kamu menonton berita di televisi, lalu ada berita tentang tawuran antarpelajar SMA? Atau pernahkah kamu membaca berita tentang kasus bunuh diri? Nah, tawuran antarpelajar dan kasus bunuh diri itu tergolong ke dalam masalah sosial lho, guys!

Tawuran antarpelajar mungkin sudah lama menjadi masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Tapi untuk kasus bunuh diri sendiri, sebenarnya tergolong masalah sosial yang baru menjadi perhatian masyarakat global selama beberapa tahun belakangan ini akibat jumlahnya yang kian meningkat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, yang dilansir dari World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat bunuh diri di dunia mendekati angka 800.000 kematian per tahun atau 1 kematian setiap 40 detik. Bahkan, bunuh diri telah menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua pada kelompok usia 15-29 tahun. Duh, tinggi sekali, ya :(

Menurut data yang sama, sebanyak 79% kasus bunuh diri terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah. Setiap kasus bunuh diri yang terjadi merupakan tragedi yang dapat menimbulkan akibat jangka panjang bagi keluarga, teman, maupun masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kasus bunuh diri kini telah digolongkan sebagai masalah sosial serius yang perlu diperhatikan.

Lalu, sebenarnya apa sih yang dimaksud masalah sosial itu? Terus, gimana cara kita menentukan kejadian mana yang tergolong masalah sosial dan kejadian mana yang bukan? Nah, untuk tau jawabannya, simak artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Masalah Sosial?

Masalah sosial adalah dampak dari berbagai interaksi sosial, baik interaksi sosial antarindividu, antarindividu dengan kelompok, maupun antarkelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat menghasilkan integrasi. Di sisi lain, interaksi sosial juga dapat menghasilkan konflik dengan pihak lainnya.

Pengertian lain dari masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya masalah sosial, antara lain yaitu faktor biologis, ekonomi, psikologis, geografis, demografis, serta budaya.

Dalam proses analisis masalah sosial peneliti perlu berpedoman pada indikator tertentu

Nah, kalau menurut kamu, tawuran antarpelajar dan kasus bunuh diri itu kira-kira disebabkan oleh faktor yang mana, nih? Coba jawab di kolom komentar, ya!

Kriteria Masalah Sosial

Meskipun terkesan banyak, tapi nggak semua masalah di masyarakat bisa digolongkan sebagai masalah sosial, ya! Ada 5 kriteria yang bisa kita gunakan untuk menentukan masalah sosial, yakni gejala, sumber, pihak yang menetapkan, sifat, dan perhatian masyarakat.

Dalam proses analisis masalah sosial peneliti perlu berpedoman pada indikator tertentu

1. Gejala

Masalah bisa terjadi karena adanya perbedaan antara nilai yang dianut masyarakat dengan kondisi di kehidupan nyata. Masyarakat bisa memiliki masalah sosial yang berbeda-beda, tergantung nilai yang dianut. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan gejala dari masalah yang terjadi. Gejala ini pun juga tidak bisa dipukul rata karena sangat bergantung pada nilai-nilai yang dianut tersebut. Seperti misalnya, di kebanyakan daerah di Indonesia, memakai bikini di pantai masih dianggap sebagai hal yang kurang sopan, tapi tidak demikian di Eropa atau Amerika Serikat.

2. Sumber

Sumber dari masalah sosial biasanya berasal dari kondisi dan proses sosial di masyarakat. Tapi, selain itu, masalah sosial juga bisa muncul akibat adanya bencana alam, lho! Misalnya ketika terjadi banjir. Beberapa korban banjir bisa saja mengalami kemiskinan akibat seluruh harta bendanya telah hanyut terseret banjir. Nah, kemiskinan inilah yang merupakan masalah sosial. Bukan banjirnya, ya! Banjir di sini adalah sumber terjadinya masalah sosial yaitu kemiskinan.

3. Pihak yang Menetapkan

Masalah sosial ditetapkan oleh common sense di masyarakat terhadap gejala yang ada. Ketika timbul hal yang tidak selaras antara fenomena sosial yang diharapkan dengan keadaan nyatanya, maka akan timbul gejala sosial akibat common sense dari masyarakat setempat yang menetapkan hal tersebut sebagai gejala sosial. Jadi, masalah sosial tidak bisa diklaim oleh salah satu individu saja.

4. Sifat  

Masalah sosial memiliki dua sifat yaitu laten (tersembunyi) dan nyata. Masalah sosial laten adalah masalah sosial yang tidak disadari secara langsung oleh masyarakat, namun tetap memiliki dampak. Contohnya yaitu pencemaran lingkungan akibat limbah perusahaan. Sedangkan masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang benar-benar terlihat secara langsung di mata masyarakat. Contohnya yaitu kemiskinan. 

5. Perhatian Masyarakat

Tidak semua masalah sosial akan menjadi perhatian masyarakat, dan sebaliknya, tidak semua yang menjadi perhatian masyarakat adalah masalah sosial. Misalnya, ketika terjadi kecelakaan tentunya akan menarik perhatian masyarakat, tapi hal ini bukan termasuk masalah sosial. Kemudian, contoh lainnya adalah kemiskinan yang terjadi di suatu wilayah tertentu belum tentu menjadi perhatian masyarakat sekitar, karena mungkin masyarakat sekitar wilayah tersebut memang sudah terbiasa dengan kehidupan yang seperti itu. Padahal, hal tersebut termasuk masalah sosial.

---

Nah, itu tadi pembahasan mengenai masalah sosial, faktor penyebab, dan beberapa kriteria yang bisa kita gunakan untuk menentukannya. Kalau kamu masih belum puas dengan pembahasan kali ini dan ingin ngobrol sambil belajar bersama tutor berpengalaman, langsung aja yuk, daftar ruanglesonline!

Dalam proses analisis masalah sosial peneliti perlu berpedoman pada indikator tertentu

Referensi:

Sunarto, K. (1993). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Osborne, R. Loon, BV. (1996). Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.

Artikel ini telah diperbarui pada 29 September 2021.