Dalam menentukan harga jual, sebaiknya hasil keuntungan yang didapatkan harus lebih dari…

Selain menciptakan produk yang berkualitas, kamu juga perlu tahu strategi penetapan harga yang benar. Mengapa demikian? Ini penjelasannya!

Untuk diketahui, strategi penetapan harga adalah kebijakan suatu perusahaan dalam menentukan harga produk yang mereka jual.

Penetapan harga yang tepat akan membuat perusahaan mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Namun, dalam menentukannya, ada banyak hal yang perlu diperhatikan.

Kamu sebaiknya tidak menetapkan harga yang terlalu tinggi karena akan sulit untuk mendapatkan keuntungan. Namun, juga tak disarankan untuk menentukan harga jual terlalu rendah. Ini karena hal tersebut bisa saja tak menutup biaya bisnis yang telah dikeluarkan.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang strategi penetapan harga berikut!

Baca Juga: 10 Toko Online dengan Pengiriman Gratis

Faktor Penentu Strategi Penetapan Harga

Dalam menentukan harga jual, sebaiknya hasil keuntungan yang didapatkan harus lebih dari…
Foto: Freepik.com

Sebelum mentukan harga produk yang akan kamu jual, perhatikan dahulu beberapa faktor berikut:

1. Biaya

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan sebelum menetapkan harga jual produk adalah biaya.

Dalam hal ini, biaya yang dimaksud adalah biaya produksi yang mencakup bahan baku beserta tenaga kerja dan biaya tambahan lain, seperti biaya sewa, alat produksi, biaya pengiriman, atau sarana lain untuk mengangkut produk ke tempat pemasaran.

Usahakan untuk menentukan harga yang masuk akal, yakni dengan menetapkan harga jual produk lebih tinggi dibanding biaya rata-rata produksi.

Semakin besar selisih harga jual yang ditetapkan dari biaya produksi, maka akan semakin tinggi pula keuntungan yang akan didapatkan.

2. Pelanggan

Faktor lain yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan harga jual produk adalah mempertimbangkan pelanggan.

Coba cari tahu seberapa banyak permintaan produk yang kamu jual. Dalam produk tertentu, menurunkan produk bisa meningkatkan permintaan.

Namun, hal ini tak selalu berlaku sama, ada beberapa produk yang justru semakin tak diminati ketika harganya terlalu murah. Karena mereka berpikir bahwa harga murah menandakan kualitas yang kurang baik.

Jadi, pintar-pintarlah untuk menganalisis calon pelanggan potensial sebelum menentukan harga jual produkmu.

3. Jenis Produk

Hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga jual produk adalah jenis produk.

Coba identifikasi produk apa yang kamu jual. Apabila produk bisnismu termasuk dalam produk massal, maka tentukanlah harga berdasarkan harga rata-rata produk lain yang dijual oleh kompetitor.

Sementara itu, jika produk yang ingin kamu jual merupakan produk terdiferensiasi, coba tentukan harga premium.

Dengan harga yang relatif tinggi tersebut biasanya pelanggan akan menganggap bahwa kualiatasnya lebih baik. Hal ini sesuai dengan pepatah yang mengatakan bahwa ada harga ada rupa. Apakah kamu setuju dengan pendapat tersebut?

4. Target Pasar

Lihat juga target pasar yang akan kamu tuju untuk memasarkan produk. Misalnya, dengan mempertimbangkan harga pesaing yang produknya serupa dengan bisnismu.

Cari tahu juga apakah lokasi, bahan baku, dan hal lainnya bisa memengaruhi harga jual produk.

Jika kamu menentukan pasar baru sebagai target, menetapkan harga jual rendah mungkin akan berhasil untuk mendapatkan banyak pelanggan dan keuntungan.

Dengan begitu, perusahaan kamu pun akan cepat mencapai penghasilan rata-rata yang diinginkan, sehingga biaya produksi akhirnya dapat diminimalkan.

5. Kompetitor

Tak ada salahnya juga bagi kamu untuk melihat kompetitor terlebih dahulu sebelum menentukan harga jual produk.

Kamu bisa menetapkan harga jual produk di bawah, sama, atau di atas rata-rata dari harga jual produk dari kompetitor.

Pilihlah salah satu dari opsi tersebut sesuai dengan produk dan tujuan bisnis kamu. Tenang saja, masing-masing harga jual tersebut dapat menentukan kesuksesan produk saat dipasarkan, kok.

Yang jelas, tidak ada cara yang sempurna untuk menetapkan harga, tetapi strategi penetapan harga yang cerdas melibatkan faktor-faktor apa yang harus diperhatikan, dan informasi apa yang harus dikumpulkan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Baca Juga: 6 Cara Jualan yang Laris dan Daftar Produknya!

Jenis Strategi Penetapan Harga

Dalam menentukan harga jual, sebaiknya hasil keuntungan yang didapatkan harus lebih dari…
Foto: Freepik.com

Lebih lanjut, berikut jenis-jenis strategi penetapan harga yang bisa kamu terapkan, sehingga bisa menentukan harga jual produk dengan tepat.

1. Competition-Based Pricing

Jenis strategi penetapan harga ini juga disebut dengan penetapan harga kompetitif atau penetapan harga berbasis pesaing.

Strategi penetapan harga berbasis persaingan ditentukan menggunakan harga pesaing sebagai tolok ukurnya.

Jadi, kamu dapat memberi harga produk sedikit di bawah pesaing, sama dengan pesaing, atau sedikit di atas pesaing.

Baca Juga: 9 Tips Cerdas Tingkatkan Retensi Pelanggan untuk Bisnis E-Commerce

2. Dynamic Pricing

Strategi penetapan harga berikutnya adalah dynamic pricing. Dikutip dari Hubspot, penetapan harga dinamis juga dikenal sebagai penetapan harga lonjakan, penetapan harga permintaan, atau penetapan harga berdasarkan waktu.

Ini adalah strategi penetapan harga yang fleksibel di mana harga berfluktuasi berdasarkan permintaan pasar dan pelanggan.

3. High-Low Pricing

Ini merupakan strategi penetapan harga ketika perusahaan menjual produk dengan harga tinggi awalnya, tetapi akhirnya menurunkan harga itu ketika relevansi produk turun atau ada produk baru yang lebih diminati.

Penetapan harga tinggi-rendah biasanya digunakan oleh perusahaan ritel yang menjual barang musiman atau produk yang sering berubah, seperti pakaian, dekorasi, atau furnitur.

Strategi penetapan harga yang satu ini biasanya digunakan untuk menentukan harga diskon atau penjualan akhir tahun.

Baca Juga: Contoh Advertorial Produk dan Tips Membuatnya

4. Basing-Point Pricing

Basing-Point Pricing merupakan strategi penetapan harga yang dilakukan perusahaan dengan cara menambahkan biaya pengiriman berdasarkan titik lokasi pelanggan.

Biasanya, semakin jauh titik lokasinya, akan semakin besar pula biaya pengiriman yang harus ditanggung oleh pelanggan.

5. Captive Pricing

Strategi penetapan harga yang satu ini dilakukan dengan cara menentukan harga yang berbeda pada produk inti dan aksesori produk.

Umumnya, perusahaan akan menentukan harga jual yang lebih rendah pada produk inti. Jadi, pelanggan lebih tertarik untuk membeli produk inti.

Nantinya, pelanggan akan tertarik untuk membeli aksesori produk sesudah memiliki produk inti, meski harganya jauh lebih mahal.

Baca Juga: Tips dan Contoh Iklan Bisnis Perusahaan yang Bisa Kamu Tiru

6. Skimming Pricing

Strategi penetapan harga skimming adalah ketika perusahaan menetapkan harga setinggi mungkin untuk produk baru, kemudian menurunkan harga seiring waktu karena produk tersebut menjadi semakin tidak populer.

7. Penetration Pricing

Berlawanan dengan penetapan harga skimming, strategi penetapan harga penetrasi adalah ketika perusahaan memasuki pasar dengan harga yang sangat rendah sehingga menarik perhatian (dan pendapatan) secara efektif dari pesaing dengan harga lebih tinggi.

Biasanya, penetapan harga penetrasi tidak berkelanjutan dalam jangka panjang, dan biasanya diterapkan untuk waktu yang singkat.

Metode penetapan harga ini paling cocok untuk bisnis baru yang mencari pelanggan atau untuk bisnis yang memasuki pasar kompetitif yang sudah ada.

Baca Juga: Bisa Dicoba, Contoh Kata-Kata Promosi Jual HP di Online Shop!

Itu dia beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga jual produk. Manakah jenis strategi penetapan harga yang akan kamu pilih?

Bagaimana cara menentukan harga jual produk yang benar dan tepat?

Kenapa harus benar dan tepat? karena jika salah satu hal yang pasti bisnis akan rugi.

Agak susah jika dijelaskan secara singkat apalagi untuk Anda yang baru memulai merintis bisnis, silahkan baca sampai akhir artikel ya!

Dalam menentukan harga tidak boleh dilakukan secara asal, menjual dengan harga murah agar cepat laku belum tentu untung malah bisa merugikan bisnis.

Sebaliknya menjual dengan harga yang tinggi belum tentu laku, sehingga banyak produk yang tidak terjual dan mengakibatkan kerugian.

Sebelum menentukan harga jual, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti biaya selama produksi, harga bahan, biaya promosi, target market, persaingan dan target pendapatan.

Agar tidak membuat Anda semakin bingung lagi, Kami sudah merangkum 5 cara menentukan harga jual dengan beberapa teknik, berikut penjelasannya.

Cara Menentukan Harga Jual Produk

1. Strategi Margin Pricing

Cara menentukan harga jual yang pertama adalah dengan metode margin pricing. Sebelumnya Anda harus menentukan harga jualnya terlebih dahulu untuk menentukan margin.

Setelah itu tinggal memasukan dalam rumus perhitungan harga, dari hasil perhitungan ini Anda bisa melihat kira-kira harga yang dijual terlalu mahal atau murah.

Contohnya ada seorang penjual es kopi dengan harga modal satu gelasnya Rp 20.000, kemudian dia ingin menjualnya dengan harga Rp 40.000 untuk satu cup.

Apakah harganya terlalu mahal atau murah? Mari kita hitung bersama.

Rumus Margin Pricing = (Harga Jual – Harga Modal)/Harga Jual

Jadi (40.000-20.000)/40.000 = 0,50 atau 50%.

Hasilnya keuntungan yang Anda dapatkan dari satu cup es kopi sebesar 50%. Jika angka tersebut terlalu besar atau terlalu kecil, Anda bisa menaikan harga jualnya.

Tetapi patokan harga jual yang biasa dipakai maksimal profit 50% dari harga.

Baca juga : Strategi Marketing Yang Efektif Untuk Bisnis

2. Strategi Markup Pricing

Dalam menentukan harga jual, sebaiknya hasil keuntungan yang didapatkan harus lebih dari…
Markup pricing

Markup adalah salah satu cara menentukan harga dengan menambahkan keuntungan langsung dari harga beli.

Cara ini lebih sederhana tinggal menambahkan sesuai dengan keinginan saja dan metode markup ini paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis.

Agar lebih jelas berikut contohnya, Andi membeli sepatu XYZ dari Jakarta dengan harga satuan Rp 250.000, kemudian Andi ingin mengambil keuntungan setiap produknya Rp Rp 50.000, jadi harga jualnya 250.000 + 50.000 = Rp 300.000.

Rumus Markup Pricing = (Harga jual-Harga Modal)/Harga Jual

Rumus Markup Pricing = (300.000-250.000)/300.000 = 0,16 x 100% = 16%

Bagaimana mudah bukan tinggal menambahkan saja?

3. Strategi Bundling

Banyak ditemui juga para pelaku bisnis yang menjual barang mereka dengan sistem bundling, paket atau grosir.

Teknik seperti ini lebih efektif dijalankan agar produk yang kita miliki bisa cepat keluar sehingga menghasilkan keuntungan.

Biasanya margin keuntungan yang didapatkan memang lebih sedikit, karena sistemnya quantity barang maka tinggal dikalikan saja keuntungannya mana yang terbukti lebih besar hasilnya.

Inilah kenapa biasanya para distributor menjual dengan harga yang murah tetapi setiap hari bisa laku ribuan produk daripada reseller yang hanya bisa menjual beberapa biji saja.

Jika produk satu sama lain masih ada kaitannya coba saja menjual paket produk secara bundling.

Contohnya harga satu kaos polos pada toko online harga satuan Rp 37.500, ada paket bundling beli 3 kaos Cuma bayar Rp 100.000.

Dari harga tersebut pasti konsumen lebih tertarik paket bundling yang memiliki hitungan harga lebih murah.

Baca juga : Cara Menentukan Harga Pokok Penjualan yang Benar

4. MSRP

MSRP adalah Manufactured Retail Price atau harga yang direkomendasikan dari produsen dalam memberikan harga.

Tujuan menggunakan MSRP ini adalah menstabilkan harga pasar, jadi penjual satu dengan lainnya tidak sampai perang harga.

Namun kekurangannya Anda tidak bisa bebas menentukan keuntungan yang didapatkan karena sudah ada yang mengaturnya.

Biasanya harga MSRP memang difungsikan untuk mengendalikan harga jual agar memiliki standar.

5. Value Based Pricing

Dalam menentukan harga jual, sebaiknya hasil keuntungan yang didapatkan harus lebih dari…
Value based pricing

Cara menentukan harga yang terakhir adalah dengan value based pricing.

VBP merupakan salah satu teknik dalam menentukan harga jual yang berbeda dengan lainnya dan tidak semua produk bisa menggunakan VBP.

VPB biasanya ditentukan dengan melakukan riset kepada market mereka dengan menanyakan kira-kira berapa harga pantas yang dijual.

Dari hasil pertanyaan responden inilah nantinya yang akan dijadikan patokan dalam menentukan harga.

Cara lain dalam menentukan harga berdasarkan VBP adalah dengan memberikan harga tinggi secara langsung.

Orang-orang akan rela mengeluarkan banyak uang demi kualitas produk, teknologi, kelangkaan dan popularitas.

Nah intinya dalam menentukan harga jual produk perlu strategi yang matang.

Anda bisa melakukan tes pasar dengan teknik yang berbeda mana kira-kira yang paling diminati oleh konsumen.

Selain itu Anda juga perlu mengoptimalkan bisnis Anda agar lebih banyak diketahui oleh konsumen.

Salah satu caranya dengan memiliki website bisnis, dengan website memungkinkan produk-produk Anda diketahui oleh lebih banyak orang sehingga potensi keuntungannya lebih besar.

Kami memiliki rekomendasi tempat membeli domain murah dan hosting terbaik untuk website bisnis di Qwords.com.

Qwords telah berpengalaman dengan puluhan ribu klien dari berbagai jenis bisnis yang berbeda. Coba sekarang dan dapatkan penawaran diskon menarik setiap harinya.

Terima kasih