Dalam hal apakah kita tidak boleh berbohong royong

BincangSyariah.Com – Perbuatan bohong akan menimbulkan rasa saling membenci antara sesama teman. Rasa saling percaya akan hilang dan akan tercipta suatu bentuk masyarakat yang tidak berlandaskan asas saling tolong menolong atau gotong royong.  Jika kebohongan merajalela di tengah-tengah masyarakat maka rasa senang dan keakraban akan hilang.

Demikianlah akibat yang bisa ditimbulkan dari sikap suka bohong. Karena itu hindarilah berbohong. Rasulullah memperingatkan kepada umatnya akan pedihnya siksa kubur yang akan menimpa seseorang yang suka berbohong

Dalam hal apakah kita tidak boleh berbohong royong

رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، قَالاَ: اَلَّذِى رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ، يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغُ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Aku melihat dalam mimpi dua orang Malaikat, keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat mulutnya dikoyak hingga telinga, adalah seorang pembohong. Ia berbohong hingga kebohongannya tersebut dibebankan kepadanya hingga mencapai ufuk, maka dibuatlah ia diberi beban seperti itu hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari)

Dalam kitab Irsyad al-Syari, hadis ini Imam Bukhari sebutkan secara ringkas dalam bab al-Adab sedangkan dalam bab al-Janaiz meriwayatkan dalam hadis lebih panjang.

Dalam riwayat yang panjang disebutlan bahwa pada saat itu Nabi melihat dua orang malaikat dalam mimpinya mendatangi beliau kemudian mereka menarik tangannya dan membawanya ke tanah suci, di sana ada seorang laki-laki yang berdiri dengan tangannya kemudian ada besi yang dimasukkan dari rahang hingga tembus ke pingangnya kemudian dilakukan hal yang sama dengan rahang lainnya hingga mencapai pinggang sebelahnya, demikian berulang-ulang terjadi. Lalu Nabi bertanya, “Kenapa ini?” lalu para malaikat menjawab seperti hadis di atas.

Hadis ini menjelaskan bahwa berbohong merupakan hal yang tidak diperbolehkan. Namun para ulama berbeda pendapat mengenai tingkatan larangannya berdasarkan sebesar apa akibat kebohongan tersebut kepada orang-orang yang dibohongi.

Kebohongan yang parah dosa yang dibebankan padanya hingga mencapai ufuk. Orang yang berbohong pun akan merasakan dosa atau siksa kubur akibat perbuatannya tersebut hingga hari kiamat. Rasulullah bahkan sangat menghindari berbohong walaupun itu hanya sebagai gurauan. Beliau adalah orang yang tidak berbohong.

Karena itu, berhati-hatilah dalam mengatakan sesuatu. Jika memang telah berbohong maka lebih baik mengakuinya kebenarannya kemudian meminta maaf kepada yang bersangkutan dan bertaubat kepada Allah Swt, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Sekecil apapun, berbohong tetaplah berbohong dan itu adalah tindakan yang salah. Individu yang gemar berbohong umumnya dimulai dari sebuah kebohongan kecil.

Jakarta (23/04/21) Berbohong biasanya dimulai dari hal yang kecil. Seperti berbohong soal waktu, berbohong soal status diri, atau berbohong untuk menjaga harga diri teman. Tapi sekecil apapun, berbohong tetaplah salah. Sebab kebohongan yang dilakukan oleh seseorang akan memberikan dampak negatif bagi dirinya sendiri dan orang lain. Repotnya, berbohong bisa menjadi candu. Nasihat orang-orang tua dulu mengatakan, “Sekali orang berbohong, maka dia akan mempersiapkan kebohongan-kebohongan berikutnya. Maka jangan pernah memulainya.”

Benarkah bohong bisa mencandu? Studi psikologi dan neuroscience yang dilakukan oleh Dr. Tali Sharot, Dr. Neil Garett dan Dr. Raliza Stoyanova dari University College London (UCL) tahun 2016 menemukan fakta bahwa mengatakan kebohongan kecil akan membuat otak manusia menjadi tidak peka dan hal itu dapat mendorongnya untuk mengatakan kebohongan yang lebih besar di masa depan. Dalam penelitian ini, para ahli menganalisis kerja otak seseorang yang sedang berbohong. Penelitian ini membuat beberapa skenario dan mengetes tingkat kebohongan dari masing-masing peserta. Kemudian para ahli menemukan bahwa kebiasaan berbohong bergantung pada respon otak seseorang.

Saat seseorang berbohong, maka bagian otak yang paling aktif ketika itu adalah amigdala. Amigdala merupakan area otak yang berperan penting dalam mengatur emosi, perilaku, serta motivasi seseorang. Pada saat orang berbohong untuk pertama kalinya, amigdala akan menolak perilaku yang dilakukan orang itu dengan menimbulkan respon emosi. Respon emosi ini dapat berupa rasa takut, jantung berdebar, tubuh berkeringat, atau gemetar. Namun saat tidak terjadi hal yang buruk setelah berbohong, maka amigdala akan menerima perilaku itu dan tidak lagi mengeluarkan respon emosi. Artinya, otak beradaptasi dengan kebohongan yang telah dilakukan.

Kemudian otak akan menarik kesimpulan bahwa tidak masalah jika berbohong satu kali. Lalu saat kebohongan kedua, ketiga dan seterusnya dilakukan dengan efek yang sama, maka otak akan beradaptasi dan lama kelamaan tidak ada lagi perubahan fungsi tubuh ketika seseorang berbohong. Saat kebohongan sudah menjadi kebiasaan, mentalitas seseorang akan mengalami hal yang disebut kehilangan empati. Orang berbohong tidak lagi merasa bersalah dan tidak peduli jika kebohongannya itu memberi dampak buruk pada orang lain.

Lalu mengapa orang berbohong dan menjadi terbiasa berbohong? Salah satu jawabannya ditemukan oleh Judith Orloff, seorang Psikiater dan penulis buku The Empath’s Survival Guide. Menurut Orloff, orang berbohong karena dorongan untuk berkuasa. Orloff menyatakan, “Seringkali orang berbohong karena mereka mencoba untuk mengendalikan situasi dan menggunakan pengaruh. Jadi bagi mereka yang terpenting bukanlah fakta, melainkan kekuasaan atas seseorang.” Jika seseorang sudah merasakan nikmatnya menguasai atau mempengaruhi orang melalui kebohongan, maka lama-kelamaan kebohongan itu akan menjadi candu.

Sobat Revmen, lupakan bahwa kebohongan kecil itu bisa ditolerir. Sebab dari kebohongan kecil kita akan melakukan kebohongan besar. Kebohongan besar akan merusak diri kita sendiri dan orang lain. Korupsi, fitnah, atau adu domba dimulai dari kebohongan. Mari berhenti untuk berbohong. Dan menurut Rena Masri, Psikolog Klinis Dewasa dari Pion Clinician, tidak ada yang namanya berbohong demi kebaikan. Semua kebohongan adalah salah. Yuk Sobat Revmen,  biasakan untuk berkata jujur dalam kehidupan sehari-hari. Satu perubahan kecil akan berdampak besar jika kita biasakan terus menerus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. #AyoBerubah #IndonesiaBerintegritas

Referensi:

UCL (2016). How Lying Takes Our Brain Down a Slippery Slop. Available at:  https://www.ucl.ac.uk/news/2016/oct/how-lying-takes-our-brains-down-slippery-slope. Diakses tanggal 11 April 2021.

Kompas.com (2018). Kenapa Beberapa Orang Tidak Bisa Berhenti Berbohong? Available at: https://sains.kompas.com/read/2018/06/12/190310223/kenapa-beberapa-orang-tidak-bisa-berhenti-berbohong?page=all. Diakses tanggal 11 April 2021.

Penulis: Robby Milana

Editor: Harod Novandi

Dalam hal apakah kita tidak boleh berbohong royong

Diunggah oleh:

Administrator
Sekertariat Revolusi Mental

Satker Revolusi Mental

  • Dalam hal apakah kita tidak boleh berbohong royong

  • Dalam hal apakah kita tidak boleh berbohong royong

  • Dalam hal apakah kita tidak boleh berbohong royong

pasal 27 ayat 2 uud 1945 menjelaskan? ​

Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah. Bahasa daerah yang satu dan lainnya berbeda. Perbedaan bahasa dapat menyebabkan komunikasi antardae … rah terganggu. Melalui bahasa Indonesia seluruh rakyat Indonesia dapat berkomunikasi saling mengerti. Berdasarkan uraian tersebut bahasa Indonesia dapat menciptakan ....

7. Perhatikan gambar berikut! Berikut ini yang bukan manfaat kegiatan sesuai dengan gambar adalah...​

1.contoh ancaman dari dari dalam diri sendiri yang dapat mengganggu semangat persatuan dan kesatuan adalahTOLONG DIBANTU YA​

1.semangat persatuan terbina harus harus di pelihara upaya tersebut dapat di lakukan dengan cara?...2.contoh sikap yg dapat merusak persatuan dan kesa … tuan di tengah masyarakat adalah?...​

apa itu negosiasi?note:gelep gusy,dijemput pakek bis sendiri hahaha yg lain mobil​

negara indonesia di bangun berdasarkan persatuan seluruh generasi bahu membahu membangun bangsa indonesia yg bebas dari negara penjajah. apa yg terjad … i jika negara indonèsia tidak bersatu pada saat ituTOLONG DI KUMPUL BESOK​

salah satu ciri ciri adanya Globalisasi adalah...a. sulitnya mendapat informasib.semakin menipis nya batas batas negarac. terjalinnya hubungan baik an … tar negarad. banyaknya gedung bertingkat​

Cerpen petani yang cerdikCerita nya yang nyambung yaa‍♀️soalnya pr adek kuu​

29. Seorang Presiden dapat diberhentikan MPR dengan alasan ... a. Tidak hadir waktu di undang oleh DPR b. Tidak mampu menjalankan tugas​