Contoh soal kurva Lorenz dan jawabannya

Show

terjawab • terverifikasi oleh ahli

Contoh soal kurva Lorenz dan jawabannya

Jawaban:

Soal distribusi pendapatan dengan kurva lorenz adalah bagaimana cara membaca kurva lorenz dan apa kaitannya dengan distribusi pendapatan?

Penjelasan:

Kurva lorenz merupakan alat yang digunakan untuk menghitung derajad ketimpangan pendapatan, Untuk lebih jelasnya, anda dapat melihat penjelasan tentang kurva lorenz pada link berikut ini brainly.co.id/tugas/18129971

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang manfaat dari kurva Lorenz brainly.co.id/tugas/6569410

#BelajarBersamaBrainly

Kurva Lorenz adalah kurva yang memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase jumlah penduduk dan persentase pendapatan yang diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun. Untuk mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan. Garis yang berada di tengah diantara garis presentase jumlah penduduk dan garis presentase pendapatan adalah garis diagonal.

  • Semakin dekat kurva lorenz dengan garis diagonal artinya semakin merata distribusi pendapatan.
  • Semakin jauh kurva lorenz dengan garis diagonal artinya semakin tidak merata distribusi pendapatan.

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah tingkat distribusi pendapatan negara A semakin merata karena kurva Lorenz semakin mendekati garis diagonal.

Mahasiswa/Alumni Universitas Pamulang

28 Desember 2021 04:43

Hallo Cristian, berikut jawaban dan penjelasan pertanyaan diatas ya :) Soal distribusi pendapatan dengan kurva lorenz adalah bagaimana cara membaca kurva lorenz dan apa kaitannya dengan distribusi pendapatan? Cara membaca kurva lorenz adalah dengan cara melihat garis diagonalnya, semakin jauh kurva lorenz dari garis diagonal maka semakin tidak merata distribusi pendapatan di negara tersebut. Kurva lorenz adalah kurva yang digunakan untuk mengukur tingkat distribusi pendapatan di suatu negara. Distribusi pendapatan yang tidak merata akan mengakibatkan menyebabkan ketipangan. Misalnya di negara terdapat 2 daerah yang salah satunya berpenduduk miskin dan yang lainnya berpenduduk kaya, secara sederhana kurva lorenz memberikan gambaran antara si kaya dan si miskin ini. Meskipun daerah kaya ini dipenuhi fasilitas yang mewah, maka tingkat kriminal bisa saja terjadi, hal ini dikarenakan penduduk dari daerah yang miskin ini terpaksa memenuhi kebutuhannya bagaimanapun caranya. Untuk menghindari berbagai macam dampak dari ketimpangan ini, maka pemerintah berusaha mendistribusikan pendapatan kesemua daerah agar semua daerah merasakan kemakmuran yang sama. Distribusi pendapatan yang merata ini dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan APBN. Dengan fungsi distribusi maka pemerintah dapat mendistribusikan anggaran APBN keseluruhan daerah berdasarkan tingkat kebutuhannya, sehingga distribusi pendapatan dapat merata. Semoga bisa dipahami ya.

Contoh Kurva Lorenz dan Gini Ratio yang Ekstrem

Table of Contents Show

  • Contoh Kurva Lorenz dan Gini Ratio yang Ekstrem
  • Kurva Lorenz 
  • Koefisien Gini
  • Bagaimana cara menghitung koefisien gini?
  • Apa yang dimaksud dengan kurva lorenz dan Koefisien Gini?
  • Bagaimana cara membaca kurva lorenz uraikan hal tersebut?
  • Apa hubungan hubungan yang terkandung di antara kurva lorenz dan Koefisien Gini berikan beberapa contoh?

Kurva Lorenz merupakan indikator sederhana untuk menunjukkan kondisi pembagian pendapatan (atau kekayaan) di satu daerah. Kurva Lorenz menggambarkan kumulatif pendapatan yang diterima oleh kumulatif penduduk di satu daerah tertentu.

Pada pembagian pendapatan yang merata, 10 persen penduduk termiskin mendapat 10 persen pendapatan terendah. Kemudian, 20 persen penduduk termiskin mendapat 20 persen pendapatan terendah. Seterusnya, 30 persen penduduk termiskin mendapatkan 30 persen pendapatan terendah. Dan seterusnya.

Karena setiap akumulasi penduduk mendapat pendapatan sesuai dengan proporsinya, maka setiap pendapatan akan dibagi secara merata.

Jika dibentuk sebuah kurva, akan terbentuk kurva seperti gambar 1.

Gambar 1. Kurva Lorenz (Sumber: Wikipedia)

Pada gambar di atas, kurva diagonal menggambarkan kondisi distribusi pendapatan yang merata. Kurva Lorenz berada di bawah kurva diagonal, berarti ada kondisi pembagian pendapatan yang tidak merata.

Semakin jauh kurva Lorenz dari kurva diagonal, maka kondisi distribusi dikatakan semakin tidak merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin mendekati diagonal, maka kondisi distribusi dikatakan semakin merata.

Menghitung Gini Ratio dari Kurva Lorenz

Perbandingan kondisi ketidakmerataan dapat menggunakan kurva Lorenz membawa kendala bagi peneliti yang ingin membandingkan dua Kurva Lorenz yang hampir mirip satu sama lain.

Oleh karena itu, diperlukan satu indikator yang lebih sederhana untuk dapat menunjukkan kondisi ketimpangan, yakni Gini Ratio. Gini Ratio merupakan satu angka tunggal yang menunjukkan kondisi ketimpangan. Gini Ratio memiliki nilai antara nol dan satu. Gini Ratio nol berarti kondisi distribusi merata, dan Gini ratio satu berarti kondisi paling tidak merata.

Berdasarkan gambar di atas, Gini Ratio didapat dari rasio antara luas wilayah antara kurva Lorenz dan kurva diagonal (yakni wilayah A) dengan luas seluruh wilayah yang berada di bawah kurva diagonal (yakni wilayah A+B). Luas A+B sama dengan luas segitiga.

Maka Gini Ratio adalah A/(A+B)

Pada gambar di atas, panjang sumbu yang membentuk segitiga adalah 100% (=1) maka luas segitiga adalah 0.5. Dengan demikian, luas A+B=0,5.

Jika luas A diasumsikan setengah dari luas A+B, maka luas A adalah 0.25.

Maka, Gini Ratio adalah A/(A+B)=0,25/0,5=0,5

Gini Ratio dan Kurva Lorenz yang Ekstrem

Pada Kurva Lorenz, sumbu horizontal menunjukkan akumulasi populasi, sehingga nilainya tidak pernah negatif (karena populasi tidak pernah negatif). Sementara sumbu vertikal menunjukkan nilai yang didistribusikan kepada populasi, bisa berupa pendapatan, pengeluaran, atau kekayaan.

Kurva Lorenz yang ekstrem ditandai dengan posisi kurva yang menyentuh nilai negatif pada sumbu vertikal (Gambar 2).

Gambar 2. Kurva Lorenz yang ekstrim (Sumber: Dagum, 1999)

Pada Gambar 2, sumbu vertikal menunjukkan akumulasi kekayaan, sementara sumbu horizontal menunjukkan akumulasi populasi.

Bagian yang diarsir (A+C) menunjukkan area Gini Ratio. Jika ada satu bagian kurva Lorenz yang berada di bawah sumbu horizontal maka secara teoretis, nilai Gini Ratio bisa bernilai lebih besar dari satu .

Contohnya adalah perhitungan kekayaan bersih di Indonesia. Kekayaan bersih bisa bernilai negatif, yakni jika nilai seluruh harta (kekayaan) lebih kecil daripada hutang. Pada Kurva Lorenz, saat ada banyak masyarakat yang memiliki kekayaan bersih negatif maka akan membuat Kurva Lorenz memiliki sumbu vertikal yang negatif (Gambar 3).

Materi

Dalam menghitung pendapatan nasional kita bisa melihat bagaimana struktur perekonomian sebuah negara. Selain itu distribusi pendapata juga akan mengindikasikan bagaimana tingkat perkembangan kesejahteraan sebuah negara. Memang jika GNP dan GDP yang tinggi bisa dikatakan tingkat kesejahteraan suatu negara tinggi.
Namun tingginya GNP dan GDP tersebut sebenarnya belum bisa menjadi kesimpulan akhir bahwasanya negara tersebut sejahtera. Bagaimana jika terdapat kesenjangan pendapatan? meskipun pendapatan perkapita negara tersebut tinggi. Tetapi bisa saja, ada suatu golongan memiliki pendapatan perkapita yang sangat tinggi dan ada golongan lain yang memiliki pendapatan perkapita sangat rendah. Jika dirata ratakan memang akan bernilai tinggi, tetapi ini tentu tidak menggambarkan kesejahteraan. Karena adanya ketidak seimbangan.

Untuk itulah digunakan yang namanya distribusi pendapatan. Indikator ini yang akan menentukan bagaimana pendapatan nasional tersebut di distribusikan dan apakah semua kalangan bisa menikmati hidup sejahtera sebagaimana tergambar dari hasil perhitungan pendapatan perkapita yang tinggi

Cara menilai apakah distribusi pendapatan nasional atau pendapatan perkapita tersebut merata atau tidak bisa dilakukan dengan dua metode. Pertama dengan menghitung koefisien Gini. Dan yang kedua dengan melihat kriteria bank Dunia.

Kurva Lorenz 

Kurva Lorenz adalah kurva yang bisa dijadikan patokan dalam menentukan merata atau tidaknya distribusi pendapatan. Unsur dalam kurva lorenz : Sumbu horizontal (sumbu x /mendatar) mendefenisikan persentase kumulatif penduduk. Sementara sumbu vertikal (sumbu y/ tegak) mewakili persentase pendapatan yang diterima penduduk. Dari titik koordinat yang di dapat bisa ditarik sebuah garis dalam kurva tersebut disebut garis kemerataan. Lebih lengkap coba perhatikan contoh kurva Lorenz di bawah ini.

Kurva Lorenz  dibentuk oleh OBA. Distribusi pendapatan akan dikatakan merataapabila kurva semakin mendekati garis OA. Dengan kata lain, apabila daerah yang di arsir (antara kurva OBA dan garis OA) semakin luas artinya pendapatan penduduk semakin tidak merata. Begitu juga sebaliknya.


Koefisien Gini

Cara menghitung Koefisien Gini adalah dengan membandingkan luas bidang yang arsiran dengan  luas segitga AO'O. Apabila perbandingan lebih kecil, artinya distribusi pendapatan semakin merata dan apabila hasil perbandingan besar maka distribusi pendapatan tidak merata.

Selain itu Koefisien Gini juga bisa dihitung dengan menggunakan rumus:

Dari hasil perhitungan koefisien Gini tersebut maka disesuaikan dengan kriteria sebagai berikut:

  1. GR < 0.3  artinya distribusi merata bagus
  2. 0.3 ≤ GR ≤ 0.5  artinya distribusi pendapatan sedang
  3. GR > 0.5  distribusi pendapatan buruk

Untuk contoh soal dan pembahasan koefisien gini dan contoh soal pembuatan kurva lorenz bisa dilihat di daftar isi blog ini.

Share Yuk

Related Posts


Bagaimana cara menghitung koefisien gini?

GR = 1 - ∑fi [Yi + Yi-1] Ket : fi = jumlah persen (%) penerima pendapatan kelas ke i. Yi = jumlah kumulatif (%) pendapatan pada kelas ke i. Nilai GR terletak antara nol sampai dengan satu.

Apa yang dimaksud dengan kurva lorenz dan Koefisien Gini?

Koefisien gini didasarkan pada kurva lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variabel tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.

Bagaimana cara membaca kurva lorenz uraikan hal tersebut?

Cara membaca kurva lorenz adalah dengan cara melihat garis diagonalnya, semakin jauh kurva lorenz dari garis diagonal maka semakin tidak merata distribusi pendapatan di negara tersebut.

Apa hubungan hubungan yang terkandung di antara kurva lorenz dan Koefisien Gini berikan beberapa contoh?

Hubungan yang terkandung di antara kurva Lorenz dan koefisien gini adalah kurva lorenzdan koefisien gini sama-sama mengukur besarnya ketimpangan yang terjadi di suatunegara.Contoh mengenai penggunaan kurva Lorenz dan koefisien gini sebagai tolok ukur yaitujika rasio gini melampai 0,5 - 1 maka ketimpangan sangat ...

Bagaimana cara melihat kurva lorenz?

Cara membaca kurva lorenz adalah dengan cara melihat garis diagonalnya, semakin jauh kurva lorenz dari garis diagonal maka semakin tidak merata distribusi pendapatan di negara tersebut.

Bagaimana cara menghitung rasio gini?

GR = 1 - ∑fi [Yi + Yi-1] Ket : fi = jumlah persen (%) penerima pendapatan kelas ke i. Yi = jumlah kumulatif (%) pendapatan pada kelas ke i. Nilai GR terletak antara nol sampai dengan satu.

Bagaimana kurva lorenz yang menunjukkan keadaan merata?

Semakin dekat kurva lorenz dengan garis diagonal artinya semakin merata distribusi pendapatan. Semakin jauh kurva lorenz dengan garis diagonal artinya semakin tidak merata distribusi pendapatan.

Bagaimana bentuk kurva lorenz jika ketimpangan distribusi pendapatan rendah atau semakin merata?

Kurva Lorenz berada di bawah kurva diagonal, berarti ada kondisi pembagian pendapatan yang tidak merata. Semakin jauh kurva Lorenz dari kurva diagonal, maka kondisi distribusi dikatakan semakin tidak merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin mendekati diagonal, maka kondisi distribusi dikatakan semakin merata.