Contoh paragraf penarikan kesimpulan sebab akibat

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id. Kali ini kita akan membahas tentang paragraf generalisasi. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

Pengertian Paragraf Generalisasi

Paragraf generalisasi ialah paragraf yang memberikan penalaran induktif melalui tahap penarikan kesimpulan dari data yang sudah ada. Data adalah unsur yang sangat penting adanya dalam paragraf ini. Data yang digunakan untuk memberikan penaralaran induktif adalah data yang cukup untuk mewakili dan menunjukkan kebenaran akan suatu kesimpulan penulis di akhir.

Ciri – Ciri Paragraf Generalisasi

  • Terdapat data, fakta, serta keterangan yang menjelaskan secara detail kesimpulan akhir nantinya. Hal ini ialah bagian yang sangat penting dalam membentuk paragraf generalisasi. Apabila penulis gagal dalam memaparkan informasi yang meyakinkan, maka pada kesimpulan pun juga tidak maksimal.
  • Adanya hubungan informasi yang dipakai dalam paragraf tersebut. Dengan keterkaitan yang kuat, akan dapat memudahkan pembaca supaya mengerucutkan isi paragraf hingga sampai pada kesimpulan.
  • Terdapat kesimpulan pada akhir paragraf. Kesimpulan ini bersifat general serta harus bisa mencakup apa yang sudah dipaparkan sebelumnya.

Macam-Macam Paragraf Generalisasi

Pada paragraf ini, menyajikan kalimat-kalimat yang bertolak dari beberapa fakta pada kalimat awal, yang mana fakta tersebut belum dapat mencerminkan keseluruhan fenomena yang terjadi. Oleh karenanya pada kalimat jenis ini merupakan kalimat generalisasi yang lemah, karena dalam kalimat awal mengandung fakta-fakta yang tidak seutuhnya mencerminkan keseluruhan fenomena.

Paragraf jenis ini merupakan kebalikan dari paragraf generalisasi loncatan induktif. Pada paragraf ini, menyuguhkan kalimat-kalimat fakta yang lengkap dan menggambarkan keseluruhan fenomena. Sehingga paragraf ini sangat baik karena menyajikan data yang lengkap.

Contoh Paragraf Generalisasi

Contoh 1

Pemerintah berasumsi bahwa kenaikan harga BBM mampu menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Dengan demikian perekonomian nasional akan meningkat seiring dengan dikuranginya anggaran untuk subsisi BBM. Hal ini berdampak pada naiknya ongkos distribusi yang berimbas pada kenaikan harga bahan pokok serta kebutuhan lainnya. Tentu saja rakyat kecil yang paling dirugikan dengan adanya kebijakan ini. Berbagai kalangan baik dari pihak oposisi, akademisi, dan mahasiswa mengecam dan memberikan kritik pedas pada kebijakan pemerintah yang terkesan mengambil jalan pintas untuk menaikkan perekonomian negara dengan mengurangi subsidi BBM. Menaikan harga BBM bukan satu-satunya solusi untuk membenahi perekonomian nasional.

Paragraf di atas menjelaskan tentang masalah-masalah yang terjadi berkaitan dengan naiknya harga bahan bakar minyak [BBM] pada kalimat-kalimat sebelum kalimat utama. Kalimat utama berada di akhir paragraf yang menggeneralisasikan bahwa menaikan harga BBM bukan satu-satunya solusi untuk membenahi perekonomian nasional.

Contoh 2

Para koruptor tidaklah memiliki hati. Mereka dengan seenaknya memanfaatkan posisi atau jabatan mereka demi keuntungan priabadi dan kelompoknya. Mereka tidak mengerti atau seakan tidak peduli bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan dosa. Bahkan telah jelas dikatan bahwa mencuri atau memakan uang yang bukan miliknya merupakan perbuatan haram. Padahal mereka telah diajari ilmu agama baik di sekolah maupun di lingkungan keluarganya. Mereka pun tahu bahwa mereka akan menerima hukuman dari perbuatanny tersebut. Jadi bisa dipasatikan bahwa para koruptor merupakan orang – orang yang tidak takut dengan Tuhan yang menciptakannya.

Contoh 3

Sapi berkambang biak dengan cara melahirkan, mereka melahirkan anaknya setelah mengandung di dalam perut. Demikian pula dengan kambing, mereka juga berkembang biak dengan cara melahirkan. Berbeda dengan sapi, kambing memiliki massa untuk mengandung anak yang lebih singkat daripada sapi. Tidak hanya sapi dan kambing, kerbau pun melahirkan anak – anaknya. Hal ini dikarenakan meraka memiliki kelenjar susu yang ada pada tubuh bagian bawah mereka. Oleh karena itu, semua hewan mamalia berkaki empat memiliki kalenjar susu pada bagian tubuhnya.

Baca Juga  Pengertian Biografi

Contoh 4

Buah tomat merupakan buah yang sarat khasiat. Buah tomat dapat mencegah penyakit kekurangan vitamin. Di samping itu juga mencegah kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker paru-paru. Hasil penelitian menunjukkan tomat dapat mengobati gangguan pencernaan, diare, kolera, dan serangan empedu.

Demikianlah bahasan kita mengenai paragraf generalisasi . Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Paragraf Generalisasi : Pengertian, Ciri, Macam & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu 🙂

Baca Juga Artikel Lainnya

Cara Menarik Kesimpulan

Ada tiga macam cara untuk menarik kesimpulan dalam paragraf induktif, yaitu generalisasi, analogi, dan sebab akibat.

1.   Generalisasi

Generalisasi merupakan pola pengembangan sebuah paragraf yang dibentuk melalui penarikan sebuah gagasan atau simpulan umum berdasarkan perihal atau kejadian.

Contoh:       

Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jendral Sudirman. Seminggu kemudian, seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian, polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil Anwar. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman dalam kantung celana Anwar. Dengan demikian, Anwar adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.

Simpulan generalisasi tersebut ditandai dengan memberikan pernyataan yang bersifat khusus untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dapat diketahui bahwa pikiran utama atau kesimpulan paragraf tersebut ditandai dengan kata dengan demikian. Secara lengkap adalah Dengan demikian, Anwar adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.

2. Analogi

Analogi merupakan perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi masih memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal yang dibandingkan. Dua hal yang dibandingkan tersebut berbeda, tetapi memiliki banyak persamaan. Berdasarkan banyak kesamaan tersebut, ditariklah suatu kesimpulan.

Contoh:

Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung yaitu banyak rintangan untuk mencapai puncaknya.

3. Sebab-akibat

Pengembangan sebuah paragraf dapat pula menggunakan sebab akibat. Sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Akan tetapi, sebab akibat ini dapat juga terbalik, akibat yang menjadi gagasan utamanya dan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

Ada beberapa macam pola pengembangan sebab akibat, yaitu sebab akibat, sebab akibat 1 akibat 2,  atau sebaliknya akibat sebab, akibat 1 akibat 2 sebab.

   

Model 1                            Model 2

Contoh:

Melihat sepintas lalu masyarakat kota bandar kita terkesan oleh kesibukan-kesibukan kerja dan lalu lintas sehari-hari. Hubungan dagang dengan relasi-relasi dari luar daerah pulau ataupun asing yang pembesarannya harus selekas mungkin diadakan berhubung terikatnya perahu layar pada angin musim; pemuatan barang-barang ekspor dan pembongkaran barangbarang impor, semuanya itu tidak memungkinkan orang bekerja pelan-pelan seperti menanti menguningnya padi di musim panen. Kiranya inilah yang membentuk tipe manusia pesisiran, yang lain dari tipe manusia pedalaman.

C. Membaca Intensif Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat pada awal paragraf. Oleh karena itu, langkah penting dalam menemukan paragraf deduktif adalah mencari dan menemukan letak kalimat utama.

Adapun ciri-ciri paragraf deduktif adalah: kalimat utama terletak di awal paragraf, dimulai dengan pernyataan umum dilanjutkan dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh:

Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan mengalihkan anggaran subsidi minyak tanah ke elpiji. Dengan cara ini, diharapkan harga elpiji akan makin murah sehingga mendorong masyarakat tidak lagi menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, jika proses diversifikasi energi ini berjalan, diperkirakan dana subsidi minyak bisa dihemat hingga Rp30 triliun. Subsidi elpiji diperkirakan berjumlah Rp 6 triliun.

Gagasan utama paragraf tersebut terletak pada awal paragraf, yaitu Pemerintah mengkaji anggaran subsidi minyak tanah ke elpiji.

Contoh:

Pemakiaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi pemakaian bahasa Indonesia belum terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf [Deduktif], yaitu pemakaian bahasa Indonesia di seluruh Indonesia belum seragam.

Page 2

Video yang berhubungan