Cerpen dan novel roman termasuk dalam karya apa jelaskan?

Cerpen dan novel roman termasuk dalam karya apa jelaskan?

Cerpen merupakan kependekan cerita pendek, yaitu cerita yang mengambil momen penting dalam lakuan tokoh. Biasanya durasi cerpen tidak panjang dan membutuhkan lima sampai lima belas halaman. Ada juga cerpen yang lebih dari lima belas halaman, tetapi itu tak banyak karena semakin panjang cerpen, kepadatan dan momen yang ditangkap akan hilang. Beberapa cerpen yang terkenal diantaranya. Robohnya Surau Kami dari A.A. Navis dan Sepotong Senja untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma.

Novel yaitu jenis prosa yang menceritakan masalah yang dihadapi tokoh dalam lingkup hidupnya, tetapi tidak bercerita hingga sang tokoh meninggal. Novel juga berusaha menangkap momen penting yang dilalui sang tokoh utamanya, tetapi disampaikan dengan lebih rinci dan pengaluran yang lebih renggang, tidak padat. Novel terkenal yang ada dalam sejarah sastra diantaranya. Layar Terkembang karya Suatn Takdir Alisjahbana, Burung-Burung Manyar karya YB Mangun Wijaya dan Saman karya Ayu Utami., Suatn Takdir Alisjahbana, Burung-Burung Manyar karya YB Mangun Wijaya dan Saman karya Ayu Utami.

Roman yaitu prosa yang bercerita dalam lingkup hidup hingga sang tokoh meninggal. Biasanya tokoh yang diceritakan mengalami perubahan nasib di akhir cerita. Roman juga terbagi menjadi beberapa jenis. Hal yang sama juga berlaku dalam cerpen. Berikut pembagian jenis roman. 

  • Roman sejarah yaitu roman yang ceritanya diambil berdasarkan fakta sejarah. Meskipun demikian, tetap saja kebenaran yang ada di dalamnya tak dapat dibuktikan. Roman sejarah adalah penyampaian yang menarik atas sebuah cerita sejarah. Roman sejarah juga merupakan sarana yang baik untuk mempelajari sejarah. Beberapa pengarang yang membuat roman sejarah antara lain: Pramudya Ananta Toer dengan tetralogi Bumi Manusia, Y.B Mangunwijaya dengan karyannya Roro Mendut, dan Remy Silado dengan karyanya Paris van Java. 
  • Roman sosial yaitu roman yang menggambarkan kondisi sosial masyarakat dan terkadang menyindirnya. Penggambaran yang dimaksudkan di sini bukan berarti pengarang mengambil mentah-mentah peristiwa yang tengah terjadi dan menuliskannya menjadi sebuah roman. Pengarang menyimbolkan realitas sosial dalam cerita yang ditulisnya secara tersirat dan menekankan kesan yang kuat akan kondisi sosial masyarakat. Roman seperti ini banyak terdapat dalam karya populer seperti karya Marga T atau Hilman. 
  • Roman bertendens yaitu jenis roman yang memiliki tujuan tertentu, seperti propaganda dan indoktrinasi ajaran tertentu. Roman jenis ini sering munul dalam masa pergolakan politik. Sebagai contoh Roman Sitti Nurbaya karya Marah Rusli yang terbit pada tahun 1922 menempatkan Datuk Maringgih sebagai tokoh jahat. Padahal, Datuk Maringgih memberontak untuk membela tanah airnya, sedangkan Samsulbahri berada di pihak Kompeni Belanda. Pada masa  perjuangan kemerdekaan orang-orang yang memberontak pada Kompeni Belanda adalah penjahat. 
  • Roman psikologis yaitu roman yang mementingkan aspek psikologis dalam penuturannya. Pada roman psikologis penuturan lebih diutamakan pada apa yang dirasakan tokoh utamanya. Lingkungandan suasana penggambarannya lebih mengutamakan pandangan subjektif tokoh utama (biasanya memakai sudut pandang orang pertama) Roman seperti ini bisa dijumpai pada karya Iwan Simatupang yang berjudul Ziarah dan Merahnya Merah. 

Novelet merupakan jenis prosa yang lebih panjang dari cerpen, tetapi terlalu pendek jika dikategorikan sebagai novel. Biasanaya novel berkisar antara lima puluh hingga seratus halaman. Novelet banyak dijumpai dalam karya-karya populer yang bersifat komedi. Karya-karya Hilman Hariwijaya dapat dikategorikan dalam jenis ini sebagai contoh Lupus, Olga dan Sepatu Roda, sedangkan untuk yang berkategori sastra yang dapat digolongkan ke dalam novelet misalnya Sri Sumarah dan Bawuk karya Umar Kayam.


Page 2

Cerpen dan novel roman termasuk dalam karya apa jelaskan?


Kompetensi Inti (KI) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. 


Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran dengan menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sikap dapat diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu nilai Religiusitas, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong Royong Dan Integritas.

Komunitas Penulis - Meski sudah banyak pembahasan mengenai cerpen dan novel di situs ini, namun masih banyak yang menanyakan perbedaan cerpen dan novel dari secara singkat. Apa saja perbedaan Cerpen dan novel? Dari sudut mana saja kita harus memilahnya. Nah, atas dasar ini kita coba memberikan uraian singkat mengenai Perbedaan Cerpen dan Novel.

Sebenarnya untuk mengetahui Perbedaan Cerpen dan Novel, kita sudah bisa mengetahui dengan mebaca beberapa materi sebelumnya. Pada halaman sebelumnya pernah kita ulas mengenai:


     1. Unsur-Unsur Cerpen
     2. Teknik Menulis Cerpen

Dari dua pembahasan diatas sudah bisa sedikit kita ketahui gambaran sebuah cerpen. namun untuk lebih jelasnya mengenai Perbedaan Novel dan Cerpen berikut kami berikan tabel Perbedaan Cerpen, Novel, dan Roman agar lebih mudah dipahami.

Cerpen dan novel roman termasuk dalam karya apa jelaskan?



No

Unsur

Roman

Novel

Cerpen

1

Alur

Kompleks

Kompleks

Sederhana

2

Konflik

Mengubah nasib tokoh secara tragis

Mengubah nasib tokoh

Tidak mengubah nasib tokoh

3

Panjang cerita

Menceritakan kehidupan tokoh secara mendetail sejak lahir sampai dewasa atau meninggal dunia

Menceritakan sebagian besar kehidupan tokoh

Menceritakan kehidupan tokoh yang dianggap penting

4

Penokohan

Karakter tokoh disampaikan secara lebih mendetail

Karakter tokoh disampaikan secara mendetail.

Karakter tokoh tidak mendetail.

Adapun perbedaan novel dan cerpen yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:


  •     Dalam novel terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus terjadi.
  •     Dalam novel, perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam cerpen, perwatakan digambarkan secara singkat
  •     Novel memiliki alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya sederhana.
  •     Dalam novel, latar lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam cerpen, latar hanya sebentar dan terbatas.
  •     Novel lebih panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih pendek karangannya.
  •     Unsur-unsur cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan cerpen, sedangkan unsur cerita dalam cerpen relatif sederhana dan pasti tunggal
  •     Novel biasanya ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan cerpen biasanya ditulis maksimal 30 halaman kuarto.
  •     Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata dalam cerpen maksimal 10.000 kata.
  •     Lama untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk)

 Demikian Perbedaan Cerpen dan Novel, juga Roman. Semoga bisa memberi pencerahan bagi yang ingin mengetahuinya. Salam. Baca juga PErbedaan Puisi dan

 DAFTAR PUSTAKA


  • Rahardjo, Sri H. 2004. Buku Bahasa Indonesia SMA X. Jakarta: Esis
  • Tim Edukatif .2007. Kompeten Berbahasa Indonesia XII. Jakarta: Erlangga
  • Eti, Nunung Yuli. 2004, Bahasa Indonesia X. Klaten: Intan Pariwara
  • Tukan. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 3. Jakarta: Yudhistira