Cara memakai kipas angin yang benar untuk bayi

Bayi Tidur dengan Kipas Angin, Boleh Enggak Ya? Foto: Pixabay

Sebelum bayi lahir, Anda mungkin sudah memikirkan soal di mana si kecil akan tidur. Apakah tidur satu ranjang dengan Anda atau membeli tempat tidur khusus bayi.

Selain itu, beberapa ibu juga biasanya sudah mempertimbangkan perangkat tambahan agar bayi bisa tidur dengan nyaman. Misalnya saja dengan membeli pendingin ruangan, seperti AC atau kipas angin.

Ya Moms, jika udara di tempat tinggal Anda sedikit panas, maka Anda biasanya membutuhkan AC atau kipas angin supaya bayi tidur lelap. Sebab, suhu yang panas akan membuat bayi sulit untuk tidur. Hal ini juga dibenarkan oleh dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan.

“Lingkungan panas memang bisa membuat bayi sulit tidur karena menyebabkan keringat berlebihan dan tidak nyaman,” katanya saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.

Lantas sebenarnya, amankah membiarkan bayi tidur dengan kipas angin? Simak penjelasan dokter berikut ini.

Penjelasan Penggunaan Kipas Angin untuk Bayi Tidur

Bayi Tidur dengan Kipas Angin, Boleh Enggak Ya? Foto: Freepik

Moms, banyak orang tua yang khawatir menggunakan pendingin ruangan seperti kipas angin untuk bayi, karena takut si kecil jadi gampang masuk angin. Padahal, dr. Bennie menjelaskan, jika kamar bayi panas, Anda boleh saja menggunakan alat pendingin agar bayi tidur lebih nyaman. Baik AC atau kipas angin, keduanya boleh digunakan di kamar bayi.

“Pada keadaan seperti ini boleh saja menggunakan AC atau kipas angin. Mana saja boleh digunakan,” jelasnya.

Tapi ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memasang kipas angin di kamar tidur bayi. Menurut dr. Bennie, orang tua sebaiknya meletakkan kipas angin tidak terlalu dekat dengan bayi dan pastikan bayi tidak kedinginan.

Selain itu, Anda juga harus membersihkan kipas angin yang digunakan di rumah secara rutin. Supaya bayi terhindar menghirup debu dari kipas angin.

Kipas angin nyatanya bukan hanya membuat udara di kamar jadi lebih sejuk, namun juga menurunkan risiko SIDS atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Menurut Arsip Pediatrics & Adolescent Medicine, risiko SIDS pada bayi berkurang 72 persen jika menggunakan kipas angin saat tidur.

Pada dasarnya, kipas angin di kamar bayi memungkinkan udara bersirkulasi lebih leluasa di dalam ruangan. Oleh karena itu, kecil kemungkinan bagi bayi untuk menghirup karbon dioksida yang telah mereka hembuskan.

Kemudian, ada beberapa manfaat penggunaan kipas angin bagi bayi, seperti white noise atau suara halus pada kipas angin. White noise ini akan membantu bayi tidur lebih cepat dan juga lebih nyenyak. Kipas angin juga tidak membuat ruangan kering seperti AC, sehingga bayi berisiko lebih rendah terkena eksim, Moms.

Ketika cuaca mulai panas, tak jarang penggunaan kipas angin diperlukan agar kondisi suhu di dalam ruangan bisa kembali normal. Kipas angin pun dirasa sangat diperlukan agar si Kecil tidak merasa kepanasan. 

Walaupun kipas angin mampu membantu menyejukkan kamar bayi, namun Mama perlu mengetahui bahwa ada aturan di mana udara yang dihasilkan oleh kipas angin tidak boleh diarahkan langsung ke tubuhnya, karena bisa membahayakan kesehatan si Kecil. 

Jika Mama termasuk yang sering menggunakan kipas angin di rumah, maka perlu mengetahui beberapa informasi serta fakta lain agar pertumbuhan dan perkembangan anak mama tetap optimal.

Kali ini Popmama.com akan membagikan informasi mengenai bahaya penggunaan kipas angin untuk kesehatan bayi. Simak yuk, Ma!

1. Mengalami penurunan suhu tubuh hingga hipotermia 

Cara memakai kipas angin yang benar untuk bayi

Pexels/Rene Asmussen

Dilansir dari Today Parent, penggunaan kipas angin untuk bayi terutama di dalam kamar tentu sangat berguna untuk memastikan sirkulasi udara tetap baik. Namun penggunaan kipas angin tetap ada aturannya, yakni usahakan tidak mengarahkannya langsung ke tubuh bayi. 

Jika udara yang dihasilkan oleh kipas angin langsung ke arah si Kecil, bisa saja berdampak buruk untuk kesehatannya seperti hipotermia. Apalagi udara yang dikeluarkan kipas angin membuat seisi ruangan bersuhu lebih dingin untuk kulit bayi. 

Saat mengalami hipotermia, tanpa disadari suhu tubuh si Kecil akan berkurang drastis dari suhu yang seharusnya. Sebagai orangtua, Mama perlu ketahui bahwa penurunan suhu tubuh bayi yang berada di bawah batas normal tentu akan berbahaya untuk kesehatannya. 

2. Meningkatkan risiko bayi mengalami dehidrasi

Cara memakai kipas angin yang benar untuk bayi

Pixabay/Ben_Kerckx

Penggunaan kipas di dalam kamar bayi memang bertujuan baik yaitu ingin membuat si Kecil tidak mudah gerah. Namun, perlu diketahui bahwa pemakaian kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh si Kecil hanya akan membuatnya kekurangan cadangan air.

Jika pemakaian tersebut terus dilakukan dengan mengarahkan langsung ke tubuh bayi, maka bayi berisiko untuk mengalami dehidrasi dan kulit pun menjadi kering. Hal ini diakibatkan karena air yang berguna untuk menjaga kelembapan kulit semakin menipis dan berkurang. 

Ketika asupan cairan di dalam tubuh berkurang dan menyebabkan dehidrasi, biasanya si Kecil akan memperlihatkan sebuah tanda seperti seringkali merasa kehausan karena penggunaan kipas angin yang terlalu lama. 

3. Debu atau kotoran masuk ke paru-paru mengakibatkan infeksi pernapasan

Cara memakai kipas angin yang benar untuk bayi

Pixabay/PublicDomainArchive

Penggunaan kipas angin secara langsung ke tubuh bayi akan berdampak buruk untuk kesehatan apalagi jika kebersihannya tidak dijaga dengan baik. Kebersihan kipas angin secara konsisten perlu sekali diperhatikan. 

Perlu diketahui bahwa debu yang menempel pada baling-baling justru akan membuat kipas angin jadi terlihat kotor dan tidak terawat dengan baik.

Tak hanya itu, kipas angin yang kotor dan jarang dibersihkan dapat menurunkan kualitas udara saat dihirup oleh si Kecil. Debu atau kotoran dengan mudah terbawa angin. 

Perlu diingat bahwa walaupun kipas angin memiliki filter penyaring debu, namun tidak menutup kemungkinan berbagai debu atau kotoran yang menempel bisa terhirup oleh si Kecil.  Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin dapat memicu infeksi saluran pernapasan.

Sebelum berdampak buruk untuk kesehatan si Kecil, Mama perlu rajin membersihkan berbagai sisi kipas angin terutama dibagian baling-balingnya. 

4. Bayi berisiko mengalami sinusitis

Cara memakai kipas angin yang benar untuk bayi

Pixabay/cherylholt

Sinusitis tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja, namun juga pada bayi. Sinusitis pada bayi bisa dipicu akibat udara yang dihasilkan oleh kipas angin membuat suhu udara dingin. 

Kondisi inilah yang mampu menyebabkan selaput lendir dalam hidung juga bisa mengering. Jika kondisi selaput lendir dalam hidung semakin kering, maka produksi lendir juga akan semakin banyak. 

Produksi lendir berlebih akan berbahaya karena dapat menganggu saluran pernapasan, sehingga memicu iritasi sinus. 

Kondisi sinusitis ini tak bisa dianggap remeh karena dapat menjadi sumber infeksi di bagian susunan saraf pusat, seperti meningitis atau radang otak. Tak hanya itu, si Kecil pun dapat memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik. 

5. Udara dingin memicu terjadi masalah pada otot bayi

Cara memakai kipas angin yang benar untuk bayi

Freepik/Phduet

Saat kipas angin terus dipakai untuk menjaga agar suhu kamar tidak panas, namun tanpa disadari diam-diam dapat berdampak buruk. Paparan angin secara langsung ke tubuh bayi dapat memicu terjadinya masalah otot. 

Perlu diketahui bahwa suhu dingin pada tubuh bayi perlahan-lahan berisiko terhadap penurunan produksi pelumas cairan otot serta bagian sendi. Penggunaan kipas angin inilah yang dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan berisiko terkena nyeri otot, sehingga membuat si Kecil menjadi lebih rewel karena kesakitan. 

Mama perlu memerhatikan kondisi ini karena bayi belum bisa berbicara dan mengutarakan kalau ototnya terasa nyeri. 

Nah, itulah beberapa bahaya penggunaan kipas angin untuk bayi bila tidak digunakan dengan aturan yang benar. Semoga informasi ini dapat membuat Mama mempertimbangkan kembali penggunaan kipas angin di rumah, ya.

Baca juga:

  • 5 Dampak Buruk Menggunakan Kipas Angin Saat Tidur
  • 5 Cara yang Tepat Membersihkan Kipas Angin
  • 5 Cara Mencegah Bayi Kepanasan atau Terlalu Gerah

Apakah boleh bayi tidur menggunakan kipas angin?

Perlu diketahui bahwa suhu dingin pada tubuh bayi perlahan-lahan berisiko terhadap penurunan produksi pelumas cairan otot serta bagian sendi. Penggunaan kipas angin inilah yang dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan berisiko terkena nyeri otot, sehingga membuat si Kecil menjadi lebih rewel karena kesakitan.

Kenapa bayi tidak boleh kena kipas angin?

Penggunaan kipas angin secara terus menerus kepada bayi dapat menyebabkan udara disekitarnya semakin menipis dan membuat kelembapannya berkurang. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Selain itu, si kecil juga bisa dehidrasi, tandanya bayi akan mulai merasa gelisah karena kehausan.

Bagaimana cara menggunakan kipas angin yang benar?

5 Tips Aman Jika Ingin Menggunakan Kipas Angin saat Tidur.
Tips Aman Menggunakan Kipas Angin agar Tidak Berdampak Buruk..
Mengarahkan Kipas Angin ke Dinding..
Hindarkan Meletakkan Kipas Angin Dekat dengan Tubuh..
Mengatur Kecepatan Kipas Angin..
Memastikan Kipas Angin yang Digunakan Bersih..
Menggunakan Penyaring Udara..

Apakah kipas angin bisa menyebabkan perut kembung pada bayi?

Penggunaan kipas angin dan pendingin ruangan yang kurang bijak bisa mendorong terjadinya masalah perut kembung pada bayi. Ketika bayi menelan terlalu banyak udara, ini dipastikan akan meningkatkan risiko perut kembung padanya.

Bahayakah kipas angin untuk anak?

Saat kipas diarahkan langsung ke tubuh si Kecil dengan pemakaian yang terus menerus selain membuat ruangan dingin, tubuh si Kecil bisa mengalami kekurangan cadangan air. Akibatnya, si Kecil akan mengalami dehidrasi dan kulit si Kecil pun juga menjadi kering karena air untuk menjaga kelembapan kulit berkurang.