Daftar harga pada senja yang membawamu pergi terbaru Oktober 2022
Cite This Tampung
Open Preview See a Problem?We’d love your help. Let us know what’s wrong with this preview of Pada Senja yang Membawamu Pergi by Boy Candra. Thanks for telling us about the problem.
Friend ReviewsTo see what your friends thought of this book, please sign up. Reader Q&ABe the first to ask a question about Pada Senja yang Membawamu Pergi Community Reviews· 433 ratings · 30 reviews Start your review of Pada Senja yang Membawamu Pergi
Apr 24, 2020 Daniel rated it did not like it Boy Candra Membaca Pada Senja yang Membawamu Pergi terasa seperti membaca nukilan novel dalam buku paket bahasa Indonesia kurikulum tahun 1994: suatu cerita karya seseorang dari Kemendikbud yang sarat dengan pesan moral yang tanpa tedeng aling-aling, kental dengan nilai kedaerahan dan propaganda, serta lengkap dengan romantisasi rape culture.
Nov 04, 2017 Nessa Theo rated it did not like it Ini adalah salah satu buku terburuk yang saya baca.
Saya bahkan bingung dengan ratingnya yang melebihi Perahu Kertas! Tolong maklumi review saya yang terlalu blak-blakan ini, mengingat saya masih kesal karena memutuskan untuk membeli buku ini, padahal saya bisa membeli buku lain dengan uang tersebut. Pertama, karakternya sangat dua dimensional. Saya sangat yakin penulisnya sendiri tidak mengenal karakternya dengan baik. Ada si rajin, si playboy, dan si melankolis. Astaga. Semua karakter di sini sep Pertama, karakternya sangat dua dimensional. Saya sangat yakin penulisnya sendiri tidak mengenal karakternya dengan baik. Ada si rajin, si playboy, dan si
melankolis. Astaga. Semua karakter di sini seperti karakter klise di luar sana. Contohnya si playboy. Si playboy genit mengejar cewek di pantai, di festival. Dia bukanlah siapa-siapa tapi si playboy. Titik. Tidak ada latar belakang, tidak ada hobi (kecuali mengejar cewek), tidak ada apa-apa. Playboy tok. Ugh... Kedua, saya dianiaya dengan keharusan saya untuk mendengar cerita ini dari perspektif si melankolis membosankan. Dunia ini baginya hanyalah gumpalan tanah dan kesedihan.
Bukan hanya itu, ia tidak original, tidak memiliki ‘perspektif’. Seperti reporter pemula yang hanya memaparkan fakta. That leads to my third point, terlalu banyak aksi ‘memberi tahu’. *Menghela napas*. Ini adalah hal yang paling membuat saya merasakan kurangnya kemampuan menulis Boy Candra. Ia terus-terusan memberi informasi lewat narasi, sampai-sampai saya sudah mau mati kebosanan. Kami berempat kuliah di jurusan yang sama. Jurusan lalalalalla. Ya-ya. Stop. Bagaimana kalau
Anda menunjukkan itu lewat adegan atau dialog? Misal mereka punya tugas yang sama dan membahas mata kuliah mereka bersama. Atau sama-sama ke kuliah. Dari sana pembaca bisa tahu mereka kuliah di mana dan jurusannya sama. But no, penulis memilih untuk memberi tahukan hal tsb secara gamblang. Anak sd pun bisa melakukan itu. Satu-satunya hal yang bisa dipuji dari buku ini adalah diksinya. Kata-katanya lumayan, frasa-frasa banyak yang puitis. Namun, *menghela napas* ayolah. Diksi adalah
poin ke sekian dari daftar hal yang membuat sebuah karya bersinar. Buku ini menunjukkan seakan penulis terlalu sibuk merangkai kata indah dibanding menyusun plot dan karakter yang memukau. Bahkan, rasanya cerita ini asal ditulis. Tidak ada perencanaan, ditulis dengan buru-buru. Yah sudahlah. Siapa saya untuk menerka-nerka tanpa tahu faktanya. Intinya adalah, saya tidak akan merekomendasikan buku ini kepada siapapun, dan mengingatkan teman saya untuk tidak membuang uang mereka untuk buku
ini. Saya sangat kecewa, mengingat kumpulan cerpen Boy Candra masih lebih acceptable ketimbang buku ini. Saya telah membuang bukan saja uang yang bisa saya pakai untuk membeli karya gemilang, tapi juga waktu. Saya bukan siapa-siapa. Hanya penikmat buku. Itu adalah pendapat saya dan saya percaya siapapun berhak mengutarakan pendapat, asal tidak dengan kasar dan disertai caci-maki. Silahkan membaca jika masih tertarik. Pendapat ini hanya berfungsi sebagai referensi untuk pembaca lain.
Trims.
Kisah persahabatan, kekeluargaan, cinta. " Aku ingin mencintai Aira seperti Ibu mencintai Ayah. Kemanapun Ayah pergi, sejauh apa pun Ayah meninggalkan rumah, Ibu akan tetap menung " Aku ingin mencintai Aira seperti Ibu mencintai Ayah. Kemanapun Ayah pergi, sejauh apa pun Ayah meninggalkan rumah, Ibu akan tetap menunggu dan percaya dia akan kembali."
Oct 11, 2017 Ansar Siri rated it really liked it Konsep dasar cerita ini cukup umum. Ada cinta,
persahabatan, tentang meninggalkan dan ditinggalkan, dan harapan. Tapi penulis berhasil membungkusnya dengan cara yang mungkin hanya ia yang bisa. Sepertinya novel ini akan cocok untuk kamu yang sedang berjuang untuk move on. Hihihi .... Yang unik dari novel ini, setiap bab memiliki queto. Semacam clue dari makna yang bisa kita petik di bab tersebut. Dan kesemuanya itu teramat sayang untuk dilewatkan. Akhir cerita ini bukan hanya memperlihatkan sekepi Yang unik dari novel ini, setiap bab memiliki queto. Semacam clue dari makna yang bisa kita petik di bab tersebut. Dan kesemuanya itu teramat sayang untuk dilewatkan. Akhir
cerita ini bukan hanya memperlihatkan sekeping hati yang berhasil sembuh, tapi juga sebuah pencapaian terhadap mimpi yang telah lama digenggam. Full review:
Assalamualaikum Diary😄 Apakah kau ingat
saat kita berjanji untuk saling membahagiakan? Katamu, setiap perasaan yang tumbuh adalah sebuah alasan. Alasan bahwa hati patut dipertahankan. Namun, cinta saja belum cukup menyatukan mimpi yang berbeda di antara kita. Dan, menepati janji ternyata tak semudah mengucapkannya. Apakah kau juga tahu bahwa kenangan bersamamu selalu muncul Apakah kau ingat saat kita berjanji untuk saling membahagiakan? Katamu, setiap perasaan yang tumbuh adalah sebuah alasan. Alasan bahwa hati patut dipertahankan. Namun, cinta saja belum cukup menyatukan mimpi yang berbeda di antara kita. Dan, menepati janji ternyata tak semudah mengucapkannya. Apakah kau juga tahu bahwa kenangan bersamamu selalu muncul tiba-tiba? Tak ada satu perasaan pun yang mampu
kusembunyikan ketika mengingatmu. Namun, aku sadar. Harapan-harapan yang dulu sempat memudar, harus kubangun lagi dan kumulai. Bukankah tak salah bila aku ingin mengulang rasa yang dulu pernah ada? Meski kutahu, rasa itu tak akan benar-benar sama. Karena, cinta bukan tentang bagaimana rasa itu jatuh, melainkan bagaimana ia tetap bisa hidup di dada yang rapuh. Putri. Sahabat baik Gian. Gadis muslimah yang memiliki pola pikir terbuka. Mahasiswi tingkat akhir yang tinggal menunggu sidang. Tidak seperti sahabatnya yang lain, Putri tidak pernah lalai dalam urusan kuliah sekalipun yang menghambat adalah urusan cinta. Andre. Maniak komputer. Dimanapun Andre berada selalu ada komputer di depannya. Putri
paling sering mengomel kepada Andre karena tidak memperdulikan kesehatan matanya. Cowok satu ini entah kenapa selalu seperti menyimpan semua sakit untuk dirinya sendiri. Randi. Mahasiswa yang tidak terlalu peduli akan urusan kuliah. Disaat ketiga temannya mulai memikirkan skripsi, Randi malah hidup seperti air mengalir. Ia suka menggoda cewek-cewek. Aira. Gadis yang tidak pernah jatuh cinta. Cukup sulit untuk mendekatinya karena disaat ingin modus kita langsung
diguyuri dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat bibir kelu dan mati kutu. Setengah dirinya menunjukkan kehangatan, kebahagian memberikan harapan semu namun disisi lain, Aira juga begitu dingin seperti tidak ada yang dapat menyentuhnya. "Nak, kau tahu kenapa Ayah mengajar Bahasa Indonesia? Karena bahasa Indonesia adalah identitas bangsa. Banyak anak muda berlomba belajar bahasa asing dan lupa belajar bahasa
sendiri. Ayah khawatir, bisa-bisa generasi bangsa ini kehilangan identitasnya." Meskipun hati dan pikiran Gian masih merindukan dan mengingat Kalia namun keberadaan Putri, Andre, Randi disampingnya mampu membuat harinya kembali cerah walaupun hanya sebentar. Mereka berempat selalu bersama. Baik susah maupun senang. Sungguh persahabatan yang sangat erat. Namun, Putri yang memilih untuk sidang lebih dulu dibandingkan sahabatnya yang lain pasti akan pergi suatu saat nanti. Akankah
persahabatan mereka selalu sama seperti sekarang ini? Dekat dengan Aira memberikan kebahagian tersendiri kepada Gian. Interaksi antara keduanya yang semakin hari
semakin dekat namun juga semakin jauh membuat Gian merasa takut akan perasaannya sendiri. Disaat rindu semakin meninggi namun jarak menghalangi, apa yang bisa kita lakukan selain menunggu takdir mempersatukan kembali. Benarkah cinta akan tetap sama walaupun jarak memisahkan? Aaah, aku suka banget sama ceritanya.
Walaupun belum pernah membaca tulisan Kak Candra tapi aku suka dengan karyanya yang satu ini. Bagaimana kata-katanya dalam bukunya mengalir indah saat dibaca belum lagi aku juga mendapatkan sedikit informasi tentang budaya Minangkabau dari buku ini. Persahabatan antara Gian, Randi, Andre dan juga Putri adalah adegan yang paling aku suka dari buku ini. Bagaimana mereka saling menyemangati. Bagaimana ikatan mereka masih tercipta walaupun terpisah untuk mencapai
impian masing-masing. Sungguh kisah yang indah. Maafkan aku karena sempat terhasut review negatif yang ada di Good Reads tentang buku ini. Ternyata setelah menikmatinya sendiri, aku menyukai isi dalam buku ini. Belum lagi cover dan isi bukunya cantik banget. Terima kasih untuk Kak Candra dan penerbit karena sudah membagikan kisah ini. ...more
Kali ini aku mau memberi review tentang novel yang aku baca, “Pada Senja yang Membawamu Pergi” karya Boy Candra. Hal yang pertama kali aku ingat setelah membaca tuntas novel ini yaitu, jujur adalah harga
diri. Cerita dalam novel ini cukup merepresentasikan bagaimana perjalanan aku dan teman-teman beberapa bulan ke belakang tentang perjuangan mewujudkan mimpi memperoleh gelar sarjana (re: Skripsian). Membuat aku ngangguk-ngangguk, senyum-senyum mengingat masa lalu yang perih itu.
Sep 30, 2020 Fadila rated it liked it Tuhan Selalu Punya Kejutan Atas Penerimaan Manusia Pada Kenyataan. (Hal.113) ⛅ Rupanya,selain novel yang berdiri dengan kisah Gie, kisah yang ditulis kak Boy Candra ini juga seperti mengajak pembaca karyanya untuk bernostalgia
dan juga menemukan jawaban untuk tokoh dalam novel terdahulunya. Siapa saja tokoh yang di munculkan? Mari baca novel ini agar penasaran kalian terjawab hehe. ⛅ Selain tokoh,latar yang dinarasikan oleh sang penulis memiliki kekuatan yang mampu membangun suasana dalam novel dan juga emosi sang tokoh utama dideskripsikan dengan baik. ⛅ Saya bisa memastikan bahwa kover novel ini menjadi alasan utama mengapa karya kak Boy Candra ini termasuk dalam daftar novel keren. Siapapun yang
mendesain kover untuk novel ini,hasil desainnya begitu ciamik! ⛅ Bagi teman-teman yang senang dengan novel yang mengusung tema romansa, perjuangan dalam studi, persahabatan, dan mungkin sedang ingin menemukan sesuatu untuk menemukan perspektif tentang sisi lain dari kehilangan...,kalian bisa coba baca novel ini.
"Akan ada saatnya kita harus meninggalkan dan ditinggalkan orang-orang yang kita cintai." (Hal. 217)
Pada Senja Yang Membawamu Pergi merupakan novel Kak Boy Candra yang pertama kali terbit tahun 2016. Novel yang aku baca ini merupakan cetakan kelima tahun 2018 dan menggunakan cover
baru. Dari segi ide cerita, novel ini ringan dan sederhana, tapi cukup kompleks. Tentang cinta, persahabatan dan mimpi. Seperti novel Kak Boy lainnya, novel ini kental dengan gaya bahasa puitis dan dipenuhi dengan quote-quote yang mewakili setiap bab. Ini tentang kisah Gian, Putri, Andre dan Randi dalam meraih mimpi mau Dari segi ide cerita, novel ini ringan dan sederhana, tapi cukup kompleks. Tentang cinta, persahabatan dan mimpi. Seperti novel Kak Boy lainnya, novel ini kental dengan gaya bahasa puitis dan dipenuhi dengan quote-quote yang mewakili setiap bab. Ini tentang kisah Gian, Putri, Andre dan Randi dalam meraih mimpi maupun kisah cinta mereka. Gian yang jatuh cinta dan patah hati karena perbedaan status,
Putri yang memendam cinta, Andre yang sibuk dengan laptopnya namun ternyata memendam rasa hingga Randi yang bergonta ganti pasangan. Walaupun memang novel ini lebih banyak berfokus mengenai kisah Gian bagaimana dia jatuh cinta, patah hati kemudian jatuh cinta kembali. Lika liku perjalanan yang tidak mudah menemukan cinta sejati. Yang kusuka kisah persahabatannya benar-benar membuat iri 😍 . Secara keseluruhan, kamu mencari kisah romansa berbalut persahabatan jangan lupa
memasukkan novel ini untuk kamu baca ya 💙
Pada Senja Yang Membawamu Pergi Buku Boy Chandra ketiga yang dibaca kali ini memiliki 247 halaman. Dibaca dalam kurun waktu 1 hari. Buku ketiga ini, menceritakan tentang mahasiswa pendidikan,
yang ditinggal kekasihnya karena tidak setara. Yaa begitu, sampai saat ini, masih saja ada stigma demikian. Guru itu gak akan bagus masa depannya. Hah? Cuma jadi guru? Atau, kalau suamimu guru, nanti hidup kalian gimana? Sebenarnya bukan stigma ya, itu adalah sebuah kenyataan pahit di negara kita. Bahwa guru i Buku Boy Chandra ketiga yang dibaca kali ini memiliki 247 halaman. Dibaca dalam kurun waktu 1
hari. Buku ketiga ini, menceritakan tentang mahasiswa pendidikan, yang ditinggal kekasihnya karena tidak setara. Yaa begitu, sampai saat ini, masih saja ada stigma demikian. Guru itu gak akan bagus masa depannya. Hah? Cuma jadi guru? Atau, kalau suamimu guru, nanti hidup kalian gimana? Sebenarnya bukan stigma ya, itu adalah sebuah kenyataan pahit di negara kita. Bahwa guru itu masih diberi penghormatan sebelah mata, kesejahteraan yg minim, dan masa depan yg belum terjami, kecuali dia
sudah terdaftar sebagai ASN. Dalam buku ini, terselip semangat berkarya untuk negeri. Semangat untuk menanamkan cinta pada bahasa Indonesia. Semangat untuk mengajar dan mencerdaskan anak bangsa. Meskipun, memang itu diselipkan dalam cerita cinta dan romansa. Alurnya lambat, di awal aku merasa ceritanya muter gak selesai-selesai. Tapi di akhir, alurnya mulai cepat dan buuuuuuum!!!! Boy tuh gitu deh, di akhir baru ngebuum gitu. Jadi kalau kamu juga baru membaca buku Boy. Bertahanlah,
di akhir kamu bisa mendapatkan sesuatu🔥
Jul 20, 2022 Na rated it liked it This review has been hidden because it contains spoilers. To view it, click here.
Banyak pesan yang bisa diambil dari buku ini, persahabatan, keluarga, dan cinta.
Dec 23, 2021 Raskreia rated it it was ok This review has been hidden because it contains spoilers. To view it,
click here. Hmm mungkin saya berekspektasi lebih terhadap buku ini, karena ini kali pertama membaca karya Boy Chandra. Tapi memang novel romance bukan asupan saya. Ada detail yang tertinggal, seperti tiba-tiba Andre
yang menghilang dari kos, dan tidak dijelaskan kapan dia diwisuda malah sudah dibilang pergi ke Jakarta, padahal Randy saja dijelaskan tujuannya. Sempat membuat saya bingung. Pun wisuda Andre yang tidak diberikan detail lebih.
Agak sedikit kecewa dengan buku yang ini karena temanya terlalu umum dan ketebak alur ceritanya.
Jan 30, 2019 Ramadhani Ray rated it really liked it Biasa aja ceritanya. Nilai plusnya mungkin ada pada gaya bahasa yang mengalir dan banyak mengangkat budaya padang. Udah gitu aja
Keren sii, untuk ukuran penulis Indonesia...
Dec 04, 2021 Calico rated it it was amazing Enak dibaca, ngalir, banyak kalimat yang punya makna mendalam (at least for me). Pas bagian tentang proses bikin skripsi, jadi inget memori zaman kuliah dulu 😁 Covernya cantik, lay out halaman dalamnya bahkan lebih ciamik. Aku suka sekali sama gambar-gambar yang
ada di halaman dalam 😍 Ukuran huruf nyaman banget di mata 😎
Ini cerita boy candra pertama yg aq baca. Sbnrnya mo aq kasih bintang 5 tp krn endingnya menurut q serasa ada yg kurang karena mrka masih LDR jd 4,5 aja.quotes keren banjir dlm cerita. Inti cerita yg g muluk2. Puas deh sama cerita ini.
Hanya butuh waktu kurang dari 1 hari untuk menyelesaikan baca buku ini. Ceritanya menarik. Cocok untuk yang sedang berada di semester akhir kuliah, sedang menghadapi sahabat-sahabat yang satu per satu
mulai pergi setelah wisuda. Sementara masih bertanya-tanya "aku kapan?". Juga cocok untuk yang sedang mencoba untuk move on, menghadapi hari-hari yang sepi.
1 bintang untuk alur ceritanya dan pembangunan karakter tokohnya. -1 bintang untuk beberapa bahasa/rangkaian kata yang
tidak tepat penempatannya (cukup banyak ditemukan sebenarnya). overall, I like it tho.
Dec 21, 2016 Arfan Putra rated it really liked it "Maaf aku terlalu bnyk mengirim rindu. Hingga
kamu harus sampai di sini" adalah ssuatu yg akan kuucapkan padamu suatu saat nanti, ataukah sebaliknya. Pada senja yg membawamu pergi Pada senja yg membawamu pergi
Ini buku pertama Boy Chandra yang saya baca. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan, sbb: A. Kelebihan 1. Cover sangat estetik, senja yang terkesan dibuat blur, kesan
melankolisnya indah. Bahan cover juga menyenangkan untuk dipegang dan unik karena bagian depan dilipat. 2. Ilustrasi yang melatari judul, sangat bagus mengias cerita dalam tiap Bab. 3. Menampilkan kesan dan pesan moral yang baik dalam cerita. 4. Tidak ada typo. 5. Ada pembatas buku yang bagus. 6. Diksinya ringan, mudah dimengerti, be A. Kelebihan 1. Cover sangat estetik, senja yang terkesan dibuat blur, kesan melankolisnya indah. Bahan cover juga menyenangkan untuk dipegang dan unik karena bagian depan dilipat. 2. Ilustrasi yang melatari judul, sangat bagus mengias cerita dalam tiap Bab. 3. Menampilkan kesan dan pesan moral yang baik dalam cerita. 4. Tidak ada typo. 5. Ada pembatas buku yang bagus. 6. Diksinya ringan, mudah dimengerti, bersahabat until dibaca. 7. Banyak mengulas adat dan budaya, khususnya Sumbar. Sayangnya, ada beberapa kekurangan. 1. Mungkin (ini asumsi saya, mengingat memang penerbit apalagi mayor cenderung membatasi halaman) banyaknya plot yang seperti ruang kosong dalam novel ini, lantaran jumlah halaman atau kata yang dibatasi. 2. Karakterisasinya memang masing-masing jelas, tapi masih terkesan one dimensional character. Sedikit aneh, karena justru karakter paling tak berkarakter ialah protagonis utama.
Randi, Andre, Putri bahkan Kaila sudah cukup baik tapi Gian ini ... rasanya seklise heroine sinetron. Diputusin, ngenes, tabah, sabar, baik, penyayang, gigih ... Gary Stu sekali. Sementara Aira, kesan awal tampak baik cantik Dan normal, tapi begitu Chara utama menarasi bahwa Aira misterius terus menerus, terkesan dipaksakan. Seakan penulis memaksakan bahwa "Aira gadis misterius, bikin lelaki penasaran ... Dan baaam! Jatuh cinta. Oh, indahnya anugerah ini." 3. Kaila juga terkesan karakter yang ada seolah untuk meyakinkan pembaca, betapa Gian patah hati karenanya. Selewat awal, gak dibahas lagi. Iya, Kaila mutusin hara-kiri keluarga, tapi di later chapter, Gian pikir Kaila sebenernya gak cinta sama dia, cuma kasian aja. Masa kalau cuma kasian sampe dipacarin 2 tahu? 4. Terlalu banyak adegan gak penting, yang bikin saya ngerasa sayang. Seperti adegan senior pembulinya di kafe uni Eva, dari kesan deskrio, saya Kira akan jadi karakter penting sebagai hints. Tapi hanya selewat. Bagian Minas Adam. Bagian kafe uni Eva paling sering. Kadang percakapan Gie sama 3 temennya agak wasting, walaupun banyak yang penting. 5. Sayang banget alasan kenapa Aira ke Padang gak dijelaskan. Iya sih mau bikin kesan misterius, tapi bukan berarti gak dijelaskan. Kalau memang hanya menemani kakek nenek manula, sekalian saja gak usah memasukkan "alasan yang Aira tak bisa jelaskan". 6. Konfliknya terasa flats. Sayang, semuanya begitu mudah ditebak. Plots seperti jalan tol, cuma lurus, membelok mulus, berhenti bentar di GTO. Putus dari Kaila yang manja, skripsi, ketemu Aira yang "meski agak dingin tapi hangat" Dan "baik juga cantik", pisah, pasrah berkarir jadi guru meneruskan karir ayah sampai dapat undangan televisi untuk tampil, 7. Quotes banyak yang bagus, sayang kurang ngena. Seperti, "Kalau kau benar cinta, jangan kautunda mengatakannya." Padahal Aira sudah menjelaskan, ia tak pernah jatuh cinta. Wajar aja kalau Gian gak mengatakan. "Hitam adalah kekuatan bahwa tak selamanya gelap itu menakutkan." Hitam ini warna. Bila ini kiasan, terasa kurang penjelasan dan kurang sinkron dengan sikon. Kalau ini sikon medan perang, dimana tentara akan melancarkan serangan dan menjadikan kegelapan hitam malam sebagai kekuatan untuk melumpuhkan musuh, baru quote tsb cocok. 8. Diksi yang klise. Banyak sekali rima kalimat didasarkan pada kata "jatuh", "pulang", "mata", "dingin". 9. Ada lipatan halaman dalam buku karena ukuran kertas tak sesuai di hal. 22. 10. Padahal hints Andre suka Putri sudah bagus, tapi Randi ingin nikah dengan Rani terkesan sangat tiba-tiba karena tak ada hints sebelumnya. Ada perbedaan antara petunjuk yang ada dalam alu cerita untuk dikembangkan, dengan yang ujug ujug ada. . Secara keseluruhan, karya ini cukup bagus. Masih bututh eksplorasi dan koreksi, terutama bagian konflik dan perkembangan alur cerita yang agak datar. Saya akan senang memajang novel ini di lemari koleksi, tapi saya tidak yakin akan membaca ulang novel ini lagi. Namun, untuk pembaca yang suka novel ringan, sederhana tapi tetap bersahaha, novel ini bisa jadi pilihan. Meskipun demikian, terima kasih sudah menciptakan karya yang tak terpengaruh efek domino selera pasar ( di mana Kaila bakal balij dan nyesel mutusin Gian dan sebel karena Gie dapet gadis lebih baik nan cantik yaitu Aira) dan original, Kak Boy Chandra! ...more
Banyak pelajaran yang kita dapat setelah membaca buku ini. Tak melulu perkara cinta, akan tetapi tentang persahabatan dan kehidupan sosial lainnya. Banyak tamparan-tamparan yang menyadarkan kita. Jujur adalah harga diri, salah satu 'pengingat' bahwa harga diri seseorang bisa dilihat dari kejujura. Perihal kehilangan, semua orang akan mengalaminya tanpa terkecuali. Seperti daun yang jatuh dari rantingnya, semua orang akan mengalami. Tapi percayalah, saat kau belajar ikhlas terhadap kehilangan, ma Banyak pelajaran yang kita dapat setelah membaca buku ini. Tak melulu perkara cinta, akan tetapi tentang persahabatan dan kehidupan sosial lainnya. Banyak tamparan-tamparan yang menyadarkan kita. Jujur adalah harga diri, salah satu 'pengingat' bahwa harga diri seseorang bisa dilihat dari kejujura. Perihal kehilangan, semua orang akan mengalaminya tanpa terkecuali. Seperti daun yang jatuh dari rantingnya, semua orang akan mengalami. Tapi percayalah, saat kau belajar ikhlas terhadap kehilangan, maka kau akan tahu bahwa Tuhanmu telah menyiapkan sebuah imbalan kebahagiaan yang pantas. Thanks banget Boy atas karyamu yang lagi-lagi menggugah hidupku. See You ...more Related ArticlesIn the world of books, witches have been enjoying something of a moment lately. Stories about witches go waaaay back, of course. But in the... “Lelah bukan alasan untuk berhenti. Lelah hanyalah pengingat bahwa ada perjuangan panjang yang baru saja dilewati.” — 0 likes “Cinta bukan untuk dihitung hari, melainkan dijalani dengan sepenuh hati.” — 0 likes More quotes…Welcome back. Just a moment while we sign you in to your Goodreads account. |