Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Jakarta -

Contoh pantun nasihat biasanya cenderung mengandung petuah dan pesan moral di dalamnya. Pantun secara umum sendiri, dikenal sebagai bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris yang berupa sampiran dan isi.

Mengutip Modul Bahasa Indonesia SD Kelas V terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pantun adalah karya sastra yang sarat akan makna, kritik serta ide-ide kreatif yang padat kandungan maknanya. Sementara itu, pantun nasihat adalah pantun yang mengandung ajaran-ajaran baik yang disebut nasihat.

Sesuai dengan namanya, pantun nasihat memiliki tujuan menyampaikan pesan moral atau nasihat kepada para pendengar atau pembacanya. Selain itu, pantun nasihat juga berfungsi untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan budi pekerti yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Terkadang, pantun nasihat juga dapat berisi larangan dan perintah. Salah satu contoh bentuk larangan yang dapat ditemukan dalam pantun nasihat adalah larangan untuk melawan kedua orang tua.

Meskipun mengandung ajaran baik kehidupan, ciri dari pantun nasihat juga sama seperti jenis pantun lainnya. Pantun nasihat memiliki ciri, yaitu dua baris pertama berupa kiasan dan dua baris terakhir berisi amanat atau nasihat yang akan disampaikan.

Untuk lebih memahami pantun nasihat, berikut ini contoh-contoh pantun nasihat yang dilansir dari buku bertajuk Karya Sastra Melayu Riau karya Fitria Rosa, Neni Hermita, dkk adalah sebagai berikut.

10 Contoh Pantun Nasihat dengan Beragam Isi

1. Contoh Pantun Nasihat Pertama

Sebesar-besar mayang pinangTakkan sama mayang kelapaSebesar-besar sayang orang

Tak sama sayang dengan ibu bapak

2. Contoh Pantun Nasihat Kedua

Supaya tangan tidak terlukaJangan dikepit hulunya kapakSupaya Tuhan tiada murka

Jangan sakiti ibu bapak

3. Contoh Pantun Nasihat Ketiga

Banyak angsa berebut terbangMembumbung angsa menuju lepakBanyak jasa disebut orang

Agunglah jasa ibu dan bapak

4. Contoh Pantun Nasihat Keempat

Kalau mau makan sukunJangan lupa makan kedondongKalau mau hidup rukun

Jangan lupa tolong-menolong

5. Contoh Pantun Nasihat Kelima

Pilihlah salak yang besar-besarSalak bau harum kulitnyaJadilah anak yang rajin belajar

Kelak engkau banyak ilmunya

6. Contoh Pantun Nasihat Keenam

Ke pasar beli kapur barusPulang ke rumah lewat jalan lurusJaga jarak itu harus

Virus jadi kabur terus

7. Contoh Pantun Nasihat Ketujuh

Ada bebek di sungaiBebek berenang sudah biasaJanganlah terlalu banyak bersantai

Sukses tidak akan dirasa

8. Contoh Pantun Nasihat Kedelapan

Main ke rumah teman pinjam gasingRumahnya ada di tengah kotaSetiap orang punya jalan sukses masing-masing

Jalani saja dan fokus pada jalan kita

9. Contoh Pantun Nasihat Kesembilan

Ada lebah, ada ngengatAda batu, ada juga tanah liatSaat lelah terasa sangat

Beri diri rasa semangat

10. Contoh Pantun Nasihat Kesepuluh

Jalan-jalan untuk membeli benangBenang yang dipilih harus kuatKalau mau selalu menang

Harus jadi yang terbaik dan semangat

Nah, itulah 10 contoh pantun nasihat yang mengandung pesan moral. Kamu sudah bisa membuat pantun nasihat, detikers?

Simak Video "Perkembangan Kasus Siswa SD Di-bully Kakak Kelas Hingga Koma"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/rah)

APA perbedaan pantun, syair, dan gurindam? Pantun, syair, dan gurindam bukan hal yang sulit untuk kita pelajari, karena termasuk dalam kategori karya sastra atau jenis puisi lama dimana kita dapat mengekspresikan sebuah perasaan atau dapat juga digunakan untuk menyampaikan pesan melalui karya tulis

Walaupun ketiganya sama-sama puisi lama, namun memiliki perbedaan yang sangat terlihat jelas. berikut adalah perbedaan dari pantun, syair, dan gurindam yang perlu kalian ketahui.

Sebelum mengenal perbedaannya, alangkah baik kita mengetahui pengertian masing-masing dari pantun, syair dan gurindam. Berikut pengertiannya: 

1.Pantun
Pantun dapat diartikan sebagai salah satu puisi lama yang sering diperkenalkan dengan bahasa-bahasa Nusantaranya sendiri. Kata pantun sendiri diambil dari bahasa Minangkabau ‘patuntun’ yang mengandung arti penuntun atau dalam bahasa jawa sering disebut sebagai parik’an.

Dalam bahasa sunda, pantun ini disebut sebagai paparikan, dan dalam bahasa batak, sering disebut sebagai Umpasa. Jenis-jenis dari pantun ini juga beragam, tergantung dari isinya. Contoh : pantun nasehat, pantun teka-teki, pantun lucu romantic, pantun jenaka dan masih banyak lagi jenis-jenis pantun lainnya.

2.Syair
Syair adalah jenis puisi yang memiliki irama yang dimana syair berasal dari daerah timur atau lebih tepatnya Arab. Kemudian syair dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam. Syair merupakan bentuk puisi lama yang mementingkan irama sajak.

3.Gurindam
Gurindam sendiri merupakan bentuk dari puisi lama yang hanya memiliki dua bait saja. Gurindam ini dibawa oleh orang hindu dari pengaruh hindu sastra pada zaman kerajaan hindu. Kata gurindam sendiri diambil dari bahasa tamil atau india ‘kirindam’ yang memiliki arti mula-mula amsal atau perumpamaan.

Berikut Perbedan pantun, gurindam, dan syair berdasarkan karakteristik  yang dimiliki masing-masing:

Pantun: 1.Setiap baitnya terdiri atas empat baris. 2.Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-12 suku kata. 3.Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran. 4.Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

5.Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-b-a-b.

Gurindam: 1.Tiap bait terdiri atas dua baris. 2.Jumlah suku kata tiap-tiap baris tidak tetap. 3.Bersajak sama atau a-a.

4.Baris ke-1 dan baris ke-2 mempunyai hubungan sebab dan akibat.

Syair: 1.Setiap bait terdiri atas empat baris. 2.Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-14 suku kata. 3.Semua barisnya adalah isi. 4.Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-a-a-a. 5.Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Jadi pada syair, semua barisnya mengandung isi dan makna.

6.Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya. (OL-13)

Baca Juga: Fungsi DNA dan RNA Sama, Lalu Apa Bedanya? Ini Kuncinya

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Ilustrasi gurindam. Credit: pexels.com/Stevan

Bola.com, Jakarta - Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), gurindam adalah sebuah bentuk karya sastra yang berupa sajak, satu baitnya ada dua baris. Isinya berupa nasihat atau petuah.

Gurindam awalnya dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu 'kirindam', yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan.

Baris pertama dalam gurindam berisikan semacam persoalan, masalah atau perjanjian, dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Secara bentuk, gurindam hampir sama dengan pantun dan puisi. Perbedaan gurindam dan pantun ada pada baris pada tiap baitnya. Dalam satu bait pantun memiliki empat baris dalam setiap baitnya.

Pada hakikatnya, gurindam merupakan kalimat majemuk yang saling berhubungan. Antarbaris dan kalimatnya berisi sebab-akibat.

Berikut ini kumpulan contoh-contoh gurindam berbagai tema, seperti dilansir dari laman zonarefensi.com, Senin (30/8/2021).

1. Cari ilmu wajib hukumnya

Bahkan sampai ke negeri China

2. Jika berilmu janganlah angkuh

Nanti dirimu akan terjatuh

3. Jadi orang pintar memang perlu

Tapi juga harus bijak selalu

4. Ilmu itu harus dicari

Belajarlah pada yang ahli

5. Barang siapa mencari ilmu

Maka carilah ke para guru

6. Ilmu jangan hanya dihafalkan

Namun juga harus diamalkan

7. Ketika hendak mencari ilmu

Haruslah sungguh-sungguh selalu

8. Ketika engkau tengah belajar

Haruslah tekun dan juga sabar

9. Jika hidup tidak berilmu

Hidup akan sesat selalu

10. Belajar itu tidak kenal usia

Teruslah belajar sampai tua

1. Percuma jadi orang punya harta

Kalau tidak beramal pada sesama

2. Apabila orang banyak berkata

Itu tandanya dia berdusta

3. Percuma punya banyak teman

Kalau tidak berbuat kebaikan

4. Jika engkau ingin dipercaya orang

Sikap jujur haruslah dipegang

5. Apabila dengki sudah merasuki hati

Tak akan pernah hilang hingga nanti

6. Berbohong jangan dilakukan

Nanti kamu dijauhi orang

7. Lakukan kebaikan selalu

Kebaikan akan menghampirimu

8. Hendaklah pelihara kaki

Daripada berjalan yang membawa rugi

9. Jika bertindak pikirlah dulu

Supaya sesal tak membelenggu

10. Memang penting punya harta

Tapi menuntut ilmu jangan lupa

1. Cinta itu haruslah tulus

Tidak boleh gara-gara fulus

2. Cinta laksana bintang kejora

Sinarnya pancaran kasih mesra

3. Jika jadi sepasang kekasih

Harus saling sayang dan kasih

4.Cinta kekasih cinta bersemi

Jika setia tetap abadi

5. Cintanya ibu sepanjang zaman

Cinta anak sepanjang penggalan

6. Ada kalanya cinta itu buta

Bila pentingkan nafsu semata

7. Percuma saja punya cinta

Kalau itu cuma pura-pura

8. Cinta ayah tempat berteduh

Menjadi petunjuk menjadi penyuluh

9. Cinta itu memang suci

Karena datangnya dari hati

10. Rasa cinta dari orang tua

Paling indah dan bahagia

1. Manusia hidup di dunia

Harus berpegang kepada agama

2. Barang siapa tidak takut Tuhan

Hidupnya tidak akan bertahan

3. Jika tidak mendirikan sholat

Maka Allah akan melaknat

4. Barang siapa berpegang pada Al-Qur'an

Pasti jiwa tenang tiada keresahan

5. Jadi insan harus beriman

Selalu terbarkan kebajikan

6. Barang siapa putus asa

Pasti Allah akan murka

7. Jangan suka berbuat maksiat

Kalau maksiat langsung tobat

8. Ibadah dilakukan jangan lupa

Kalau ingin masuk surga

9. Barang siapa meninggalkan yang lima

Pasti hidup tidak sempurna

10. Percuma hidup punya harta

Kalau tidak pernah ibadah kepada-Nya

1. Jika bekerja tidak berhati lurus

Jika bekerja tidak berhati tulus

Maka pikiran akan mudah tergerus

Pikiran tak karuan dan tubuh menjadi kurus

2. Temukan apa yang dimaksud sahabat

Temukan apa yang dimaksud maksiat

Janganlah menjadi orang yang memelas

Nanti kamu menjadi orang yang malas

3. Jika bertindak pikirlah dulu

Supaya sesal tak membelenggu

Jikalau tidak dipikir dulu

Kesusahan kan menghampirimu

4. Jangan menilai dari tampilan

Karna tampilan itu tipuan

Jika menilai seorang insan

Coba lihatlah dari perbuatan

5. Jikalau baik perbuatan

Maka dibalas kebaikan

Jikalau buruk perbuatan

Maka dibalas keburukan

Sumber: Zonareferensi

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam

Buatlah masing-masing 3 contoh pantun, syair dan Gurindam