Berkaitan dengan tugas malaikat raqib dan atid mengapa seorang muslim harus senantiasa menjaga

Sesungguhnya jumlah malaikat ada banyak, namun tidak ada yang mengetahui secara pasti jumlah malaikat Allah SWT. Namun, kita perlu mengimani sepuluh malaikat Allah SWT, yang nama dan tugasnya telah tertuang di dalam Alquran. 

Malaikat terbuat dari nur atau cahaya. Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang selalu taat. Malaikat tidak makan atau minum, karena mereka diciptakan tanpa nafsu dan rasa lapar. 

Dari sepuluh malaikat Allah SWT, ada malaikat Raqib dan Atid yang mengemban tugas mulia dari Allah SWT. Inilah fakta dan tugas malaikat Raqib dan Atid yang tertuang di dalam Alquran.

1. Tugas malaikat Raqib dan Atid

Setiap malaikat mengemban tugasnya masing-masing, Allah SWT mengamanahkan malaikat Raqib dan Atid untuk mencatat amal perbuatan manusia. Malaikat Raqib bertugas untuk mencatat amal perbuatan baik manusia. Malaikat Atid bertugas mencatat amal perbuatan buruk yang telah dilakukan. 

Dalam menjalankan tugasnya, malaikat Raqib dan Atid selalu berdampingan. Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah SWT telah menugaskan dua malaikat untuk menuliskan segala sesuatu yang dilakukan atau dikatakan oleh salah satu hamba-Nya (satu di kanan dan yang lainnya di kiri).  Kemudian ketika orang tersebut meninggal, Tuhan memerintahkan kedua malaikat itu dengan firman-Nya, "Biarlah kalian berdua tetap tinggal di kuburan hamba-Ku dan biarlah kamu mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir sampai hari kiamat dan biarlah kamu menulis pahala untuk hamba-Ku itu."  (HR. Abu al-Syeikh dan Tabrani)

2. Raqib dan Atid bukan nama malaikat

Dalam menjalankan tugasnya, malaikat Raqib dan Atid tidak pernah lalai untuk mencatat tiap perilaku yang sedang kita kerjakan. Namun, ternyata Raqib dan Atid bukannya nama malaikat, melainkan sifat yang mereka miliki. 

Raqib artinya artinya menguasai manusia serta Atid berarti tegas dalam membedakan tiap amalan baik dan buruk. Apa yang dicatat oleh malaikat, akan menjadi saksi saat perhitungan amal di hari kiamat kelak. Bahkan amalan sekecil apapun akan tetap dicatat dan dihitung.

3. Ayat Alquran yang menunjukkan keberadaanya

Kesepuluh nama malaikat beserta tugasnya sudah tercatat di dalam Alquran. Begitupula dengan malaikat Raqib dan Atid yang tertuang dalam surat Qaf ayat 17-18. 

إِذْ يَتَلَقَّى ٱلْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلْيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٌ 

Iz yatalaqqal-mutalaqqiyani 'anil-yamini wa 'anisy-syimali qa'id 

Artinya : “(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.”


مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ 

Ma yalfizu ming qaulin illa ladaihi raqibun 'atid 

Artinya : “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”

4. Peneguh hati umat manusia

Keberadaan malaikat Raqib dan Atid selain untuk mencatat amalan umat manusia, juga sebagai pengingat. Apabila kita ingin melakukan sesuatu hal yang buruk, namun tiba-tiba terhenti karena merasa ada bisikan, hal itu dipercaya sebagai cara Allah SWT menjaga hambanya melalui perantara malaikat. 

Hal ini juga tertuang dalam surat Ibrahim ayat 27, yang berisi: 

يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ 

Yusabbitullahullazina amanu bil-qaulis-sabiti fil-hayatid-dun-ya wa fil-akhirah, wa yudillullahuz-zalimin, wa yaf'alullahu ma yasya` 

Artinya : "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."

5. Manfaat beriman kepada malaikat

Sebagai seorang muslim ada beberapa manfaat yang dapat kita rasakan, selama beriman kepada malaikat dan tugasnya. Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan di antaranya, mampu meningkatkan iman dan takwa, menumbuhkan rasa syukur, semakin berhati-hati dalam bertindak dan meningkatkan rasa ingin terus beribadah. 

Adapun ganjaran bagi orang-orang yang tidak mau beriman kepada malaikat Allah SWT, di antaranya, masuk ke dalam jajaran orang-orang kafir karena menolak percaya kepada Allah SWT dan akan mendapatkan tempat di nerakanya Allah SWT. 

Hal ini tertuang dalam surat An Nahl ayat 55 yang berbunyi: 

لِيَكْفُرُوا۟ بِمَآ ءَاتَيْنَٰهُمْ ۚ فَتَمَتَّعُوا۟ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ 

Liyakfuru bima atainahum, fa tamatta'u, fa saufa ta'lamun 

Artinya : "Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah kami berikan kepada mereka, maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)."

Itulah tugas dan fakta tentang malaikat Raqib dan Atid. Setiap malaikat memiliki tugas yang berbeda-beda, untuk itu wajib bagi umat muslim mempercayai dan mengimaninya. Dengan selalu mengingat keberadaan malaikat Raqib dan Atid, tentunya akan memperkuat benteng pertahanan diri untuk terus menjauhi larangan Allah SWT.

Baca Juga: Kenali Malaikat Israfil, Sang Peniup Sangkakala di Hari Akhir

Baca Juga: Mengenal Izrail dalam Islam, Sang Malaikat Pencabut Nyawa 

Baca Juga: Ingat Kembali, Yuk! Ini 10 Nama Malaikat & Tugasnya dalam Agama Islam

9 Agustus 2021

Malaikat Allah ada banyak jumlahnya. Namun, yang perlu diimani oleh manusia hanya sepuluh saja. Dan dari semua itu, ada malaikat yang ditugaskan Allah SWT untuk mencatat seluruh amal perbuatan manusia. Itulah Raqib dan Atid.

Seperti yang Mama ketahui, Raqib memiliki tugas untuk mencatat kebaikan yang dilakukan manusia, sedangkan Atid diperintahkan untuk mencatat amal yang buruk. Akan tetapi, tahukah Mama kalau tugas keduanya bukan itu saja?

Di samping itu, Raqib dan Atid bukanlah nama malaikat lho, Ma. Lantas apa, ya? Untuk menemukan jawabannya, yuk simak informasi yang telah disajikan Popmama.com tentang tugas malaikat Raqib dan Atid, malaikat pencatat amal dan tugasnya dalam Islam.

1. Raqib dan Atid bukanlah nama malaikat

Selama ini, Mama mungkin mengira kalau Raqib dan Atid merupakan nama malaikat. Akan tetapi, ternyata kedua kata tersebut merupakan istilah untuk menyebutkan sifat dari para malaikat.

Berkaitan dengan itu, Imam Qurtubi dalam kitab tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran mengungkapkan sejumlah pendapat mengenai malaikat Raqib dan Atid, yakni:

1. Pendapat tentang Malaikat Raqib

  • Yang selalu mengikuti manusia kemanapun ia pergi;
  • Sebagai penjaga (dinyatakan oleh As-Suddi);
  • Sebagai saksi (dinyatakan oleh Ad-Dhohak).

2. Pendapat tentang Malaikat Atid

  • Yang selalu mendampingi manusia setiap saat, tidak pernah pergi;
  • Sebagai penjaga atau saksi atas amal perbuatan manusia selama di dunia.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Ibnu ‘Utsaimin juga menjelaskan,

(رقيب ) مراقب ليلاً ونهاراً ، لا ينفك عن الإنسان . ( عتيد ) حاضر ، لا يمكن أن يغيب ويوكل غيره ، فهو قاعد مراقب حاضر ، لا يفوته شيء.

Artinya: "Raqib adalah sifat malaikat yang senantiasa mengawasi siang dan malam, tidak pernah berpisah dengan manusia. Sedangkan Atid maknanya, sifat malaikat yang senantiasa hadir, tidak mungkin absen atau mewakilkan tugas kepada yang lain."

2. Dalil Alquran yang menguatkan keberadaan malaikat Raqib dan Atid

Di dalam Alquran, Allah menjelaskan bahwa manusia sejatinya diikuti dan didampingi oleh para malaikat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi,

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ 

"Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl."

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Secara lebih spesifik, Allah menjelaskan adanya keberadaan Raqib dan Atid yang akan mencatat segala amal perbuatan manusia. Hal ini tertuang dalam Surah Qaf, yakni,

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

"Iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd. Mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd."

Artinya: “(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaf, [26]:17–18).

Firman Allah lainnya adalah Surah Al-Infithar yang berbunyi,

(12) وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

"Wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn. Kirāmang kātibīn. Ya'lamụna mā taf'alụn."

Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Infithar: 10-12).

Catatan amal perbuatan manusia tersebut bukan hanya sebagai tulisan semata, Ma. Nantinya di hari akhir, setiap catatan akan dikembalikan kepada para pemilknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang bunyinya,

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا ۚ أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

"Yauma yab'aṡuhumullāhu jamī'an fa yunabbi`uhum bimā 'amilụ, aḥṣāhullāhu wa nasụh, wallāhu 'alā kulli syai`in syahīd."

Artinya: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu” (QS. Al-Mujadilah, [28]:6).

3. Bukan hanya sebagai malaikat pencatat amal, tapi juga meluruskan

Raqib dan Atid memang dikenal sebagai malaikat pencatat amal. Akan tetapi, tugas mereka bukanlah itu saja. Quraish Shihab menjelaskan bahwa mereka juga bertugas membantu meluruskan manusia.

Jadi ketika Mama hendak melakukan perbuatan dosa, seolah ada suara kecil dalam diri yang mencoba untuk menghentikan perbuatan tersebut. Nah, menurut Quraish, itu merupakan dorongan Allah yang disampaikan melalui perantara malaikat.

“Ada malaikat yang mengukuhkan hati manusia. Misalnya, ada sesuatu di hadapan kita, barang bukan milik kita, di dalam hati ada keinginan untuk ambil tapi ada larangan jangan ambil. Kalau ada yang berbisik jangan ambil, itu malaikat yang memelihara kita. Sedangkan kalau ada yang berbisik ambil itu setan,” jelasnya.

Hal ini juga disebutkan dalam Surah Ibrahim ayat 27 di mana Allah akan meneguhkan hati hamba-hamba-Nya yang beriman:

يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيْنَۗ وَيَفْعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ ࣖ

"Yuṡabbitullāhullażīna āmanụ bil-qauliṡ-ṡābiti fil-ḥayātid-dun-yā wa fil-ākhirah, wa yuḍillullāhuẓ-ẓālimīn, wa yaf'alullāhu mā yasyā`."

Artinya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim, [13]:52).

Itulah alasannya mengapa malaikat tidak langsung mencatat amalan buruk manusia. Hal ini karena Allah yang Maha Pemaaf masih memberikan kesempatan kepada manusia yang memang ingin bertaubat.

Namun, hal ini tidak untuk amalan baik. Malaikat akan langsung menuliskannya meskipun itu hanyalah sebuah niat untuk berbuat baik/beribadah.

4. Perilaku yang menunjukkan iman kepada malaikat Raqib dan Atid

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya Mama senantiasa mengimani para malaikat Allah, termasuk Raqib dan Atid, malaikat pencatat amal. Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 285 berfirman,

اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبِّهٖ وَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ‌ؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡ رُّسُلِهٖ‌ ۚ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا‌ ۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ

"āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr."

Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Alquran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali'" (QS. Al-Baqarah, [1]:285).

Maka dari itu, seorang muslim wajib untuk menunjukkan sikap berimannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh perilaku beriman kepada malaikat Raqib dan Atid adalah:

  • Mematuhi aturan dan perintah Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya;
  • Selalu berusaha untuk berkata dan berbuat jujur;
  • Memperbanyak ibadah kepada Allah SWT;
  • Ikhlas dalam beribadah.

5. Hikmah beriman kepada malaikat Raqib dan Atid

Allah SWT memerintahkan para hamba-Nya untuk mengimani para malaikat tentu karena ada kebaikan di dalamnya. Beberapa hikmah yang didapat ketika Mama dan anak beriman kepada para malaikat Allah, termasuk Raqib dan Atid, adalah:

  • Semakin beriman dan bertakwa kepada Allah SWT;
  • Menumbuhkan rasa syukur karena Allah telah mengirimkan malaikat-malaikatnya untuk menjaga manusia;
  • Berhati-hati dalam berbuat dan berucap sehingga tidak hanya mengurangi terjadinya dosa, tapi juga mencegah masalah dengan sesama manusia;
  • Meningkatkan ikhlas dan semangat dalam beribadah;
  • Semakin senang beribadah karena tahu semua amal yang dilakukan dicatat, diketahui, dan tentu akan diberi ganjaran oleh Allah SWT.

Nah, itulah tadi ulasan tentang tugas malaikat Raqib dan Atid, malaikat pencatat amal dan tugasnya dalam Islam. Selain menambah pengetahuan anak tentang Islam, semoga informasinya dapat menambah keimanan Mama dan anak kepada Allah dan malaikat-Nya, ya!

Baca juga:

Topic: