Berikut yang termasuk upaya yang paling tepat dilakukan sebelum terjadinya gunung meletus

Jawaban:

Sebelum erupsi.

1. Sadar jarak dan level kerawanan lokasi rumahmu dengan gunung berapi.

2. Tetap memantau berita tentang status gunung berapi yang berada di dekat tempat tinggalmu.

3. Mempelajari tahapan proses gunung berapi ketika akan meletus sehingga kamu lebih siaga dan tahu kapan harus mengevakuasi diri.

4. Simak dan ikuti arahan dari petugas berwenang tentang status dan radius aman dari puncak gunung berapi.

5. Hapalkan jalur-jalur evakuasi dan tempat perlindungan yang biasanya sudah ditentukan oleh pihak berwenang, jika sewaktu-waktu gunung meletus kamu tidak panik dan kebingungan karena sudah tahu kemana harus menyelamatkan diri.

6. Jika status gunung berapi meningkat, ajak keluargamu untuk menyiapkan segala keperluan penting sebelum terjadi letusan. Makanan, minuman, uang tunai, obat-obatan P3K, senter dan radio yang menggunakan baterai, baterai ekstra, pakaian hangat/selimut, masker, kantung tidur, dan kemas dalam satu tas ransel agar bisa langsung dibawa saat proses evakuasi.

7. Gunakan masker sekali pakai, pilih yang kerapatannya tinggi seperti N95 yang mampu menghalangi 95% partikel yang masuk ke hidung. Siapkan juga kacamata pelindung.

8. Diskusikan dengan orang-orang di rumahmu rencana untuk tetap berkomunikasi selama evakuasi saat erupsi terjadi.

Saat gunung berapi meletus.

1. Patuhi perintah evakuasi dari pihak berwenang, tinggalkan tempat yang tak aman, segera menuju ke titik kumpul, jangan bandel untuk tidak mengikuti petunjuk yang justru dapat merugikan diri sendiri.

2. Hindari arah angin yang searah dengan abu vulkanik agar tidak terkena hujan abu.

3. Hindari daerah lereng gunung, sungai, aliran lahar dan lembah yang dapat berisiko terkena material dari gunung berapi.

4. Pakailah masker, pakaian tertutup, topi, kacamata pelindung. Jika kondisi mendesak tak ada masker, pakai kain (basah) untuk menutupi mulut dan hidung agar terhindar dari menghirup debu vulkanik.

5. Hindari menggunakan lensa kontak.

6. Tetap berlindung di tempat aman, jangan beraktivitas di luar dalam waktu lama.

7. Tetap dan pantau keluarga untuk tetap bersama saat evakuasi.

Setelah erupsi.

1. Pantau perkembangan kondisi terkini lewat radio.

2. Hindari tempat yang terkena hujan abu karena partikel-partikel dari abu tersebut dapat merusak paru-paru.

3. Hindari aliran sungai saat baru selesai erupsi gunung berapi.

4. Saat kondisi telah aman, mulailah membersihkan atap rumah dari abu vulkanik karena jika tertimbun di atap, dapat menjadi beban tambahan yang berisiko merubuhkan rumah. Lakukan dengan hati-hati.

5.Hindari menyalakan AC jika ruangan rumah belum bersih dari abu vulkanik.

Mesin mobil dapat rusak jika terkena paparan abu vulkanik, sebisa mungkin menggunakan kendaraan lain saat keluar rumah.

carilah informasi atau data dari berbagai sumber tentang rtrwn dan rtrwk kemudian rumuskan kesimpulan dalam bentuk laporan diskusi kkelompok

apakah direktur NASA ikut berpartisipasi dalam proyek NASA?​

Temukan beberapa manfaat yang dirasakan dari kondisi fisik indonesia pada lingkungan kalian?.

Pendekatan apa yang paling tepat untuk menangani masalah persebaran industri.

Keberadaan suatu mata air panas, sumber sumber gas,dan danau danau vulkanik aktif,pasti berhubungan dengan aktifitas vulkanik di kawasan tersebut. Fen … omena tersebut sesuai dengan konsep geografi,yaitu konsep?.

Sebutkan dan jelaskan apa yang kamu ketahui tentang letak geografis, letak geomorfologi indonesia. Apa keuntungan dan kerugian dari letak tersebut.

Teori pertama kali ditemukan oleh seorang ahli geografi Jerman bernama.

apa ketidakmampuan untuk menantang Singapura dan menyediakan pelabuhan laut yang lebih baik di selat Malaka?( 5 paragraf )​

MAPEL : AGAMA KELAS : VIII / 8 ​

sebuah iringan harus?​

Sekilas Pengertian :

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Ciri - ciri Gunung Akan Meletus :

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain

  • Suhu di sekitar gunung naik.
  • Mata air menjadi kering
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi

Hasil Letusan Gunung Berapi

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :

Gas vulkanikGas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO),Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.Lava dan aliran pasir serta batu panasLava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.LaharLahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.Hujan AbuYakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.Awan panasYakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

Antispisai dan Evakuasi Bahaya Gunung Meletus

Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi

  • Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
  • Membuat perencanaan penanganan bencana.
  • Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
  • Mempersiapkan kebutuhan dasar

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi

  • Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
  • Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
  • Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
  • Jangan memakai lensa kontak.
  • Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
  • Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

  • Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
  • Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
  • Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin

MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :

  1. Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.
  2. Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.
  3. Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
  4. Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainya.
  5. Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.