Berikut yang bukan merupakan upaya mencegah penyebaran virus corona adalah

Bagaimana Cara Penyebaran Virus Corona? Simak Faktanya!

Sejak pandemi COVID-19, hampir semua aspek kehidupan dipaksa untuk menyesuaikan situasi, seperti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From Home (WFH) yang ditujukan untuk menurunkan risiko penyebaran virus. Sebelum mengetahui bagaimana cara penyebaran virus corona, mari kita lihat bagaimana asal mula COVID-19 muncul.

Awal Mula COVID-19 Muncul
COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2. Tiongkok tercatat sebagai negara yang pertama kali menemukan kasus COVID-19 di dunia. Dilansir dari Kompaspedia (5/07/20), Tiongkok melaporkan adanya penyakit jenis baru ini pada 31 Desember 2019 dan kantor WHO di Tiongkok pun mendapat pemberitahuan mengenai penyakit pneumonia yang saat itu penyebabnya tidak diketahui.

Pneumonia atau infeksi yang menyerang paru-paru ini dideteksi pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Hanya dalam waktu beberapa minggu, terjadi peningkatan jumlah orang yang terkena penyakit ini.

Pada 30 Januari 2020, WHO mengumumkan kondisi kesehatan darurat global. Kemudian 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama resmi virus korona tipe baru sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sedangkan COVID-19 merupakan nama resmi untuk penyakit yang ditimbulkan.

Bagaimana Penyebaran Virus Corona?
Peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi disebabkan oleh bagaimana cara virus tersebut menyebar. Melansir dari WHO, virus COVID-19 dapat menyebar melalui beberapa cara berikut:

  1. Melalui Droplet
    Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan ketika seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19 melalui droplet
    akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker. Namun ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika bersin atau batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.
  2. Melalui Kontak Fisik
    Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan COVID-19, karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus, maupun bakteri ditangan kita dan lawan bicara. Makanya, sebisa mungkin hindari kontak fisik secara langsung.

    Kalau kamu bingung, coba untuk mengganti model jabat tangan dengan gerakan Namaste, yaitu gerakan mengatupkan kedua tangan di dada yang kerap digunakan saat melakukan olahraga yoga.
  3. Melalui Permukaan yang Terkontaminasi
    Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang yang mungkin saja sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus tersebut berpindah ke hidung, mulut, atau mata dari sentuhan barang yang terkontaminasi tadi.

    Inilah alasan pentingnya kita harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah melakukan aktivitas apapun, termasuk menyentuh barang meski hanya sebentar saja.

    Jika sedang di perjalanan, alangkah baiknya kamu persiapkan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% dan tisu basah khusus untuk membunuh kuman, bakteri, serta virus di tangan. Jangan lupa membawa disinfektan untuk membersihkan barang yang kamu bawa, ya!
  4. Ruangan dengan Ventilasi Buruk
    Ruangan tertutup dengan ventilasi yang kurang baik menjadi tempat nyaman untuk penyebaran virus. Virus COVID-19 dapat menyebar secara cepat apabila seseorang terlalu lama berada di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk. Maka dari itu, bukalah jendela ruangan dan biarkan udara segar memenuhi ruangan untuk mengurangi risiko penularan.
  5. Tempat Ramai
    Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang bisa
    dilakukan untuk mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi oleh orang-orang berisiko tinggi karena dapat memungkinkan terjadinya sentuhan fisik atau droplet yang beterbangan.

    Menjaga jarak minimal 1 meter adalah langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan ketika sedang berada dalam situasi yang ramai.

Perkembangan Virus Corona1 Agustus 2021
Dikutip dari Beritasatu.com, per 1 Agustus 2021, angka positive rate di Indonesia mencapai 27,3%. Angka ini sangat jauh bila dibandingkan dengan nilai standar WHO yaitu < 5%. Selain itu, Kemenkes mencatat jumlah pasien positif corona sudah mencapai satu juta, yaitu 3.440.396 orang per Minggu, 1 Agustus 2021.

Angka positif di Indonesia yang semakin tinggi diperparah dengan ketersediaan ruangan dan tempat tidur di rumah sakit yang semakin menipis. Melihat hal tersebut, protokol kesehatan yang harus kita lakukan tidak boleh terlewat sama sekali. Termasuk hindari kerumunan dan sebisa mungkin di rumah saja.

Setelah mengetahui bagaimana cara penyebaran virus corona, yuk tetap jaga kesehatan dan terapkan protokol kesehatan agar kamu dan orang terdekat terhindar dari virus COVID-19!

Segera download aplikasi Pulse dan dapatkan tips kesehatan untuk orang tersayang!

Oleh Winda Pratiwi

Penyebaran virus Corona (Covid-19) jelas memicu rasa khawatir para orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil. Virus ini memang tidak memandang usia, baik anak-anak maupun orang dewasa bisa saja terjangkit olehnya. Penularan Covid-19 pada anak biasanya disebabkan oleh imun yang lemah atau penularan dari orang dewasa.

Dikutip dari indonesiainside.id, bahwa anak berusia di atas lima tahun telah memiliki kekebalan tubuh yang baik. Artinya kekebalan tubuhnya sudah relatif stabil. Menurut Sharon Nachman, kepala bagian penyakit menular anak di Rumah Sakit Story Brook Children’s New York, anak-anak sejak awal kehidupannya sudah berpapasan dengan aneka penyakit. Hal itu membuat mereka lebih tahan (punya imunitas) dari infeksi virus corona.

Namun demikian ketika imunitas rendah, anak juga rawan terinfeksi Covid-19. Faktanya terdapat anak balita berusia 3 tahun terinfeksi Covid-19 di Yogyakarta. Oleh karena itu, orang tua harus waspada dan selalu memperhatikan pola asuh serta gizi anak.

Nah, berikut ini cara pencegahan virus Corona yang bisa diterapkan orang tua pada anak.

  1. Ajari anak mencuci tangan dengan benar

Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan ia membasuh seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung kuku.

Biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin.

Anda juga bisa menyediakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% di dalam tas sekolahnya untuk digunakan bila tidak ada air dan sabun saat perlu mencuci tangan.

Ajarkan anak untuk menutup mulut dengan tisu atau lengan ketika bersin atau batuk. Ingatkan juga agar anak mencuci tangan selepas batuk atau bersin dan membuang tisu setelah dipakai.

Biasakan membersihkan mainan milik si kecil secara teratur. Bersihkan juga lantai, perabotan dan tempat-tempat yang sering dikunjunginya di rumah.

Anda dapat membersihkannya dengan cairan disinfektan. Jangan lupa juga untuk menyimpan cairan tersebut di tempat yang sulit dijangkau anak.

  1. Berikan anak makanan bergizi

Asupan gizi yang kaya akan sayuran dan buah-buahan diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi, termasuk infeksi virus Corona.

Guna membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi virus Corona pada anak, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan kepada anak telah dimasak hingga matang.

  1. Ajak anak untuk rutin berolahraga

Tidak hanya menjaga kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, ajaklah anak untuk rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari.

Pilih olahraga yang disukai anak. Olahraga apa pun, asalkan dilakukan dengan rutin dan membuat tubuh anak aktif bergerak, dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatannya dan melindunginya dari infeksi virus Corona.

  1. Jauhkan anak dari orang sakit

Menurut Milstone, dalam Hopkins Medicine, virus biasanya menular melalui tetesan air liur orang yang batuk atau bersin. Jadi, sebaiknya jauhkan anak dari orang yang sakit.

Selain dengan menerapkan cara-cara di atas, orang tua juga harus selalu memperhatikan untuk mengurangi kebiasaan mencium dan menyentuh wajah anak dan bagi orang tua yang bekerja, sepulang kerja segera mengganti pakaian dan mandi sebelum berinteraksi dengan anak.

Sumber:

https://kumparan.com/berita-hari-ini/cara-mencegah-penularan-virus-corona-pada-anak-1t8G3P4vG1L

https://www.alodokter.com/waspadai-infeksi-virus-corona-pada-anak

https://cantik.tempo.co/read/1319952/fakta-penularan-virus-corona-pada-anak-anak-dan-cara-mencegahnya/full&view=ok

https://www.google.com/amp/s/indonesiainside.id/narasi/2020/04/05/mengapa-anak-anak-lebih-tahan-dari-infeksi-virus-corona/amp