Home » Olahraga » Peraturan Lompat Tinggi Show
Februari 16, 2020 1 min read Peraturan Lompat dalam Tinggi // Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik yang mengharuskan bagi seorang atlet lompat tinggi untuk melompat setinggi-tingginya melewati mistar dengan ketinggian yang telah ditentukan. Olahraga lompat tinggi sendiri merupakan salah satu dari cabang atletik, karena dilakukan dilapangan atletik. Lompat tinggi merupakan cabang dari atletik yang mengandalkan kekuatan otot perut dan otot kaki, karena memang olahraga ini memerlukan kaki yang kuat sebagai tumpuan untuk melompt. Tinggi tiang mistar yang harus dilewati oleh para pelompat minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistarnya sendiri minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan tanpa memerlukan bantuan dari alat olahraga, dan hanya mengandalkan kekuatan tubuh terutama kaki. Cara melakukan lompat tinggi sendiri dimulai dari awalan yaitu berlari atau ancang-ancang, kemudian dilanjutkan dengan tolakan yang berasal dari tumpuan kaki yang paling kuat. Setelah itu posisi melayang, dimana posisi ini bisa menggunakan beberapa gaya, diantaranya adalah gaya straddle. Sedangkan untuk sikap akhir yaitu mendarat dan jatuh di matras. Nah, seperti halnya olahraga cabang atletik lainnya, lompat tinggi juga memiliki peraturan yang harus ditaati agar tidak diskualifikasi. Berikut adalah peraturan dalam lompat tinggi secara umum. Peraturan dalam Lompat Tinggi
Diskualifikasi dalam Lompat Tinggi
Nah, itulah peraturan-peraturan beserta diskualifikasi lompat tinggi yang harus ditaati oleh para pelompat lompat tinggi. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai lompat tinggi dan semoga bermanfaat. « Lompat Tinggi Gaya Straddle
Olahraga lompat tinggi merupakan salah satu olahraga yang berasal dari cabang atletik yang memiliki tujuan dalam pengujian kemampuan untuk melompat melewati mistar atau bar dengan ketinggian yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk ketinggian minimal yang harus ditaklukkan adalah 2,5 meter di mana ukuran panjang dari bar tersebut adalah 3,15 meter. Baca : Teknik Lompat Tinggi yang Benar – Macam-macam Gaya dalam Lompat Tinggi Jenis olahraga ini pada awalnya dipertandingkan di Skotlandia pada abad ke 19. Pada saat itu atlet lompat tinggi diharuskan untuk melakukan lompat tinggi gaya gunting dan jatuhnya dengan cara membelakangi. Gaya ini ternyata menimbulkan banyak cedera pada peserta lompat tinggi. Untuk meminimalisir cedera maka digunakanlah matras sebagai tempat pendaratan para peserta. Selanjutnya, 1 abad kemudian, modernisasi lompat tinggi dilakukan oleh Michael Sweeney. Tepatnya pada tahun 1895, ia berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter. Dalam melakukan lompatan tersebut, gaya yang digunakan oleh Michael Sweeney adalah dengan mengambil off yang mirip dengan off pada gaya gunting, namun modifikasi dilakukan oleh Michael Sweeney dengan memperpanjang lenturan punggung yang mendatar di atas mistar. Selain Michael Sweeney, warga Amerika lain yang berinovasi pada olahraga lompat tinggi adalah George Horine. George Horine mengembangkan teknik lompat tinggi yang lebih ekonomis, efektif dan efisien. Teknik ini disebut teknik western roll. Dengan teknik ini George Horine dapat melakukan lompatan setinggi 2,01 meter pada tahun 1924. Pada Olimpiade Berlin yang diselenggarakan pada tahun 1936, teknik lompatan yang dilakukan oleh George Horine menjadi populer dan banyak dilakukan oleh peserta yang lainnya. Pada Olimpiade Berlin, untuk cabang olahraga atletik lompat tinggi dimenangkan oleh Cornellius Johnson yang berhasil memperoleh ketinggian 2.03 meter. Baca : Olahraga Catur Sejarah Aturan dan Cara Bermainnya – Olahraga Karate dan Sejarahnya di Indonesia – Sejarah Olahraga Ice Skating dan Manfaatnya Ada 4 gaya populer dalam lompat tinggi, gaya tersebut adalah gaya gunting, gaya flop, gaya guling sisi dan gaya straddle.
Baca : Pelanggaran dalam Olahraga Lompat Jauh – Jenis Gaya Dalam Lompat Jauh – Aturan dalam Olahraga Lompat Jauh Pada lompat tinggi, seperti olahraga lainnya tentu ada peraturan dan standar tertentu. Berikut ini akan dijelaskan mengenai skema umum 10 aturan dalam olahraga lompat tinggi. 1. Tempat bertolak atau jalur melakukan ancang-ancang
2. Tiang lompat
3. Penopang dan mistar
Sebelum kompetisi lompat tinggi akan dilkaksanakan, ketua judge atau ketua juri akan mengumumkan kepada seluruh peserta lomba tentang tinggi awal dan tinggi selanjutnya. Ketinggian mistar yang akan dinaikkan setiap ronde juga diberitahukan oleh ketua juri kepada peserta lompat tinggi. Ketinggian akan terus dinaikkan hingga hanya ada satu peserta atau satu atlet yang tersisa dan peserta tersebut akan memenangkan perlombaan atau terjadi hal yang sama untuk kedudukan pertama. Baca : Teknik Renang Gaya Kupu-kupu yang Benar – Teknik Renang Gaya Bebas – Teknik Renang Gaya Dada yang Benar 4. Tempat pendaratan
5. Latihan dan pemanasan pada arena perlombaan
6. Tanda atau marka ada lompat tinggiDalam semua perlombaan lapangan apabila suatu jalur awalan atau jalur ancang-ancang digunakan, maka tanda atau marka harus ditetapkan pada jalur tersebut. Hal ini dikecualikan untuk lompat tinggi yang mana marka dapat diletakkan di jalur awalan. Seorang peserta dalam kompetisi lompat tinggi dapat menggunakan satu atau dua marka yang nantinya akan disediakan oleh pantia penyelenggara. Marka digunakan agar dapat membantu peserta ketika melankukan lari ancang-ancang dan memulai untuk bertolak. Bila marka tidak ada atau tidak disediakan, maka boleh menggunakan pita perekat. Sedangkan yang tidak boleh digunakan adalah kapur atau bahan yang sukar dihapus nantinyya dan akan meninggalkan bekas. 7. Urutan perlombaanPara peserta perlombaan lompat tinggi ketika belomba harus sesuai urutan hasil dari suatu undian. Apabila ada di babak penyisihan atau kualifikasi, maka harus dadakan undian lagi yang baru untuk di babak final. Baca : Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya – Macam-macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan 8. Giliran lomba (Trials)Dalam semua nomor dalam perlombaan lapangan, terkecuali kompetisi lompat tinggi dan lompat galah, dan peserta perlombaan lebih dari 8 orang atlet, maka setiap peserta kompetisi berhak melakukan 3 kali giliran lomba dan 8 peserta lomba dengan hasil sah terbaik berhak mengikuti 3 kali giliran lomba tambahan. Dalam event dengan hasil yang sama untuk kualifikasi yang terakhir, maka harus dipecahkan seperti di bawah ini. Apabila peserta kurang dari sama dengan 8, maka setiap peserta berhak memperoleh 6x giliran lomba. Pada kedua kasus dalam permasalahan mengenai urutan berlomba di 3 babak terakhir diatur dengan urutan yang terbalik pada ranking yang dicatat setelah 3x giliran., di mana tidak ada peserta yang dapat diijinkan untuk melakukan giliran lomba melebihi 1 kali giliran lomba yang dicatat dalam satu babak. Pada seluruh perlombaan atletik internasional, namun kecuali pada kejuaran jumlah giliran pertandingan dalam lapangan horizontal memungkinkan untuk dikurangi. Namun yang perlu digarisbawahi adalah hal ini harus mendapat persetujuan dari lembaga nasional atau internasional yang mengatur pertandingan tersebut. 9. Bila hasil yang diperoleh samaBila terjadi hasil yang sama pada peserta, maka yang dapat dilakukan adalah :
10. Peserta dinyatakan gagalSeorang peserta pada pertandingan lompat tinggi akan dinyatakan gagal apabila melakukan hal berikut:
Baca : Macam-macam Pemanasan Sebelum Olahraga – Macam-macam Gerakan yang Dapat Melatih Kekuatan Otot Kaki– Macam Cabang Olahraga Permainan dan Penjelasannya Selain memperhatikan 10 aturan dalam olahraga lompat tinggi, Anda juga perlu mengetahui 4 tahapan dalam melakukan olahraga lompat tinggi. Tahapan ini dibagi menjadi 4 posisi di mana posisi tersebut antara lain adalah posisi awalan, posisi melayang, posisi tumpuan dan posisi mendarat. Berikut ini adalah penjelasan setiap posisi tersebut secara lebih detail 1. Posisi awalan Ketika Anda akan melakukan lompatan pada lompat tinggi, hal yang pertama Anda lakukan adalah berlari menuju mistar yang digunakan untuk melakukan lompatan. Awalan disini harus tepat dan tetap. Mengapa harus tetap? Alasannya adalah banyaknya langkah, irama dan kecepatan dalam setiap awalan juga harus selalu tetap. Untuk melakukan lompat tinggi, kita harus tahu gaya apa yang digunakan agar dapat menentukan sudut awalan. Untuk gaya Scots sekitar 30 hingga 45 derajat. Gaya gunting 40 hingga 50 derajat., gaya guling sisi dan gaya straddle sekitar 40 derajat dan gaya flop 70 hingga 85 derajat kemudian mengecil menjadi 30 hingga 45 derajat 2. Posisi tolakan Posisi tolakan adalah posisi dengan menggerakkan tumpuan kaki Anda yang paling kuat ( bisa kaki kiri Anda atau kaki kanan Anda) pada lantai dasar untuk menaikkan badan Anda menuju ke bar atau menuju ke mistar. Saat bertumpu, kaki Anda harus berada di titik atau area tumpu. Baagaimana kita tahu titik tumpu kita yang baik ? Untuk mendapatkan titik tumpu yang tepat maka Anda harus melakukan latihan yang banyak. Jika titik tumpu Anda terlalu dekat dengan mistar maka badan Anda akan menyentuh mistar ketika badan Anda akan naik ke atas. Apabila titik tumpu Anda terlalu jauh, makabadan Anda akan menyentuh mistar saat Anda bergerak turun. Ketika badan Anda menyentuh mistar dan mistar tersebut jatuh ke depan atau ke belakang, maka lompatan Anda akan dianggap tidak sah dan gagal. Maka dari itu titik tumpu disini perlu diperhatikan dan dilatih terus agar menghasilkan lompatan yang baik dan benar. 3. Posisi melayang Posisi melayang disini adalah posisi ketika badan Anda berada di atas bar atau mistar. Posisi ini akan Anda dapat ketika Anda setelah melakukan posisi tumpuan dan mendorong badan Anda ke atas. Pada saat ini juga badan Anda melayang di udara. Ketika Anda melakukan gerakan ini, usahakan kedudukan titik berat badan Anda sedekat mungkin dengan mistar. Titik tinggi ketika Anda melambung maksimal harus tetap di atas dan ada di bagian tengah mistar. Lakukan gerakan ini dengan tenaga yang minimal untuk menghindari adanya gerakan-gerakan lain yang tidak perlu. 4. Posisi mendarat Posisi ini adalah posisi terakhir dari serangkaian gerakan lompat tinggi. Posisi ini adalah posisi jatuhnya badan Anda saat mendarat di atas matras. Cara melakukan pendaratan tergantung dari masing-masing gaya pada lompat tinggi. Ada dua halyang perlu Anda cermati dalam posisi Anda mendarat. Yang pertama adalah lakukan dengan stAndar. Yang kedua, posisikan badan Anda sedemikian rupa agar badan Anda terhindari dari cidera yang tidak diinginkan. Baca : Macam-macam Gerakan untuk Kelenturan Tubuh – Jenis-jenis Senam Populer Beserta Penjelasannya – Macam-macam Olahraga di Rumah untuk Wanita Demikianlah keseluruhan artikel mengenai 10 aturan dalam olahraga lompat tinggi yang dapat menjadi referensi Anda, para atlet atau akademisi, untuk mempelajari lebih jauh mengenai olahraga tersebut. Dengan mengetahui mengenai aturan pada lompat tinggi, dapat membantu untuk menentukan strategi baik dalam pelatihan sebelum pertandingan maupun kegiatan yang harus dilakukan selama mengikuti pertandingan lompat tinggi tersebut. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Selamat beraktivitas dan salam olahraga! |