Berikut ini yang tidak termasuk faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan normal pada pasak yaitu

Jawaban:

secara istilah poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang dan umumnya berpenampang lingkaran, berfungsi untuk memindahkan putaran atau mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya.

beban yang didukung oleh poros pada umumnya adalah roda gigi, roda daya (fly wheel), roda ban (pulley), roda gesek, dan lain lain. poros hampir terdapat pada setiap konstruksi mesin dengan fungsi yang berbeda beda. dilihat dari fungsinya poros dibedakan menjadi

1. poros dukung : misalnya gandar, poros motor

2. poros transmisi : misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada gear box

3. gabungan antara dukung dan transmisi : misalnya poros pada roda mobil

perencanaan poros mengacu pada kekuatan bahan poros. untuk bahan yang liat (ductile material), ukuran poros dihiytung dengan menggunakan teori tegangan geser meksimal, sedangkan untuk bahan yang getas (brittle material) dihitung dengan teori tegangan normal maksimal. dimana kedua teori tersebut dikembangkan dari teori tegangan utama yaitu RANKINE.

tegangan pada poros pada umumnya berupa tegangan puntir saja, bengkok saja, atau gabungan puntir dan bengkok.

bahan poros pada umumnya menggunakan machinery steels, dimana tegangan bengkok ijin sebesar 400-800 kg/cm persegi, tegangan geser ijin sebesar 420 kg/cm persegi untuk yang berpasak dan 560 kg/cm persegi yang tanpa pasak.

yang tergolong machinery steels yaitu high carbon steel dan tensile steel. dipasaran indonesia yang tergolong kelompok tersebut adalah jis s 45 c, SCM-4

Poros adalah salah satu elemen terpenting dari setiap mesin. Peran utama poros yaitu meneruskan tenaga bersama–sama dengan putaran. Pada aplikasi di dunia industri, poros digunakan untuk mentransmisikan daya. Poros dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Poros transmisi/Shaft

Poros semacam ini mendapat beban puntir murni atau beban puntir dan lentur. Daya yang ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk, atau sproket rantai, dan lain–lain.

b. Spindel

Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama pada mesin bubut, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.

c. Line shaft

Poros ini berhubungan langsung dengan mekanisme yang digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor penggerak ke mekanisme tersebut.

Adapun hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah poros, yaitu:

1) Kekuatan poros

Poros transmisi mengalami beban puntir atau lentur maka kekuatannya harus direncanakan sebelumnya agar cukup kuat dan mampu menahan beban.

2) Kekakuan poros

Lenturan yang dialami poros terlalu besar maka akan menyebabkan ketidaktelitian atau getaran dan suara. Oleh karena itu kekakuan poros juga perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan mesin.

3) Putaran kritis

Putaran kerja poros haruslah lebih rendah dari putaran kritisnya demi keamanan karena getarannya sangat besar akan terjadi apabila putaran poros dinaikkan pada harga putaran kritisnya.

4) Korosi

Poros-poros yang sering berhenti lama maka perlu dipilih poros yang terbuat dari bahan yang tahan korosi dan perlu untuk dilakukannya perlindungan terhadap korosi secara berkala.

5) Bahan poros

Poros yang biasa digunakan pada mesin adalah baja dengan kadar karbon yang bervariasi. Adapun penggolongannya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Penggolongan Bahan Poros

Golongan

Kadar C (%)

Baja lunak

Baja liat

Baja agak keras

Baja keras

Baja sangat keras

-0,15

0,2-0,3

0,3-0,5

0,5-0,8

0,8-1,2

(Sularso, 1978:4).

Perhitungan yang digunakan dalam merancang dan guna untuk menganalisa kerja poros transmisi yang mengalami beban puntir murni (torsi) adalah sebagai berikut :

Faktor koreksi momen lentur mempunyai ketentuan yaitu untuk poros yang berputar dengan pembebanan momen lentur tetap, besarnya faktor K¬m = 1,5. Poros dengan tumbukan ringan K¬m terletak antara 1,5 dam 2,0, dan untuk beban dengan tumbukan berat K¬m terletak antara 2 dan 3 (Sularso 1991: 17).

berikutnya akan dihitung diameter minimal pada poros.

TUGAS SUSULAN

Nama-nama berikut silahkan mengunduh tugas susulan ; Ratih SH, Fajrin Muhtada, Liwanson, Benny Silalahi, Sandi Dwi Hardin, M.Fathliansyah, Eko (Alan, Wahyu, Aprilando). And the task is  Tugas Susulan Merancang Poros

Poros dengan Beban Puntir Murni

Poros merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya bersama-sama dengan putaran. Beban yang bekerja pada poros umumnya merupakan beban puntir murni, beban lentur murni atau kombinasi keduanya. Lalu bagaimana cara merencankan poros yang dikenai beban puntir murni ? Materi dapat didownload pada tautan berikut Materi I Elmes 2 2014  dan Materi 2 Merancang Poros beban Torsi 2014

POROS TRANSMISI

Tegangan kerja ijin maksimum :

  1. 1,120 kg/cm2  untuk poros tanpa ada alur pasak
  2. 8,40 kg/cm2 untuk poros dengan alur pasak

Jika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan kerja ijin diambil 60% dari tegangan tarik elastis bahan porosnya, tetapi tidak boleh lebih dari 36% dari tegangan tarik maksimumnya (ultimate tensile stress).

Tegangan geser ijin maksimum diambil sebesar :

  1. 560 kg/cm2 untuk poros tanpa alur pasak
  2. 420 kg/cm2 untuk poros dengan alur pasak

Jika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan geser ijin diambil sebesar 30% dari tegangan tarik elastis bahan poros, tetapi tidak boleh lebih dari 18% dari tegangan tarik maksimumnya (UTS).

Hubungan antara Torsi (T) dengan tegangan geser (τ) :

Dengan J : momen inersia polar  dan r = d/2  (d : diameter poros)

Persamaan untuk menghitung diameter poros :

Berikut ini yang tidak termasuk faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan normal pada pasak yaitu

Untuk mendapatkan diameter poros yang lebih aman, maka τmax  diganti dengan τijin

τijin  = (σy /2) / FS

dengan : σy  = tegangan mulur/elastis bahan poros , dan  FS =  faktor keamanan yang diambil.

Sumber: RS Khurmi.,   dan Ir. H. Sonawan

Materi Pertemuan Ketiga: Tugas Perancangan by Pair Group Materi Pertemuan 3 Tugas merancang Group 2014

Materi 4 : Merancang Poros dengan Beban Lentur Murni

Untuk merancang poros dengan beban lentur, prinsip yang digunakan adalah adanya momen lentur akibat gaya radial yang bekerja pada poros. Dengan memasukkan faktor momen inersia penampang dan titik pengamatan, maka dapat diketahui tegangan normal yang bekerja pada poros. Distribusi tegangan normal sepanjang poros tidaklah sama, tegangan normal nol pada posisi titik pengamatan nol dan terbesar pada titik pengamatan maksimum yaitu pada d/2, dengan d adalah diameter poros. Materi lengkapnya silahkan diunduh di Materi Poros Beban LENTUR . dan di Materi 4 Poros Beban LENTUR 2014 Have a nice learning to all of ye. METODE UNTUK MEMBUAT DIAGRAM MOMEN LENTUR bisa anda unduh di tautan ini Membuat Diagram Momen Lentur.

Materi 5 : Merancang Pasak

Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung. Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw). Materi dapat diunduh atau bisa diunduh disini Materi 6 PASAK 2014 Selamat Belajar.

Materi : Merancang Kopling Tetap

“ Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya. “

Hal-hal Penting dalam Perencanaan Kopling Tetap:

  1. Pemasangan yang mudah dan cepat
  2. Ringkas dan ringan
  3. Aman pada putaran tinggi
  4. Dapat mencegah pembebanan lebih

selengkapnya sila diunduh di Materi 7 Kopling Tetap Flens 2014. Selamat Belajar .

Merancang Kopling Tak Tetap

Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar.

Macam- macam Kopling Tak Tetap

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip).

2. Kopling Plat : meneruskan momen dengan perantaraan gesekan.

3. Kopling Kerucut: meneruskan momen dengan perantaraan gesekan, dengan bidang gesek berbentuk kerucut.

4. Kopling Friwil: meneruskan momen dalam satu arah putaran, sehingga putaran yang berlawanan arahnya akan dicegah atau tidak diteruskan.

selengkapnya sila dijiot dimari : Materi 8 Kopling Tak Tetap Cakar dan Plat 2014. Have a nice learning.

Materi Merancang REM

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rem). Materi REM Blok Tunggal sila diunduh di Materi 9 REM 2014. Selamat belajar dan terima kasih.