Berikut ini yang tidak termasuk ciri kehidupan pada masa bercocok tanam tingkat lanjut adalah

Masa Bercocok Tanam Tingkat Lanjut – Bagaimana kehidupan masyarakat pada masa ini? dan bagaimana perkembangannya? Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas mengenai sejarah masa bercocok tanam tingkat lanjut atau bisa disebut sebagai masa perundagian. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari materi sebelumnya, mengenai sejarah masa bercocok tanam, bagi yang belum membacanya silahkan dibaca terlebih dahulu.


Artikel Sebelumnya : Sejarah Masa Bercocok Tanam Sederhana

Berikut ini yang tidak termasuk ciri kehidupan pada masa bercocok tanam tingkat lanjut adalah
Masa Bercocok Tanam Tingkat Lanjut

Pada masa bercocok tanam tingkat lanjut atau bisa disebut sebagai masa perudagian, manusia pada masa ini sudah hidup di desa-desa di daerah pegunungan, tepi pantai maupun daerah dataran rendah. Kehidupan pada masa ini juga lebih teratur daripada masa sebelumnya. Beberapa penemuan mengenai sisa-sisa kehidupan manusia pada masa ini berhasil ditemukan di beberapa daerah, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Sumba, Sumbawa, Sulawesi, Maluku dan NTT.

Baca Juga :


1. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
2. Sejarah Munculnya Manusia di Bumi
3. Contoh Akulturasi Kebudayaan Hindu Budha

Di tempat-tempat tersebut ditemukan beberapa peninggalan dari masa bercocok tanam tingkat lanjut seperti benda yang terbuat dari besi, perunggu, gerabah dan manik-manik.  Kemampuan istimewa yang dimiliki oleh manusia pada masa ini yaitu kemampuan untuk meleburkan biji-bijian logam dan membuatnya menjadi alat-alat dari logam untuk kepentingan kehidupan sehari-hari.

Kemajuan pembuatan alat-alat pada masa bercocok tanam tingkat lanjut membuat manusia pada masa ini hidup lebih mudah dan lebih meningkatkan kesejahteraan mereka. Masyarakat pada masa ini juga sudah mengenal teknik bersawah. Hal ini dibuktikan dengan penemuan beberapa alat seperti sabit, pisau dan bajak. 

Pada masa bercocok tanam tingkat lanjut, masyarakat mengandalkan pertanian dalam bentuk perladangan dan persawahan. Kegiatan pertanian dan perladangan merupakan mata pencaharian tetap mereka. Teknologi pengaturan air juga sudah mengandalkan irigasi, sehingga masyarakat tidak sepenuhnya bergantung pada hujan.

Kemajuan dalam bidang pertanian pada masa bercocok tanam tingkat lanjut menimbulkan surplus atau kelebihan bahan pangan. Kelebihan bahan pangan yang terjadi membuat masyarakat memperjual-belikannya dalam kegiatan perdagangan.

Baca Artikel Terkait :

Demikianlah penjelasan mengenai Sejarah Masa Bercocok Tanam Tingkat Lanjut Atau Masa Perundagian. Semoga bermanfaat bagi pembaca semua. Sekian, terimakasih.

Share ke teman kamu:

Tags :

Related : Sejarah Masa Bercocok Tanam Tingkat Lanjut atau Masa Perundagian

Perhatikan ciri-ciri masyarakat berikut.

(1) food producing.

(2) hidup menetap.

(3) adanya perkampungan.

(4) meramu.

(5) berburu.

Ciri-ciri masyarakat bercocok tanam ditunjukkan nomor… .

A. (1), (2) dan (3)

B. (1), (3) dan (4)

C. (2), (3) dan (4)

D. (2), (4) dan (5)

E. (3), (4) dan (5)

Pembahasan:

Berdasarkan corak kehidupannya zaman pra aksara dibagi menjadi:

  1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
  2. Masa bercocok tanam
  3. Masa perundagian

MASA BERCOCO TANAM

Ciri kehidupan pada masa bercocok tanam antara lain:

  • Tinggal mentap (sedenter) dengan membuat rumah rumah panggung yang membentuk desa desa kecil
  • Menjinakkan hewan hewan liar
  • Dipimpin oleh kepala Suku yang mana cara pemilihan dengan sistem primus interpares
  • Menghasilkan makanan (food producing) dengan menggunakan sistem ladang berpindah pindah
  • Sudah mengenal sistem barter
  • Peninggalan pada masa bercocok tanam antara lain Kapak Persegi, Kapak lonjong, Mata panah, gerabah.
  • Mengenal sistem kepercayaan animisme dan dinamisme

Kunci jawaban:

Ciri-ciri masyarakat bercocok tanam ditunjukkan nomor… . A. (1), (2) dan (3)

SEMOGA BERMANFAAT

Berikut ini yang tidak termasuk ciri kehidupan pada masa bercocok tanam tingkat lanjut adalah
Zaman pra aksara di Indonesia

Berikut ini yang tidak termasuk ciri kehidupan pada masa bercocok tanam tingkat lanjut adalah

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini diperkirakan berlangsung pada masa Messolithikum, yang ditandai dengan terjadinya perubahan tradisi yang semula mengumpulkan makan (food gathering) menuju menghasilkan sendiri bahan makanannya (food Producing), namun belum sepenuhnya mereka dapat memenuhi seluruh kebutuhan makanan mereka karena perkakas mereka yaitu Kapak Genggam Pebble hanya bisa digunakan untuk menggembur gemburkan tanah dengan bercocok tanam dengan cara berkebun. Masarakat pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut sudah bercocoktanam sederhana dengan cara berkebun. Dari hasil kebun ini mereka dapat memenuhi sebagian kebutuhan makanannya, ditambah dengan mereka juga harus memenuhi sebagian lagi kebutuhan makanan mereka dari berburu dan meramu. Sehingga karena mereka sudah berkebun maka tentu mereka harus menunggui hasil kebunnya, hal ini mendorong mereka untuk menjalankan pola kehidupan menetap sementara (semi sedenter). Pola bermukim mereka mulai berubah dari nomaden menjadi semisedenter karena ketika masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut telah mampu mengumpulkan makanan dalam jumlah yang cukup banyak dari hasil berkebunnya, mereka mulai lebih lama mendiami suatu tempat. Namun karena mereka masih harus memenuhi sebagian kebutuhan makanan mereka dari berburu, maka jika bahan makan di alam sekitar mereka sudah habis, mereka akan berpindah tempat (nomaden), kemudian menetap lagi untuk beberapa waktu Kemudian pengetahuan mereka berkembang untuk menyimpan dan mengawetkan makanan. Daging binatang buruan diawetkan dengan cara dijemur setelah terlebih dahulu diberi ramuan. Mereka bertempat tinggal di gua-gua (abris sous roche). Mereka memilih gua yang letaknya cukup tinggi di lereng-lereng bukit untuk melindungi diri dari iklim dan binatang buas. Dengan demikian maka dapat dikatakan masa kehidupan berburu dan meramu tingkat lanjut di zaman Messolithikum ini sering disebut sebagai masa peralihan dalam kehidupan manusia praaksara yaitu peralihan dari food gathering menuju food producing.
Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut antara lain.

  1. Manusia purba yang tinggal dekat dengan pantai mencari makanan di laut yang kemudian meninggalkan sampah dapur bekas sisa sisa makanan atau disebut juga Kjokenmoddinger.
  2. Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana (berpindahpindah tergantung kesuburan tanah).
  3. Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati guagua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-gua yang dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche.
  4. Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas bercocok tanam.


Berdasarkan penjelasan di ataas maka jawabannya adalah Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana (berpindahpindah tergantung kesuburan tanah), Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas bercocok tanam.Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati guagua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-gua yang dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche
 

Masa bercocok tanam merupakan masa yang penting bagi perkembangan masyarakat dan peradaban. Adanya penemuan baru dalam rangka penguasaan sumber alam bertambah cepat. Berbagai macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara dan dijinakkan. Cara bercocok tanam dengan berhuma mulai dikembangkan sehingga muncullah ladang-ladang pertanian yang sederhana.  Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam dan menetap memiliki ciri-ciri yakni sebagai berikut.

  1. Sudah mengenal bercocok tanam secara baik.
  2. Sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka (menghasilkan makanan/food producing). Di samping berburu dan menangkap ikan, mereka juga telah memelihara binatang jinak seperti kerbau. Binatang tersebut selain untuk keperluan konsumsi juga dapat dipakai sebagai binatang korban.
  3. Sudah mempunyai tempat tinggal yang menetap secara mantap.
  4. Peralatan yang dibuat dari batu lebih halus dan bermacam-macam, seperti kapak, tombak, dan panah. Selain peralatan, mereka juga berhasil membuat perhiasan, seperti gelang-gelang dan biji-biji kalung dari batu.
  5. Peradaban mereka sudah lebih maju, alat-alat rumah tangga dibuat lebih baik, dan mereka telah mengerti seni.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri masa bercocok tanam meliputi sudah mengenal bercocok tanam secara baik hingga peradaban mereka sudah lebih maju.