Berikut ini yang bukan merupakan tujuan pemberian penghargaan menurut hasibuan (2007) adalah…

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 8 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 13 to 26 are not shown in this preview.


Pengertian Reward Menurut Para Ahli – Dalam penjelasan berikut, reward dalam kata yang semakna dengan kata “penghargaan” dalam bahasa Indonesia. Definisi dari para ahli akan diuraikan berikut ini sampai pada satu pengertian yang menjadi kesimpulan penulis. Adapun sejumlah pengertian tersebut yakni:


Penghargaan didefinisikan sebagai ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar produktivitasnya tinggi (Tohardi, 2002:317).

Penghargaan merupakan insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkanproduktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif (Simamora, 2004:514).

Penghargaan dapat pula didefiniskan sebagai reward dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan (Mahmudi, 2005:89).

Berikut ini yang bukan merupakan tujuan pemberian penghargaan menurut hasibuan (2007) adalah…

Pengertian Penghargaan adalah kegiatan dimana organisasi menilai kontribusi karyawan dalam rangka untuk mendistribusikan penghargaan moneter dan non moneter cukup langsung dan tidak langsung dalam kemampuan organisasi untuk membayar berdasarkan peraturan hukum (Schuler, 1987).

Pengertian reward yang senada juga dikemukakan bahwa penghargaan adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahan (Hasibuan, 2007).

Nitisemito (1982) menyatakan bahwa penghargaan merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Penghargaan berarti semua bentuk penggajian atau ganjaran kepada pegawai dan timbul karena kepegawaian mereka. Dapat berupa pembayaran uang secara langsung (upah, gaji, insentif, bonus) dan dapat pula berbentuk pembayaran tidak langsung (asuransi, liburan atas biaya perusahaan) dan dapat pula berupa ganjaran bukan uang (jam kerja yang luwes, kantor yang bergengsi, pekerjaan yang lebih menantang) (Dessler, 2005).

Program penghargaan penting bagi organisasi karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia sebagai komponen utama dan merupakan komponen biaya yang paling penting. Disamping pertimbangan tersebut, penghargaan juga merupakan salah satu aspek yang berarti bagi pegawai, karena bagi individu atau pegawai besarnya penghargaan mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para pegawai itu sendiri, keluarga, dan masyarakat (Sulistiyani dan Rosidah, 2003).

Dengan adanya pendapat para ahli diatas maka penulis dapat menyimpulkan tentang pengertian reward atau penghargaan yakni imbalan yang diberikan baik dalam dalam bentuk material dan non material yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain pemberian penghargaan atau reward bertujuan untuk meningkatkan produktivits dan mempertahankan karyawan yang berprestasi agar tetap loyal kepada perusahaan. Pemberian sistem penghargaan dimaksudkan sebagai dorongan agar karyawan mau bekerja dengan lebih baik dan membangkitkan motivasi sehingga mendorong kinerja karyawan yang lebih baik.


Penghargaan Pegawai1AKompetensi DasarMemahami Penghargaan PegawaiMelakukan Pengelompokan Penghargaan PegawaiPenghargaan Pegawai1

Berikut ini yang bukan merupakan tujuan pemberian penghargaan menurut hasibuan (2007) adalah…

fendipanduwinata fendipanduwinata

Dalam melakukan kinerja, seorang pegawai membutuhkan penghargaan guna peningkatan kinerja dan untuk menghargai kinerjanya. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penghargaan pegawai menurut Hasibuan:

  1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja.
  2. Kemampuan dan kesediaan dalam organisasi.
  3. Organisasi pegawai.
  4. Produktivitas kinerja pegawai.
  5. Undang-undang dari Pemerintah dan Keppres.
  6. Biaya hidup.
  7. Posisi jabatan dari pegawai.
  8. Pendidikan dan pengalaman kerja pegawai.
  9. Kondisi perekonomian nasional.
  10. Jenis dan sifat dari pekerjaan.

Pembahasan

Jika lebih banyak pencari kerja (penawaran) daripada lowongan (permintaan), kompensasinya relatif kecil. Sebaliknya, jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan, kompensasi relatif akan lebih tinggi. Ketika kemampuan  organisasi untuk membayar  dan kemauan untuk membayar meningkat, demikian pula tingkat penghargaan. Di sisi lain, jika organisasi tidak mampu atau tidak mau membayar, kompensasi akan relatif rendah. Jika organisasi karyawan kuat dan berpengaruh, peringkatnya bahkan lebih besar. Sebaliknya, jika organisasi karyawan tidak kuat dan pengaruh mereka rendah, peringkat mereka akan relatif rendah.

Jika produktivitas kerja pegawai baik dan tinggi, maka imbalannya akan semakin besar. Di sisi lain, jika produktivitas tenaga kerja rendah dan rendah, imbalannya akan kecil. Pemerintah menetapkan premi minimum melalui undang-undang dan keputusan presiden. Peraturan pemerintah ini sangat penting untuk memastikan bahwa organisasi tidak secara sewenang-wenang menetapkan tingkat kompensasi bagi karyawannya. Pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi warganya dari kesewenang-wenangan.

Pelajari lebih lanjut

Detail Jawaban

Kelas: SMA

Mapel: Wirausaha

Bab: -

Kode: -

#AyoBelajar #SPJ2

27 2. Penghargaan ekstrinsik Penghargaan ekstrinsik adalah penghargaan yang datang dari luar orang tersebut. Penghargaan ektrinsik meliputi gaji dan upah, tunjangan, promosi dan penghargaan interpersonal. Gaji dan upah biasanya berupa uang yang merupakan penghargaan ekstrinsik yang utama, mekanisme utama untuk memberikan penghargaan dan memodifikasi perilaku dalam organisasi. Tunjangan utama di organisasi adalah berupa dana pensiun, jaminan kesehatan, dan liburan. Promosi merupakan pemberian penghargaan atas kinerja yang baik atau dikarenakan lamanya karyawan bekerja diinstansi tersebut. Penghargaan interpersonal berupa status dan pengakuan yang diberikan oleh pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawannya.

2.2.3. Tujuan Penghargaan

Menurut Hasibuan 2007:149, tujuan pemberian penghargaan antara lain sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan dan disiplin. 1. Ikatan Kerja Sama Ikatan kerja sama formal antara manajer dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas – tugas dengan baik sedangkan manajer wajib membayar penghargaan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Universitas Sumatera Utara 28 2. Kepuasan Kerja Dengan penghargaan, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan fisik, kebutuhan status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. 3. Pengadaan Efektif Jika program penghargaan ditetapkan cukup besar, maka pengadaan penghargaan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. 4. Motivasi Jika penghargaan yang diberikan cukup besar manajer akan lebih mudah memotivasi bawahannya. 5. Stabilitas Karyawan Dengan program atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang lebih kompetitif, maka stabilitas karyawan akan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil. 6. Disiplin Dengan pemberian penghargaan cukup besar, maka disiplin karyawan akan semakin baik.

2.2.4. Norma Pemberian Penghargaan

Penghargaan dapat mengubah seseorang dan memicu peningkatan kinerja. Menurut Mahsun 2006:114, terdapat 4 empat alternatif norma pemberian penghargaan agar dapat digunakan untuk memicu kinerja dan produktivitas pegawai, yaitu: Universitas Sumatera Utara 29 1. Kesesuaian Tujuan Goal Congruense. Setiap organisasi publik pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai, sedangkan setiap individu dalam organisasi mempunyai tujuan individual yang sering tidak selaras dengan tujuan organisasi. Penghargaan harus diciptakan sebagai jalan tengah agar tujuan organisasi dapat di capai tanpa mengorbankan tujuan individual, dan sebaliknya tujuan individual dapat tercapai tanpa harus mengorbankan tujuan organisasi. 2. Keadilan Equity. Penghargaan harus dialokasikan secara proporsional dengan mempertimbangkan besarnya kontribusi setiap individu atau kelompok. Karyawan yang memberi kontribusi tinggi maka penghargaannya juga akan tinggi, sebaliknya siapa yang memberi kontribusi rendah maka penghargaannya juga akan rendah. 3. Kemerataan Equality. Penghargaan juga harus didistribusikan secara merata bagi semua pihak individukelompok yang telah menyumbangkan sumberdayanya untuk tercapainya produktivitas. 4. Kebutuhan Needed. Alokasi penghargaan kepada pegawai seharusnya mempertimbangkan tingkat kebutuhan utama dari pegawai. Penghargaan yang berwujud finansial tidak selalu sesuai dengan kebutuhan utama pegawai. Universitas Sumatera Utara 30

2.3. Prestasi Kerja