Admin buleleng | 15 Maret 2021 | 159425 kali Show BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa. I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESATd 4 butir:1 Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADABTd 8 butir:1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.2. Saling mencintai sesama manusia.3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.7. Berani membela kebenaran dan keadilan. 8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIATd 5 butir:1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILANTd 7 butir:1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIATd 12 butir:1.Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.2. Bersikap adil.3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.4. Menghormati hak-hak orang lain.5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.7. Tidak bersifat boros.8. Tidak bergaya hidup mewah.9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.10. Suka bekerja keras.11. Menghargai hasil karya orang lain. 12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Lihat Foto KOMPAS.com - Pancasila adalah ideologi negara Indonesia. Hendaknya masyarakat Indonesia mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sebagai ideologi negara, Pancasila dijadikan pedoman hidup masyarakat Indonesia, termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai persatuan. Bunyi dari sila ketiga Pancasila, yaitu: 'Persatuan Indonesia'. Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), salah satu bentuk nilai persatuan adalah dengan berjiwa nasionalisme tinggi. Berjiwa nasionalisme berarti mencintai negara Indonesia. Hal ini akan menciptakan masyarakat yang saling bersatu dan berpadu dalam persatuan Indonesia. Nilai sila ketiga PancasilaBerdasarkan TAP MPR Nomor I/MPR/2003, berikut adalah butir-butir sila ketiga Pancasila:
Baca juga: Siswa, Ini Bentuk Pengamalan Sila Ke-4 Pancasila Penerapan nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hariAda beberapa contoh penerapan nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Baca berikutnya Bola.com, Jakarta - Persatuan Indonesia merupakan bunyi Pancasila sila ketiga. Mengacu pada bunyi pada sila ketiga, persatuan menjadi bagian yang sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan serta ketenteraman rakyat Indonesia. Melalui sila tersebut menunjukkan cita-cita pendiri negara dan pencipta ideologi Pancasila ialah ingin menjadikan persatuan sebagai bagian penting untuk mencapai kemakmuran dan perdamaian sosial. Istilah persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam pengertian ideologis, politis, sosial-budaya, dan keamanan. Adapun tujuan dari persatuan Indonesia ialah untuk melindungi rakyat Indonesia agar terhindar dari perpecahan. Negara mengakui dan menyatakan bangsa Indonesia adalah satu kesatuan orang yang terdiri dari berbagai kelompok etnis dengan latar belakang sejarah, budaya, dan agama yang berbeda. Itulah mengapa, negara melalui pemerintah harus benar-benar menjaga dan memperkuat bangsa Indonesia dengan persatuan. Di sisi lain, makna setiap sila dalam Pancasila sebagai dasar negara harus dipahami setiap warga Indonesia, termasuk sila ketiga yang berbunyi 'persatuan Indonesia'. Tanpa memahami maknanya, Pancasila mungkin hanya dianggap sebagai slogan semata. Makna setiap sila Pancasila harus menjadi landasan, fondasi utama, titik acuan Bangsa Indonesia dalam mengatur bangsa. Penasaran apa saja makna dari sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia? Berikut ini rangkuman tentang makna sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia, seperti dilansir dari laman GuruPpkn dan Yuksinau, Rabu (24/2/2021). Hiasan Garuda Pancasila di halaman depan Gereja Katedral, Jakarta (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)- Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi 'persatuan Indonesia'. - Pohon beringin dengan akar yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh. - Jadi, Pancasila sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa Indonesia untuk berlindung dan merasa aman. Pohon beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat, menggambarkan persatuan bangsa Indonesia. - Sementara, sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan suku, keturunan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia. Meski berbeda-beda, itu tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia di bawah lambang Pancasila. Salah satu kerajinan lambang Garuda Pancasila di bengkel rumahan, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memaparkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan bagi UMKM tercatat Rp32,5 triliun per 3 Agustus 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)Makna sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia, adalah memberikan rasa pengakuan serta penghormatan dan menghargai perbedaan dalam masyarakat Indonesia. Perbedaan ini dapat ditinjau dari agama, ras, maupun budaya. 1. Kebersamaan Makna yang amat melekat dalam sila ketiga Pancasila adalah memberikan sejumlah jaminan untuk melakukan kerja sama yang baik dan erat dalam kehidupan bermasyarakat. Perilaku ini bisa diwujudkan dengan menjunjung tinggi sikap kebersamaan, saling bantu membantu, dan gotong royong antarindividu dalam masyarakat. 2. Persatuan bangsa Makna sila ketiga berikutnya berisi tentang tekad yang dilakukan secara bersama-sama. Tujuan dari kebersamaan tersebut adalah agar dapat mewujudkan persatuan bangsa yang serta agar terbebas dari segala bentuk konflik masyarakat. 3. Kepentingan pribadi dan kelompok Makna sila ketiga selanjutnya ialah berhubungan dengan individu dalam pengalaman atau penerapan Pancasila, khususnya untuk 'persatuan Indonesia', yaitu dengan mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan secara ikhlas. Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Dampak Covid-19 menyebabkan produksi patung lambang negara Republik Indonesia tersebut menurun dan sempat tutup selama 3 bulan pada masa awal pandemi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)4. Menciptakan dan mempertahankan kedaulatan Tujuan dari sistem pengamalan dan penerapan dalam Pancasila, khususnya sila ketiga ini adalah menanamkan rasa bangga serta rasa cinta terhadap komponen bangsa dan kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Perwujudan sikap tersebut dilakukan dengan alasan menjaga keutuhan kearifan lokal yang lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. 5. Rela berkorban demi bangsa dan negara Peranan yang diberikan dalam memahami makna sila ketiga adalah adanya wujud sikap rela berkorban demi kehormatan bangsa dan negara Indonesia. Sikap ini sangat erat kaitannya dengan jiwa patriotisme atau sikap berani, pantang menyerah, nasionalisme serta rela berkorban demi bangsa dan negara yang menjadi kekuatan bagi kesatuan bangsa. 6. Menghormati Perbedaan Makna yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila adalah untuk memberi orang rasa pengakuan dan rasa hormat terhadap perbedaan dalam masyarakat Indonesia. Negara dengan berbagai suku, budaya, dan bahasa tidak berarti kita tidak bisa bersatu. Cara termudah untuk menyatukan kita adalah menghormati orang lain. 7. Patriotisme Patriotisme adalah satu di antara bagian terpenting dari negara. Hal ini dikarenakan orang-orang dengan patriotisme akan mengorbankan segalanya untuk negara mereka. Berikut ini beberapa contoh penerapan Pancasila, sila 'persatuan Indonesia': 1. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih maju. 3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia. 4. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional. 5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah. 6. Menghargai dan menghormati kebudayaan daerah lain. 7. Tidak menyebarkan kebencian dan permusuhan. 8. Saling menghormati perbedaan agama, suku, dan kebudayaan. 9. Menjaga kedaulatan bangsa. 10. Menjaga jalinan persaudaraan sesama Bangsa Indonesia. Sumber: Yuksinau, GuruPPKN |