Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah


Alternator berfungsi untuk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin. Energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengisi energi dalam aki dan digunakan untuk peralatan listrik lainnya. Kerusakan pada alternator biasanya tidak terlihat langsung, tetapi dampaknya lebih terlihat pada kegagalan aki dalam menyediakan energi listrik bagi peralatan listrik kendaraan. Berikut ini beberapa tanda kerusakan pada alternator:

Kerusakan Pada Sistem Pengisian :



- Aki tidak terisi tetapi mesin dapat distarter. Hal ini karena: 1. Belt alternator kendor atau sudah aus. 2. Kabel alternator terkelupas atau putus. 3. Alternator rusak 4. Regulator tegangan rusak 5. Baterai rusak

- Alternator berisik. Hal ini karena:

1. Belt alternator kendor atau sudah aus. 2. Flens puli alternator bengkok 3. Alternator rusak 4. Dudukan alternator kendor

- Lampu atau sekering seringkali putus. Hal ini karena:

1. Sistem perkabelan ada yang rusak. 2. Alternator rusak 3. Aki rusak.

Lampu pengisian akan menyala, bila alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal. Ini terjadi kalau tegangan dari terminal N alternator kurang dari

jumlah yang diperlukan.

Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda terjadi masalah pada sistem pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.

Pada prinsipnya pasokan dan kebutuhan listrik harus setara. Energi listrik yang dihasilkan alternator ini harus sesuai dengan beban listrik yang dipakai. Mobil umumnya mempunyai tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2 volt. Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah atau di atas angka tersebut. Jika pasokan listrik di bawah angka standar, maka disebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt disebut overcharge. Bila dibiarkanundercharge , bisa berpotensi aki kekurangan listrik, sehingga mesin tidak dapat di starter. Pasalnya untuk menstarter mesin dibutuhkan listrik yang besar. Sebaliknya, kondisi overcharge menyebabkan pasokan listrik dari alternator berlebih. Ini akan membuat dlam aki terjadi reaksi kimia yang berlebihan sehingga aki menjadi panas dan bertekanan tinggi. Oleh karena itu kedua kondisi ini harus dihindari.

Pengetesan Komponen Sistem Pengisian

Cara mengetes rectifier/kiprok: - Set multitester/AVO meter di Volt DC 50 V. - Tempelkan kabel merah (+) ke kutub Positif dan kabel hitam (-) kekutub Negatif. - Hidupkan mesin, biarkan pada rpm idle, lihat pembacaan di meter, harusnya menunjukkan 12 Volt - Naikkan rpm sampe >5000rpm, lihat pembacaan harusnya bergerak naik berkisar 13,5 Volt s/d 14,5 Volt (CMIIW). Bila menunjukkan nilai diluar kisaran itu berarti kiprok/rectifier rusak. Cara mengetes alternator/spul : - Copot kabel yang menghubungkan alternator ke kiprok/rectifier. - Set multitester/AVO meter di Volt AC 50 V - Hubungkan ke dua kabel dari multitester/AVO meter ke 2 kabel kuning dan dari alternator. Hati-hati sekali jangan sampai short/tersambung. - Nyalakan mesin, biarkan pada rpm idle. - Lihat pembacaan pada AVO meter, bila menunjuk ke kiri, berarti kabel terbalik. Bila menunjuk ke kanan dan pada >12Volt, berarti masih baik.

Yang harus diperhatikan pada system pengisian adalah :

- Semua socket dan kutub aki harus dalam keadaan bersih, tidak ada oksidasi maupun karat. - Pastikan tidak ada kabel yang menyentuh bagian heatsink rectifier. - Selalu memeriksa ketingian air aki. Karena ini bisa sebagai indikasi kiprok rusak. Bila air aki cepat habis, berarti arus listrik pengisian terlalu besar, berarti juga kiprok mendekati rusak.


Page 2

Setelah mesin, sistem kelistrikan mobil adalah bagian yang paling vital dalam kendaraan. Sebab sistem ini jadi penunjang operasional kendaraan, mulai dari menyalakan mesin, memantik bahan bakar, sampai menyalakan berbagai perangkat elektronik seperti sistem audio, lampu, wiper, klakson, maupun power outlet.

Sistem kelistrikan mobil sewaktu-waktu bisa terganggu akibat pemakaian atau kelalaian perawatan. Andai ini terjadi, jangan dibiarkan berlarut-larut karena akan mengganggu pasokan listrik ke mesin serta merusak beberapa perangkat elektronik.

Nah, agar tidak menyebabkan kerugian yang lebih besar, yuk simak 6 komponen kelistrikan yang berdasarkan data inspeksi Otospector sering berpotensi mengalami gangguan:

#1: Baterai Atau Aki Melemah

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Baterai atau aki bisa dikatakan komponen paling penting dalam kelistrikan karena jadi penyimpan sumber listrik untuk disalurkan ke berbagai komponen kendaraan. Tanpa aki, mobil-mobil berteknologi modern dipastikan tidak akan bisa beroperasi.

Potensi gangguan terutama terjadi pada aki basah, di mana penyebabnya hanya gara-gara terlambat mengisi air aki. Akibatnya sel-sel di dalam aki jadi aus atau getas. Karena itu kita perlu rutin mengontrol air aki minimal dua minggu sekali.

Sambil mengecek aki, sekalian bersihkan terminal aki dan mengontrol sambungan kabel. Kotoran pada terminal dan kabel bisa bikin korosi, sehingga arus listrik tidak maksimal tersalurkan ke mesin.

Baik pada aki basah maupun kering, antisipasi juga soal pakai aki. Pada pemakaian normal kisaran usia pakai aki adalah 2-3 tahun. 

#2: Sekring Putus

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Sekring berfungsi mencegah kerusakan pada komponen elektronik dengan cara memutus dirinya saat terjadi arus berlebih. Sekring putus berarti aliran listrik ikut terputus, sehingga perangkat yang dilindunginya tidak ikut rusak atau terbakar.

Jenis sekring harus sesuai dengan besarnya pemakaian listrik. Kalau ada perubahan, misalnya lampu diganti lebih besar, sekring juga harus menyesuaikan. Bahkan harus ada tambahan relay karena kabel standar tidak akan kuat.

Pemilihan sekring mengikuti anjuran di fuse box. Karena itu pemilik mobil harus paham perbedaan fungsi-fungsi sekring di box tersebut, mana untuk pencahayaan, perangkat elektronik, dll.

Putusnya sekring juga jadi indikasi ada kerusakan yang harus segera dibenahi. Misalnya sekring putus saat lampu besar dinyalakan, ada kemungkin tombol bermasalah atau korsleting pada kabel-kabel ke lampu besar. Begitu pula dengan perangkat-perangkat lain.

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Baca juga: Mobil Bekas Juga Harus Dicek Kelistrikannya. Komponen Ini Wajib Ditengok.

#3: Alternator Atau Dinamo Ampere Tidak Berfungsi Optimal

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Listrik di dalam aki harus terus diisi ulang oleh dinamo ampere atau alternator. Fungsinya semacam pembangkit listrik. Jika sistem pengisian bermasalah, aki bisa tekor atau malah rusak karena pengisian berlebih (overcharged).

Jalur pengisian ke aki harus dipastikan selalu bersih dan lancar. Pastikan juga suplai listriknya cukup apabila terdapat berbagai perangkat elektronik tambahan seperti lampu, sistem audio, atau perangkat hiburan lainnya.

Putusnya gulungan kawat tembaga,  putusnya salah satu diode, atau korosi kabel bisa berakibat alternator rusak. Akibatnya mesin kendaraan sulit hidup atau malah mogok. Putusnya gulungan kawat tembaga juga bisa membuat cahaya lampu dan suara audio jadi tidak maksimal.

Penggunaan alternator yang terus menerus juga bisa menyebabkan habisnya arang (brush) pada alternator. Akibatnya medan magnet tidak berfungsi dan arus listrik tidak terbentuk. Solusinya harus diganti baru.

#4: Voltage Regulator Bermasalah

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Jika alternator berfungsi menghasilkan tegangan listrik, maka regulator menstabilkannya. Caranya dengan mengatur besar-kecilnya arus yang mengalir ke rotor koil serta mengatur kuat-lemahnya medan magnet di rotor koil.

Listrik harus stabil karena berpengaruh pada awetnya komponen, terutama aki. Regulator pula yang menjaga performa kendaraan agar tetap baik, meski kondisi putaran mesin naik-turun.

Di dalam regulator terdapat dua kumparan yakni voltage relay dan voltage regulator. Voltage relay berfungsi mematikan lampu pengisian sedangkan voltage regulator berfungsi mengatur sistem kerja magnetik rotor koil.

Voltage regulator akan rusak jika aki atau alternator bermasalah. Gejalanya, sekring dan bohlam lampu sering putus. Karena itu, pemilik kendaraan mesti waspada jika gejala ini sering muncul.

#5: Bunyi-bunyian Pada Dinamo Starter

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Sesuai namanya, inilah komponen yang bertugas memutar mesin pertama kali. Dinamo akan mengubah energi listrik jadi energi gerak untuk memutar poros mesin melalui flywheel.

Kerusakan pada dinamo bisa ditandai bunyi gemeretak akibat gear yang aus. Bisa juga muncul seperti desingan saat mobil distarter akibat rusaknya bearing pada pinion gear.

Mobil yang sulit distarter pada saat mesin panas juga jadi ciri kerusakan dinamo. Panas mesin yang mengenai bodi solenoid menyebabkan resistensi pada kumparan yang membuat mobil sulit dihidupkan.

Lemahnya aki juga bisa merusak dinamo starter sehingga terjadi kelambatan atau bahkan tidak memicu sistem pengapian. Cirinya terlihat dari suara starter yang putus-putus, pertanda voltasenya tidak cukup.

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Baca juga: Pilih Aki Kering atau Aki Basah? Pertimbangkan 4 Hal Berikut Ini

#6: Grounding Longgar Dan Korosi

Berikut ini yang bukan merupakan gejala kerusakan pada sistem pengisian kendaraan adalah

Fungsi utama kabel grounding sebenarnya menjaga stabilitas arus listrik. Pada mobil-mobil berusia belasan tahun ke atas, akibat kondisi fisik kendaraan yang sudah kurang sempurna, butuh sistem grounding.

Teori grounding sederhana saja yakni setiap sirkuit listrik harus kembali ke sumber asalnya. Karena itu listrik akan dipasang melewati chassis mobil yang berbahan logam dan terhubung ke aki.

Dengan kabel grounding, permasalahan kelistrikan pada mobil-mobil “tua” akan bisa dicegah. Listrik jadi jauh lebih stabil dan performa mesin secara keseluruhan juga lebih optimal.

Grounding akan terganggu apabila baut penahan kabel pada bodi telah longgar. Penyebab lain jika kabel mengalami kerusakan atau timbul karat. Karena itu sistem grounding harus selalu dicek fungsinya minimal setahun sekali.

Bagaimana memastikan sebuah mobil bekas ada dalam kondisi baik?

Mobil-mobil yang telah berusia di atas 10 tahun, berisiko punya berbagai masalah teknis, tak terkecuali masalah sistem kelistrikan mobil. Jangan anggap remeh soal ini karena dapat merepotkan saat mobil dioperasikan. Perbaikannya tidak mudah, biaya perbaikannya juga tidak murah. Terutama mobil-mobil Eropa.

Untuk memastikan kondisi mobil bekas, manfaatkan selalu jasa inspeksi mobil bekas Otospector.

Para inspektor Otospector yang bekerja profesional dengan prosedur pemeriksaan yang mendetail akan dapat memberi gambaran keseluruhan tentang kondisi mobil bekas. Dengan informasi yang lengkap, Otofriends akan dapat mengambil keputusan terbaik.