Show
JATIM | 30 Maret 2021 20:07 Reporter : Edelweis Lararenjana Merdeka.com - Palaeolitikum atau zaman batu tua adalah zaman yang diperkirakan berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman batu ini, telah hidup manusia purba seperti Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Meganthropus palaeojavanicus. Meganthropus adalah genus kera hominid non-hominin yang telah punah, diketahui dari zaman Pleistosen Indonesia. Hal ini diketahui dari serangkaian fragmen rahang dan tengkorak berukuran besar yang ditemukan di situs Sangiran dekat Surakarta di Jawa Tengah, Indonesia, di samping beberapa gigi yang terisolasi. Fosil asli manusia purba ini dianggap berasal dari spesies baru yakni Meganthropus palaeojavanicus. Meganthropus palaeojavanicus adalah fosil yang ditemukan oleh von Koenigswald tahun 1941 di daerah desa Sangiran, lembah sungai Solo. Berikut ciri Meganthropus yang menarik untuk diketahui. 2 dari 4 halaman
Penelitian fosil manusia purba di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19. Tokoh penelitian manusia purba di Indonesia adalah Eugene Dubois. Keberhasilannya menemukan fosil atap tengkorak di Trinil (tahun 1891) menjadi bagian penting dalam sejarah palaeoantropologi. Peristiwa tersebut sekaligus mengawali serangkaian penelitian fosil manusia purba di Indonesia, melansir dari publikasi oleh Universitas Negeri Jakarta. Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia di antaranya adalah Pithecanthropus erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890 di desa Trinil, Ngawi. Pithecanthropus soloensis ditemukan di Solo oleh Von Koenigswald dan Weidenreich pada tahun 1931-1934. Homo soloensis menyusul ditemukan oleh Von Koenigswald dan Weidenreich tahun 1931-1934 di desa Ngandong. Lalu, ada Pithecanthropus mojokertensis yang ditemukan di daerah Mojokerto oleh Von Koenigswald tahun 1936-1941. Sementara, Meganthropus palaejavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald tahun 1941 di Desa Sangiran. 3 dari 4 halaman
Salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah Meganthropus paleojavanicus. Ini adalah spesies manusia purba raksasa yang berasal dari Jawa Kuno. Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata Mega yang berarti besar dan Anthropus berarti manusia, dan Paleo berarti tertua, serta Javanicus berarti Jawa. Jika digabungkan, arti dari Meganthropus paleojavanicus adalah fosil manusia bertubuh besar paling tua di Pulau Jawa atau manusia raksasa dari Jawa yang diperkirakan hidup pada masa 1–2 juta tahun yang lalu pada masa Paleolithikum atau zaman batu tua. Meganthropus palaeojavanicus adalah fosil yang ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada tahun 1941 di daerah Desa Sangiran, lembah sungai Solo. Fosil manusia purba ini adalah jenis paling tua yang pernah ditemukan di Indonesia. Fosil yang ditemukan oleh Koenzgswald berupa rahang bawah dan atas gigi lepas. Dengan carastratigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Puçangan. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Megantropus paleojavanicus berumur 1-2 juta tahun. Meganthropus memiliki rahang tulang bawah yang lebih besar dari Pithecanthropus. Geraham-gerahamnya seperti manusia, tidak memiliki dagu, dan tubuhnya besar. 4 dari 4 halaman
Dilansir dari liputan6.com, berikut ini adalah ciri Meganthropus palaeojavanicus:
Indonesia memiliki sejarah dan kebudayaan penting, termasuk di dunia arkeologi atau ilmu kepurbakalaan. Contohnya saja penemuan fosil manusia purba. Dari beberapa fosil manusia purba di Indonesia, Meganthropus Paleojavanicus diketahui merupakan fosil manusia purba tertua. Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di daerah Sangiran, Jawa Tengah. Sekarang ini Sangiran menjadi situs arkeologi di pulau Jawa. Penemu fosil Meganthropus Paleojavanicus adalah G.H.R Von Koenigswald pada 1941 silam. Dalam buku ensiklopedia "Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer", disebutkan jenis manusia purba ini memiliki struktur tulang yang besar. G.H.R Von Koenigswald melakukan penelitian dari sungai Bengawan Solo dari tahun 1936-1941. Diperkirakan Manusia Raksasa Jawa ini berasal dari lapisan Pleistosen bawah. Meganthropus Paleojavanicus memiliki ciri badan tegap, rahang besar, dan kuat. Jenis manusia purba ini diperkirakan hidup di zaman Batu Tua (Pleothihikum). Waktu hidup diperkirakan 1 juta sampai 2 juta tahun yang lalu. Baca JugaPemberian nama Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata 'mega' artinya 'besar' dan anthropus artinya manusia. Sedangkan kata 'paleo' berarti tua, dan Javanicus berasal dari Jawa. Penemuan fosil tidak ditemukan dalam keadaan lengkap. Penemuan fosil yang ditemukan yaitu bagian tengkorak, rahang bawah, dan gigi-gigi yang lepas. Ciri Ciri Meganthropus Paleojavanicus
Jenis Manusia Purba LainSelain Meganthropus Paleojavanicus, ada beberapa fosil manusia purba lain yang ditemukan di Indonesia, yakni Pithecanthropus dan Homo Sapien. Berikut penjelasan lengkapnya: 1. PithecanthropusMengutip dari buku Buku Siswa Sejarah Peminatan SMA/MA Kelas 10, fosil Pithecanthropus berasal dari zaman Pleistosen bawah dan tengah. Mereka memiliki tulang raham, gigi geraham, dan badan tegap. Baca JugaCiri-ciri Pithecanthropus:
Ada 3 jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia yaitu Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus, dan Pithecanthropus Erectus.
Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ini di desa Perning Jawa Timur. Fosil yang ditemukan adalah fosil anak-anak yang berumur 5 tahun. Pithecanthropus Mojokertensis memiliki badan tegap, kening tepal, pipi yang kuat, dan muka yang menonjol ke arah depan. Weidenreich dan Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ini tahun 1939. Lokasi penemuan berada di Trinil, lembah Bengawan Solo. Eugene Dubois menemukan jenis manusia purba di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus erectus memiliki volume otak mencapai 900 cc. Sedangkan otak manusia modern di atas 1.000 cc. Menurut teori Darwin, Pithecanthropus Erectus merupakan makhluk peralihan dari kera ke manusia. 2. Homo SapiensJenis manusia purba ini memiliki bentuk tubuh hampir sama dengan manusia biasa. Mereka memiliki sifat seperti manusia, hidup sederhana, dan mengembara. Ada 2 jenis Homo Sapiens yaitu Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. Tahun 1889, Van Riestchoten menemukan Homo Wajakensis di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup sekitar 40.000-25.000 tahun sebelum masehi. Sedangkan Homo Soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran, dan Sambung Macan. Penemu Homo Soloensis adalah Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald. Mereka melakukan ekspedisi dan penemuan tahun 1931-1933. Diperkirakan Homo Soloensis hidup sekitar 900.000-300.00 tahun yang lalu. Baca JugaCiri-ciri Homo Sapiens:
|