Berikut ini merupakan proses respirasi eksternal kecuali

Berikut ini merupakan proses respirasi eksternal kecuali

Artikel ini membahas tentang jenis-jenis pernapasan. Mulai dari pernapasan dada maupun pernasapan perut, serta eksternal dan internal.

--

“Yak, sekarang coba kamu bernapas!” seru Pak Yanto.

“Ya, ini saya dari tadi juga napas, pak!”

Pak Yanto, yang merupakan guru olahraga, lalu menekan bagian perut Raffi. Coba, sekarang kamu tarik napas yang dalam. Wah, kira-kira kenapa Pak Yanto melakukan hal ini ya? Bukannya untuk bernapas, ya manusia tinggal diem aja? Kayaknya, kita nggak ngapa-ngapain juga napas, kan.

Ternyata, pernapasan itu ada jenis-jenisnya, lho. Pada saat kita bernapas, ada dua hal yang terjadi. 1) menarik napas. Proses ini dinamakan dengan inspirasi. Terjadinya saat udara masuk ke dalam alat pernapasan. Hayo, masih ingat nggak dengan organ-organ pernapasan pada manusia?

Iya, betul. Meski begitu, jangan sekali-kali kamu bilang ke guru, ‘Pak, aku bisa menginspirasi, lho!’ terus narik napas kayak ibu-ibu SKJ di depan kelas. Jangan sombong anda heeey. Hidup harus santuy.

Selain menarik napas, tentu kita mengeluarkan napas. Gak mungkin kita cuma narik doang, tapi nggak ngembusin napas. Yang ada bisa terkentut-kentut kita sebagai manusia. Proses mengeluarkan udara dari alat pernapasan disebut dengan ekspirasi.

Sekarang kita lanjut ke bagian tadi ya.

Emangnya ada apa saja jenis-jenis pernasapan?

Berdasarkan otot yang terlibat, pernapasan dibagi menjadi dua.

Pernapasan Dada

Seperti namanya, pernapasan dada merupakan pernapasan yang dibantu oleh otot dada antartlulang rusuk. Ini adalah jenis pernapasan yang biasa kita lakukan. Yang kalo kita sebagai umat manusia stand by aja, badan kita auto melakukan pernapasan dada.

Proses dari pernapasan dada seperti ini: Saat inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi. Hal ini membuat volume rongga dada terisi oleh udara. Alhasil, dada kita mengembang. Saat ekspirasi, otot antar tulang rusuk relaksasi. Coba kamu mengembuskan napas, otot antartulang rusuknya terasa santuy kan. Di saat ini, karena udara-udara keluar, volume rongga dada mengecil.

Berikut ini merupakan proses respirasi eksternal kecuali

Kalo masih bingung, coba artikel ini sambil menempelkan tangan di dada. Rasakan pertambahan volume rongga dada saat kamu menarik napas, dan relaksasinya otot antartulang rusuk (otot interkosta) saat kamu mengembuskan napas. Kenapa harus sambil dilakuin? Ya, supaya paham dan materinya nggak sekadar dihapalin. Kalo udah ngerti, pasti mau dibolak-balik kayak apa juga tetep asoy.

Pernapasan Perut

Lain halnya pernapasan dada, pernapasan perut dibantu oleh otot diafragma. Letaknya tuh ada di bawah perut gitu. Makanya namanya pernapasan perut. Yuk, coba sekarang letakkan tangan kamu di depan perut. Kita coba bedah satu per satu proses pernapasan perut ini.

Dorong perut kamu ke dalam perlahan-lahan sambil menarik napas. Jangan gunakan pernapasan dada lagi. Di saat ini, otot diafragma kamu berkontraksi. Sehingga membuat diafragma dalam keadaan datar. Volume rongga dada kamu pun membesar.

Sekarang, embuskan napas. Kamu akan merasakan otot diafragma relaksasi, yang membuatnya melengkung ke rongga dada. Volume rongga dada kamu pun mengecil.

Gimana, udah paham belum?

Tidak hanya berdasarkan jenis otot, ada juga jenis-jenis pernapasan berdasarkan lokasi terjadinya. Yaitu pernapasan eksternal dan internal.

Pernapasan eksternal

Pernapasan eksternal adalah proses pernapasan yang terjadi di dalam paru-paru. Lho, kok “di dalam” tapi eksternal? Iya, seperti yang kita tahu, di dalam paru-paru kan ada alveolus tuh. Nah, pertukaran udara ini adanya di permukaan alveolus, di dalam paru-paru.

Berikut ini merupakan proses respirasi eksternal kecuali

Pernapasan Internal

Pernapasan internal merupakan pertukaran gas antara sel darah merah di dalam pembuluh kapiler dengan jaringan di dalam tubuh. Jadi, ini tuh lebih “dalem” lagi dibanding eksternal. Makanya, jangan cuma ngapalin “luar” atau “dalam”-nya aja. Tapi pahamin bener-bener ada di mana lokasi pernapasan eksternal dan internal ini. Coba aja liat gambarnya kalau belum kebayang.

Nah, itu dia tadi jenis-jenis pernapasan. Walaupun terkesan remeh dan gak penting-penting amat, tapi proses pernapasan ini merupakan hal yang vital lho bagi manusia. Bayangin aja kamu gak bisa napas. Beuh, rasanya langsung sesak dan gak karuan. Jadi, mengetahui jenis-jenis proses pernapasan manusia ini sebenarnya penting. Kalau kamu pengin nonton pembahasan materi ini dalam bentuk video, liat aja di ruangbelajar!

Berikut ini merupakan proses respirasi eksternal kecuali

Referensi:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Edisi Revisi 2017. Jakarta: Balitbang Kemendikbud

Artikel ini diperbarui pada 6 Januari 2021.

Pernapasan internal adalah pertukaran gas antara sel darah merah di dalam pembuluh kapiler dengan jaringan di dalam tubuh. Proses perpindahan gas terjadi secara difusi.

Berikut ini merupakan proses respirasi eksternal kecuali
Ilustrasi bernafas. ©2012 Merdeka.com

TRENDING | 19 Januari 2021 09:03 Reporter : Khulafa Pinta Winastya

Merdeka.com - Proses respirasi, dalam ilmu biologi bisa diartikan sebagai proses mobilisasi energi yang dilakukan oleh makhluk hidup melalui pemecah senyawa berenergi tinggi (SET), untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Secara sederhana, respirasi bisa disamakan dengan pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, yakni sel.

Proses respirasi pada tumbuhan sendiri, merupakan kebalikan dari proses fotosintesis. Jika fotosintesis mengonversi energi cahaya menjadi energi potensial, sedangkan respirasi mengubah energi potensial menjadi energi kinetik.

Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami senyawa berenergi tinggi (SET), sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana.

Untuk lebih lengkapnya, berikut Merdeka.com merangkum pengertian proses respirasi pada tumbuhan dan manusia, dilansir dari berbagai sumber (19/1/2021):

2 dari 4 halaman

Respirasi dilakukan pada satuan sel. Respirasi juga menghasilkan karbon dioksida dan air sebagai produk sampingan. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP

Laju respirasi sendiri, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

Ketersediaan substrat, tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya, bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.

Ketersediaan Oksigen, ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, tetapi besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.

Suhu, pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC, tetapi hal ini tergantung pada masing-masing spesies.

3 dari 4 halaman

Proses respirasi memang bisa juga diartika sebagai proses pernapasan. Kita sebagai manusia bernafas dengan cara menghirup oksigen dari hidung memasukannya ke paru-paru lalu menghembuskan gas karbon dioksida. Proses itu disebut sebagai pernapasan eksternal. Sedangkan, di dalam sel-sel tubuh manusia dan tumbuhan juga terjadi proses pernapasan internal. Respirasi eksternal adalah pertukaran gas yang terjadi dalam paru-paru atau sering disebut dengan pernafasan. Jadi respirasi eksternal adalah proses menghirup udara dari lingkungan dan menukar oksigen yang dihirup dengan karbon dioksida di dalam paru-paru. Sedangkan respirasi internal adalah proses pemecahan makanan untuk menghasilkan energi yang terjadi di dalam sel tubuh.Respirasi eksternal dimulai dengan menghirup oksigen dari lingkungan sekitar oleh organ pernafasan dan masuk ke dalam alveolus paru-paru. Oksigen yang masuk ke dalam pembulih darah lalu dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh, seperti yang telah kita pelajari dalam sistem pernafasan dan sirkulasi darah.

Sedangkan respirasi internal, akan menyerap sari-sari di dalam tubuh seeprti glukosa dari makanan dan oksigen dari pernafasan untuk menghasilkan energi.

4 dari 4 halaman

Pada manusia, proses resprasi dimulai ketika ketika Anda menghirup oksigen melalui hidung atau mulut, disebut juga dengan inhalasi. Proses ini ditandai dengan meregangnya otot diafragma saat bernapas sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk masuknya oksigen.Dari hidung atau mulut, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui bagian belakang tenggorokan, melewati laring, kemudian berpisah jalan di dua tabung bronkus yang mengarah pada paru-paru kanan dan kiri. Untuk memastikan pernapasan berlangsung lancar, tabung bronkus ini tidak boleh terganggu oleh lendir maupun peradangan.Setelah itu, gas akan kembali terbagi ke dalam saluran yang lebih kecil bernama bronkiolus dan kantung udara bernama alveoli. Di sinilah terjadi proses respirasi eksternal, yakni perpindahan oksigen dari paru-paru ke darah. Sisa dari proses respirasi tersebut merupakan karbondioksida, yang dikeluarkan tubuh melalui proses pembuangan napas  yang ditandai dengan kembali mengecilnya otot diafragma sehingga membantu paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida lewat hidung atau mulut.

Sebagai contoh proses respirasi, cobalah untuk membuka mulut Anda di depan kaca dan kemudian hembuskan napas. Pada kaca akan terbentuk uap-uap air hasil respirasi seluler dalam tubuh.

(mdk/khu)