Berikut ini merupakan persyaratan tempat kandang jangkrik kecuali

Budidaya jangkrik tidak sulit namun juga tidak mudah. Anda perlu mempersiapkan banyak hal sebelum memulai budidaya.

Biasanya hal-hal yang Anda siapkan mudah didapatkan, akan tetapi dalam proses budidaya diperlukan kecermatan dan ketekunan lebih dari biasanya. Di sinilah letak kesulitannya, karena hanya sedikit pembudidaya yang mampu melakukannya.

Bagi Anda yang masih pemula, langkah-langkah berikut ini akan membantu Anda dalam proses budidaya jangkrik. Proses tersebut meliputi, persiapan lokasi budidaya, cara membuat kandang, memilih indukan jangkrik, dan cara mengembangbiakan jangkrik.

1. Memilih Lokasi Budidaya

Lokasi merupakan salah satu faktor vital dalam semua jenis budidaya. Upayakan lokasi budidaya jangkrik sesuai dengan habitat jangkrik saat di alam bebas. Jangkrik mempunyai habitat alami yang bersifat gelap dan tenang. Itulah sebabnya, lokasi budidaya jangkrik harus jauh dari pusat keramaian, kondisinya tidak terlalu terang, dan sirkulasi udaranya lancar.

Pada lokasi yang suhunya terlalu dingin, jangkrik cenderung berperilaku kanibal karena enggan mencari makan di luar. Sebaliknya, pada suhu yang sangat panas, kematian populasi jangkrik meningkat. Syarat minimal suhu lokasi budidaya yakni berkisar antara 25-35oC. Pilih lokasi yang terletak di ketinggian 1500-1800 mdpl.

2. Pembuatan Kandang

Kandang merupakan tempat berteduhnya, berproduksi, dan bereproduksi semua jenis hewan budidaya. Dalam budidaya jangkrik, kandang dibuat berdasarkan fungsinya. Misalnya, jangkrik indukan berada di kandang indukan, sedangkan jangkrik anakan dalam masa pertumbuhan diletakan di kandang pembesaran.

Tahap Pembuatan kandang bisa anda lihat di video ini atau membaca deskripsi saya di bawahnya.

Bentuk kandang jangkrik menyerupai kotak berukuran panjang 60 cm, lebar 120 cm, dan tinggi 60 cm. Kira-kira dapat menampung 5 kg jangkrik atau 1 kg telur jangkrik. Kandang diberi kaki dengan tinggi 20 cm dan direndam di wadah yang isinya oli. Oli tersebut berguna untuk mengusir hama dan predator berbahaya agar tidak naik dan masuk ke kandang.

Anda bisa menggunakan bahan dari kayu atau triplek untuk membuat kandang jangkrik. Upayakan tidak menggunakan bahan dari besi karena akan membuat jangkrik sulit merambat ke dinding kandang. Kandang jangkrik dibangun bersusun ke atas sekitar 2-3 susun dan diletakan di dalam sebuah bedeng atau rumah khusus budidaya jangkrik.

3. Peralatan yang Dibutuhkan Untuk Budidaya

Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam proses budidaya jangkrik bertujuan untuk memperlancar kegiatan budidaya jangkrik. Alat-alat tersebut terdiri dari egg tray, nampan, baskom, sprayer, dan ayakan.

Penggunaan egg tray pada kandang jangkrik bertujuan untuk menciptakan suasan gelap seperti habitat aslinya. Egg tray disusun ke atas di dalam kandang dan membentuk celah-celah yang akan ditinggali beberapa ekor jangkrik.

Pemasangan Egg Tray bisa anda lihat di video ini.

Sementara peralatan lainnya, seperti nampan dan spray, biasanya digunakan pada kandang indukan. Nampan dipakai untuk menampung pasir. Sedangkan spray untuk menyemprot kandang agar tetap lembab.

4. Memilih Bibit Jangkrik yang Baik

Populasi jangkrik jumlahnya masih berlimpah. Namun, tidak semua jenis jangkrik dapat dibudidayakan. Mendapatkannya pun tidak mudah karena jangkrik hidup secara individu. Itulah sebabnya, jika ingin memperoleh jangkrik dari alam, Anda harus meneliti satu persatu dari tiap jenisnya.

Jumlah jangkrik untuk budi daya minimal sebanyak seribu ekor. Jika Anda mencari sendiri di alam, tentu waktu yang dibutuhkan sangat lama.

Supaya Anda tidak repot mencari jangkrik di alam bebas, Anda dapat membeli bibitnya di tempat khusus pembibitan jangkrik. Bibit jangkrik dari tempat pembibitan lebih berkualitas daripada jangkrik yang Anda temukan di alam.

Ciri-ciri bibit jangkrik yang baik, yakni:

  • Bertubuh besar
  • Berumur 10-20 hari
  • Antenna dan kakinya lengkap
  • Bulu dan tubuhnya nampak mengkilap
  • Bagi Betina, mempunyai ovipositor di ekornya
  • Penting : Saat Anda menyentuh mulut dan dubur jangkrik, tidak ada cairan atau zat cair yang keluar.

Nah, jika Anda ingin memilih bibit jangkrik jantan yang tepat, pilihlah jangkrik yang bisa mengeluarkan suara mengerik dan memiliki punggung bergelombang dan kasar. Perbedaan dasar antara jangkrik jantan dan betina yaitu, pada suara mengerik dan ada tidaknya ovipositor. Ovipositor ini berfungsi sebagai tempat keluarnya telur.

Selain membeli bibit, Anda juga bisa membeli telur jangkrik siap tetas.

5. Pemeliharaan Jangkrik

Pemeliharaan merupakan faktor krusial dalam proses budi daya. Bibit yang baik hasilnya belum tentu baik jika tidak didukung pemeliharaan optimal. Yang harus dipahami oleh para pembudidaya pertama kali yakni cara bibit jangkrik menyesuaikan diri dengan lokasi baru.

Seperti halnya makhluk hidup lainnya, jangkrik juga melewati masa adaptasi.

1. Atur Lokasi sesuai alam

Salah satu cara mempercepat proses adaptasi jangkrik, misalnya dengan mengatur lokasi baru seperti habitat aslinya di alam. Anda dapat meletakan dedaunan di dalam kandang jangkrik sehingga menyerupai dedaunan di alam bebas.

Kemudian, aturlah suhu kandang agar sesuai dengan suhu ruangan. Cara tersebut dipercaya dapat membantu mempercepat proses adaptasi jangkrik.

2. Jangkrik beradaptasi paling lama satu jam.

Selama proses budi daya, suhu harus selalu dijaga. Jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah karena keduanya sangat berpengaruh pada proses adaptasi jangkrik.

3. Jaga Ketersediaan Pakan

Saat jangkrik sudah dapat beradaptasi, ketersediaan pakan wajib dijaga. Pasalnya, jika pakan habis, maka jangkrik akan saling memakan satu sama lain. Sifat kanibal ini tentu merugikan pembudidaya. Mengapa? Karena jumlah indukan jangkrik akan berkurang dan otomatis mempengaruhi produksi telurnya juga.

4. jangan terlalu Padat

Jumlah indukan jangkrik dalam satu kandang sebaiknya tidak terlalu padat. Kepadatan populasi dalam kandang berpotensi memicu terjadinya kanibalisme. Selain itu, pertumbuhan jangkrik pun terhambat.

6. Cara Mengawinkan Induk Jangkrik

 Ciri-ciri jangkrik siap kawin yaitu, memiliki sayap dan bulu. Proses perkawinan jangkrik berjalan natural atau alami tanpa campur tangan pembudidaya/manusia. Saat jangkrik akan memulai perkawinan, Anda dapat melihat tanda-tandanya.

Tanda yang muncul pertama kali, yakni jangkrik jantan mengerik dengan keras. Suara mengerik itu bertujuan untuk menarik perhatian si jangkrik betina. Jangkrik betina yang tertarik pada salah satu jangkrik jantan akan didekati oleh si jantan. Lalu perlahan jangkrik jantan merayap ke bagian bawah jangkrik betina. Posisinya, jangkrik betina ada di atas jangkrik jantan.

Pada waktu yang tepat, jangkrik jantan pun mengeluarkan kantung kecil berisi sperma. Kantung tersebut warnanya putih. Sperma masuk ke dalam jangkrik betina melalui abdomen. Pembuahan terjadi di dalam abdomen tersebut. Tidak memakan waktu lama, telur-telur di dalam abdomen dikeluarkan oleh jangkrik betina melalui ovipositor. Telur tersebut tertancap di atas pasir.

Saat telur-telur sudah keluar semua, jangkrik betina pun mati. Kematian ini merupakan hal alamiah yang terjadi pada semua jangkrik betina setelah menancapkan telurnya ke pasir. Jangkrik betina banyak kehilangan tenaga, sehingga ia lemah dan mati. Bagaimana dengan jangkrik jantan? Menurut pengamatan dan teori, hidup jangkrik jantan akan berakhir setelah mengalami tujuh kali kawin.

7. Cara Menetaskan Telur Jangkrik

Telur jangkrik yang dikeluarkan induk betina biasanya berjumlah ratusan. Namun, tidak semuanya dapat menetas.

Telur jangkrik yang kosong memiliki ciri-ciri mengapung jika diletakan di permukaan air. Berikut ini merupakan langkah-langkah menetaskan telur jangkrik :

  1. Nampan yang berisi pasir dikeluarkan dari dalam kandang jangkrik indukan.
  2. Lalu pasir diangkat dan dimasukan ke baskom yang terisi air. Aduk-aduk hingga rata. Secara otomatis, pasir pun tenggelam dan telur mengapung di dalam air.
  3. Pasir diangkat setelah 4 hari kemudian dan dimasukan ke dalam karung.
  4. Pasir tersebut didiamkan selama tiga hari.
  5. Setelah itu, isi karung dikeluarkan dan diayak. Saat ini, telur akan terlihat. Ambil telur dan letakan di dalam wadah dengan hati-hati.

Selanjutnya silahkan membaca :
5 Hama dan Penyakit Jangkrik  4 Cara Memelihara Jangkrik

Jangkrik : Ini 10 faktanya
7 Pengusaha Jangkrik Sukses, ada yang tembus Milyaran, ada yang bisa Ekspor

Adakah yang ingin Anda bagikan di komentar, yuk berbagi biar sukses bareng.

Mudah bukan? Budi daya jangkrik hanya perlu ketekunan dan kesabaran. Untuk itu, Anda harus memahami ilmunya dari dasar sampai mahir. Selamat mencoba.