Berikut ini manakah yang bukan termasuk dari manfaat dari perilaku kompetisi dalam kebaikan

Berbuat baiklah selagi masih hidup, sebab itu adalah investasi agar hidupmu bermakna dan bernilai di hadapan Sang Maha Pencipta. Lakukan kebaikan dengan tulus ikhlas dan tanpa mengharap kembali, dengan begitu hatimu akan lebih lapang dan tenteram.

Selagi masih muda dan raga pun masih sehat, jangan ragu lagi untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Berikut ini 5 keuntungan yang bisa kamu peroleh. 

Berikut ini manakah yang bukan termasuk dari manfaat dari perilaku kompetisi dalam kebaikan
IDN Times/Aan Pranata

Betapa nikmat dan indahnya jika hidup seseorang senantiasa mendapatkan limpahan keberkahan dari Sang Pemilik Semesta. Ingatlah, berbuat baik akan menoreh warna indah dalam hidupmu. Kamu akan menjadi orang yang tidak sia-sia terlahir ke dunia yang hanya sementara ini.

Selagi hidup masih berjalan, dan jiwa raga masih dalam kondisi sehat, lekaslah berbuat baik meskipun hal yang kecil dan sederhana. Walau kamu hanya memungut paku di tengah jalan agar tidak mengenai orang lain, hal ini juga termasuk perbuatan mulia yang bisa dilakukan semua orang.

Berikut ini manakah yang bukan termasuk dari manfaat dari perilaku kompetisi dalam kebaikan
Pixabay.com/melancholiaphotography

Hidup dengan energi positif adalah dambaan setiap orang. Sebab hanya dengan energi positif, seseorang punya semangat dan dorongan untuk tetap bertahan atau survive menjalani medan kehidupan ini.

Ketahuilah, tidak sulit untuk menghadirkan energi positif agar senantiasa menghiasi dirimu, salah satunya bisa kamu peroleh dengan terus berbuat baik. Latih diri dan kepekaan sosialmu untuk peduli pada sesama, semakin sering kamu berbuat baik, kebiasaan itu akan mengubahmu memiliki karakter manusia yang berbudi.

Baca Juga: 10 Kalimat Insipiratif untuk Motivasimu Berbuat Baik pada Orang Lain

Berikut ini manakah yang bukan termasuk dari manfaat dari perilaku kompetisi dalam kebaikan
Unsplash.com/ Ben White

Perhatikanlah hewan di sekitar kita, seekor induk kucing meskipun tak berakal, kucing tetap sangat menyayangi anak-anaknya dan selalu menjaga serta memberi makan mereka dengan kasih sayang. Ini tak lain adalah contoh sederhana yang nyata di hadapan kita, bahwa binatang atau hewan saja bisa berbuat tulus sedemikian rupa.

Demikian juga seharusnya manusia, sebagai makhluk hidup yang berakal dan dikaruniai banyak keistimewaan oleh Sang Pencipta, sudah seharusnya kita menjadi pribadi yang tidak jemu berbuat baik. Dengan demikian, seseorang akan menjadi manusia yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri namun juga juga untuk orang lain dan lingkungannya.

Berikut ini manakah yang bukan termasuk dari manfaat dari perilaku kompetisi dalam kebaikan
Unsplash.com/ Jason Strull

Hidup ini bukan tentang seberapa banyak harta yang kamu kumpulkan, sebab harta sebanyak apa pun tak akan bermanfaat jika hanya menggenang di dalam rumahmu tanpa kamu keluarkan untuk bersedekah atau membantu sesama. Begitu juga peran kita sebagai manusia, kita tak akan pernah menjadi berharga dan bermanfaat jika selama menjalani hidup senantiasa minus dalam melakukan kebaikan.

Jangan pernah menafsirkan bahwa berbuat baik itu sulit dan susah, setiap orang punya potensi dan kesempatan untuk berbuat baik. Hanya butuh niat yang tulus dan tekad yang bulat. Ketahuilah, dengan berlomba-lomba berbuat baik dalam hidup ini, maka kamu pun akan merasa berkecukupan dalam hidup ini.

Meski kondisi ekonomimu terbatas atau hidup sederhana, namun kamu tetap akan merasa cukup dan bersyukur atas kondisimu kini. Demikianlah, jangan pernah ragu berbuat baik dan teruslah menebar kebaikan semampu yang kamu bisa, ya.

Berikut ini manakah yang bukan termasuk dari manfaat dari perilaku kompetisi dalam kebaikan
Pixabay.com/Free-Photos

Di dunia ini,  tidak sedikit orang yang sulit untuk bersyukur atas apa yang ia peroleh,  padahal kehidupannya sudah sangat berkecukupan. Oleh karena itu, beruntunglah jika kamu bisa bersyukur atas apa yang kamu terima hari ini. Ketahuilah, dengan menyebarkan jaring-jaring kebaikan dalam hidupmu, maka hal tersebut akan membuatmu mudah untuk bersyukur atas segala karunia yang ada.

Jangan pernah menggerutu atas apa yang kamu miliki hari ini. Teruslah bersyukur dan bersyukur. Setelah itu hatimu akan jauh lebih lapang dan sirnalah segala penyakit hati yang mungkin pernah menggerogoti hatimu.

Sebagai manusia, jangan pernah egois sehingga melupakan perkara mulia yakni berbuat baik dalam kehidupan yang sebentar ini. Ingat, jangan tunggu esok untuk berbuat baik, lakukan dan maksimalkan semampu kamu sejak hari ini, ya.

Baca Juga: 5 Tips Agar Kamu Bisa Melupakan Kebaikan yang Pernah Dilakukan Sendiri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Ilustrasi Fastabiqul Khairat. Foto: Pixabay

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki akal sehat untuk berpikir sebelum melakukan sesuatu. Segala perbuatan manusia akan dicatat oleh malaikat dan menjadi hal yang dipertanggungjawabkan saat di akhirat.

Oleh sebab itu, umat Muslim dianjurkan untuk selalu berbuat kebaikan kala hidup di dunia. Terdapat banyak jenis perbuatan baik yang dapat dilakukan oleh umat Muslim. Karenanya, ajakan untuk selalu berlomba dalam kebaikan atau yang juga disebut fastabiqul khairat menjadi hal yang dapat membawa umat Muslim kepada ridho Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 148.

وَلِكُلٍّ وِّجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيۡهَا ‌ۚ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَيۡرٰتِؕ اَيۡنَ مَا تَكُوۡنُوۡا يَاۡتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ

Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya (pada hari kiamat). Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Makna Berlomba dalam Kebaikan

Ilustrasi Fastabiqul Khairat. Foto: Pixabay

Fastabiqul khairat secara bahasa dapat diartikan sebagai bersegera mentaati, menerima, dan mengikuti perintah atau syariat Allah SWT. Kalimat ini memberikan sebuah pemahaman tentang prinsip keimanan dalam diri seorang Muslim seperti bersegera, berlomba, serta berusaha menjadi yang terdepan dalam melaksanakan ketaatan dan meraih ridho Allah SWT.

وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَ

“Dan untuk yang demikian itu hendaklah orang berlomba-lomba.” (QS. Al-Muthaffifin, 83: 26)

Rasulullah SAW pun mendorong umatnya untuk selalu berlomba dalam kebaikan seperti yang dituliskan HR. Muslim.

“Bersegeralah melakukan amal-amal saleh (kebajikan). (Sebab) sebuah fitnah akan datang bagai sepotong malam yang gelap. Seseorang yang paginya mukmin, sorenya menjadi kafir. Dan seseorang yang sorenya bisa jadi mu’min, paginya menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan harga dunia.”

Selain berbuat kebaikan, menjadi bermanfaat bagi lingkungan sekitar juga perbuatan yang dicintai oleh Allah SWT. Hal baik yang manusia perbuat akan kembali untuk kebaikan diri masing-masing. Allah SWT berfirman:

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (QS. Al-Isra:7)

Manfaat Berlomba dalam Kebaikan

Ilustrasi Fastabiqul Khairat. Foto: Pixabay

Berlomba dalam kebaikan memiliki manfaat bagi siapa pun yang menerapkannya. Manfaat-manfaatkan yang didapat adalah:

1. Waktu Tidak Terbuang Sia-sia

Waktu yang dihabiskan umat Muslim saat berlomba dalam kebaikan tidak terbuang sia-sia. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk terus bergerak mengerjakan sesuatu agar waktu dapat digunakan sebaik-baiknya untuk hidup di dunia. Hal ini tertuang dalam Surat Al-Insyirah ayat 7 yang artinya:

"Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)."

2. Menyalurkan Energi pada Kegiatan Positif

Ketika umat Muslim terbiasa untuk melakukan perbuatan baik, mereka senantiasa memiliki energi yang dapat tersalurkan kepada kegiatan positif.

3. Terhindar dari Godaan Setan

Setan memiliki banyak cara untuk menggoda manusia agar berpaling dari Allah SWT. Oleh karena itu, ketika umat Muslim memilih untuk berlomba dalam kebaikan, fokus mereka teralihkan kepada hal-hal baik dan tidak akan tergoda oleh bujuk rayu setan.