Berikan tiga contoh kegiatan sosial budaya dan tiga contoh kegiatan sosial ekonomi

Jakarta -

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi panduan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam Pancasila terkandung berbagai nilai-nilai luhur yang bisa kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tahukah kamu seperti apa perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya?

Jika kita amati, masyarakat terus berkembang mengalami perubahan di bidang sosial budaya. Maka, perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya adalah upaya agar setiap perubahan tetap mengarah pada sistem dan nilai luhur dalam Pancasila.

Meski begitu, tentunya sistem nilai sosial saat ini terus berkembang dan maju ke arah modern. Namun, modernisasi ini bukan berarti "westernisasi", melainkan proses perubahan menuju ke arah yang lebih maju dalam masyarakat.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan Kemdikbud (2018), perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya yang sudah diterapkan masyarakat Indonesia sejak lama yaitu nilai kekeluargaan, musyawarah, dan gotong royong yang mesti diturunkan ke generasi muda.

Masyarakat akan terus berkembang dan mengalami perubahan sosial budaya terutama demi kepentingan kemajuan bersama. Namun, perubahan tetap harus berlandaskan nilai Pancasila. Berikut ini contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya, yaitu:

1. Gotong royong

Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya yaitu selalu menerapkan sikap gotong royong untuk menumbuhkan kerukunan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong dalam kehidupan masyarakat. Hal ini diyakini nantinya akan mendorong pada persatuan Indonesia yang semakin menguat.

2. Pengambilan keputusan secara musyawarah

Musyawarah merupakan kegiatan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara bersama. Praktik musyawarah sering kita lakukan ketika pemilu yang diselenggarakan pemerintah dengan berlandaskan sifat luber jurdil atau langsung, umum, bebas, rahasia dan jujur, adil.

3. Toleransi antar suku, ras, dan agama

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mana menimbulkan keberagaman suku, ras, hingga agama. Untuk mencegah konflik antar perbedaan tersebut, nilai pancasila yang harus diterapkan yaitu sikap toleransi. Masyarakat diimbau untuk saling memberi kebebasan dan tidak memandang sebelah mata suku maupun agama lain.

4. Menciptakan lingkungan rukun, adil, dan harmonis

Dalam bermasyarakat sikap rukun, adil dan menciptakan keharmonisan sangat dibutuhkan agar tercipta lingkungan yang nyaman dan tenteram. Keluarga merupakan lingkup terkecil masyarakat yang menjadi agen sosialisasi bagi individu dalam berinteraksi dengan dunia luar. Maka praktik sikap tersebut harus dimulai dari keluarga agar tujuan tercapai.

5. Pelestarian budaya lokal

Keberagaman budaya Indonesia memiliki nilai dan harga yang tak ternilai. Setiap kebudayaan perlu dilestarikan dengan mengimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contohnya dengan mempelajari dan menggunakan bahasa daerah masing-masing, melakukan adat tradisi, dan lainnya.

6. Menghargai pendapat dan pandangan orang lain

Biasanya nilai ini digunakan ketika sedang bermusyawarah dimana setiap orang saling memiliki perbedaan pendapat dan pandangan. Berbeda pendapat bukan hal yang buruk, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat. Sikap menghargai ini penting agar musyawarah berjalan kondusif dan menghasilkan keputusan yang adil dan bermanfaat bagi seluruh anggota.

7. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM, masyarakat perlu memahami sikap adil dan jauh dari tindakan kekerasan dan diskriminasi. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk menerapkan sikap ini agar tercipta lingkungan yang aman.

Selain itu, tak dapat dimungkiri nilai-nilai sosial dari luar dapat masuk ke tengah masyarakat. Contohnya seperti semangat bekerja keras, kedisiplinan, sikap ilmiah, merupakan beberapa nilai sosial dari luar yang dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sementara sikap feodal, sikap eksklusif, dan budaya asing lain yang bertentangan dengan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya perlu dicegah. Beberapa contoh budaya asing yang dapat diterapkan misalnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkaya dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"


[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Kesenjangan dalam bidang sosial dan ekonomi memperlihatkan bahwa ada jurang pemisah atau ketidakseimbangan antara kelompok masyarakat yang satu dan yang lain.

Akibatnya terjadilah ketidakadilan dan perasaan cemburu ketika melihat kelompok masyarakat lain hidup dengan rasa nyaman serta berkecukupan.

Kesenjangan sosial ekonomi

Sriyana dalam buku Perubahan Sosial Budaya (2020) mengartikan kesenjangan sosial ekonomi sebagai perbedaan kondisi sosial dan ekonomi dalam sebuah masyarakat. Ada kelompok yang punya tingkat kesejahteraan tinggi, namun ada pula yang berada di tingkat rendah.

Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam masyarakat.

Kondisi tersebut terjadi karena kurangnya kesempatan untuk memperoleh penghasilan, mendapat kesempatan kerja, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Baca juga: Contoh Kelompok Sosial yang Terbentuk dari Faktor Geografis

Menurut Rustan dalam buku Pusaran Pembangunan Ekonomi (2019), kesenjangan sosial ekonomi timbul karena adanya ketidaksamaan kemampuan suatu kelompok masyarakat di bidang sosial dan ekonomi.

Artinya ada kelompok yang mampu memenuhi segala kebutuhannya. Namun, ada pula yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Hal ini akan semakin memperlihatkan adanya ketidakseimbangan di bidang sosial ekonomi.

Contoh dampak kesenjangan sosial ekonomi

Ada beberapa contoh dampak kesenjangan sosial ekonomi, yakni:

  • Kecemburuan sosial terhadap kelompok lain

Kelompok masyarakat merasa cemburu ketika melihat kelompok masyarakat lainnya bisa memenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan pokok, maupun keperluan lain, seperti kendaraan, alat komunikasi, dan lain sebagainya.

  • Timbulnya kelompok-kelompok dalam masyarakat

Kesenjangan sosial ekonomi melahirkan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Contohnya kelompok kaya dan kelompok miskin. Kelompok kaya memiliki gaya hidup serba mewah. Sedangkan kelompok miskin hidup serba kekurangan.

Baca juga: Manfaat dari Pembangunan Sosial Budaya Lain bagi Masyarakat Setempat

  • Perbedaan tingkat kesejahteraan

Dalam kesenjangan sosial ekonomi, terlihat jelas adanya perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat, yakni antara mereka yang punya tingkat kesejahteraan tinggi, dan mereka yang tingkat kesejahteraannya rendah.

  • Timbulnya kriminalitas, pengangguran, dan kemiskinan

Contoh dampak lain dari kesenjangan sosial ekonomi adalah timbulnya kriminalitas, pengangguran, serta kemiskinan.

Kriminalitas muncul karena ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengangguran terjadi karena tidak adanya kesempatan kerja. Sementara, kemiskinan timbul karena tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Ilustrasi Pembangunan Sosial Budaya. (Foto: https://pixabay.com/id/)

Pembangunan sosial dan budaya merupakan bagian integral dari prioritas pembangunan nasional keempat yang sesuai dengan Propenas 2000–2004. Pembangunan nasional keempat terdiri dari tiga poin penting, yaitu membangun kesejahteraan rakyat, meningkatkan kualitas kehidupan beragama, dan ketahanan budaya.

Dikutip dari buku Pembangunan Nasional yang ditulis oleh Heliarta (2020: 2), pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan perubahan-perubahan keadaan yang lebih baik lagi. Pembangunan yang dilakukan oleh negara tersebut bertujuan untuk mewujudkan cita-cita untuk mendorong masyarakat atau sekumpulan individu ke arah yang lebih baik lagi.

Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pembangunan sosial budaya dan 5 contoh upaya pembangunan sosial di Indonesia.

Contoh Upaya Pembangunan Sosial Indonesia

Ilustrasi Pembangunan Sosial Budaya. (Foto: https://pixabay.com/id/)

Pembangunan sosial budaya adalah pembangunan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dilansir dari bappenas.go.id, tujuan dari pembangunan sosial budaya adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup yang layak dan bermartabat, serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat.

Pembangunan sosial budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah saja. Masyarakat juga dapat berperan dengan melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya pembangunan sosial budaya. Berikut 5 contoh upaya pembangunan sosial yang dapat kita lakukan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia:

  1. Menjaga kerukunan antar warga masyarakat.

  2. Menyelesaikan masalah yang muncul di lingkungan masyarakat dengan musyawarah.

  3. Membangun industri pariwisata yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya.

  4. Gotong royong dalam membersihkan dan membangun lingkungan.

  5. Melakukan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Adapun sasaran umum yang akan dicapai dalam pembangunan sosial budaya Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya laju pertumbuhan penduduk, menurunnya angka kelahiran total, menurunnya angka kematian kasar, meningkatnya ketahanan sosial dan budaya, meningkatnya kedudukan dan peranan perempuan, meningkatnya partisipasi aktif pemuda, serta meningkatnya pembudayaan dan prestasi olahraga.

Demikianlah penjelasan mengenai contoh upaya pembangunan sosial. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)


Page 2