Berikan contoh karya seni grafis yang dibuat teknik cetak saring

di isi dengan tinta untuk dicetak pada kertas karena dapat dipakai untuk menggandakan tulisan yang disebut proses cetak. Lahirnya seni ini dibuat dalam usaha memperbanyak hasil dengan model yang sama, tetapi tidak semua hasil cetak disebut seni grafis. Yang dimaksud seni grafis di sini adalah hasil cetakan yang pembuatannya dikerjakan lewat proses tangan hand made . Berdasarkan jenis cetakannya klise seni grafis dibedakan dalam 4 macam, yaitu :

1. Cetak Tinggi .

Pada cetakan ini, gambar dibuat menonjol dan posisi gambar dibuat pada posisi terbalik. Hal ini karena dalam proses percetakan posisi kertas berlawanan dengan posisi gambar. Bahan-bahan yang digunakan untuk bahan cetakan ini antara lain kayu, linolium, logam, triplek, dan plastik.

2. Cetak Dalam.

Cetak dalam atau cetak rendah merupakan kebalikan dari cetak tinggi, yaitu bagian-bagian gambarnya dibuat agak rendah dari permukaan cetakan. Bahan yang digunakan untuk cetak ini adalah lempengan tembaga, kuningan, dan seng zin cum. Proses pembuatannya bisa ditoreh langsung atau dengan teknik etsa.

3. Cetak Datar.

Pada awal kehadiran cetak datar, orang menggunakan batu yang diasah untuk bahan cetakannya. Jenis cetak ini disebut dengan istilah cetak batu lithografi . Pada masa sekarang bisa digunakan kaca dan teknik yang digunakan adalah teknik monoprint atau cetak tunggal. Dikatakan cetak tunggal karena untuk satu cetakan dihasilkan satu gambar. Bahan dan peralatan yang digunakan adalah kaca, roll tinta, tinta cetak, dan spidol.

4. Cetak Saring.

Cetak saring yang paling sederhana, cetakannya terbuat dari kertas atau plastik. Kertas atau plastik dilubangi dengan cutter kemudian dilaburi tinta di atas permukaannya. Kertas putih diletakkan dibawahnya, ditekan-tekan dengan bantalan busa dan diangkat maka jadilah hasil cetak tersebut. Cetak stensil, klisenya terbuat dari kertas sheet. Proses penggambaran dan pencetakannya sama dengan proses cetak saring diatas, hanya bantalan busa diganti dengan kuas yang besar. Pada masa sekarang untuk cetak ini orang lebih banyak menggunakan stensil. Cetak saring yang paling populer sekarang ini ialah cetak sablon screen printing . Bahan klisenya terbuat dari kain sutra yang halus dan mempunyai ukuran pori-pori yang berbeda. Ukuran-ukuran itu untuk membedakan penyablonan pada kain, kertas, kulit, plastik, dan bahan lainnya. Proses pembuatan klise menggunakan obat afdruk dan dilakukan di kamar gelap atau yang tidak terkena sinar matahari. Pencetakannya menggunakan rakel dengan bahan pewarna selain tinta juga menggunakan cat sablon Drs. Napsirudin dkk, 1996 :12-20 . Namun pada saat ini seni grafis tidak hanya mengarah pada pembuatan secara manual saja tetapi pada zaman sekarang ini seni grafis sudah mengalami tingkat kemajuan yang ditandai dengan adanya penggunaan alat dan teknik yang lebih modern.

BAB III ANALISA

Dalam kehidupan sehari-hari, kita merasa begitu akrab dengan permainan. Hal itu dikarenakan pada masa kecil dahulu kita sering melakukannya. Disamping itu, bahkan sampai saat ini pun terkadang kita masih melakukan aktivitas tersebut, walaupun dalam bentuk serta frekuensi atau kekerapan yang berbeda dengan anak-anak. Dalam lingkungan kitapun masih terjadi pula pada anak-anak, karena memang permainan itulah dunia mereka. Seperti yang telah diketahui bersama pada dasarnya permainan tradisional lebih banyak bersifat mengelompok yang dimainkan minimal 2 orang anak, menggunakan alat permainan yang relatif sederhana serta mudah dicari, serta mencerminkan kepribadiaan bangsa sendiri. Karena alasan itulah sebenarnya mengapa permainan anak tradisional perlu untuk dilestarikan agar generasi yang akan datang mempunyai jati diri bangsa sehingga tidak meninggalkan akar budaya yang kita miliki. Banyak sekali nilai pendidikan yang terkandung di dalam permainan anak tradisional. Nilai-nilai tersebut dapat terkandung dalam gerak permainannya atau terkandung dalam tembang ataupun syair lagunya, misalnya ada tembang yang mengandung nasehat tertentu. Apabila dijabarkan lebih lanjut, maka nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional adalah sebagai berikut :

Seni grafis merupakan bagian dari seni rupa yang masuk ke dalam bagian karya seni rupa dwimatra atau dua dimensi yang bertujuan untuk menyampaikan ide, gagasan atau emosi dari pembuat karya seni tersebut. Dalam pembuatan, seni grafis menggunakan teknik cetak atau printing, sehingga karya seni grafis dapat dilipatgandakan.

Istilah grafis sendiri berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Sementara dalam bahasa Inggris, istilah grafis disebut dengan “graph” atau “graphic” yang berarti membuat tulisan atau gambar dengan cara ditoreh atau digores. Tulisan dan gambar yang dimaksud disini adalah tulisan dan gambar dari negatif film yang dapat menciptakan berbagai bentuk warna dan gaya.

Seni grafis pada awalnya berkembang di negeri Tiongkok. Dimana disini seni grafis bertujuan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan. Sementara di Indonesia, seni grafis mulai berkembang pada zaman kolonialisme dan menjadi sarana para seniman untuk menyuarakan hak-haknya.

Dalam perjalanannya, seni grafis dibagi menjadi beberapa jenis. Dalam hal ini terkait teknik pembuatan yang memang beragam. Nah, apa saja jenis seni grafis berdasarkan teknik pembuatan?

1. Cetak Tinggi

Cetak tinggi merupakan bagian dari seni grafis yang menggunakan klise yang memiliki bagian-bagian menonjol. Apabila klise diolesi dengan tinta cetak, bagian yang menonjol akan menyerap tinta sementara bagian yang tidak menonjol tidak akan menerima tinta. Setelah ditempelkan ke media seni grafis, maka akan terbentuk gambar sesuai dengan bagian yang menonjol pada klise.

Stempel merupakan salah satu contoh alat untuk mencetak seni grafis cetak tinggi. Seni grafis cetak tinggi memanfaatkan perbedaan ketinggian pada permukaan klise. Pada stempel dapat kita lihat terdapat pola gambar atau tulisan yang lebih menonjol daripada permukaan stempel yang lain. Sehingga gambar yang dihasilkan akan sesuai dengan pola yang menonjol pada stempel.

2. Cetak Dalam

Seni grafis cetak dalam merupakan kebalikan dari seni grafis cetak tinggi. Apabila pada seni grafis cetak tinggi bagian yang membentuk gambar atau tulisan adalah bagian yang menonjol dari klise, pada seni grafis cetak dalam bagian yang membentuk gambar atau tulisan adalah bagian yang menjorok ke dalam dari klise.

(Baca juga: Mana Saja yang Termasuk Tema Seni Rupa Murni?)

Jenis-jenis cetak dalam antara lain: etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain-lain. Klise yang digunakan pada cetak dalam terbuat dari alumunium atau kuningan yang permukaannya digores sehingga terbentuk goresan yang dalam. Tinta akan dituangkan pada permukaan yang dalam ini.

Kertas yang sudah dibasahi menggunakan air lalu diletakkan di atas permukaan klise sehingga tinta akan menyerap ke kertas. Terbentuklah gambar atau tulisan sesuai dengan pola yang terdapat di permukaan klise. Alat yang digunakan untuk menggores permukaan klise antara lain: pahat grafis, paku, logam runcing, dan jarum.

3. Cetak Datar

Seni grafis cetak datar merupakan teknik seni cetak menggunakan klise datar. Teknik ini menggunakan prinsip tolak-menolak dan tarik-menarik antara tinta dan air. Tekni ini ditemukan di Eropa pada abad ke-16. Pada saat itu klise masih terbuat dari batu cadas (limestone). Untuk mempermudah pembuatan klise yang digunakan dewasa ini terbuat dari lempengan logam.

Klise yang memiliki permukaan datar mendapat perlakuan khusus sehingga terdapat bagian yang menyerap tinta namun menolak air dan bagian yang menolak tinta namun menyerap air. Ketika tinta dioleskan secara merata ke klise maka hanya bagian tertentu yang dapat menerima tinta. Sehingga ketika kertas diletakkan diatas klise akan terbentuk gambar atau tulisan sesuai dengan bagian yang ada di klise.

4. Cetak Saring

Seni grafis cetak saring merupakan teknik seni grafis menggunakan layar sebagai proses pencetakannya. Layar yang digunakan memiliki serat dengan kerapatan yang berbeda. Cetak saring disebut juga dengan sablon atau seni grafi. Media yang digunakan antara lain kaos, kain spanduk, kertas, dan lain-lain. Gambar atau tulisan yang terbentuk sesuai dengan pola kerapatan serat pada layar.

Teknik cetak merupakan salah satu bentuk seni rupa yang memiliki nilai yang sangat tinggi dalam seni grafis. Sebuah media ekspresi dan visualiasasi gagasan yang memiliki nilai nilai seni yang sangat indah. Pada dasar pengertian nya, teknik mencetak pada seni grafis ini memiliki arti yang sederhana yaitu sebuah teknik untuk menggandakan sebuah karya seni dalam jumlah tertentu, bisa dalam jumlah yang banyak maupun dengan edisi yang terbatas. Teknik cetak seni rupa biasanya menggunakan media seperti kasa, plat logam, karet lino maupun kayu yang pada umumnya dicetak pada media kertas dan kain.

Jika kita kembali kepada sejarah seni cetak grafis, Cina merupakan negara yang mengembangkan teknik cetak. Orang-orang di Cina memanfaatkan teknik cetak ini untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan, dimana naskah naskah tersebut diukir diatas kayu dan kemudian dicetak di atas kertas. Karya seni grafis dengan media kayu yang dicukil menjadi sebuah bentuk dan dicetak di atas kertas banyak ditemukan di Asia seperti Cina, Jepang dan Korea kemudian berkembang ke Eropa yang digunakan untuk mencetak diatas kain seperti pakaian orang Eropa pada masa itu. Pada tahun1440, Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak dan sejak saat itu beragam teknik cetak mulai berkembang di benua Eropa hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, seni cetak grafis mulai dikenal pada masa perjuangan dan kemerdekaan. Seniman cetak grafis saat itu banyak sekali membuat poster-poster bertema perjuangan seperti Suromo dan Abdul Salam dari Jogjakarta.

Saat ini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah:

Cetak Saring

Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun silkscreen. Cetak saring merupakan teknik seni cetak sederhana dari cetak datar atau cetak offset. Teknik ini banyak digunakan untuk mencetak pada permukaan yang tidak teratur seperti botol, gelas, baju, tas dan lainnya. Pada seni cetak saring konvensional, desain cetak dibentuk dengan melakukan penyinaran emulsi dengan letak film positif di atas screen menggunakan sinar matahari. Namun saat ini sudah ada teknologi penyinaran yang lebih cepat dah hemat waktu menggunakan mesin vaccum exposure yaitu penyinaran menggunakan cahaya ultra violet.

Berikan contoh karya seni grafis yang dibuat teknik cetak saring

gambar 1. cetak saring

Cetak Tinggi

 Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat cukil khusus yang mudah ditemukan di took seni grafis. Acuan cetak didapat dengan menoreh desain diatas media yang tersedia lalu kemudian diberi tinta cetak pada bagian atas menggunakan roll grafis lalu kemudian dicetak diatas media kertas. Teknik cetak tinggi ini menggunakan prinsip kerja negative, yaitu hasil desain akan terbalik dengan hasil cetak. Saat ini cetak tinggi sudah meluas tidak hanya terbatas pada media kertas, namun sudah merambah ke media kain seperti totebag maupun baju.

Berikan contoh karya seni grafis yang dibuat teknik cetak saring

gambar 2. cetak Tinggi

Cetak Datar /offset Lithography

 Cetak Offset menggunakan bahan plat yang datar, sehingga antara posisi bagian gambar dan bagian bukan gambar sama tinggi. Bagian gambar pada pelat yang tidak dilapisi emulsi, ketika dicetak akan menarik tinta, dan bagian bukan gambar akan menolak tinta.

Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.

Cetak Dalam

 Berbeda dengan cetak tinggi dimana tinta yang tercetak adalah dibagian permukaan sebuah desain, pada cetak dalam, tinta yang tercetak adalah tinta yang masuk ke dalam tolehan pada material yang digunakan. Material cetak dalam pun beragam seperti logam tembaga, seng maupun akrilik. Cetak dalam dibagi beberapa jenis yaitu engraving, Etching, Mezzotint dan drypoint. Masing masing teknik memiliki teknik pengerjaan dan tingkat kesulitan yang berbeda.

Teknik Engraving adalah teknik yang cukup rumit, menggunakan media logam yang ditoreh lalu diberikan tinta kedalam torehan dan kemudian tinta pada bagian permukaan dihapus sehingga tersisa tinta pada bagian dalam yang akan dicetak pada kertas.

Berikan contoh karya seni grafis yang dibuat teknik cetak saring

gambar 3. cetak Etching

Etching merupakan teknik cetak seni grafis dengan media tembaga yang di lapisi media seperti lilin lalu kemudian ditoreh menggunakan alat khusus seperti jarum etsa untuk menoreh tembaga. Kemudian tembaga akan dicelupkan ke dalam asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga yang tidak dilapisi oleh lilin.

Mezzotint adalah teknik seni grafis menggunakan media plat logam dimana permukaan logam akan di buat kasar merata dan didesain sedemikian rupa.

Berikan contoh karya seni grafis yang dibuat teknik cetak saring

gambar 4. cetak drypoint

Teknik terakhir adalah drypoint dimana teknik ini hampir sama dengan teknik engraving.  Teknik drypoint yaitu menoreh media seperti tembaga ataupun akrilik sehingga menimbulkan kerusakan pada permukaan media yang bisa menghasilkan sebuah visual seni. Teknik pencetakan drypoint yaitu melapisi plat dengan tinta lalu kemudian membersihkan tinta pada bagian permukaan dengan menyisahkan tinta pada bagian dalam, kemudian dicetak diatas kertas yang sudah dibasahi/ lembab lalu dicetak menggunakan mesit press dimana permukaan kertas akan menyerap tinta yang tersisa pada lapisan dalam cetakan. Teknik cetak drypoint ini memiliki kelebihan yaitu bisa mencapai gambar yang sangat detail.