Tuliskan masing masing 1 kalimat yang menggunakan konjungsi penyebab dan konjungsi temporal

Suara.com - Konjungsi merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia yang dipelajari pada bangku sekolah. Konjungsi adalah kata hubung yang memiliki berbagai variasi dan fungsi yang beragam. Lalu apa itu konjungsi temporal?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

Ada beberaa jenis konjungsi, antara lain seperti konjungsi korelatif, konjungsi aditif, konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif dan konjungsi temporal. Lantas apa yang dimaksud konjungsi temporal?

Pengertian Konjungsi Temporal

Baca Juga: Berbanggalah, Bahasa Indonesia Diajarkan di 10 Negara Ini!

Konjungsi temporal adalah sebuah kata penghubung yang memberikan penjelasan hubungan waktu dari dua peristiwa.

Jenis Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal juga dibagi menjadi dua kategori yaitu konjungsi sederajat dan tidak sederajat.

1. Konjungsi temporal sederajat

Konjungsi temporal sederajat merupakan konjungsi yang memiliki sifat setara. Konjungsi temporal sederajat ini dapat ditempatkan pada tengah kalimat. Konjungsi temporal sederajat tidak dapat diletakkan pada awal maupun akhir sebuah kalimat.

Baca Juga: Mengenal Majas: Pengertian, Jenis dan Macamnya

Contoh konjungsi temporal sederajat:

Penggunaan konjungsi dalam kalimat berfungsi untuk menghubungkan kalimat utama dan anak kalimat.  Dari jenis-jenis konjungsi atau macam-macam kata penghubung,  salah satunya adalah konjungsi sebab yang menyatakan hubungan penyebab dari suatu kejadian dalam kalimat.  Berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan konjungsi sebab:

  1. Nia berhasil menjadi juara satu di kelas sebab ia rajin belajar.
  2. Adik tampak senang sekali sebab Bunda sudah pulang.
  3. Wajahnya tampak murung sebab dimarahi Ayah tadi malam.
  4. Ika sakit hari ini sebab ia kehujanan semalam.
  5. Bagian bawah mata Adi terlihat sangat hitam sebab ia begadang semalaman.
  6. Tubuh Dita sangat kurus sebab ia tidak mau makan berhari-hari.
  7. Aji selalu datang terlambat sebab ia terlambat bangun setiap hari.
  8. Juju selalu Wangi sebab ia tidak pernah lupa memakai parfum.
  9. Rumahnya tampak sangat bersih sebab ia rajin membersihkannya.
  10. Kulitnya begitu mulus dan halus sebab ia rajin makan sayur dan buah.
  11. Tono terlihat begitu sedih sebab ponselnya baru saja dicuri.
  12. Ia tidak punya uang lagi sebab ia terlalu boros semalam.
  13. Nita berjalan terhuyung-huyung sebab ia baru saja menabrak tembok.
  14. Rumah kami dicat dengan warna hijau limau sebab sebentar lagi hari raya.
  15. Harga barang kebutuhan akan segera naik sebab harga BBM sudah naik tadi malam.
  16. Ia sangat membenci ayahnya sebab ia sering dipukuli.
  17. Halaman depan terlihat basah sebab tadi hujan turun.
  18. Ibu tidak memasak hari ini sebab tidak ada warung yang buka.
  19. Ina adalah anak yang pintar sebab ia rajin membaca buku.
  20. Adi terhindar dari difteria sebab ia telah diimunisasi DPT.
  21. Anak itu sangat pandai mengaji sebab ayahnya adalah seorang ustadz.

Demikianlah beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi sebab dalam bahasa Indonesia.  Masih ada banyak artikel lainnya tentang konjungsi yang dapat Anda pelajari,  diantaranya adalah konjungsi korelatif,  konjungsi antarkalimat,  konjungsi intrakalimat,  dan contoh kalimat konjungsi temporal. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Tuliskan masing masing 1 kalimat yang menggunakan konjungsi penyebab dan konjungsi temporal

Tuliskan masing masing 1 kalimat yang menggunakan konjungsi penyebab dan konjungsi temporal
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi konjungsi temporal

KOMPAS.com – Dalam tata bahasa Indonesia, sering digunakan kata hubung atau yang disebut dengan konjungsi.

Konjungsi ada berbagai jenis di antaranya yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif, konungsi aditif, hingga konjungsi temporal.

Sulis Setiawati dan Heppy Atma Pratiwi dalam jurnal Aspek Kohesi Konjungsi Dalam Wacana Opini Pada Majalah Tempo dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia (2016) menyebutkan konjungsi temporal adalah hubungan atau pertalian waktu antara proporsisi dengan proposisi yang lain menunjukkan terjadinya peristiwa dari tahap awal dan dilanjutkan dengan tahap berikutnya.

Sehingga dapat diartikan bahwa konjungsi temporal adalah kata penghubung dalam bahasa Indonesia yang berkenaan dengan waktu.

Baca juga: Perbedaan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Jenis konjungsi temporal

Konjungsi temporal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Konjungsi temporal sederajat

Yulino Indra dalam jurnal berjudul Piranti Kohesi Pada Konjungsi: Kajian Kasus Tulisan Murid Sekolah Dasar di Buktitting (2017) menyebutkan bahwa konjungsi temporal sederajat penempatannya tidak boleh diletakkan di awal dan di ahir kalimat.

Hal tersebut karena konjungsi temporal sederajat menghubungkan kalimat majemuk yang setara kedudukannya.

Abdul Chaer dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (2011) konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua bagian kalimat dengan makna menyatakan bahwa perbuatan pada klausa yang satu terjadi atau berlangsung dalam waktu yang disebutkan oleh klausa kedua.

Contoh dari konjungsi temporal sederajat adalah lalu, kemudian, setelahnya, dan selanjutnya.
Konjungsi temporal tidak sederajat

Baca juga: Contoh Kalimat Berpelengkap

  • Konjungsi temporal tidak sederajat

Adapun konjungsi temporal tidak sederajat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat majemuk dengan kedudukan bertingkat.

Penempatan konjungsi temporal tidak sederajat dalam suatu kalimat biasanya bersifat acak, bisa di awal, di akhir, maupun di tengah kalimat.

Contoh dari konjungsi temporal tidak sederajat adalah semenjak, selama, tatkala, sementara, sejak, sambil, apabila, dan hingga.

Contoh konjungsi temporal

Untuk lebih jelasnya berikut contoh-contoh konjungsi temporal, yaitu:

  • Contoh konjungsi temporal sederajat
  1. Pelayan menyodorkan menu makanan di restauran tersebut, lalu berdiri dan dengan sopan bersiap mencatat pesanan pelanggan.
  2. Ia tidak datang ke diskusi kelompok, padahal sebelumnya ia telah berjanji akan datang pada temen-temannya.
  3. Rombongan tersebut membeli tiket kereta, kemudian membayarnya menggunakan aplikasi perbankan.
  4. Panel surya tersebut telah diperiksa kelengkapannya, selanjutnya akan dilakukan pemasangan di atap rumah.

Baca juga: Kalimat Interogatif: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

  • Contoh konjungsi temporal tidak sederajat
  1. Sejak orang tuanya meninggal, ia tinggal di panti asuhan.
  2. Apabila penggunaan plastik terus dibiarkan, seisi laut akan dipenuhi dengan limbah plastik.
  3. Sementara teman-temannya memersihkan kelas, ia malah tidur pulas.
  4. Tatkala masih menjadi mahasiswa, ia mendapatkan banyak penghargaan karena bakat menulisnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Tuliskan masing masing 1 kalimat yang menggunakan konjungsi penyebab dan konjungsi temporal

Tuliskan masing masing 1 kalimat yang menggunakan konjungsi penyebab dan konjungsi temporal
Lihat Foto

KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR

Ilustrasi konjungsi

KOMPAS.com - Konjungsi sering disebut pula sebagai kata penghubung antarkalimat. Namun, konjungsi juga bisa digunakan sebagai penghubung antarkata.

Dalam penggunaannya, konjungsi tidak mengandung suatu makna atau tujuan tertentu. Karena konjungsi memang hanya berperan sebagai kata penghubung atau kata sambung saja.

Pengertian konjungsi

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), konjungsi atau kata penghubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan antarkalimat, antarklausa serta antarparagraf.

Pada umumnya, konjungsi antarklausa terletak di bagian tengah kalimat. Konjungsi antarkalimat terletak di awal kalimat atau setelah tanda baca. Konjungsi antar paragraf terletak di awal paragraf.

Agar bisa mengetahui perbedaanya, berikut penjelasan tentang pengertian klausa, kalimat serta paragraf:

  1. Klausa: terdiri atas beberapa kelompok kata. Minimal ada satu subjek dan satu predikat. Contohnya saya sudah sampai.
  2. Kalimat: terdiri atas klausa. Contohnya kemarin malam saya membeli martabak manis di depan toko swalayan.
  3. Paragraf: terdiri atas berbagai kalimat sehingga membentuk paragraf.

Konjungsi selalu digunakan dalam penyusunan kebahasaan. Selain itu, dalam penggunaannya juga harus disesuaikan dengan fungsi dari konjungsi atau kata penghubung tersebut.

Apa sajakah macam-macam konjungsi berdasarkan fungsinya?

  • Konjungsi aditif atau gabungan

Konjungsi aditif digunakan untuk menghubungkan dua klausa dan kalimat yang memiliki kedudukan sederajat atau setara. Contoh konjungsinya: dan, lagi pula, serta.
Contoh kalimatnya: mereka sedang memasak dan menyiapkan hidangan pembukanya.

Konjungsi pertentangan digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang sederajat, tetapi mempertentangkan kedua bagiannya. Contoh konjungsinya: tetapi, melainkan, padahal, namun, akan tetapi.
Contoh kalimatnya: Saya suka sekali memakan buah, tetapi saya tidak suka buah duku.

  • Konjungsi disjungtif atau pilihan

Konjungsi disjungtif digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang sederajat, dengan memilih salah satu hal dari dua hal tersebut. Contoh konjungsinya: atau, maupun, baik, entah.
Contoh kalimatnya: Saat berbelanja, Rina bingung untuk membeli tempat pensil atau buku terlebih dahulu.