Berapa lama waktu move on wanita

Sekilas kerap muncul anggapan pria lebih cepat move on dari perempuan karena mereka bisa langsung seakan-akan melanjutkan hidup dengan normal. Namun, realitanya tidak demikian. Pria lebih pandai menyembunyikan perasaannya.

28 Sep 2021|Azelia Trifiana

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Meski terlihat bahagia, sebenarnya pria lebih bisa menyembunyikan perasaannya

Memahami siklus move on pria

Mengakhiri sebuah hubungan adalah perkara besar, terlepas dari gender yang melakukannya. Pria maupun wanita, sama-sama bisa bucin dan perlu waktu demi bisa move on. Bedanya, pria lebih jarang menunjukkannya secara langsung. Sebagai pencerahan, pahami dulu siklus move on pria.Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap bagaimana pria move on. Mulai dari durasi hubungan, pasangan, kedekatan, dan banyak lagi.

Memahami siklus move on pria

Sekilas kerap muncul anggapan pria lebih cepat move on dari perempuan karena mereka bisa langsung seakan-akan melanjutkan hidup dengan normal. Namun, realitanya tidak demikian.Meski sekuat tenaga menyangkal, pria tetaplah makhluk sosial yang tergantung pada orang lain. Sama seperti perempuan, pria juga perlu sosok teman hidup.Hanya saja, mereka lebih piawai menutupi perasaan. Konstruksi sosial juga berperan dalam membentuk hal ini. Lihat saja bagaimana anak laki-laki sejak kecil dituntut tidak boleh cengeng, dilarang menangis, dan dituntut selalu tegar.Padahal, begini sebenarnya siklus move on pria setelah sebuah hubungan berakhir:Pada tahap pertama, ego akan mendominasi. Terlebih, jika selama berada dalam hubungan ego cenderung tertekan karena pasangan lebih dominan. Ego inilah yang menimbulkan kesan pria lebih cepat move on karena bisa tampak bahagia dan baik-baik saja.Tahapan pertama ini sangat krusial dalam proses berdamai dengan proses berakhirnya sebuah hubungan.Pria sangat bisa menyimpan trauma dan kesedihannya seakan tidak terjadi apa-apa. Bahkan ini bisa menimbulkan kekecewaan bagi mantannya yang merasa si pria sama sekali tidak merasa sedih.Padahal, sebenarnya pria belum benar-benar move on. Aktif sebagai makhluk sosial adalah strateginya untuk melupakan rasa sakit. Selain itu, pada fase ini mungkin juga pria mulai mencari teman perempuan untuk berinteraksi intens. Namun, bukan untuk dijadikan kekasih.Inilah fase ketika pria menyadari betul bahwa setelah putus, mereka benar-benar sendiri. Dari situ, mereka mulai mencari cara untuk menemukan kebahagiaan. Mulai dari bertemu teman-teman, mencoba kencan dengan perempuan lain, atau asyik bekerja.Di saat yang sama, mereka bisa saja menyadari terlalu sibuk tenggelam dalam kesibukan. Luka akibat berakhirnya hubungan belum benar-benar sembuh. Mereka pun akan realistis mulai berdamai dengan keadaan.Ketika sudah sadar dengan realita, pria akan mulai mempertanyakan seputar berakhirnya hubungan. Akan muncul rasa marah dan sedih di waktu bersamaan sebab selama ini cenderung mengabaikan emosi yang muncul. Fase ini tak kalah penting karena di sinilah terjadi validasi emosi.Siklus move on pria selanjutnya adalah menerima bahwa hubungan telah benar-benar berakhir. Semacam kesadaran yang datang terlambat. Fase menutupi emosi dengan topeng kebahagiaan sudah berakhir.Bisa saja, ini menjadi fase ketika seorang pria ingin memulai kembali hubungan dengan mantan. Sebab, sudah terdeteksi apa saja masalah yang menjadi pemicunya. Namun ketika hal ini tidak berhasil, mereka sadar bahwa hubungan sudah tidak mungkin dipertahankan.Rasa percaya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain mulai bangkit. Seseorang mulai bisa mengenali apa keinginan dan kebutuhannya. Ada rasa optimistis juga dalam menjalani kehidupan yang baru tanpa mantan.Terkadang, perlu waktu hingga siklus move on pria terlewati sepenuhnya. Setiap orang memiliki fase dan waktu yang berbeda. Kesabaran adalah kunci untuk melewatinya.

Catatan dari SehatQ

Pria move on lebih cepat dibandingkan dengan perempuan adalah hal yang sejak dulu diyakini. Hanya selang sehari, mereka bisa tampak bahagia berkumpul tertawa-tawa bersama teman-temannya. Atau bahkan, sudah jalan bersama perempuan baru lagi hanya selang sepekan.Sebenarnya, ini bukan berarti pria lebih cepat move on. Justru, pria cenderung menekan kesedihannya dan bertindak seolah-olah semua baik-baik saja.Berbeda dengan perempuan yang bisa lebih total dalam mengekspresikan emosinya setelah putus, pria tidak demikian. Mereka akan menyibukkan diri dengan hal lain, mulai dari kehidupan sosial bersama teman-teman hingga tenggelam dalam pekerjaan.

Baca Juga

Gut Brain Axis, Hebatnya Koneksi Antara Pencernaan dan OtakMengenal Makanan Fortifikasi dan Manfaatnya bagi KesehatanKenali Fungsi Tulang Pergelangan Tangan AndaAda siklus move on pria yang harus dilewati hingga akhirnya mereka melakukan validasi terhadap emosi setelah berakhirnya hubungan.Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait bagaimana putus cinta berdampak pada kesehatan mental seseorang, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

kesehatan mentalhidup sehatmenjalin hubungan

Mens XP. https://www.mensxp.com/relationships/break-ups/48271-7-stages-all-men-go-through-while-recovering-from-a-tough-breakup.html
Diakses pada 14 September 2021
Psychology Today. https://www.mensxp.com/relationships/break-ups/48271-7-stages-all-men-go-through-while-recovering-from-a-tough-breakup.html
Diakses pada 14 September 2021
Ask Men. https://www.askmen.com/dating/dating_experiences/recovering-from-a-breakup.html
Diakses pada 14 September 2021

Ketika diminum dalam keadaan dingin, air tebu sangatlah menyegarkan. Ditambah lagi, rasa manis alami yang didapatkan dari ekstrak tebu itu, pastinya sangat menggoda. Lebih dari itu, air tebu pun bermanfaat bagi kesehatan. Sebenarnya, apa saja manfaat air tebu yang sangat menyehatkan untuk tubuh itu?

Heroin adalah sebutan lain dari putaw yang merupakan salah satu obat-obatan adiktif berbentuk bubuk berwarna putih. Salah satu ciri-ciri pengguna heroin, yaitu memiliki bekas suntikan di kulit.

13 Agu 2020|Azelia Trifiana

Obat jenis lithium telah digunakan untuk menangani beberapa jenis gangguan mental seperti depresi hingga kepribadian ganda. Namun sekarang tidak lagi banyak digunakan karena potensi efek samping yang tak diinginkan.

01 Mar 2021|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti

Dijawab Oleh dr. Sri Wulantini

Dijawab Oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani

- wolipop Rabu, 17 Sep 2014 18:40 WIB

Berapa lama waktu move on wanita
Dok. Thinkstock

Jakarta - Putus cinta apapun alasannya tidak pernah berakhir menyenangkan, bahkan walaupun cinta diakhiri dengan cara baik-baik. Pertanyaan yang paling sering diajukan setelahnya, entah itu kepada sahabat atau diri sendiri adalah "Kapan saya bisa move on?" Sebuah studi menunjukkan setidaknya Anda butuh waktu satu bulan dari tiap tahun yang Anda habiskan dengan pasangan untuk bisa melupakan sakit hati.Sebagai contoh, Anda baru saja putus dari mantan yang telah 5 tahun bersama di bulan Januari. Kabar buruknya, Anda baru bisa melupakan dan move on pada bulan Juni mendatang, hal ini berdasarkan studi yang diadakan oleh Capital One.Studi dilakukan kepada orang-orang di Inggris, dan menemukan bahwa wanita lebih sering memutuskan hubungan dibanding pria (dengan persentase 58 persen dan 44 persen). Seperti yang dilansir oleh Daily Mail dan Female First, meski wanita lebih sering memutuskan hubungan, namun 20 persen dari mereka memakan waktu lebih lama untuk move on. Waktu kerap disebut sebagai pengobat sakit hati paling manjur, tapi 1 dari 12 responden mengatakan dirinya masih tak bisa move on meski sudah bertahun-tahun. Studi juga menunjukkan bahwa putus hubungan bisa membuat orang jadi lebih insecure tentang dirinya dan hubungan mendatang.Pria dua kali lebih dewasa dari wanita untuk menarik pikiran positif saat putus cinta. Mereka merasa akan ada sisi cerah dibalik badai yang terjadi saat ini. Setelah putus cinta, 41 persen pria merasa lega atau bebas, sementara 8 persen lainnya mengatakan dirinya jadi 'lebih menarik' saat berstatus single.Menurut psikolog dan konsultan cinta Wolipop, ratih Ibrahim sangat wajar jika Anda masih memikirkan mantan meski sudah bertahun-tahun tak bersama. Namun Anda tetap perlu mencoba untuk membuka hati kepada pria lain."Memutuskan hubungan dengan orang yang dikasihi bukan berarti kamu harus melupakan semua kenangan bersama dia. Menurut saya sangat wajar jika kamu masih terpikir dia meskipun kalian sudah tidak bersama, apalagi jika sebelumnya hubungan kalian berlangsung manis dan lama. Akan lebih baik jika kamu berusaha membuka hati dengan pria lain. Carilah pria yang ideal dengan harapan kamu dan juga orangtua kamu. Jika kamu sudah menemukannya, dekatkanlah pula diri kamu dengan keluarganya, dan kenalkanlah dia dengan keluarga kamu," saran Ratih.

(als/als)