Berapa jumlah ayat yang diterima pada wahyu kedua

Berapa jumlah ayat yang diterima pada wahyu kedua

Wahyu kedua yang diterima Nabi Muhammad saw adalah?

  1. Surah Al-Fatihah ayat 1-7
  2. Surah Al-Alaq ayat 1-3
  3. Surah Al-Alaq ayat 1-5
  4. Surah Al-Mudatsir 1-5
  5. Surah Al-Hijr ayat 94

Jawaban: D. Surah Al-Mudatsir 1-5

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, wahyu kedua yang diterima nabi muhammad saw adalah surah al-mudatsir 1-5.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Nabi Muhammad saw. mendapat wahyu pertama pada usia …. tahun? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Wahyu kedua yang diterima Nabi Muhammad saw adalah?

  1. Surah Al-Fatihah ayat 1-7
  2. Surah Al-Alaq ayat 1-3
  3. Surah Al-Alaq ayat 1-5
  4. Surah Al-Mudatsir 1-5
  5. Surah Al-Hijr ayat 94

Jawaban: D. Surah Al-Mudatsir 1-5

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, wahyu kedua yang diterima nabi muhammad saw adalah surah al-mudatsir 1-5.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Nabi Muhammad saw. mendapat wahyu pertama pada usia …. tahun? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Ilustrasi Wahyu Kedua Nabi Muhammad. Foto: pexels.com

Tauladan bagi seluruh umat Islam di dunia adalah Nabi Muhammad SAW. Saat berumur 40 tahun beliau mendapat wahyu yang pertama di Gua Hira.

Menyadur buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul oleh Ridwan Abdullah S & M. Kadri, jeda waktu turunnya wahyu pertama dan kedua adalah dua setengah tahun. Selama menanti wahyu yang kedua, beliau merasa takut dan bimbang tetapi juga ada perasaan tak sabar ingin menerima wahyu berikutnya.

Kala itu, ketika Nabi Muhammad SAW sedang dalam perjalanan pulang menyepi dari Gua Hira, tiba-tiba ia mendengar suara yang keras dari langit. Nabi pun mengangkat wajahnya menghadap ke langit, tampak Malaikat Jibril sedang duduk di antara langit dan bumi.

Nabi Muhammad ketakutan melihat Malaikat Jibril dan bergegas pulang. Sesampainya di rumah, beliau meminta Khadijah untuk menyelimutinya. Ketika sedang berselimut Malaikat Jibril menghampirinya untuk menyampaikan wahyu yang kedua.

Ilustrasi Wahyu Kedua Nabi Muhammad. Foto: freepik.com

Wahyu Kedua Nabi Muhammad

Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah Sejarah Paling Autentik tentang Kehidupan Rasulullah Saw oleh Syaikh Shafiyur Rahman al-Mubarakpuri, wahyu kedua yang diterima Nabi terdiri dari lima ayat pertama surat Al Muddatsir, yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙقُمْ فَاَنْذِرْۖوَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖوَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖوَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ

Artinya: “Wahai orang-orang yang berkemul (berselimut), bangunlah dan berilah peringatan. Dan agungkanlah Tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah perbuatan dosa.” (QS. Al Muddatsir: 1-5)

Usai turunnya wahyu yang kedua ini Nabi Muhammad resmi diangkat menjadi Rasul. Setelah itu, wahyu-wahyu berikutnya yang datang secara cepat dalam waktu berurutan dibawa oleh Malaikat Jibril.

Ilustrasi Wahyu Kedua Nabi Muhammad. Foto: unsplash.com

Tugas Nabi Muhammad Ketika Menerima Wahyu Kedua

Dalam buku berjudul Sirah Nabawiyah Sejarah Paling Autentik tentang Kehidupan Rasulullah Saw oleh Syaikh Shafiyur Rahman al-Mubarakpuri, berikut tugas Nabi Muhammad setelah menerima wahyu yang kedua:

1. Bangkit dan Memberi Peringatan

Nabi Muhammad ditugaskan untuk mengajari umatnya akan keesaan Allah SWT dan menyembah hanya kepada Allah. Mengingatkan umat Islam untuk mengetahui balasan atas dosa-dosa yang dilakukan.

2. Menaati Perintah Allah SWT

Nabi Muhammad ditugaskan untuk menaati semua perintah Allah dan menjadi contoh bagi yang lain. Itu sebabnya, segala tindak tanduk bahkan perkatan Nabi menjadi tauladan bagi seluruh umat Islam.

3. Tidak Mengungkit Pemberian Orang Lain

Nabi Muhammad diperintahkan untuk tidak mengungkit-ungkit pemberian orang lain. Tidak pula menginginkan pemberian yang lebih banyak dari orang lain. Nabi diminta untuk terus berbuat kebaikan kepada orang lain.

4. Diperintahkan untuk Bersabar

Rasulullah diperintahkan untuk mendapat pahala dengan bersabar. Sabar dan taat kepada Allah, sabar untuk menjauhi perbuatan maksiat, dan sabar dalam menghadapi musibah.

5. Membersihkan Noda Perusak

Dalam surat Al Muddatsir di atas Rasulullah diperintahkan untuk membersihkan amal dari kebatilan seperti riya’, kemunafikan, takabur dan penyakit hati lainnya. Tidak lupa untuk menyucikan diri sebelum beribadah.