Berapa harga 1 bitcoin saat ini

JAKARTA, investor.id - Harga Bitcoin dulunya bahkan tidak lebih dari Rp14.000. Bagaimanapun, berbagai peristiwa telah mempengaruhi perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun.

Dilansir dari Pintu Academy, Chetan Chawla, Asisten Profesor di North College Naperville yang mempelajari tentang cryptocurrency dan blockchain, mengemukakan bahwa sebenarnya konsep Bitcoin pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada 31 Oktober 2008.

Meski digagas setahun sebelumnya, Bitcoin pertama kali diluncurkan secara resmi ke publik pada awal 2009. Harga Bitcoin saat pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi adalah US$ 0 karena belum ada yang tertarik untuk memperjualbelikannya.

Pada tahun 2010, investor mulai memperdagangan Bitcoin dengan harga di bawah satu sen. Sejak saat itu, Bitcoin mengalami pergerakan harga yang cukup fluktuatif. Perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun mencapai tonggak baru pada April 2011 ketika harga Bitcoin mencapai US$ 1.

Baca juga: Investor Bitcoin Jangka Panjang Mulai Serok, Tanda Apa?

Sepanjang tahun 2011, Bitcoin mencatat pertumbuhan nilai yang sangat baik. Pada bulan Juni, nilai Bitcoin naik 3.200% dibanding tiga bulan sebelumnya dan mengantarkannya pada puncak harga US$ 32.

Namun, peningkatan harga tersebut tidak berlangsung lama. Setelah dua bulan menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, harga Bitcoin anjlok di pasaran dan mencapai level terendah pada November 2011 di angka US$ 2.

Setahun setelahnya, pergerakan harga Bitcoin berjalan cukup lambat. Pada kisaran bulan Mei hingga Agustus 2012, Bitcoin menunjukkan peningkatan harga dari US$ 4,8 menjadi US$ 13,20.

Di tahun 2013, Bitcoin mengalami dua kali bubble prices, lonjakan peningkatan harga yang disertai dengan penurunan harga di mana keduanya terjadi dalam waktu singkat. Gelembung harga pertama terjadi pada bulan April di mana harga Bitcoin dulu sebesar US$ 220 di awal April, tetapi anjlok hingga US$ 70 hanya dalam dua pekan setelahnya.

Reli gelembung kedua terjadi menjelang akhir tahun. Pada awal Desember, harga Bitcoin meningkat tajam dan menyentuh angka US$ 1.156. Namun tiga hari setelahnya, harganya turun drastis menjadi sekitar US$ 760. Sejak saat itu, harga Bitcoin terus mengalami penurunan dan menyentuh level terendah US$ 315 pada awal tahun 2015.

Baca juga: Awal Pekan, Bitcoin Masih Kuat Menanjak Namun Masih di Bawah Tekanan The Fed

Setelah melewati reli panjang penurunan harga, Bitcoin melonjak ke angka $20.089 pada Desember 2017. Namun, Profesor Keuangan Universitas Texas, John Griffin, mengungkapkan kepada CNBC bahwa kenaikan harga tersebut disebabkan karena manipulasi harga lewat perdagangan volume besar.

Lonjakan harga Bitcoin di tahun 2017 membuatnya menjadi salah satu aset crypto yang paling disoroti. Pemerintah dan ekonom mulai banyak mengembangkan mata uang digital lain untuk bersaing dengan Bitcoin. Namun, Bitcoin kembali mengalami reli penurunan harga di tahun 2018 dan 2019.

Ketika banyak sektor ekonomi dan bisnis lesu akibat pandemi, industri crypto justru kembali aktif, termasuk Bitcoin. Meski sempat melewati pemeriksaan pasokan pada Maret 2020, pasar crypto mengalami rebound besar setelahnya akibat dibanjiri investor dan trader.

Berbagai faktor seperti adopsi Bitcoin oleh perusahaan raksasa dunia hingga legalisasi Bitcoin di berbagai negara telah berdampak pada perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun. Kini, harganya konsisten naik dan semakin menarik minat publik.

Perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun semakin membaik. Di periode Desember 2020 hingga Januari 2021, peningkatan harganya telah mencapai 224%. Per Maret 2021, Bitcoin mencapai harga tertinggi baru, yakni sekitar US$ 60.000. Puncaknya, Bitcoin mencapai level harga tertinggi (All-Time-High) di angka US$ 64,804 atau setara dengan Rp 939.993.000 pada 14 April 2021.

Editor : Lona Olavia ()

Sumber : Investor Daily

Berapa harga 1 bitcoin saat ini

Live Bitcoin harga hari ini adalah Rp 318,365,365 IDR dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 676,430,470,752,464 IDR. Kami memperbarui harga BTC ke IDR kami secara waktu nyata. Bitcoin naik 0.02 dalam 24 jam terakhir. Peringkat CoinMarketCap saat ini adalah #1, dengan kap pasar sebesar Rp 6,111,140,348,158,299 IDR. Terjadi peredaran suplai sebesar 19,195,368 BTC koin dan maks. suplai 21,000,000 BTC koin.

Bursa teratas untuk diperdagangkan di Bitcoin saat ini adalah Binance, Deepcoin, BTCEX, MEXC, , dan . Anda dapat menemukan yang lainnya yang terdaftar di .

Apa Itu Bitcoin (BTC)?

Bitcoin adalah mata uang kripto terdesentralisasi yang awalnya dijelaskan dalam whitepaper (buku putih) oleh seseorang, atau sekelompok orang, yang menggunakan alias Satoshi Nakamoto. Bitcoin diluncurkan tak lama setelahnya, pada Januari 2009.

Bitcoin adalah mata uang online rekan ke rekan, yang artinya bahwa semua transaksi terjadi secara langsung antara pastisipan jaringan yang setara dan independen, tanpa perlu perantara untuk memberikan izin atau memfasilitasi mereka. Bitcoin diciptakan, menurut Nakamoto sendiri, guna memungkinkan "pengiriman pembayaran online secara langsung dari satu pihak ke pihak lain tanpa melalui lembaga keuangan".

Beberapa konsep untuk jenis serupa dari mata uang elektronik terdesentralisasi mendahului BTC, tetapi Bitcoin memiliki keistimewaan sebagai mata uang kripto pertama yang mulai digunakan secara aktual.

Siapa Penemu Bitcoin?

Penemu asli Bitcoin dikenal dengan nama samaran, Satoshi Nakamoto. Pada tahun 2020, identitas sebenarnya dari orang — atau organisasi — yang berada di balik nama alias tersebut masih misteri.

Pada tanggal 31 Oktober 2008, Nakamoto menerbitkan whitepaper Bitcoin, yang menjelaskan secara detail bagaimana mata uang online rekan ke rekan dapat diimplementasikan. Mereka mengusulkan untuk menggunakan buku besar transaksi terdesentralisasi yang dikemas dalam batch (disebut "blok") dan diamankan oleh algoritme kriptografi — seluruh sistem tersebut nantinya disebut “blockchain.”

Hanya dua bulan berikutnya, pada 3 Januari 2009, Nakamoto menambang blok pertama di jaringan Bitcoin, yang dikenal sebagai genesis block, sehingga meluncurkan mata uang kripto pertama di dunia.

Namun, meski Nakamoto adalah penemu asli Bitcoin, sekaligus penulis implementasi pertamanya, selama bertahun-tahun sekelompok besar orang telah berkontribusi demi meningkatkan perangkat lunak mata uang kripto dengan menambal kerentanan dan menambahkan fitur baru.

Repositori kode sumber Bitcoin di GitHub mencantumkan lebih dari 750 kontributor, beberapa nama penting di antaranya adalah Wladimir J. van der Laan, Marco Falke, Pieter Wuille, Gavin Andresen, Jonas Schnelli, dan lainnya.

Apa yang Menjadikan Bitcoin Unik?

Keuntungan paling unik Bitcoin berasal dari fakta bahwa bahwa bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang muncul di pasar.

Bitcoin telah berhasil menciptakan komunitas global dan melahirkan industri baru dari jutaan penggemar yang membuat, berinvestasi, memperdagangkan, serta menggunakan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kemunculan mata uang kripto pertama ini telah menciptakan dasar konseptual dan teknologi yang lantas menginspirasi pengembangan ribuan proyek yang bersaing.

Keseluruhan pasar mata uang kripto — kini bernilai lebih dari $300 miliar — didasarkan pada gagasan yang diwujudkan dengan Bitcoin: uang yang dapat dikirim dan diterima oleh siapa saja, di mana saja di seluruh dunia tanpa bergantung pada perantara tepercaya, seperti bank dan perusahaan jasa keuangan.

Berkat sifat kepeloporannya, BTC tetap memuncaki pasar yang aktif ini bahkan setelah lebih dari satu dekade eksistensinya. Bahkan setelah Bitcoin kehilangan dominasinya yang tak terbantahkan, Bitcoin masih menjadi mata uang kripto terbesar, dengan kapitalisasi pasar yang berfluktuasi antara $100 - $200 miliar pada tahun 2020, sebagian besar karena banyaknya platform yang menyediakan kasus penggunaan untuk BTC: dompet, bursa, layanan pembayaran, game online, dan banyak lainnya.

Halaman Terkait:

Mencari data pasar dan blockchain untuk BTC? Kunjungi penjelajah blok kami.

Ingin membeli Bitcoin? Gunakan panduan CoinMarketCap.

Berapa Banyak Bitcoin yang Beredar?

Suplai total Bitcoin dibatasi oleh perangkat lunaknya dan tidak akan pernah melebihi 21.000.000 koin. Koin baru dibuat selama proses yang dikenal sebagai “penambangan”: saat transaksi diteruskan ke seluruh jaringan, transaksi diambil oleh penambang dan dibungkus ke dalam blok, yang pada gilirannya dilindungi oleh kalkulasi kriptografi yang kompleks.

Sebagai kompensasi karena menghabiskan sumber daya komputasi mereka, penambang menerima imbalan untuk setiap blok yang berhasil mereka tambahkan ke blockchain. Pada saat peluncuran Bitcoin, imbalannya adalah 50 bitcoin per blok: jumlah ini berkurang setengahnya dengan setiap 210.000 blok baru yang ditambang — yang memakan waktu jaringan sekitar empat tahun. Pada tahun 2020, imbalan blok telah dibagi dua selama tiga kali dan terdiri dari 6,25 bitcoin.

Bitcoin belum dibuat sebelumnya, artinya tidak ada koin yang ditambang dan/atau didistribusikan di antara para penemu sebelum bitcoin tersedia untuk umum. Namun, selama beberapa tahun pertama keberadaan BTC, persaingan antar penambang relatif rendah, memungkinkan partisipan jaringan paling awal menghimpun koin dalma jumlah besar melalui penambangan reguler: Satoshi Nakamoto sendiri dipercayai memiliki lebih dari satu juta Bitcoin.

Bagaimana Jaringan Bitcoin Diamankan?

Bitcoin diamankan dengan algoritme SHA-256, yang termasuk dalam kelompok algoritme hashing SHA-2, yang juga digunakan oleh fork Bitcoin Cash (BCH), serta beberapa mata uang kripto lainnya.

Di Mana Anda Dapat Membeli Bitcoin (BTC)?

Bitcoin, dalam banyak hal, hampir identik dengan mata uang kripto, yang berarti Anda dapat membeli atau menjualnya di hampir setiap bursa kripto — baik untuk uang fiat dan mata uang kripto lainnya. Beberapa pasar utama tempat tersedianya perdagangan BTC adalah:

  • Binance
  • Coinbase Pro
  • OKEx
  • Kraken
  • Huobi Global
  • Bitfinex

Jika Anda baru mengenal kripto, gunakan panduan mudah milik CoinMarketCap untuk membeli Bitcoin.

Cara Menggunakan Dompet Bitcoin

Selain dari tiga tipe dasar ini, dompet Bitcoin dapat menggunakan teknologi kunci tunggal atau multisig. Mereka juga lebih lanjut dibedakan sebagai bentuk penyimpanan "panas" atau "dingin": dompet panas terhubung ke internet, sedangkan dompet dingin sepenuhnya luring.

Dompet Perangkat Lunak

Dompet perangkat lunak mencakup dompet web, desktop, dan seluler.

Dompet Web

Dompet web memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan blockchain BTC via antarmuka browser web dan menyimpan kunci pribadi mereka dan "kredensial" lain di server daring. Untuk alasan ini, dompet web juga merupakan dompet panas.

Banyak dompet web didukung oleh pihak ketiga, seperti bursa mata uang kripto, yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan memperdagangkan mata uang kripto mereka dengan mulus pada satu antarmuka.

Menyiapkan akun pengguna di bursa mata uang kripto biasanya akan secara otomatis menghasilkan dompet BTC untuk pengguna — dan dalam beberapa kasus, serangkaian dompet tambahan untuk setiap mata uang kripto yang dapat diperdagangkan di bursa.

Kelebihan dompet yang didukung bursa adalah kenyamanan, kemudahan penggunaan, dan integrasi mereka dengan kegunaan perdagangan di bursa.

Menyiapkan sebuah akun ini mirip dengan akun apa pun untuk layanan daring, meskipun pengguna biasanya harus menyelesaikan pemeriksaan Know Your Customer (KYC) dengan mengunggah formulir identifikasi resmi.

Namun, dompet web yang didukung biasanya menyiratkan bahwa kunci dompet pengguna dikelola oleh pihak ketiga, membuat mereka rentan terhadap serangan siber — seperti peretasan bursa — atau penipuan.

Untuk alasan ini, penting untuk memanfaatkan secara penuh semua alat keamanan yang disediakan oleh bursa atau penyedia dompet web — termasuk autentikasi dua atau multi faktor untuk masuk login, manajemen akses penarikan, atau alat anti-phishing.

Untuk mengatasi kekhawatiran atas pengguna yang harus menyerahkan kendali atas kunci mereka kepada pihak ketiga, beberapa dompet web juga telah berkembang menjadi dompet multisig.

Dompet Multisig

Multisig adalah kependekan dari multisignature dan mengacu pada jenis teknologi tanda tangan digital yang memungkinkan dua atau lebih pengguna untuk menandatangani transaksi secara digital.

Dompet Bitcoin standar — web atau lainnya — menggunakan teknologi satu kunci, yang berarti bahwa satu kunci pribadi yang sesuai diperlukan untuk mengakses dana.

Dompet multisig, sebaliknya, dikonfigurasi untuk memerlukan lebih dari satu pihak tepercaya untuk mengautentikasi transaksi atau untuk mengakses kepemilikan dompet.

Multisig mengurangi satu titik kegagalan yang terkait dengan satu kunci. Multisig juga dapat membantu bisnis untuk mengelola dompet perusahaan mereka atau digunakan untuk transaksi escrow.

Dompet Desktop

Dompet desktop berbeda dengan dompet web karena bergantung pada perangkat lunak yang diunduh pengguna dan dioperasikan secara lokal di komputer mereka. Dompet desktop memberi pengguna kendali penuh atas kunci mereka, yang disimpan sebagai file wallet.dat.

Untuk alasan keamanan, disarankan untuk melindungi akses dengan kata sandi ke file ini dan untuk memastikan komputer kalian bebas dari virus atau malware sebelum menginstal dan menyiapkan dompet desktop.

Penting juga untuk mencadangkan file wallet.dat atau mengekspor kunci atau seed phrase yang sesuai, yang akan diperlukan untuk mengambil dana kalian jika mengalami masalah dengan komputer kalian di masa mendatang.

Dompet Seluler

Dompet seluler, seperti namanya, dioperasikan menggunakan aplikasi ponsel cerdas dan dapat dikonfigurasi dengan mudah untuk mendukung transaksi Bitcoin sehari-hari menggunakan kode QR. Beberapa dompet seluler adalah versi aplikasi dari akun bursa daring dan oleh karena itu terkait dengan login, dompet, dan akun pengguna yang sama.

Mirip dengan dompet web dan desktop, pengguna dompet seluler perlu waspada terhadap risiko aplikasi berbahaya atau infeksi malware, serta berhati-hati untuk mencadangkan kunci privat atau seed phrase jika mereka menggunakan dompet seluler yang memungkinkan mereka mengelola kunci mereka sendiri.

Dompet Perangkat Keras

Seperti yang telah kita lihat, dompet perangkat lunak yang nyaman dapat jadi rentan terhadap risiko keamanan yang terkait dengan layanan daring dan/atau penyedia pihak ketiga yang terpusat.

Untuk alasan ini, pengguna yang ingin menyimpan cryptocurrency mereka dengan aman untuk waktu yang lama (HODLer) sering menggunakan dompet perangkat keras — yang "dingin" karena tidak terhubung ke internet — sebagai alternatif yang lebih aman.

Dompet perangkat keras biasanya adalah perangkat elektronik fisik kecil yang menggunakan generator nomor acak (RNG) untuk menghasilkan kunci publik dan privat yang sesuai dengan dompet.

Dompet perangkat keras sering memungkinkan pengguna mengatur kode PIN keamanan untuk melindungi akses ke perangkat, serta frasa pemulihan — kadang-kadang disebut mnemonic seed — untuk pemulihan.

Mnemonic seed ini biasanya berupa frasa pemulihan 24 kata yang berfungsi sebagai cadangan untuk kunci privat dompet perangkat keras.

Sementara dompet perangkat keras sedikit lebih sulit digunakan daripada rekan perangkat lunak mereka, mereka dianggap sebagai cara teraman untuk menyimpan kepemilikan mata uang kripto, karena mereka kebal terhadap serangan siber dan malware komputer. Banyak model dompet perangkat keras yang terkenal hadir dengan aplikasi desktop yang menyertainya, menyediakan antarmuka yang mudah digunakan.

Beberapa dompet perangkat keras juga dapat dihubungkan ke bursa terdesentralisasi atau dompet web, membantu pengguna mengatasi masalah aksesibilitas dan kurangnya integrasi dengan kegunaan perdagangan.

Dompet Kertas

Dompet kertas adalah bentuk lain dari penyimpanan dingin dan secara harfiah merupakan selembar kertas di mana alamat dompet Bitcoin dan kunci privatnya dicetak, dalam bentuk kode QR.

Meskipun aman terhadap risiko yang terkait dengan dompet panas, dompet kertas memiliki kelemahan yang signifikan. Selain lemah secara fisik — pembaca dapat menggunakan imajinasi mereka di sini — mereka juga membatasi pengguna dari pengiriman seluruh saldo dompet sekaligus.

Untuk dapat membelanjakan hanya sebagian dari kepemilikan dompet kertas, pengguna perlu mentransfer seluruh saldo mereka ke jenis dompet yang berbeda — web, desktop, atau perangkat keras — dan kemudian membelanjakan sebagian dari saldo mereka dari sana.

Selain itu, pengguna menanggung risiko bahwa jika mereka mencoba untuk mentransfer hanya sebagian dari saldo dompet kertas mereka ke dompet lain, dana yang tersisa, secara bawaan, akan dikirim ke apa yang dikenal sebagai "alamat kembalian" pada protokol Bitcoin. Mereka tidak akan tetap berada di dompet kertas asli — kesalahpahaman yang menempatkan pengguna pada risiko kehilangan dana mereka jika tidak memastikan bahwa mereka menetapkan dompet kertas yang baru untuk kembalian tersebut.

Cara Membuat Alamat Bitcoin

Jadi: kalian telah memutuskan untuk membeli Bitcoin. Tapi tunggu! Ada apa semua obrolan ini tentang alamat Bitcoin? Apa kalian butuh kunci privat? Apa hubungannya dompet Bitcoin dengan semua ini? Inilah panduan utama (dan sederhana) kami untuk membuat alamat cryptocurrency.

Apa Itu Alamat Bitcoin?

Sama seperti alamat email yang memastikan pesan kalian sampai ke orang yang tepat, alamat Bitcoin sangat penting untuk menjamin kripto kalian melintasi blockchain dengan aman.

Kunci publik adalah satu bagian keren dari kode kriptografi yang memungkinkan kalian mengirim dan menerima BTC — dan dalam beberapa kasus, ini datang dalam bentuk kode QR.

Untungnya, kalian tidak butuh gelar PhD dalam ilmu komputer untuk mulai menggunakan jaringan Bitcoin. Sebagian besar bursa dan dompet akan membuatkan alamat untuk kalian setelah kalian membeli sejumlah Bitcoin.

Bagaimana Cara Alamat Dihasilkan?

Hal yang paling menakutkan dari sebuah alamat baru adalah panjangnya — mulai dari 26 hingga 35 karakter alfanumerik. Sebuah alamat BTC dimulai dengan "1," "3," atau "bc1."

Transaksi Bitcoin tidak dapat dibatalkan atau dibalikkan, seperti transfer rekening bank, artinya sangat penting untuk memeriksa ulang hingga tiga kali lipat format alamatnya sebelum dikirim.

Jika pembayaran Bitcoin dikirim ke dompet mata uang kripto yang salah, kalian barangkali menghadapi perjuangan berat untuk meminta si pemilik mengirimkan kembali dana tersebut kepada kalian.

Di Mana Saya Dapat Menyimpan Alamat Bitcoin?

Menjaga aman kunci privat dan publik kalian sangat penting — dan ada beberapa cara kalian dapat melindungi Bitcoin dari orang-orang yang berniat buruk.

  1. Bursa-bursa BTC : Platform seperti Coinbase dan Binance menawarkan pengalaman yang akrab seperti masuk ke akun PayPal atau perbankan online. Dompet seluler ini tersedia di Android dan iOS, dan menyediakan riwayat transaksi yang lengkap. Lebih baik lagi, frasa sandi dan autentikasi dua faktor dapat membantu menjaga keamanan akun kalian.

  2. Dompet Perangkat Keras: Satu kelemahan dari dompet blockchain online adalah risiko bahwa BTC kalian dapat dicuri jika disimpan dalam apa yang disebut "dompet panas" yang terhubung ke internet. Dompet perangkat keras artinya koin kalian dienkripsi dan disimpan di perangkat fisik, luring, dan dalam penyimpanan dingin. Banyak dari produk ini juga mendukung cryptocurrency lain, termasuk Ethereum.

  3. Dompet Kertas: Jika kalian ingin benar-benar bergaya kuno, kalian dapat menuliskan alamat Bitcoin kalian di selembar kertas — atau mencetaknya. Pendekatan terhadap penyimpanan kunci privat ini bukan berarti tanpa risiko. Jika kalian kehilangan dompet kertas, BTC kalian mungkin hilang selamanya.

Kiat Cepat untuk Menjaga Cryptocurrency Aman

Jika kalian punya $50.000, kalian tidak akan menyimpan semuanya di dompet kalian. Jadi kenapa BTC kalian harus berbeda?

Menggunakan lebih dari satu alamat Bitcoin — artinya cryptocurrency kalian tidak berada di satu tempat — bisa menjadi langkah yang cerdas.

Dompet seluler bagus untuk menyimpan sejumlah kecil Bitcoin jika kalian sedang di luar dan melakukan pembelian ganjil, tetapi mengandalkan dompet perangkat keras yang mutakhir disarankan untuk menyimpan dana dengan aman yang tidak perlu kalian akses dengan mudah setiap harinya. Kami memiliki panduan singkat untuk menjaga keamanan kripto kalian, dengan lebih detail, di sini!

Cara Mengirim Bitcoin

Bitcoin (BTC) adalah sistem uang elektronik peer-to-peer yang tidak memerlukan perantara, memungkinkan pengguna untuk bertransaksi langsung lintas batas. Untuk mengirim Bitcoin, pengguna harus merasa nyaman dengan infrastruktur dasar yang diperlukan untuk transaksi Bitcoin.

Dompet Bitcoin

Untuk mengirim Bitcoin (BTC), pengguna memerlukan dompet Bitcoin, alat untuk berinteraksi dengan blockchain Bitcoin.

Meskipun umum untuk berbicara secara metaforis tentang dompet BTC yang "menyimpan" cryptocurrency pengguna, lebih akurat untuk memahami bahwa dompet Bitcoin digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan untuk mengirim dan menerima cryptocurrency via transaksi blockchain.

Ada tiga jenis utama dompet Bitcoin — perangkat lunak, perangkat keras, dan kertas — yang berbeda dalam fungsi dan keamanannya. Tergantung pada apakah dompet Bitcoin terhubung ke internet atau tidak, dompet ini juga dikategorikan lebih lanjut sebagai dompet "panas" atau "dingin".

Seorang pengguna mungkin ingin mengirim Bitcoin ke pengguna lain sebagai bentuk pembayaran atau perdagangan, atau mereka mungkin ingin mengirim BTC di antara dompet Bitcoin yang berbeda yang mereka gunakan sendiri untuk berbagai tujuan (yaitu untuk perdagangan mata uang kripto atau untuk HODLing).

Dompet apa pun dapat digunakan untuk mengirim Bitcoin ke alamat dompet lain — perangkat lunak, perangkat keras, atau kertas — asalkan alamat tersebut secara khusus merupakan dompet Bitcoin dan bukan dompet yang dirancang untuk mata uang kripto yang berbeda, misalnya. Ethereum (ETH), Bitcoin Cash (BCH), atau XRP.

Mengirimkan Bitcoin: Beberapa Petunjuk Penting

Proses pengiriman BTC persisnya akan bervariasi sesuai dengan jenis dompet dan penyedia dompet yang kalian pilih untuk gunakan.

Dalam semua kasus, kalian perlu menentukan jumlah Bitcoin yang ingin kalian kirim, menggunakan antarmuka yang disediakan — apakah itu aplikasi seluler, aplikasi desktop, browser web, atau ATM Bitcoin.

Kalian juga perlu mengetahui atau memiliki akses ke alamat dompet penerima, yang kalian masukkan sebagai alamat tujuan untuk transfer.

Perhatikan bahwa satu pengguna dapat menggunakan dompet Bitcoin mereka untuk menghasilkan beberapa alamat dompet baru, yang masing-masing dipasangkan dengan kunci privat unik mereka. Kunci privat ini tetap konstan dan harus dijaga kerahasiaannya, sedangkan alamat dompet yang terkait akan terlihat secara publik oleh siapa pun di blockchain Bitcoin.

Untuk menyederhanakan prosesnya, beberapa penyedia dompet perangkat lunak (dan kertas) memungkinkan pengguna memindai kode QR untuk mengakses alamat penerima. Beberapa penyedia dompet bahkan mengizinkan pengguna untuk memasukkan alamat email yang terkait dengan alamat dompet penerima.

Jika kode QR atau email tidak didukung, kalian perlu memeriksa dengan cermat karakter alfanumerik yang terdiri dari alamat Bitcoin penerima untuk memastikan informasinya benar — seperti yang kalian lakukan jika mengirim ke rekening bank orang lain.

Perhatikan bahwa ketika pengguna yang sama mengirim Bitcoin antara dua dompet perangkat lunak yang didukung pada bursa mata uang kripto — misalnya antara dompet Bitcoin Coinbase dan Coinbase Pro mereka — fungsi kirim Bitcoin mungkin disebut sebagai fungsi deposit/terima Bitcoin .

Dalam hal pengiriman BTC dari dompet perangkat keras — misalnya Ledger Nano S — pengguna biasanya akan diminta untuk menggunakan aplikasi desktop yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan perangkat keras tersebut.

Satu variabel yang perlu diperhatikan saat mengirim BTC adalah bahwa pengguna terkadang dapat memilih seberapa tinggi biaya transaksi untuk transfer tersebut. Biasanya, semakin rendah biaya transaksi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk transaksi Bitcoin dikonfirmasi di blockchain Bitcoin.

Apa Itu Mempool?

Saat menyelidiki cara kerja transaksi Bitcoin, kalian mungkin menemukan istilah "mempool", yang merupakan singkatan dari "memori" dan "kumpulan".

Mempool adalah catatan semua transaksi BTC yang belum divalidasi oleh penambang dan ditambahkan ke blok berikutnya di blockchain. Mempool disimpan sementara di setiap node individu dalam jaringan, dan, secara metaforis, berfungsi sebagai semacam zona penyangga atau ruang tunggu untuk transaksi Bitcoin yang tertunda.

Transaksi Mempool dibersihkan secara berkala setiap kali blok baru ditambahkan ke blockchain. Transaksi tertunda yang menunggu di mempool hanya akan dihapus (diproses) setelah memenuhi ambang batas biaya transaksi minimum.

Transaksi dengan prioritas lebih rendah — yaitu dengan biaya rendah — di mempool, karenanya sering harus "menunggu" lebih dari satu blok hingga dapat diproses dan dikonfirmasi.

Cara Menambang Bitcoin

Penambangan BTC telah menjadi jauh lebih sulit selama bertahun-tahun. Pada hari-hari awal cryptocurrency, hampir semua orang yang memiliki laptop dapat menambang koin baru — menerima hadiah 50 BTC ketika mereka memverifikasi blok transaksi baru dengan menyelesaikan masalah matematika yang kompleks. ( Hadiah blok ini mungkin hanya bernilai $50 pada saat itu, dan tidak ada yang tahu berapa nilai mata uang digital ini pada akhirnya.)

Kini, hidup tidak semudah itu bagi penambang Bitcoin. Hadiah blok telah dikurangi setengah setiap beberapa tahun — jumlah Bitcoin yang masuk ke peredaran telah berkurang menjadi hanya 6,25 BTC per blok. Meski demikian, transaksi Bitcoin masih perlu divalidasi, yang berarti biaya transaksi telah menjadi sumber vital pendapatan mereka.

Di sini, kami akan menjelaskan cara kerja penambangan Bitcoin, mengeksplorasi berapa banyak daya komputasi yang diperlukan untuk menjaga blockchain-nya tetap berjalan dan melihat beberapa sistem proof-of-work lain di mana perangkat keras penambangan dapat digunakan dengan baik.

Bagaimana Cara Kerja Transaksi di Jaringan Bitcoin

Sebelum kita tenggelam di dalam teknologinya yang terkait dengan produksi Bitcoin baru, mari kita cari tahu bagaimana blok Bitcoin ditambang dengan cara yang sangat sederhana.

Seperti yang (semoga) kalian ketahui, blockchain adalah rumah bagi catatan transaksi penuh Bitcoin, sejak blok pertama ditambang pada tahun 2009. Selama bertahun-tahun, rantaian blok telah dibuat, yang berarti transaksi sebelumnya sangat sulit untuk diedit. Untuk mengubah data transaksi, setiap blok yang datang setelahnya perlu dihitung ulang — dan itu akan memakan jumlah data komputasi yang gila-gilaan.

Salah satu manfaat terbesar dari buku besar publik adalah bagaimana hal itu membantu mencegah pengeluaran ganda — menghentikan penggunaan Bitcoin yang sama dua kali pada waktu yang sama. Uang kertas mencegah pengeluaran ganda karena kalian secara fisik harus menyerahkan $50 sebelum kalian mendapatkan suatu video game, yang berarti kalian tidak dapat pergi ke toko sebelah dan menggunakan uang kertas yang sama untuk mendapatkan sepatu juga.

Bagaimanapun, kembali ke proses penambangan BTC. Sebuah blok baru dibuat setiap 10 menit. Ini berarti bahwa, sekitar enam kali dalam satu jam, penambang Bitcoin terlibat dalam kompetisi besar-besaran untuk menerima hadiah blok.

Penambangan membutuhkan banyak daya komputasi, dan orang yang beruntung yang dapat memvalidasi blok akan menyelesaikan masalah matematika sebelum sisa jaringan lainnya. (Ini adalah dasar keseluruhan dari proof-of-work, karena tingginya jumlah kekuatan pemrosesan yang terlibat membantu mencegah serangan denial-of-service.)

Memecahkan teka-teki ini artinya sebuah blok baru terbentuk, dengan ukuran 1MB. Transaksi Bitcoin yang menunggu untuk dikonfirmasi kemudian dikumpulkan dari mempool. Penambang Bitcoin kemungkinan akan memprioritaskan pengguna Bitcoin yang bersedia membayar biaya tinggi dalam blok transaksi mereka.

Blok baru ini juga mencakup sesuatu yang dikenal sebagai "transaksi coinbase." Beginilah cara penambang Bitcoin mengumpulkan hadiah 6,25 BTC atas upaya mereka, serta biaya transaksi dari setiap pembayaran yang termasuk di dalam blok mereka.

Wah. Banyak yang terjadi dalam 10 menit. Sekarang kita memiliki gambaran kasar tentang cara kerja penambangan BTC, mari kita masuk ke seluk beluknya. Kalian mungkin ingin ditemani secangkir kopi untuk bagian selanjutnya ini.

Apa Itu Hash Rate?

Hash rate adalah barometer penting tentang seberapa sehat blockchain Bitcoin saat ini. Pendeknya, ini adalah gambaran keseluruhan tentang berapa banyak kekuatan pemrosesan yang ada di jaringan Bitcoin saat ini.

Singkat cerita, hash rate memberi tahu kita berapa banyak daya komputasi yang bersedia dicurahkan oleh penambang Bitcoin untuk memproses blok transaksi. Semakin tinggi tingkat daya hashing, semakin aman blockchain tersebut.

Untuk memastikan bahwa penambangan cryptocurrency terjadi secara konsisten, dengan blok baru yang muncul setiap 10 menit atau lebih, kesulitan penambangan pada blockchain disesuaikan secara teratur — kira-kira setiap dua minggu. Jika hash rate-nya berada pada level tinggi, tetapi masalah matematika yang diperlukan untuk mendapatkan hadiah blok terlalu mudah, BTC baru akan masuk ke dalam peredaran terlalu cepat. (Perhitungan yang terlalu tinggi akan menimbulkan masalah serupa.)

Bagian selanjutnya dalam panduan indah kami ini melihat kit yang diperlukan untuk menambang Bitcoin dengan sukses.

Apa Itu Perlengkapan Penambangan Bitcoin?

Singkatnya, perlengkapan penambangan adalah susunan alat kelas atas yang telah dirancang khusus untuk mencetak Bitcoin baru.

Unit pemrosesan canggih bertujuan untuk menawarkan hash rate setinggi mungkin, karena ini memberi penambang peluang lebih besar untuk menjadi yang pertama memecahkan masalah matematika.

Beberapa perusahaan memproduksi perangkat keras penambangan Bitcoin, dan sebagai alternatif, kalian juga dapat membuatnya sendiri. Biaya listrik adalah pertimbangan besar, karena jika tidak, biaya konsumsi energi kalian dapat melebihi hadiah blok apa pun yang kalian terima.

Elemen utama dalam perlengkapan penambangan Bitcoin adalah motherboard, kartu grafis yang andal (Nvidia dan AMD adalah dua pemasok utama), catu daya yang tangguh, solusi pendinginan untuk mencegah prasarana kalian dari panas berlebih, prosesor yang andal, dan kerangka kokoh yang akan menjaga perlengkapan penambangan ini tetap utuh dan melindunginya dari debu.

Jenis Utama Perlengkapan Penambangan

Mari kita membahas beberapa perlengkapan penambangan paling umum di luar sana. Setiap jenis perangkat keras penambangan Bitcoin hadir dengan pro dan kontra.

  • Penambangan ASIC. Ini adalah singkatan dari application-specific integrated circuit. Perangkat ini telah dibuat dengan tujuan tunggal untuk menambang Bitcoin dan mata uang kripto lain. Perangkat keras ini hadir dalam berbagai bentuk, dan beberapa kit jauh lebih mahal daripada yang lain. Mereka khususnya sangat bermanfaat karena cara mereka memberikan tingkat daya komputasi yang luar biasa sambil meminimalkan biaya listrik.

  • Penambangan Scrypt. Pendekatan penambangan ini sangat populer khususnya di blockchain Litecoin. Ini dirancang untuk berfungsi sebagai peningkatan pada algoritme hashing SHA-256. Melalui Scrypt, penambang perlu menghasilkan angka acak secepat mungkin dan menyimpannya di lokasi RAM. Pendekatan ini khususnya sangat ramah untuk penambang dengan GPU, dan dapat menciptakan lapangan bermain yang setara karena mengurangi keuntungan yang dimiliki penambang ASIC.

  • Penambangan GPU. Ini tampak menjadi pendekatan yang paling populer di antara kebun pertambangan. Di sini, kartu grafis digunakan untuk menambang data dari blockchain. Meskipun efektif, kartu grafis bisa sangat mahal — dan dapat dengan cepat menjadi usang saat standar berubah. Mereka juga butuh perawatan yang tinggi, yang berarti bahwa pendinginan dan akses yang andal ke listrik adalah kuncinya.

  • Penambangan CPU. Dalam istilah awam, ini melibatkan penambangan kripto dari komputer kalian. Ini adalah pendekatan yang sederhana dan murah untuk dilakukan, tetapi sayangnya, ini sangat tidak praktis dalam hal menambang BTC. Metode ini paling baik digunakan untuk altcoin — dan dalam beberapa kasus, kalian dapat menemukan perangkat lunak penambangan yang akan berjalan di belakang layar dan menggunakan daya komputasi cadangan untuk mencetak kripto.

Alternatifnya:

Penambangan Tergabung dan Penambangan Cloud

Ada alternatif dari memboroskan uang pada semua peralatan berteknologi tinggi ini. Seperti namanya, penambangan tergabung melibatkan penggabungan kekuatan komputasi kalian dengan yang lain — semua ini dengan harapan meningkatkan peluang kalian akan memverifikasi blok baru. Jika berhasil, hadiah blok kemudian dibagi di antara semua orang dalam grup.

Alternatif lain adalah penambangan cloud. Daripada mendapatkan semua perangkat keras penambangan Bitcoin kalian sendiri, di sinilah kalian secara efektif beli kekuatan pemrosesan dari kebun penambangan jarak jauh. Ini sebanding dengan menjadi investor dalam operasi yang canggih, di mana kalian menerima bagian dari setiap hasil yang diperoleh. Meskipun ada usaha sah yang menjual kekuatan penambangan dengan cara ini, kalian harus waspada terhadap penipuan. Dan meskipun pemeliharaannya rendah di pihak kalian, ingatlah bahwa kalian mungkin perlu masuk ke dalam kontrak yang panjang dengan biaya bulanan tinggi. Ini bisa berakhir memakan keuntungan kalian — dan mungkin saja kalian akan merugi.

Haruskah Kalian Memulai Penambangan Bitcoin?

Sayangnya, penambangan Bitcoin jauh dari mudah. Ini menggunakan jumlah listrik yang gila-gilaan . (Untuk menempatkan ini ke dalam konteks, blockchain melahap 68,13 Terawatt jam listrik setiap tahun — itu setara dengan Republik Ceko, sebuah negara dengan 10,7 juta orang. Satu transaksi setara dengan listrik yang biasa digunakan rumah tangga AS dalam 20 hari. Itu menurut penelitian oleh Digiconomist.)

Penambangan Bitcoin bisa menguntungkan — terutama di daerah di mana listrik cukup murah. Tingkat keuntungan juga ditentukan oleh harga Bitcoin saat ini. Melakukan semua upaya ini mungkin tidak terlalu sepadan jika BTC hanya bernilai $4.000. Ikut terlibat saat kesulitan menambang rendah juga memberikan peluang lebih besar untuk kalian mendapatkan kripto yang manis dan sedap.

Ada Peluang Penambangan Altcoin Apa Saja?

Tentu saja, kalian dapat menggunakan perangkat keras penambangan kalian dengan baik di blockchain yang lebih kecil. (Meski demikian, perlu diingat bahwa blockchain Ethereum secara bertahap menghapus mekanisme konsensus proof-of-work, dan ini berarti bahwa ETH tidak akan lagi ditambang dalam beberapa bulan.)

Dogecoin adalah contoh altcoin yang menggunakan pendekatan Scrypt, artinya ini tidak kompatibel dengan perangkat keras penambangan Bitcoin SHA-256. Sayangnya, cryptocurrency "lelucon" ini juga telah jadi menantang untuk ditambang menggunakan CPU, artinya kalian mungkin perlu berinvestasi ASIC. (Mungkin juga tidak ada banyak ruang untuk pertumbuhan harga di sini, mengingat bagaimana DOGE diperdagangkan dengan harga sepersekian sen.)

Alternatifnya termasuk Litecoin, Monero, dan Zcash—yang semuanya bergantung pada mekanisme konsensus proof-of-work.

Berapa harga 1 BTCS?

1 BTCS = Rp80,13 Terakhir diperbarui 10:14PM UTC.

Jual beli Bitcoin dimana?

Berikut adalah 5 rekomendasi aplikasi crypto terbaik yang dapat kamu gunakan dan sudah diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) beserta plus-minusnya..
Indodax. Aplikasi crypto Indodax. ... .
2. TokoCrypto. Aplikasi crypto TokoCrypto. ... .
3. Luno. Aplikasi crypto Luno. ... .
4. Rekeningku. ... .
Pintu..

Bagaimana cara mencairkan Bitcoin ke rupiah?

Untuk menukarkan Bitcoin menjadi rupiah, Anda cukup mengakses menu penjualan Bitcoin untuk menjual aset kripto sesuai nilai yang berlaku di waktu transaksi. Setelah transaksi berhasil, Anda bisa langsung mengirimkan uang hasil penjualan ke rekening bank. ATM Bitcoin berbentuk seperti ATM perbankan pada umumnya.

Berapa harga tertinggi Bitcoin?

Bitcoin yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar, menembus rekor tertinggi sepanjang masa setelah menyentuh US$ 65.000/koin atau setara dengan Rp 930 triliun (kurs Rp 14.300/US$) pada Rabu malam pukul 21.30 WIB (20/10/2021). Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya yakni US$ 64.888,99 yang tercipta pada April lalu.