Benda peninggalan masa praaksara pada gambar digunakan sebagai tempat

Benda peninggalan masa praaksara pada gambar digunakan sebagai tempat

Masa Pra-Aksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Pra-Aksara memiliki arti “pra” sebelum dan “aksara” berarti tulisan, selain menggunakan kata pra aksara ada juga yang menyebut dengan masa nirleka. Kata nirleka memiliki arti “nir” berarti tidak ada dan “leka” berarti tulisan. Masa praaksara diawali pada masa pleistosen yaitu pada kurun waktu 3.000.000 sampai 10.000 tahun yang lalu sampai manusia mengenal tulisan (masa sejarah). Tetapi walaupun  pada masa itu manusia belum  mengenal tulisan mereka telah membuat banyak alat – alat bantu  untuk mempermudah kehidupan mereka. Alat – alat tersebutlah yang sekarang disebut benda– benda peninggalan pada masa pra – aksara. Benda – benda peninggalan tersebut adalah

Benda peninggalan masa praaksara pada gambar digunakan sebagai tempat

Zaman Paleolithikum (Batu Tua)

Zaman ini disebut batu tua karena alat – alat yang digunakan untuk menunjang kehidupannya adalah alat – alat dari batu yang masih kasar atau tanpa di poles. Alat – alatnya pun masih sangat sederhana. Periode ini juga disebut masa berburu dan meramu, manusia masa ini yaitu homo erectus yang terdiri dari pithecantropus serta homo erectus. Benda – Benda peninggalan pada zaman paleolithikun masih terbuat dari batu dan Tulang Binatang, bentuknya masih sangat sederhana,seperti :

  • Kapak PerimbasKapak ini terbuat dari batu dan tidak memiliki tangkai. Cara menggunakannya adalah dengan menggenggamnya. Fungsi dari kapak perimbas adalah uuntuk menguliti binatang,memotong kayu,dan memecahkan tulang binatang buruan. Kapak perimbas

    banyak ditemukan di Indonesia dan termasuk dalam kebudayaan Pacitan. Kapak perimbas dibuat oleh manusia puba Pithecantropus.

  • Kapak Genggam
    Kapak Genggam memiliki bentuk hampir sama dengan kapak penetak dan perimbas,namun bentuknya jauh lebih kecil. Fungsi dari kapak genggam adalah untuk membelah kayu,menggali umbi – umbian, memotong dagimg hewan buruan, dan keperluan lainnya. Kapak Genggam ditemukan pada tahun 1935 di Punung ,Kabupaten Pacitan, Jawa Timur oleh Ralph von Koenigswald
  • Flakes
    Flakes terbuat dari pecahan – pecahan batu kecil,berfungsi untuk alat penusuk, pemotong daging, dan sebagai pisau. Flakes banyak ditemukan di Daerah Sangiran,Sragen, Jawa Tengah. Termasuk kebudayaan Ngandong.
  • Perkakas dari Tulang dan Tanduk
    Perkakas tulang dan tanduk berfungsi sebagai alat penusuk,pengorek dan mata tombak. Perkakas dari Tulang dan Tanduk banyak di temukan di Daerah Ngandong, dekat Ngawi ,Jawa Timur. Alat ini di buat dan digunakan oleh manusia purba jenis Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
Benda peninggalan masa praaksara pada gambar digunakan sebagai tempat

Zaman Mesolithikum

Alat – alat pada zaman ini sudah dihaluskan. Benda – benda peninggalan 
pada Zaman Mesolithikum adalah sebagai berikut :

  • Pebble
    Pebble adalah kapak bulat, terbuat dari batu kali yang dibelah dua. Kapak jenis ini banyak ditemukan di Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatra, antara Langsa(Aceh) dan Medan.
  • Hache Courte (Kapak Pendek)
    Kapak pendek ini adalah termasuk dalam jenis kapak genggam dan berbentuk setengah lingkaran. Sama seperti Pebble,Kapak Pendek juag banyak ditemukan Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatra.
  • Kjokkenmoddinger
    Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur yang terdiri dari kulit – kulit kerang dan siput  pada masa Mesolithikum yang tertumpuk selama beribu – ribu tahun sehingga membentuk sebuah bukit kecil yang beberapa meter tingginya. Kjokkenmoddinger banyak ditemukan di Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatra.
  • Abris Sous Roche
    Abris sous roche adalah gua – gua batu karang atau ceruk yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia Purba. Berfungsi sebagai tempat tinggal.
  • Lukisan di Dinding Gua
    Lukisan di Dinding Gua terdapat di dalam abris sous roche. Lukisan ini menggambarkan hewan buruan dan cap tangan berwarna merah . Lukisan di dinding gua ditemukan di Leang  Leang, Sulawesi Selatan,di Gua Raha,Pulau Muna,Sulawesi Tenggara, dan di Danau Sentani,Papua.

Zaman Neolithikum

Pada zaman ini manusia mengalami banyak kemajuan dalam mengahsilkan alat –alat. Walaupun bahan masih terbuat dari batu,sudah ada sentuhan manusia dalam pembuatan suatu alat. Benda – benda tersebut adalah sebagai berikut :

  • Kapak Persegi
    Kapak persegi terbuat dari batu persegi. Kapak ini dipergunakan untuk mengerjakan kayu,menggarap tanah, dan melaksanakan upacara. Di Indonesia kapak persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan,Sulawesi ,dan Nusa Tenggara.
  • Kapak Lonjong
    Kapak ini ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil. Digunakan sebagi cangkul untuk menggarap tanah dan memotong kayu atau pohon. Jenis kapak ini banyak ditemukan di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.
  • Mata Panah
    Mata Panah terbuat dari batu yang diasah dengan halus. Gunanya umtuk berburu. Penemuan mata panah terbanyak di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
  • Gerabah
    Gerabah dibuat dari tanah liat. Fungsinya Untuk berbagai keperluan.
  • Perhiasan
    Masyarakat pada zaman Neolithikum sudah mengenal perhiasan diantaranya berupa gelang,kalung, dan anting – anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
  • Alat Pemukul Kulit Kayu
    Alat ini berfungsi untuk memukul kulit kayu yang akan digunakan untuk bahan pakaian. Dari peninggalan ini kita dapa mengetahui bahwa manusia pra-aksara sudah mengenal pakaian.

Zaman Megalithikum

Megalithikum atau zaman batu besar adalah zaman dimana manusia pra-aksara menggunakan batu – batu berukuran besar untuk membuat bangunan – bangunan besar yang berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada roh – roh nenek moyang. Bangunan – Bangunan tersebut adalah sebagai berikut :

  • Menhir
    Menhir adalah tugu batu dari batu tunggal yang didirikan untuk upacara penghormatan roh nenek moyang. Menhir ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
  • Sarkofagus
    Sarkofagus adalah peti mayat yang terbuat dari dua batu yang ditangkupkan.Sarkofagus banyak ditemukan di Bali.
  • Dolmen
    Dolmen adalah meja batu tempat menaruh sesaji,tempat penghormatan kepada roh nenek moyang dan tempat meletakan jenazah.Ditemukan di daerah Bondowoso,Jawa Timur.
  • Peti Kubur Batu
    Peti Kubur batu adalah lempengan batu besar yang disusun membentuk peti jenazah. Ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.
  • Waruga
    Waruga adalah peti kubur batu baerukuran kecil berbentuk kubus atau bulat. Waruga banyak ditemukan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
  • Arca
    Arca adalah Patung terbuat dari batu utuh, ada yang menyerupai manusia, kepala manusia,dan hewan. Arca banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung ,Jawa Tengah, dan Jawa Tengah.
  • Punden Berundak
    Punden Berundak – undak adalah tempat pemujaan. Bangunan ini dibuat dengan menyusun batu secara bertingkat, menyerupai candi. Punden berundak ditemukan di Lebak Sibeduk, Banten Selatan.
Benda peninggalan masa praaksara pada gambar digunakan sebagai tempat

Zaman Logam

Kebudayaan perunggu di Indonesia diperkirakan berasal dari daerah bernama Dongson di Tonkin, Vietnam. Kebudayaan Dongson datang ke Indonesia kira-kira abad ke 300 SM di bawa oleh manusia sub ras Deutro Melayu (Melayu Muda) yang mengembara ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan zaman logam, antara lain.

  • Nekara
    Nekara adalah tambur besar yang berbentuk seperti dandang yang terbalik. Benda ini banyak ditemukan di Bali, Nusatenggara, Maluku, Selayar, dan Irian.
  • Moko
    Nekara yang berukuran lebih kecil, ditemukan di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Nekara dan Moko dianggap sebagai benda keramat dan suci.
  • Kapak Perunggu
    Kapak perunggu terdiri beberapa macam, ada yang berbentuk pahat, jantung, dan tembilang. Kapak perunggu juga disebut sebagai kapak sepatu atau kapak corong. Daerah penemuannya Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, dan Irian. Kapak perunggu dipergunakan untuk keperluan sehar-hari.
  • Candrasa
    Sejenis kapak namun bentuknya indah dan satu sisinya panjang, ditemukan di Yogyakarta. Candrasa dipergunakan untuk kepentingan upacara keagamaan dan sebagai tanda kebesaran.
  • Perhiasan Perunggu
    Benda-benda perhiasan perunggu seperti gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, bandul kalung pada masa perundagian, banyak ditemukan di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Sumatera.
  • Manik-manik
    Manik-manik adalah benda perhiasan terdiri berbagai ukuran dan bentuk. Manik-manik dipergunakan sebagai perhiasan dan bekal hidup setelah seseorang meninggal dunia. Bentuknya ada silider, segi enam, bulat, dan oval. Daerah penemuannya di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, dan Buni.
  • Bejana Perunggu
    Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu berfungsi sebagai wadah atau tempat menyimpan makanan. Bentuknya bulat panjang dan menyerupai gitar tanpa tangkai. Benda ini ditemukan di Sumatera dan Madura.
  • Arca Perunggu
    Benda bentuk patung yang terbuat dari perunggu menggambar orang yang sedang menari, berdiri, naik kuda, dan memegang panah. Tempat-tempat penemuan di Bangkinang (Riau), Lumajang, Bogor, dan Palembang.