Tahukah Mama bahwa si Kecil membutuhkan tidur yang berkualitas untuk tumbuh dan berkembang? Meski telah banyak yang memahami hal ini, masih banyak dari kita yang tidak tahu bagaimana cara memastikan hal tersebut terjadi karena beberapa hal yang mengganggu atau bahkan mengancam keselamatannya sulit dihindari, sebagai contoh adalah bayi jatuh dari tempat tidur. Show
Jatuh dari tempat tidur dapat terjadi bisa ketika si Kecil sedang tidur maupun saat ia sedang bermain. Biasanya, jarak jatuhnya sekitar 50 cm dari lantai. Namun, karena tulang kepala bayi masih lentur dan cukup elastis maka ini tidak akan mengakibatkan benturan yang keras pada otaknya. Kejadian bayi jatuh dari tempat tidur biasanya terjadi pada bayi yang sudah bisa tengkurap dan semakin aktif geraknya. Berikut tips bagaimana cara awal menangani hal ini.
Tips Atasi Bayi Jatuh dari Tepat Tidur
Cara Mencegah Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Demikian tadi penjelasan seputar cara mengatasi, mencegah, dan melindungi bayi jatuh dari tempat tidur. Kesimpulannya, tidur adalah satu dari sebagian cara untuk memastikan si Kecil tumbuh dan berkembang secara baik. Oleh karena itu, pastikan si Kecil dapat tidur secara nyaman dan lindungilah keamanannya di tempat tidur. Nah, agar Mama bisa lebih maksimal menemani tumbuh kembang Si Kecil, perkaya informasi soal bayi melalui tools yang disediakan oleh Nutriclub. Mama bisa mencoba beberapa tools seperti:
Jangan ragu juga untuk melakukan Tes Resiliensi dari One Step Ahead Academy di mana Mama dapat mencari tahu hal-hal apa saja yang penting untuk ketangguhan si Kecil. Sebagai contoh adalah karakter, keterampilan, dan nutrisi. Selamat mencoba, Ma! Tubuh kecil bayi dan kegiatannya yang kebanyakan hanya tidur membuat Mom merasa aman meninggalkan si kecil saat ia tertidur. Padahal, jika tangan dan kakinya sudah mulai aktif, bahkan bisa tengkurap, hal tersebut bisa menyebabkan bayi jatuh dari tempat tidur. Table of Contents
Mom perlu curiga saat bayi jatuh dari tempat tidur posisi tengkurap. Ini dikarenakan tulang kepalanya masih lunak. Sehingga hal tersebut akan membuat pembuluh darahnya rentan pecah. Dari sini akhirnya Anda melakukan berbagai macam cara untuk mencegah bayi terjatuh dari tempat tidur. Lantas, cara apa yang sebaiknya Mom lakukan saat bayi terjatuh? Bagaimana penanganan pertamanya? Simak artikel berikut ya, Mom. Pertolongan Pertama Bayi Jatuh dari Tempat TidurBayi jatuh dari tempat tidur posisi tengkurap atau terlentang merupakan hal yang wajar terjadi. Akan tetapi, jika dibiarkan terus menerus maka akan mempengaruhi tulang kepalanya yang masih belum sempurna. Jadi, Mom bisa memberikan pertolongan pertama saat bayi terjatuh dengan cara berikut. 1. Memeriksa fisik bayiPertolongan pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memeriksa fisik bayi. Setelah terjatuh, segera cek apakah ada luka fisik di tubuh si kecil. Kulit bayi yang masih sensitif menyebabkan ia terluka dengan mudah. Cermati juga jika bayi jatuh dari tempat tidur posisi terlentang. Apakah bagian belakang kepalanya ada benjolan atau tidak. Seperti yang disebutkan diatas, bagian belakang kepala bayi memiliki banyak pembuluh darah dan harus segera ditindaklanjuti jika terjadi pendarahan. Cek juga jika bayi jatuh dari tempat tidur posisi tengkurap. Biasanya tangan bayi berada di posisi menahan badannya dan bisa jadi ada tulang yang retak. Selain itu, tanda bayi mengalami luka parah adalah adanya pendarahan dan si kecil akan menangis keras. Jika terjadi pendarahan, langkah pertama adalah dengan membawanya ke rumah sakit. Ketika di perjalanan, Mom bisa menekan sumber pendarahan dengan lembut dan perlahan menggunakan kasa atau perban. Biasanya ia akan mengeluarkan reaksi menangis ketika mengalami rasa sakit. Anda bisa tenangkan si kecil dengan menggendong dan menepuk punggungnya secara perlahan. Menggendong bayi dapat memberikan ketenangan setelah kaget yang ia alami saat jatuh dari tempat tidur lho, Mom. 2. Cek Kesadaran BayiPertolongan pertama berikutnya adalah segera cek tingkat kesadaran bayi dengan cara melihat apakah ia lemas atau tertidur. Jika bayi sempat tidak sadar walaupun terbangun kembali, Mom harus segera menghubungi rumah sakit karena hal ini tergolong darurat medis. 3. Bersihkan luka si kecilJika bayi mengalami luka saat terjatuh, segera bersihkan agar tidak terjadi infeksi. Perlu diingat, Mom harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum membersihkan lukanya, ya. Cara yang paling tepat untuk mengobati luka setelah bayi terjatuh dari tempat tidur adalah dengan menekan lembut kasa steril dan mengoleskan antibakteri seperti neosporin atau bacitracin. 4. Kompres Dingin jika Terdapat BenjolanJika Mom menemukan benjolan yang tidak disertai gejala serius, Anda bisa membantu mengecilkan benjolannya dengan kompres dingin. Cara membuat kompres dingin adalah dengan membalut es dengan kain lembut. Lalu kompreskan ke bagian benjolan pada tubuh bayi dengan gerakan memutar perlahan. Suhu dingin akan membantu meredakan rasa nyeri dan mengurangi bengkak. Baca juga: Enam Cara Menenangkan Bayi yang Rewel5. Segera Bawa ke IGDMom perlu menindaklanjuti dengan cepat jika kondisi bayi jatuh dari kasur menjadi tidak seperti biasanya atau seperti yang ada di bawah:
6. Pantau Kondisinya Selama 24 JamMom harus tetap memantau kondisi si kecil walaupun ia tidak menunjukkan gejala atau luka serius setelah bayi jatuh dari kasur. Jika setelah terjatuh ia sempat menangis lalu beraktivitas seperti biasa, maka bisa dikatakan tidak ada masalah pada tubuhnya. Namun, jika bayi tidur lebih lama dari biasanya dan sulit dibangunkan, Mom perlu mengkonsultasikannya ke dokter. Ditambah lagi jika muncul gejala-gejala seperti poin di atas, sebaiknya usahakan membawa si kecil ke UGD dalam waktu dekat. Mencegah Bayi Jatuh dari KasurNah, setelah mengetahui cara menangani bayi jatuh dari kasur, akan lebih baik lagi jika Anda tahu cara mencegahnya. Simak tips di bawah ini ya, Mom! 1. Terus Mengawasi BayiTips pertama, jangan pernah lengah dan meninggalkan bayi bahkan saat ia tertidur ya, Mom. Seperti yang dikatakan di atas, bayi sudah memiliki alat gerak aktif. Jadi tidak melepas kemungkinan mereka terjatuh dengan sendirinya saat ditinggal. Usahakan bayi selalu dalam pengawasan orang dewasa. 2. Perhatikan Posisi BayiMom perlu memperhatikan posisi bayi saat di kasur. Usahakan bayi berada di tengah dan lindungi pinggiran kasur dengan bantal atau pagar yang bisa dilepas pasang. Mom juga bisa memasang karpet atau kasur tambahan di bawah tempat tidur sebagai pencegahan jika bayi jatuh dari kasur. 3. Pakai Tempat Tidur BayiUsahakan jangan memakai tempat tidur orang dewasa, tetapi tempat tidur khusus bayi. Kasur untuk orang dewasa bisa menambah risiko bayi jatuh dari kasur dan terjepit di antara kasur dengan perabot lainnya atau dinding. Baca juga: Bayi Sering Kaget Saat Tidur, Perlukah Mom dan Dad Khawatir?Nah, hal-hal tadi yang bisa Mom lakukan untuk mencegah si kecil terjatuh dari tempat tidur. Jika sudah terlanjur terjadi, Anda dapat langsung mengatasinya dengan pertolongan pertama yang telah disebutkan di atas. Tubuh bayi tampak mungil, tetapi kedua kaki dan tangannya sudah bisa bergerak aktif. Belum lagi saat ia mulai terampil tengkurap. Meninggalkan bayi sendirian di tempat tidur tanpa pengawasan jelas bukan ide baik. Gerakan tak terduga yang dibuat si Kecil berisiko membuatnya terjatuh dari tempat tidur. Jatuh bisa membahayakan bayi akibat benturan yang terjadi antara tubuh bayi dengan lantai. Tak jarang orangtua memilih menaruh pagar pembatas atau kasur tambahan di bawah tempat tidur untuk mengurangi risiko jatuh tersebut. Namun, meskipun sudah berusaha mengantisipasi, tetap saja kecelakaan jatuh dari tempat tidur bisa dialami si Kecil. Berikut Popmama.comrangkumkan beberapa hal yang harus segera Mama lakukan saat bayi jatuh dari tempat tidur, seperti dilansir dari Healthline.com. 1. Cek kondisi fisik dan kesadaran bayiTerjatuh bisa menyebabkan bayi kehilangan kesadaran. Ia bisa tampak lemas atau tertidur, sebelum sadarkembali. Kondisi demikian tergolong darurat medis, terlebih jika tampak ada cedera kepala serius, seperti tanda perdarahan atau ketidaksadaran. Segera hubungi rumah sakit atau tenaga kesehatan terdekat. Namun, dalam situasi demikian, memindahkan bayi segera justru berisiko tinggi bayi mengalami cedera lebih lanjut. Maka, jangan pindahkan bayi, tetapi dampingi untuk memeriksakondisinya. Jika ia muntah atau kejang, jaga leher tetap lurus, dan balikkan tubuh anak. Saat melihat perdarahan, tekan lembut dengan kain bersih sampai bantuan tiba. Bagaimana jika bayi tidak terluka parah? Reaksi umumnya adalah ia akan menangis kencang. Setelah memeriksa kondisi fisiknya dan tidak ada tanda-tanda terluka parah, gendong perlahan dan peluk sambil menghiburnya. Ia pasti sedang ketakutan karena kejadian tersebut. Sambil menghibur, periksa apakah ada tanda cedera yang tampak. Membawanya ke dokter segera setelah jatuh sangat disarankan pada bayi berusia kurang dari satutahun. Sementara, apabila Mama tidak melihat tanda luka apa pun, tetap tenangkan bayi. Begitu tangisannya mereda, periksa lagi tubuh dan kepalanya, apakah ada luka, benjol, atau memar. 2. Segera ke IGD jika muncul tanda berikutFreepik/lifeforstockBayi tampak tidak cedera parah atau tidak kehilangan kesadaran? Tetap pantau selama beberapa waktu, Ma. Tanda apa saja yang muncul dari bayi, terutama sesuatu yang di luar kebiasaannya atau saat insting mama berkata ada yang tidak beres, segeracari bantuan medis. Apalagi jika muncul tanda-tanda berikut, sebaiknya segera bawa bayi ke IGD terdekat.
EDITORS' PICKS
3. Tetap pantau walau terlihat amanFreepik/bearfotosBagaimana jika bayi beraktivitas seperti biasa setelah kejadian tersebut? Kemungkinan kondisinya cukup aman, meski tetap perlu dipantau selama beberapa waktu. Membantunya beristirahat bisa menjadi upaya pemulihan atas rasa terkejut bayi pasca jatuh. Namun, apabila Mama sulit membangunkan bayi setelah ia tidur, atau ia tidur lebih lama dari biasanya, coba konsultasikanke dokter. Kemudian, dokter biasanya akan menyarankan untuk menekan risiko luka lebih parah minimal 1x24 jam ke depan. Maka, hindari anak dari aktivitas permainan fisik seperti memanjat kursi atau tempat tidur. Mama bisa menggantinya dengan kegiatan yang tidak membutuhkan banyakpergerakan atau aktivits fisik. Misalnya, membacakan buku, bermain balok, atau sekadar bernyanyi bersama. 4. Tingkatkan pengawasan di rumahFreepik/Freepic-dillerJadikan insiden ini sebagai pembelajaran sekaligus mengevaluasi keamanan rumah mama. Menempatkan bayi sendiri di tempat tidur tanpa pengawasan memang mengundang risiko. Alih-alih demikian, menggelar kasur di lantai lebih aman dari risiko bayi terjatuh. Kemudian, jangan letakkanbayi di car seat atau bouncer yang ditempatkan di tempat tinggi, sekalipun sabuk-sabuknya terpasang. Tetap pakai kedua barang itu sebagaimana mestinya. Car seathanya dipakai saat bepergian dengan mobil. Bouncerdiletakkan di lantai dengan permukaan rata. Pada akhirnya, selalu pantau aktivitas bayi, terutama jika ia sedang aktif-aktifnya merangkak atau berjalan merambat. Pastikan juga lingkungan rumah mama sudah aman dan mendukung bayi bereksplorasi. Nah, itulah beberapa hal yang harus segera dilakukan bila bayi jatuh dari tempat tidur. Semoga kejadian ini tidak berulang lagi ya, Ma! Baca juga:
Apa bahaya bayi jatuh terlentang?Asal tahu saja, posisi jatuh telentang juga duduk, paling besar risiko dan bahayanya. Bisa menyebabnya cidera kepala, tulang punggung, yang efeknya bisa geger otak hingga kelumpuhan. Di bawah ini kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada bayi saat terjatuh.
Apa efek samping bayi jatuh dari tempat tidur?Bahaya bayi jatuh dari tempat tidur yang perlu diwaspadai lainnya yakni cedera yang berujung kerusakan otak. Otak adalah struktur halus yang memiliki banyak pembuluh darah, saraf, dan jaringan internal lainnya. Jatuh yang cukup parah terkadang bisa merusak bagian otak.
Apa yang harus dilakukan jika bayi terjatuh dari tempat tidur?Pertolongan untuk Bayi Jatuh dari Tempat Tidur. Alihkan perhatian dan tenangkan Si Kecil.. 2. Bersihkan luka Si Kecil.. 3. Berikan kompres dingin.. Pantau kondisi Si Kecil dalam 24 jam ke depan.. Berapa lama observasi bayi jatuh dari tempat tidur?Kalau jatuh dan kepala bayi terbentur, yang perlu dilakukan orang tua adalah melakukan observasi selama 1x24 jam.
|