Bawa termasuk vokal yang dilagukan tidak bersamaan gamelan, adapun cara melagukannya pada bagian

1.     Vokal yang dilagukan bersama-sama / dibarengi dengan karawitan / gamelan.

a.     Gerong adalah tembang yang dilagukan oleh lebih dari satu orang pria maupun wanita adengan tempo teratur dalam sajian gendhing.

b.     Sinden adalah tembang yang dilagukan oleh satu orang wanita menyertai dalam karawitan. Orang yang melakukan sindhen disebut Pesindhen / Swarawati.

c.      Jineman adalah sebagian dari pada Bawa yang sudah dibarengi atau sudah diirigi gamelan dan disuarakan bersama.

d.     Senggakan adalah vokal yang menyela di dalam sindhenan atau gerongan yang berbentuk rangkaian kata-kata dengan makna tertentu.

2.     Vokal yang dilagukan tidak bersama-sama dengan gamelan.

Vokal yang dilagukan tidak bersama / tidak dibarengi dengan gamelan atau tidak dalam sajian gendhing antara lain :

a.     Bawa adalah permulaan gendhing dengan sebuah tembang yang dilagukan oleh seorang wanita atau pria sebelum gamelan dibunyikan bersama. Tembang tersebut bisa mengambil dari Sekar Ageng, Sekar Tengahan ataupun Sekar Macapat dan biasanya dilagukan satu bait.

b.     Celuk adalah sama dengan Bawa, tetapi hanya mengambil sebagian (satu kalimat) dari pada Bawa yang terakhir tanpa iringan gamelan.

c.      Buka adalah permulaan gendhing dengan salah satu instrumen atau ricikan gamelan dan hanya mengambil bagian terakhir pada gendhing yang akan dibunyikan tanpa iringan gamelan.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 7 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 15 to 32 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 39 to 63 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 68 to 71 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 81 to 103 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 107 to 112 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 116 to 120 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 125 to 128 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 135 to 137 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 141 to 143 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 147 to 160 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 164 to 169 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 173 to 181 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 188 to 190 are not shown in this preview.

Bawa termasuk vokal yang dilagukan tidak bersamaan gamelan, adapun cara melagukannya pada bagian

Para penggerong dan pemain gamelan

Gerong adalah jenis nyanyian Jawa yang dinyanyikan secara bersama dalam musik gamelan.[1] Pada jenis musil tertentu, yang tergolong musil klasik, gerong diiringi dengan seperangkat gamelan kecil memakai kemanak.[1] Gerong dapat digabungkan dengan pesinden.[1] Jika digabung seperti itu, Gerong diupayakan menciptakan nada polifoni.[1] Gerong berbeda dengan penyanyi tunggal perempuan sindhen.[1] Dalam paduan suara, penyanyi Gerong harus bernyanyi bersama, dan umumnya lebih selaras dengan alunan mantap pada bagian gamelan yang mendasar.[1] Sementara itu, bagian vokal untuk keduanya, yaitu para penyanyi laki-laki dan perempuan, dapat dinotasikan dalam tanda sandi atau notasi angka yang disebut dengan notasi kepatihan.[2] Iringan Gerong dalam Sendra Tari Ramayana bermaksud memperkuat iringan gendhing dalam menciptakan suasana tertentu pada setiap adegan.[3] Selain itu, syair yang dinyanyikan dapat memperjelas jalan cerita.[3]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 2 (CES-HAM). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 1121
  2. ^ American Gamelan Institute Library
  3. ^ a b (Indonesia)Moehkardi., Sendratari Ramayana Prambanan: seni dan sejarahnya, Kepustakaan Populer Gramedia, 2011, hal. 100

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerong&oldid=18620904"