1. Vokal yang dilagukan bersama-sama / dibarengi dengan karawitan / gamelan. a. Gerong adalah tembang yang dilagukan oleh lebih dari satu orang pria maupun wanita adengan tempo teratur dalam sajian gendhing. b. Sinden adalah tembang yang dilagukan oleh satu orang wanita menyertai dalam karawitan. Orang yang melakukan sindhen disebut Pesindhen / Swarawati. c. Jineman adalah sebagian dari pada Bawa yang sudah dibarengi atau sudah diirigi gamelan dan disuarakan bersama. d. Senggakan adalah vokal yang menyela di dalam sindhenan atau gerongan yang berbentuk rangkaian kata-kata dengan makna tertentu. 2. Vokal yang dilagukan tidak bersama-sama dengan gamelan. Vokal yang dilagukan tidak bersama / tidak dibarengi dengan gamelan atau tidak dalam sajian gendhing antara lain : a. Bawa adalah permulaan gendhing dengan sebuah tembang yang dilagukan oleh seorang wanita atau pria sebelum gamelan dibunyikan bersama. Tembang tersebut bisa mengambil dari Sekar Ageng, Sekar Tengahan ataupun Sekar Macapat dan biasanya dilagukan satu bait. b. Celuk adalah sama dengan Bawa, tetapi hanya mengambil sebagian (satu kalimat) dari pada Bawa yang terakhir tanpa iringan gamelan. c. Buka adalah permulaan gendhing dengan salah satu instrumen atau ricikan gamelan dan hanya mengambil bagian terakhir pada gendhing yang akan dibunyikan tanpa iringan gamelan.
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview Gerong adalah jenis nyanyian Jawa yang dinyanyikan secara bersama dalam musik gamelan.[1] Pada jenis musil tertentu, yang tergolong musil klasik, gerong diiringi dengan seperangkat gamelan kecil memakai kemanak.[1] Gerong dapat digabungkan dengan pesinden.[1] Jika digabung seperti itu, Gerong diupayakan menciptakan nada polifoni.[1] Gerong berbeda dengan penyanyi tunggal perempuan sindhen.[1] Dalam paduan suara, penyanyi Gerong harus bernyanyi bersama, dan umumnya lebih selaras dengan alunan mantap pada bagian gamelan yang mendasar.[1] Sementara itu, bagian vokal untuk keduanya, yaitu para penyanyi laki-laki dan perempuan, dapat dinotasikan dalam tanda sandi atau notasi angka yang disebut dengan notasi kepatihan.[2] Iringan Gerong dalam Sendra Tari Ramayana bermaksud memperkuat iringan gendhing dalam menciptakan suasana tertentu pada setiap adegan.[3] Selain itu, syair yang dinyanyikan dapat memperjelas jalan cerita.[3] Rujukan
|