Bahan yang merupakan hasil petrokimia dari olefin adalah

Olefin dapat didefinisikan sebagai hidrokarbon tak jenuh yang mengandung satu atau lebih pasangan atom karbon yang memiliki ikatan rangkap. Dua jenis produk industri olefin yang paling penting adalah etilena dan propilena sebagai bahan baku utama bermacam-macam industri petrokimia. Umumnya produksi etilena dan propilena menggunakan bahan baku Naphta yang diperoleh dari pengolahan minyak bumi dan gas alam. Ketersediaan bahan baku tersebut di Indonesia terbatas dan memiliki harga jual yang fluktuatif. Dengan berorientasi pada efisiensi produksi dan mengurangi impor bahan baku, inovasi proses produksi maupun pembangunan industri olefin yang baru sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan bahan baku alternatif yang berlimpah dan mudah didapat serta memiliki harga yang murah, seperti batubara. Sumber daya batubara kelas rendah (low rank coal) di Indonesia mencapai 30,57 milyar ton dan perlu dioptimalkan menjadi produk yang bernilai jual lebih. Oleh karena itu, pendirian pabrik olefin dari batubara kualitas rendah sangat potensial dan penting untuk terus dikembangkan. Olefin yang terdiri dari Etilena, Propilena dan Butilena dapat diproduksi melalui indirect process dengan methanol sebagai produk intermediate. Unit – unit prosesnya terdiri dari unit preparasi batubara, unit Gasifikasi batubara untuk menghasilkan gas sintesa (syngas), unit Water Gas Shift untuk pengaturan komposisi gas CO dan H2, unit sintesa Methanol, unit Pemurnian Methanol dari CO2 dan H2O, unit sintesa Olefin dan pemurnian produk serta unit pemisahan produk Olefin yang memisahkan campuran olefin menjadi Etilena, Propylene dan Butylene. Pabrik direncanakan beroperasi dengan kapasitas produksi sebesar 1.485.725 ton Olefin/tahun. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, Net Present Value (NPV) pada tahun ke sepuluh pabrik ini sebesar $ 5.723.433.852, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 71,68 % yang lebih besar dari bunga bank 10,5% per tahun. Modal pabrik akan kembali setelah pabrik beroperasi selama 2.51 tahun. Sedangkan brdasarkan analisa kepekaan, terdapat 3 variabel yang sangat peka terhadap fluktuasi yaitu harga katalis SAPO-34, harga produk dan kapasitas produksi Etilena, yang dapat mengakibatkan penurunan nilai IRR. Agar stabilitas IRR pabrik tetap terjaga, perlu dilakukan upaya penetapan supplier katalis untuk mendapatkan harga katalis yang stabil, mencari pasar tetap untuk penjualan produk dan menjaga stabilitas kapasitas produksi pabrik.

produk petrokimia, olefin, aromatic dan gas sintesis

Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi, sedangkan industri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai industri yang berbahan baku utama produk minyak dan gas bumi. Produk-produk petrokimia merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi industri hilirnya seperti industri plastik, tekstil, karet sintetik, kosmetik, pestisida, bahan pembersih, bahan farmasi, bahan peledak, kulit imitasi dan lain-lain. Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu olefin, aromatik dan gas sintesis. Industri petrokimia secara umum dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar yaitu industri petrokimia hulu, yaitu mengolah produk dasar (produk primer) menjadi produk setengah jadi (produk antara) seperti Methanol, Ethylene, Prophylene, Butadiena, Benzene, Toluene, Xylene, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil. Sedangkan industri petrokimia hilir, yaitu mengolah produk setengah jadi menjadi produk jadi yang siap pakai seperti plastik, pelarut (solvent), zat peledak, karet sintetis, nilon dll. Secara umum untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan proses yaitu mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia, mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk setengah jadi dan mengubah produk setengah jadi menjadi produk akhir. Pada satu sisi produk petrokimia sangat dibutuhkan manusia untuk berbagai keperluan, tetapi disisi lain karena bahan bakunya dari minyak dan gas bumi yang merupakan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) sudah barang tentu penggunaannya harus diperhatikan dengan seksama karena kalau tidak akan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Hendaknya dihindari penggunaan produk petrokimia untuk menyimpan makanan ataupun minuman terutama dalam keadaan panas, karena dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Selain itu penggunaan produk petrokimia hendaknya lebih selektif, karena produk petrokimia sulit terdegradasi oleh tanah sehingga mempengaruhi kualitas tanah dan lingkungan.

Downloads

Vol. 5 No. 1 (2015): Swara Patra

Bahan yang merupakan hasil industri petrokimia dengan bahan dasar olefin dan banyak digunakan dalam perdagangan adalah

Bahan yang merupakan hasil petrokimia dari olefin adalah

Jawaban yang benar diberikan: aani03018

Polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik)

Bahan yang merupakan hasil petrokimia dari olefin adalah

Jawaban yang benar diberikan: Pencarian

Iya,karena mempunyai kereaktifan yang lengkap sehingga stabil

Bahan yang merupakan hasil petrokimia dari olefin adalah

Jawaban yang benar diberikan: Pencarian

Semoga makin bisa dibidang fisika

Bahan yang merupakan hasil petrokimia dari olefin adalah

Minyak Bumi1.Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas AlamMinyak Bumi berasal dari bahasa latin, yaitupetroleum.Petraberarti batuan danOleumberarti minyak.Jadi petroleum berarti minyak batuan. Minyak bumi terbentuk akibat pelapukan sisa-sisa atau bangkaihewan dan tumbuhan renik serta lapisan-lapisan lumpur yang terkubur dalam jangka waktu jutaaantahun lamanya di dasar laut. Proses tersebut dipengaruhi oleh suhu, tekanan, dan aktivitasmikroorganisme tertentu yang menghasilkan senyawa-senyawa, khususnya hidrokarbon.Gambar : Proses pembentukan minyak bumi2. Penyusun Minyak BumiKomposisi minyak mentah terdiri dari hidrokarbon alkana, sikloalkana dan senyawa aromatik. Dansusunan hidrokarbon dalam minyak bumi berbeda-beda tergantung dari umur dan suhu pembentukanzat tersebut. Tambang minyak bumi di Indonesia banyak mengandung senyawa hidrokarbon siklik(sikloalkana maupun aromatik) dengan kadar belerang rendah. Di Amerika mengandung alkana,sedangkan di Rusia banyak mengandung sikloalkan3. Fraksi-fraksi Minyak BumiPengolahan minyak bumi berupa proses distilasi bertingkat (penyulingan) atau fraksionasi yangmerupakan proses pemisahan senyawa-senyawa hidrokarbon berdasarkan titik didihnya menjadikelompok-kelompok senyawa yang disebut fraksi. Fraksi-fraksi hasil penyulingan minyak bumiberdasarkan kenaikan titik didihnya yaitu fraksi gas, petroleum eter, bensin, nafta, minyak tanah, solar,minyak bakar, pelumas, lilin dan residu berupa aspal.Reaksi-reaksi pengolahan minyak bumi antara lain:1.reforming, yaitu mengubah bentuk struktur(isomer) dari rantai karbon lurus menjadi bercabanguntuk meningkatkan mutu bensin.2.cracking, yaitu proses pemecahan molekul senyawa yang panjang menjadi molekul pendek.3.polimerisasi, yaitu penggabungan molekulmolekul kecil menjadi molekul besar(isobutana +isobutena à isooktana) bensin yang berkualitas tinggi4.treating, yaitu proses menghilangkan pengotor pada minyak bumi supaya lebih murni.5.blending, yaitu proses pencampuran atau penambahan zat aditif pada bensin agar mutu bensinlebih baik.