Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah

Pemanis buatan yang aman termasuk ke dalam golongan zat aditif, yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan. Sebenarnya, meski ada pemanis buatan yang aman, apakah itu sehat?

Jenis pemanis buatan yang diizinkan di Indonesia

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
Sakarin  merupakan salah satu pemanis buatan yang diizinkan di Indonesia

Sesuai namanya, pemanis buatan adalah zat kimia yang dicampurkan ke produk makanan sebagai pengganti gula alami untuk menambah cita rasa manis.

Gula buatan cenderung minim kalori, bahkan bisa nol kalori. Namun meski tidak berkalori, pemanis buatan memberikan rasa manis yang jauh lebih kuat daripada gula pasir. Itu kenapa takaran pemanis buatan yang aman di dalam makanan biasanya sangat sedikit.

Ada banyak jenis contoh pemanis buatan yang beredar di pasaran. Namun berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan, hanya ada enam pemanis buatan yang aman dan diizinkan di Indonesia. Yang termasuk pemanis buatan adalah:

  • Sakarin, rasanya 700 kali lebih kuat dibandingkan dengan gula pasir. Sakarin dapat berupa kalsium sakarin, kalium sakarin, dan natrium sakarin.
  • Aspartam. Pemanis buatan yang kemanisannya 160 kali kemanisan gula putih adalah aspartam. Bahkan, rasa manisnya bisa mencapai 200 kali lebih kuat.
  • Siklamat, rasanya 50 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Siklamat dapat berbentuk kalsium siklamat dan natrium siklamat
  • Asesulfam-K atau asesulfam kalium. Rasanya 200 kali lebih manis dibandingkan gula pasir
  • Neotam. Memiliki kekuatan rasa 13000 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.
  • Sukralosa, dengan rasa 600 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.

Klaim bahaya pemanis buatan terhadap kesehatan

Meski ada 6 jenis pemanis buatan yang aman, mungkin Anda pernah mendengar ada isu berisiko menimbulkan kanker. 

Banyak diskusi terkait efek jenis pemanis buatan terhadap berbagai kondisi medis. Bagaimana kesimpulannya?

1. Pemanis buatan dan penurunan berat badan

Berbagai studi mengungkapkan, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula buatan, termasuk pemanis buatan yang aman, boleh jadi berkaitan dengan penurunan berat badan.

Panganan yang berpemanis buatan memang dapat membantu Anda mengurangi konsumsi gula pasir, sebab Anda hanya perlu sedikit saja untuk mencapai rasa manis yang sama. Hal inilah yang diyakini dapat menurunkan berat badan.

Meski begitu, teori bahwa gula buatan dapat membantu kelancaran program diet masih menjadi kontroversi. Ada pula studi pengamatan yang menemukan malah sebaliknya. 

Penting untuk diingat bahwa efek penurunan berat badan tersebut mustahil terjadi jika Anda masih masih makan dengan berlebihan dan kurang berolahraga.

2. Pemanis buatan dan diabetes

Riset lanjutan terkait hubungan antara pemanis buatan dan diabetes masih diperlukan. Pasalnya, temuan pada studi-studi sebelumnya masih bercampur.

Ada hasil riset yang menyebutkan pemanis buatan meningkatkan risiko diabetes, ada pula yang menemukan tidak ada pengaruh pemanis buatan terhadap gula darah.

3. Pemanis buatan dan kesehatan usus

Salah satu faktor yang menjaga kesehatan usus adalah kehadiran bakteri baik di saluran pencernaan tersebut.

Menurut sebuah riset yang dimuat dalam jurnal Nature, konsumsi minuman yang mengandung pemanis buatan dikaitkan dengan terganggunya aktivitas bakteri baik di usus, pada empat orang responden dari total tujuh partisipan penelitian.

Temuan ini tentunya menarik terkait efek pemanis buatan terhadap kesehatan usus. Walau demikian, tetap diperlukan penelitian lanjutan untuk menguatkan teori tersebut.

Pasalnya, ada beberapa laporan bahwa pemanis sukralosa justru dapat mengurangi sensivitas insulin dan memengaruhi jumlah bakteri baik di usus.

4. Pemanis buatan dan kanker

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
Masih diperlukan penelitian lanjutan terkait hubungan pemanis buatan dengan kanker

Salah satu hal yang ditakutkan masyarakat dalam konsumsi pemanis buatan adalah isu efeknya terhadap kanker. Studi tahun 1970 pada hewan memang menemukan, sakarin dan siklamat menimbulkan kanker kandung kemih pada hewan yang diujikan.

Namun, penelitian-penelitian selanjutnya pada manusia tidak menemukan kaitan antara konsumsi pemanis buatan dengan risiko kanker. 

Hingga saat ini, belum ada riset ilmiah yang bisa membuktikan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko kanker, dan tentunya diperlukan penelitian lebih lanjut di tengah kontroversi bahan pangan ini.

5. Pemanis buatan dan kesehatan mulut

Konsumsi gula dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, karena bakteri di mulut memfermentasi bahan pangan ini. 

Namun ternyata, hal tersebut tidak berlaku untuk pemanis buatan. Jenis pemanis buatan tidak bereaksi dengan bakteri di mulut, sehingga tidak menimbulkan masalah seperti gigi berlubang.

Pertimbangan keamanan dan efek samping konsumsi pemanis buatan

Gula buatan umumnya aman untuk dikonsumsi. Walau begitu, beberapa orang disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan pangan ini.

Orang dengan masalah metabolisme phenylketonuria (PKU) tidak bisa mencerna asam amino dalam aspartam. Maka, penderita PKU harus menghindari aspartam.

Masih dari Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019, pemanis buatan yang aman dan diizinkan ternyata tidak dapat digunakan pada produk pangan untuk:

  • Bayi
  • Anak usia di bawah tiga tahun
  • Ibu hamil dan atau ibu menyusui

Selain itu, sebagian orang mungkin lebih rentan terhadap risiko gejala depresi setelah mengonsumsi produk yang mengandung pemanis aspartam.

Beberapa orang mungkin bisa mengalami reaksi alergi terhadap sulfonamides di dalam sakarin. Reaksi tersebut dapat berupa kesulitan bernapas, diare, dan ruam kulit.

Catatan dari SehatQ

Pemanis buatan yang aman dikonsumsi memang telah diizinkan, walau efek samping tertentu berisiko dialami oleh beberapa individu. Pemanis ini mungkin bermanfaat bagi Anda yang ingin mengurangi asupan gula.

Anda juga bisa mempertimbangkan pemanis alami untuk menambah cita rasa makanan seperti madu, stevia, eritritol, atau xylitol.

Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait pemanis buatan yang aman, makanan manis lainnya, hingga makanan tidak sehat secara umum, silakan chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Kopi merupakan minuman favorit apalagi saat pagi hari. Efek kafeinnya membuat hari makin fokus, terjaga dan semangat menjalani hari. Kopi tak lengkap tanpa tambahan pemanis alias gula namun jika terlalu banyak akan berdampak pada kesehatan.

Untuk itu, ada baiknya ganti gula buatan dengan 10 bahan alami berikut ini dilansir The Daily Meal dan Healthline. Tak hanya memberikan rasa manis tapi juga lebih nikmat.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pexels.com/ROMAN ODINTSOV

Kandungan gizi pada susu almond tak kalah banyak dibandingkan susu sapi. Rasanya yang nikmat, susu almond yang ngetrend ini juga cocok dicampur dengan kopi sebagai pengganti gula.

Namun sebaiknya tak mencampur susu almond dingin pada kopi panas karena bisa membuat kopi mengental. 

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pexels.com/Markus Spiske

Selain untuk roti, mentega juga bisa dinikmati bareng dengan kopi. Tak hanya bermanfaat penambah rasa, mentega pada campuran kopi memiliki efek tahan lapar. Selain meningkatkan ketajaman dan fokus, kopi mentega juga membatasi nafsu makan sehingga membantu penurunan berat badan.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pexels.com/Pixabay

Kayu manis adalah bahan ajaib yang cocok untuk makanan maupun minuman tak terkecuali kopi. Tak hanya memberi rasa pada kopi, kayu manis juga bermanfaat untuk peradangan dan peningkatan metabolisme.

Kayu manis juga dapat menurunkan glukosa darah, kolesterol dan trigliserida pada penderita diabetes. Namun dalam pemakaian jangan terlalu banyak ya.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pexels.com/samer daboul

Cokelat dan kopi mudah ditemukan di toko kopi sebagai kopi moka. Namun perpaduan bubuk kakao dan kopi tak perlu ke toko kopi untuk merasakan nikmatnya.

Selain menambah rasa, bubuk kakao mengandung antioksidan dan bermanfaat untuk kesehatan misalnya mengurangi risiko penyakit jantung.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pexels.com/VisionPic .net

Bagian kelapa yang bisa digunakan untuk campuran kopi adalah krim kelapa atau santan. Keduanya mudah dibeli di toko kelontong walaupun tak semua menyukai kelapa campur kopi.

Hal ini dikarenakan rasa santan atau kelapa lebih pekat dibandingkan dengan rasa kopi yang disajikan. Namun rasa kopi dicampur kelapa memiliki sensani manis dan gurih yang khas.

Baca Juga: 5 Bahan Pemanis Pengganti Gula yang Aman untuk Penderita Diabetes

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pexels.com/Riki Risnandar

Kurma sudah terkenal memiliki kandungan rasa manis dengan gula alami. Cara membuatnya jangan langsung dimasukkan tapi buat pasta kurma dulu.

Caranya rendam kurma selama 1 jam lalu blender dengan beberapa sendok makan air. Setelah itu campur dengan kopi kesayanganmu.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pexels.com/Three-shots

Madu sudah lama menjadi salah satu bahan untuk menambahkan rasa manis pada minuman misalnya teh. Nah, kini saatnya mencoba madu dicampur kopi.

Selain memiliki rasa unik, madu juga mengandung manfaat sebagai anti oksidan. Madu juga merupakan bahan yang mudah diproses dibandingkan gula.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
pixabay.com/Free-Photos

Sirup maple hampir sama dangn madu, rasanya manis dan unik sehingga bisa dijadikan alternatif pemanis kopi. Sirup maple memberikan sensasi minum di rumah pegunungan dengan kabin kayu.

Walaupun biasanya digunakan untuk pancake, sirup maple harus dicoba untuk kopi.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
healthline.com

Tanaman stevia memiliki rasa manis hingga 200-300 kali dibandingkan dengan gula. Pemanis alami ini cocok untuk kopi namun harus diperhatikan kuantitasnya, apalagi stevia 100 persen ekstrak alami.

Jika terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan kerusakan pada gigi.

Bahan berikut yang dapat memberikan rasa manis adalah
recipes.howstuffworks.com

Baca Juga: 5 Manfaat Gula Siwalan, Gula yang Baik Bagi Penderita Diabetes

Bahan satu ini mungkin tak memberikan efek manis dalam kopi namun aromanya tidak bisa dihindari.

Aroma pada kopi dengan campuran ekstra vanila merupakan aroma yang menenangkan dan rasa yang elegan. Hal ini tentu membuat harimu makin bersemangat dengan perpaduan aroma kopi dan ekstrak vanila.

Nah itu adalah 10 bahan alami yang bisa digunakan untuk perasa kopi. Tak hanya memberikan rasa tapi juga aroma yang manis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.